NovelToon NovelToon
Bodyguard Nona Muda Kaya

Bodyguard Nona Muda Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Sijack

Gabriella anashtasia

Nona muda kaya yang harus menggantikan posisi sang kakak untuk menjadi CEO Tanwarin Corp.
Dalam tugasnya, Gabriella mendapatkan ancaman dari orang orang yang ingin menjatuhkannya.

Suatu kejadian membuat Gabriella bertemu dengan Akin, seorang pria tangguh dan berani.
Pertemuan yang membuat Akin mendapat tawaran menjadi seorang bodyguard untuk menjaganya.

Karena suatu keadaan,membuat Akin harus menerima tawaran itu dengan suatu persyaratan yang dia berikan.

Akankah perjalanan Akin menjadi seorang bodyguard akan segampang itu???

Apakah dia akan sanggup bertahan menjadi seorang bodyguard dalam keluarga yang penuh ancaman???

Akankah akan tumbuh cinta diantara nona muda dan bodyguardnya???


Ikuti terus keseruan Akin, bodyguard yang harus sabar menghadapi keluarga nona mudanya.

Kisah ini mengandung perselisihan antar dua keluarga yang berbeda pendapat.


salam Sijack🥰.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sijack, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 9:Hukuman

Pagi hari seluruh pengawal berdiri dihalaman depan rumah utama untuk menyambut seseorang.

Akin yang bingung kenapa mereka berdiri dihalaman, bertanya kepada Pete sambil berbisik.

"Apa yang kita lakukan disini???" Tanyanya sambil mendekatkan wajahnya ketelinga pete.

Pete balas berbisik ketelinga Akin.

"Kita akan menyambut keluarga Miller"

Akin mengerutkan keningnya.

"Siapa mereka???" Tanyanya lagi.

Pete kembali berbisik.

"Mereka adalah keluarga tuan Anton,namanya tuan Alex."

Akin mengangguk kepalanya paham.

Tak lama kemudian ada beberapa mobil masuk kehalaman rumah itu.

Akin menatap takjub mobil yang baru datang itu.

"Wahhhh.... mobilnya bagus sekali"

Pete yang mendengar itu hanya terkekeh kecil.

Dari dalam mobil mobil itu,keluar para pria berpakaian seperti para pengawal.

Sedangkan dimobil pertama, keluar 2 orang yang bisa diyakini itu adalah tuan Alex dan Anak perempuanya,Allea.

Seluruh pengawal menunduk ketika 2 orang itu keluar mobil dan berjalan masuk kedalam rumah utama.

Shuttt...shuttt..

Akin memberi kode kepada Pete untuk melihatnya.

"Ada apa???" Tanyanya bingung kenapa Akin memanggilnya.

Akin berbisik mendekati Pete.

"Sepertinya,Nona tadi tersenyum ketika lewat didepan kita"

Pete tergelak kecil.

"Kau jangan menghayal,mana mungkin Nona muda seperti dia tersenyum kepada seorang pengawal seperti kita"

"Aku serius,pete" ucapnya meyakinkan.

Pete menatap Akin yang memasang wajah meyakinkan.

"Terserah kau saja,ayo kita masuk" ajaknya karena melihat para pengawal yang lain sudah bubar. Pete berjalan terlebih dahulu meninggalkan Akin.

"Hei,Pete,tunggu aku!!!" Akin berjalan mengejar Pete.

**********

Akin yang merasa bosan tidak melakukan apapun, berjalan jalan disekitar taman sambil merokok.

Akin melihat seorang anak remaja laki laki sedang melempar kerikil kedalam air mancur. Akin menghampiri anak itu.

"Hei,nak ,dimana orang tuamu??? Kenapa kau berkeliaran disini???"

Anak itu hanya menatap Akin cuek dan kembali melempar kerikil.

"Hei,kau sombong sekali,aku mengajakmu berbicara!!!" Ucapnya kesal karena dicueki.

"Mana ibumu??? Apa dia sedang bekerja didapur"

Tanyanya lagi mengira anak itu salah satu anak pelayan dirumah itu.

Anak itu menatap tajam Akin dan mendorongnya.

"Berani sekali kau,aku bukan anak pelayan!!" Ucapnya tak terima dikatai anak pelayan.

Akin terkekeh setelah didorong.

"Ayolah,kau kira aku tidak tau bahwa kau salah satu anak pelayan disini" ucapnya sok tahu.

Anak itu tidak terima dikatai Akin sebagai anak pelayan,maka diapun maju untuk menghajar Akin.

Akin yang melihat aksi anak itu langsung membalasnya dan membuat anak itu jatuh terluka dibagian sikunya.

