NovelToon NovelToon
Obsession Deril

Obsession Deril

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Dela Siti padilah

"Kak please jangan kayak gini" cicitnya saat deril memeluk Almira dari belakang dan mengendus ceruk lehernya menghadap jendela kelas yang tembus ke lapangan sekolah.

"Why? padahal lo nikmatin posisi ini kan?" ucap Deril sambil menyunggingkan bibirnya.

"Aku mohon kak ja- hmmmptt" ucapannya terpotong dan tesumpal oleh benda kenyal milik Deril.

Deril melumat bibir Almira dengan rakus dan menuntut, yang membuat si empu terbelalak kaget tak bisa bergerak.

-----
Yahhhh, bagaimana ceritanya ketika seorang Almira yang pindah sekolah tujuan ingin mencari ketenangan tetapi malah menemukan kemalangan dengan bertemu dan mengenal seorang Deril sendiri.

Mau tau kelanjutannya? yukkk baca novel Obsession Deril ini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dela Siti padilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Dibully Amora

Almira telah sampai di kelasnya, dan dia langsung disambut oleh teman barunya yaitu Yura.

"Hi, Al. Baru datang?" Tangan Yura melambai ke arah Almira. Almira hanya mengangguk atas responnya.

"Gue denger lo berangkat bareng kak Deril, itu... bener?" Tanya Yura merasa was-was atas jawaban yang akan Almira lontarkan.

"Hemmm." Hanya bergumam dan mengangguk saja Yura sudah tahu jawabannya. Mata Yura seketika membulat mendengar nya.

"Al. Lo gila, lo mau di bejek-bejek sama si nenek lampir?"

"Gue gak maksud, dan gue gak mau diantar jemput sama kak Deril juga."

Kali ini mata Yura semakin membulat. "What? Antar jemput? Kok bisa?" Yura merasa terkejut akan hal itu, karena setahu dirinya Deril itu tidak suka ada yang menyentuh barangnya oleh perempuan apalagi memberi tumpangan pada seorang perempuan.

Terdengar sedikit helaan napas dari mulut Almira. Dia juga merasa khawatir dan was-was apalagi, kemarin Yura menceritakan bahwa Deril memiliki fans yang fanatik, bisa-bisa dia kembali mendapatkan bullyan. Almira tidak mau kena bully lagi di sekolah barunya.

"Sebenarnya panjang ceritanya." Almira hanya bicara seperti itu tanpa bercerita.

"Gimana ceritanya? Lo dijodohin kaya di novel-novel gitu? Kan gak mungkin." Yura sempat terdiam kemudian dia kembali melanjutkan. "Tapi kalo bisa lo cerita ke gue, ya meskipun gue yakin gue gak bisa bantu, tapi setidaknya lo ngerasa lega."

Mendengar hal itu Almira memandang Yura dengan tatapan terharu. Baru kali ini dia mendapatkan teman sebaik Yura. Sepertinya jika dia bercerita pun Yura tidak akan masalah.

"Sebenarnya, kemarin aku nonton pertandingan basket sama temen sekolahku dulu, dia minta ditemenin. Terus, karena dia itu banyak yang suka di sekolah aku, jadi dia ada kayak semacam pemuja gitu. Nah kemarin itu..... " Almira terus menceritakan kejadiannya kemarin hingga dimana, tadi pagi dia dipaksa untuk berangkat bersama dengan Deril.

Yura cukup kaget dengan cerita Almira, yang seperti menunjukkan Deril sedang mengejar Almira.

"Kayaknya kak Deril suka sama lo."

"Gak mungkin, mungkin karena gue anak dari temen papahnya aja jadi dia berani kayak gitu sama gue."

"Tapi kan Amora juga anak temen papanya Deril, tapi dia gak kayak gitu."

Seketika Almira terdiam, dia merasakan sesuatu yang aneh dihatinya, tapi dia tidak tau perasaan apa yang dia rasakan. Kemudian guru mata pelajaran masuk kelas dan pembelajaran pun berlangsung.

-----

"Huwaaa akhirnya selesai juga ni pelajaran matematika, gue udah mumet otak gue mau meledak gak ngerti sumpah." Ungkap Yura mewakili sebagian anak yang tidak suka matematika.

Almira hanya tersenyum sambil membereskan mejanya bersiap untuk keluar istirahat.

"Lo tuh yah, gak suka tuh jangan terlalu gak suka nanti jadi suka."

"Iya kayak lo ke kak Deril, lo kayak benci banget, awas aja lo kalo bucin gue ledekin terus lo." Tawa mereka pun lepas.

Kemudian mereka keluar dari kelas menuju kantin.

"Lo mau makan apa?" Tanya Yura.

"Kayaknya aku mau nasi goreng aja deh."

"Okey, kalo gitu gue pesenin dulu. Lo cari tempat duduk yang kosong karena ini kantin lumayan rame sekarang. Hal itu diangguki oleh Almira, kemudian Almira melenggang pergi mencari tempat duduk.

Saat dirinya akan menuju ke tempat duduk yang lebih mojok meski gak di ujung, kakinya di jegal oleh seseorang, sehingga tubuhnya terjatuh mengenai lantai.

"Hahahaha kenapa lo? Kesambet?" Tawa Amora pecah saat melihat Almira yang terjatuh.

"Lo kenapa ngejegal kaki gue?" Tanya Almira.

"Biar lo sadar diri kalo lo gak pantes buat Deril." Teriak Amora di depan wajah Almira.

Seketika bisik-bisik mulai riuh.

"Anjay si Amora gila. Bisa-bisa nya dia bully orang karena hal itu."

"Iya gila, kasian ni anak baru udah kena bully."

"Duh kalo udah kena sasaran Amora pasti Almira susah keluar nih, bakal kena bully terus."

Begitulah bisik-bisik yang terdengar oleh Almira. Dan hal itu memicu trauma dari dalam diri Almira. Dirinya mulai gelisah, tangannya bergetar saling bertaut, pelipisnya berkeringat, matanya melirik liar ke kanan dan ke kiri.

Tanpa peringatan apapun hal itu dijadikan kesempatan oleh Amora untuk menuangkan air di atas kepala Almira. Seketika itu, tangis Almira pecah bercampur dengan air yang mengucur dari atas rambutnya.

"Hahaha lo lucu kayak tikus got"

"Rasain lo, lo sadar diri kalo lo harus berhenti buat deketin Deril. Karena cuman gue yang cocok sama dia."

"Siapa bilang?" Suara dingin itu menginterupsi.

Seluruh siswa melihat siapa orang yang telah menolong Almira. Mereka terkaget karena orang itu adalah.... Hi guys, maaf kalo gak bagus cerita nya soalnya aku baru belajar nulis novel. makasih udah mampir

1
Dede Azwa
bagus..lanjjuttt kak👍🥰
Delpapa: makasih kakak tetap stay buat nunggu up yahhh
total 1 replies
Hiro Takachiho
Bikin baper, deh!
Delpapa: Makasih kak
total 1 replies
Setsuna F. Seiei
Bikin baper 😍
rofik 1234
Ceritanya menghibur sekali.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!