"Arrggghhhh.... tanganku!!!" Teriaknya keras sambil memandangi tanganya terluka.

Akin tertawa mengejek.

"Segitu saja kau sudah merengek" ledeknya.

Tak lama datang 2 orang pengawal menghampiri anak itu.

"Tuan Rio,anda baik baik saja???" Ucap salah satu pengawal.

Akin yang mendengar kalimat "tuan" langsung terdiam.

Siall....tuannn???

Akin hanya menatap bingung anak itu.

Rio menunjuk kearah Akin.

"Dia...dia mendorongku sampai terluka" tunjuknya.

Akin hanya terdiam kebingungan.

Salah satu pengawal menghampiri Akin.

"Ayo ikut kami menghadap tuan Alex" ucapnya sambil membawa Akin.

Akin hanya pasrah mengikuti setiap langkah pengawal itu.

Rio dan 2 pengawal itu membawa Akin keruangan yang terdapat tuan Alex dan anggota keluarga utama.

Semua orang yang berada diruangan itu memandang kearah Rio dan beberapa pengawal termasuk Akin ketika mereka masuk tiba tiba.

"Ayah,ayah...lihat!!!" ucap Rio menunjuk lukanya.

" dia melakukan ini kepadaku"

Ucapnya mengadu ke ayahnya sambil menunjuk Akin .

Tuan Alex memandang luka itu dan bergantian memandang Akin.

Akin hanya diam ditempatnya bingung mau berbuat apa.

"Dia juga mengatakan,bahwa aku anak pelayan dirumah ini" adunya lagi.

Tuan Alex marah memandang Akin.

"Berani beraninya kau mendorong anakku"

Ucapnya marah.

Akin berusaha mencari pembelaan.

"Maaf tuan,aku pikir dia anak pelayan,karena aku melihat pakaiannya yang seperti itu"

Ucapan Akin membuat Rio tersinggung.

"Berani beraninya kau!!!" Ingin maju menghajar Akin lagi,tapi dihentikan oleh suara ayahnya.

"Rio diam ditempat!!!" Tegas tuan Alex.

Tuan Alex memandang Gabriella.

"Ella,apakah kau tidak mengajari pengawalmu untuk bersikap sopan santun???." Ucapnya kesal.

"Bagaimana bisa dia mengatai anakku sebagai anak pelayan" geramnya kesal.

Gabriella mengatur napasnya tenang agar dia tidak tersulut emosi.

"Maaf, paman Alex ,lain kali aku akan mengajarinya untuk bersikap lebih baik." Ucao Ella tenang.

Tuan Alex masih saja merasa marah.

"Aku akan menghukumnya untuk memberi pelajaran"

Ucapnya akan berdiri dari kursinya.

"Tunggu,Alex!!!" Ucap tuan Anton membuat tuan Alex tidak jadi berdiri.

"Biar Ella saja yang menghukummya,bukankah Ella yang harus bertanggung jawab atas pengawalnya"

Gabriella memandang kearah Akin yang sedang berdiri diam ditempat kemudian beralih memandang kearah tuan Alex.

"Paman Alex ,biarkan aku bertanggung jawab atas ketidak sopanan pengawalku"

Paman Alex membiarkan Gabriella menghukum Akin dihadapannya.

""Baiklah,lakukan!!

"Nichole!!!" Ucap Gabriella yang langsung dipahami oleh Nichole.

"Baik nona." Nichole berjalan kearah Akin dan langsung mencekik lehernya dan memojokkannya kearah dinding.

Akin berusaha melepaskan tangan Nichole dari lehernya tapi tidak bisa,cekikannya terlalu kuat.

Akin mulai kesulitan bernapas hingga akhirnya...

Dia pingsan.

Nichole langsung melepaskan cekikannya dari leher Akin,membuatnya terjatuh kelantai.

Nichole kembali ketempatnya semula dan meninggalkan Akin yang tergeletak pingsan.

Gabriella melirik sekilas kearah Akin kemudian dia kembali melihat kearah pamannya.

"Aku rasa itu sudah cukup untuk menghukumnya"

Tuan Alex memasang wajah tidak suka dan kembali berbicara kepada Rio.

"Keluarlah!!! Bersihkan lukamu"

Rio menuruti perintah ayahnya dan berjalan keluar,ketika dia melewati Akin,Rio langsung menendang Akin yang sedang pingsan dan melenggang pergi.

Tuan Anton melihat kearah para pengawalnya.

"Bawa Akin keluar dari sini!!!"

"Baik tuan" para pengawal membawa Akin keluar sepeeri membawa karung beras,2 orang dibagian kaki dan 2 orang dibagian tangan.

"Bisakah kita melanjutkan diskusinya!!!" Ucap tuan Anton memuat semua orang sadar akan rapat yang sedang dilakukan.

*********

Akin diantar oleh para pengawal kedalam kamarnya.

Dia masih dalam keadaan pingsan diatas sofa.

"Akin....Akinnn bangunlah!!!" Teriak Pete berdiri sambil mengacak kedua pinggangnya.

Tak lama kemudian Akin sadar dan melihat Pete sedang berdiri didepannya.

Pete yang melihat Akin yang sudah sadar bernapas lega."akhirnya kau sadar juga." Pete mendudukkan dirinya diatas meja.

Akin duduk dan langsung mengumpat.

"Siall...Nichole,dia benar benar ingin membunuhku"

Dia memasang wajah tidak suka mengingat kejadian tadi.

"Tidak..."ralat Akin

" lebih menyebalkan nona Ella,dia yang benar benar ingin membunuhku."

Pete hanya mendengus mendengarnya.

"Kau baru sadar sudah mengumpat saja" melihat Akin yang masih kesal.

"Seharusnya kau bersyukur bahwa nona muda menolongmu" ucapan pete membuat Akin memandangnya heran.

"Nona Ella,menolongku???" Tidak terima ucapan Pete.

"Yang ada dia ingin membunuhku,dia hampir membuatku mati!!" Pekik Akin.

Pete yang kesal menoyor kepala Akin.membuat Akin mengaduh kesakitan.

"Kau ini bodoh sekali!!!" Umpatnya.

"Coba kau pikirkan,kalau saja nona muda tidak menghukummu seperti itu,maka tuan Alex akan langsung menembakmu karena kau telah membuat anaknya terluka" jelas Pete.

"Lagipula,kalau nona muda ingin kau mati, dia bisa saja langsung menembakmu dan membuatmu langsung mati ditempat." Lanjut pete.

Akin terdiam mendengar penjelasan Pete dan perasaan kesalnya mulai meluap dan mulai merasa bersalah karena sudah mengumpat nona mudanya.

"Akin,terkadang seseorang dapat bersikap buruk hanya demi menolong orang lain,seperti yang nona muda lakukan" Pete seketika menjadi orang yang bijak.

"Kau tau,sebenarnya nona muda orang yang baik,tapi keadaan yang membuatnya harus bersikap seperti itu"

Akin semakin merasa bersalah terhadap Gabriella.

"Aku akan berterimakasih kepadanya"

Ucapnya setelah berpikir panjang.

Pete tersenyum mendengar ucapan Akin.

"Bagus, terkadang kita harus melihat seseorang dari sisi lainnya."

Akin menggenggam tangan Pete,membuatnya mengerutkan kening.

"Terimakasih pete,karena telah menyadarkanku" Akin tersenyum memasang wajah sok imutnya.

"Siall... wajahmu sangat menjijikan" pete melepaskan tangan Akin yang memegang tangannya.

Akin tergelak mendengar ucapan Pete.

"Lalu apa yang akan kau lakukan???" Pertanyaan yang membut Akin tersenyum memiliki sebuah rencana.

****************

Akin mendatangi Gabriella yang sedang membaca buku diperpustakaan rumah.

Akin membawa nampan berisi secangkir susu hangat dan meletakkannya diatas meja.

Gabriella melirik sekilas Akin yang sedang berdiri

didepannya dan lanjut membaca buku.

"Nona Ella, aku membawakanmu susu hangat,itu bagus untuk menenangkan pikiran" ucapnya menunjuk susu hangat yang dia bawa.

Gabriella melirik sekilas gelas itu dan menatap Akin.

Akin yang paham apa yang dipikirkan Gabriella langsung terkekeh.

"Nona tenang saja,itu murni susu tanpa campuran apapun,kalau kau tidak percaya aku bisa membuktikannya padamu." Akin mengambil gelas itu dan akan meminumnya.

"Berikan padaku!!!" Percaya dengan yang Akin ucapkan.

Akin memberikan gelas itu kepada Gabriella.

"Silahkan nona"

Gabriella mencium bau susu tersebut.

Sepertinya tidak ada apa apa.

Akin tersenyum kecil melihat tingkah Gabriella.

Gabriella meminum susu itu dan mengerutkan dahinya.

"Apa kau bisa membuat susu?? Ini manis sekali!!!" Gabriella meletakkan susu itu ke atas meja.

Akin menggaruk lehernya yang tidak gatal dan terkekeh.

"Sepertinya aku salah sudah memasukkan gula. "

Alasan yang dibuat buat,karena sebenarnya dia sengaja ingin mengerjai Gabriella.

Gabriella mendengus.

"Lain kali kau harus belajar membuatnya"

Akin hanya menganggukkan kepalanya

Gabriella lanjut membaca bukunya.

Akin diam memikirkan sesuatu.

"Nona,aku ingin mengatakan sesuatu" ungkapnya.

Gabriella melirik Akin sekilas lalu lanjut melihat bukunya.

"Katakan!!!"

Akin terlihat gugup ingin mengatakan sesuatu.

"Ekhemmm.... aku...aku..." muncul keringat dingin dipelipisnya.

Gabriella menunggu dan menutup bukunya.

"Kenapa kau tiba tiba gugup seperti itu??? Apa yang ingin kau katakan???" Ucapnya kesal menunggu Akin untuk berbicara.

Akin mengatur napasnya pelan.

""Emmmm....terimakasih karena telah menolongku" ucapnya cepat sambil memejamkan matanya.

Akin membuka matanya perlahan dan melihat Gabriella mengangkat alisnya sebelah melihat tingkah Akin.

"Maksudku... kenapa kau melakukan hal tadi??? Itu bukan seperti dirimu" Akin menjelaskan menutupi rasa malunya.

Gabriella terkekeh.

"Sebenarnya aku hanya tidak ingin pengawalku mati hanya gara gara mendorong seseorang" ungkapnya .

"Lagipula,aku tidak menyukai keluarga itu"

"Jadi...aku tidak terlalu menyalahkan perbuatanmu tadi,tapi juga tidak membenarkannya."

Ucapnya menatap Akin.

"Oh ya,apa lehermu sakit???" Tanyanya dengan wajah khawatir.

Tumben nona Ella bersikap lembut seperti itu

Akin bingung ingin menjawab apa karena dia tidak biasa dengan sikap nonanya saat ini.

"Emmm..sudah baik baik saja,hanya saja Nichole sepertinya memiliki dendam pribadi kepadaku sampai membuatku pingsan" Gabriella tergelak mendengar jawaban Akin.

Akin terpesona melihat Gabriella sedang tertawa.

Akin menyadarkan dirinya kembali.

Akin....ada apa denganmu...

Gumamnya dalam hati.

"Hei,Akin!!" ucap Noah yang tiba tiba datang bersama Pete.

Gabriella dan Akin menatap Noah dan Pete yang baru datang.

Noah duduk disamping Gabriella dan Pete berdiri disamping sofa.

Noah menyipitkan matanya kearah Akin.

"Apa kau tadi mendorong Rio???"

Akin memasang wajah menyesal.

"Sebenarnya aku..."

"Kau hebatt!!!,aku bangga kau melakukan itu" potongnya sambil memuji Akin.

Noah bertepuk tangan memberi apresiasi kepada Akin.

Akin hanya memasang wajah bingung.

"Bagus Akin" pujinya lagi.

"Pete,aku akan menukarmu dengan Akin"

Ucapnya tiba tiba.

Semua orang menatap Noah bingung.

Noah yang ditatap seperti itu akhirnya menjelaskan.

"Maksudku.." Noah berdiri menarik Pete untuk duduk disamping Gabriella.

"Pete akan menjadi pengawal Ella dan Akin akan jadi pengawalku" sebuah ide yang tiba tiba muncul diotaknya.

Gabriella mengerutkan keningnya mendengar ide Noah.

Noah yang melihat itu langsung memohon.

"Ella,apa boleh Akin jadi pengawalku???"

Gabriella menatap Noah.

"Noah,Akin adalah pengawal yang diberi ayah untukku,jadi...aku harus menerimanya" Noah menekukkan wajahnya mendengar jawaban Ella.

Gabriella menatap Akin sekilas dan menatap Noah lagi.

"Tapi..."

"Kalau kau mau,kau bisa mengambilnya."lanjutnya membuat Noah berteriak senang.

"Terimakasih Ella." Pekiknya senang.

Noah berlari memeluk Akin yang sudah berwajah masam.

"Akin...aku sekarang menjadi tuanmu" ucapnya senang masih memeluk Akin.

Gabriella menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah Noah.

********

Guys tolong dukungan buat author

Jangan lupa ninggalin jejak kalau habis baca cerita ini🥰

1
Amy Carissa
bagus nih ceritanya 😍 salam hangat dari "my Unspoken Goodbyes" jangan lupa mampir juga🤗
BodySnatcher
Tidak ada kata lain selain "woah"!!! 😱😍
Sijack
siap ditunggu yahh
Talklesswinmore
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!