Seotang gadis masih duduk di bangku SMA terpaksa menikah karena sebuah insiden yang tidak terduga. Sonev seorang gadis yang hidup berdua dengan ibunya yang seorang buruh pabrik. Baca karya ini untuk selanjutnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Umu Salma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sonev terlihat produser
Dengan bu Kania?"
Sonev hanya menunduk tidak menjawab pertanyaan pak Gunawan.
"Ya sudah, tanpa di kasih tahu juga, papah sudah tahu jawabannya, sudah sekarang masuk sana. Nanti bu Kania marah muridnya malah ngobrol di sini."
Pak Gunawan.dan Sonev tertawa bersama. "Pah kenapa nggak cepat berangkat, katanya ada apel pagi, kok malah ngobrol." bu Kania bicara dengan ketus.
"Iya ini juga mau berangkat, papah berangkat dulu ya, belajar yang rajin"
"Iya pah."
"Kamu bukannya masuk kelas, malah ngobrol sana suami saya." Bu Kania masih ketus.
"Maaf bu, saya permisi ke kelas."
Beberapa siswi dan siswa yang lewat di sana.tampak memperhatikan Sonev yang sedang di.marahi bu Kania. Mereka.saling berbisik.
Sonia yang melihat hal itu tidak tega, dengan cepat menarik tangan Sonev agar tidak menjadi bahan.gosip manusia manusia julid.
"Ayo Nev, kita ke kelas, nggak enak di lihat muka muka julid." Sedangkan Sonev sendiri malah tertawa mendengar Sonia bicara.
"Idih makab tertawa, gue cuma nyelamatin elo."
"Makasih ya besty, elo emang d'best lah."
"Hei cewek cewek, pada ngapain elu berdua malah di situ bukannya masuk kelas, ntar mak lampir datang, urusannya jadi berabe tahu nggak sih."
"Tahu pak guru..."
"Sialan lo berdua. Nih, ada oleh oleh dari nyokap baru pulang dari Paris." David menyerahkan dua buah paper bag.
"Wuih baek banget David, bilang makasih sama nyokap lo."
"Okaiii, nanti gue sampaikan, sekarang masuk kelas yuk, gue nggak mau elo jadi pelampiasan bu Kania lagi."
Sonev hanya mengangguk mengikuti saran dari David.Apa yang di katakan David memang benar, terkadang Sonev menjadi pelampiasan bu Kania nika hatinya sedang tidak baik.
Jam pelajaran hari ini sudah selesai semua, di lalui dengan baik, walaupun di awal pelajaran matematika tadi, Sonev kena semprot bu Kania,bukan Sonev namanya jika di masukin hati, karena bagi Sonev, bu Kania hanya di anggap angin lalu saja.
Bell pulang sekolah, Sonia mengajak Sonev untuk menemani dirinya melakukan pemotretan di sebuah taman yang agak jauh dari sekolah. Sonia merupakan.seorang model remaja. Yang di rekomendasikan tantenya yang memiliki agensi model.
"Tapi gue kasih kabar papah sama Vano dulu ya, takutnya mereka khawatir karena tempatnya jauh dari sini."
"Baiklah, menantu dan.istri solehah. Bu Kania nggak di pamitin?" Sonia bertanya sambil tertawa mengejek.
"Ogah gue."
Sonev kemudian mengotak atik ponsel jeleknya untuk pamit pada suami dan mertuanya, bagaimanapun juga Vano adalah suaminya.
"Sudah, tapi masih ceklis, mungkin mereka lagi ada kegiatan. Yang penting gue udah pamit."
"Biasanya juga elo pulang telat mereka nggak khawatir."
"Itu karena mereka tahu gue ada di mana, kalau mereka nyari tinggal datang. Sedangkan sekarang tempat jauh kan."
"Iya juga sih."
Sonia mengangguk. " Kita berangkat pake mobil elo atau pake ojol?"
"Kita di anter David kebetulan dia nggak ada kegiatan, katanya sih satu minggu ini dia Free, jadi gue manfaatin dia aja. kan lumayan kita bisa nebeng makan sama David."
"Iya bener juga ya, dia juga nggak keberatan. Tapi kasian juga kalau kita manfaatin David."
"Ya elah Nev, elo nggak usah nggak enakan sama David, toh orangnya juga ga keberatan. Lagian ya tuh orang duitnya ga ada seri nya, saking banyaknya duit David, secara nyokap bokapnya kan pengusaha, terus David anak.tunggal."
"Tapi tetep gue gak enak, apalagi kalau sampai orang lain tahu, udah pasti mereka nge rujak gue. Lo tahu sendiri kan gimana mereka sama gue."
"Elo ga usah mikirin mereka, nanti bisa bikin lo pusing, eh tuh orangnya datang, ayok"
David datang menggunakan mobil rubicon terbaru,

Mereka naik ke dalam mobil.David. "Sudah lama kalian nunggu gue?"
"Lumayan lama, sampai gue jamuran, lo ga lihat?"
"Gue ga lihat kalau lo berdua jamuran, karena.yang gue lihat lo.berdua itu kepanasan jadi kaya kanebo kering ha ha ha."
"Sialan lo." Serempak dan Sonia memukul.David yang tertawa bahagia melihat kedua sahabatnya memukuli dirinya.
"Ampun.ampun, gue ampun deh gue di keroyok dua cewek."
"Sebagai hukuman buat lo, lo.harus traktir kita berdua belanja sepulang pemotretan nanti."
"Loh kok, lo yang kerja.gue yang nganter, harusnya elo yang punya gaji yang traktir gue. Ah lo ga asyik."
"Gitu aja lo itung itungan sama gue."
"Lo yang pelit."
"Sepertinya lo berdua bakalan jadi jodoh, tiap ketemu pasti ribut."
"Ogah...."Serempak keduanya menjawab.
"Tuh kan jawabnya aja.serempak, udah gue yakin lo berdua jodoh."
"Nev, kalau gue nikah sama.dia, bangkrut gue, tiap hari pasti belanja ngabisin uang gue."
"Siapa juga yang mau sama elo?"
"Kalau berantem terus seperti ini, kapan kita sampainya, bukannya lo bilang harus secepatnya sampai di lokasi?"
"Nev, harusnya lo.bilang sama.si Sonia bukan bilang gue, kan gara gara dia kita berantem."
"Enak aja,lo duluan yang ngajak gue ribut."
"Sekali lagi lo berdua ribut, gue turun dari mobil sekarang."
"Jangan....." Keduanya kompak.
"Tuh kan, fix ini jodoh."
"Amit amit jabang baby, jangankan jadi bini.gue, jadi pacar aja gue ogah."
"Hei curut, siapa juga yang mau jadi pacar lo. Kalau gie jadi pacar lo, ih gue jijay." Sonia bergidik.
"Heh. sekali.lagi gue ingetin, lo berdua jodoh, J O D O H, dan gue yakin lo bakal bucin."
"Amit amit."
"Sorry, gue ga level sama cewek modelan elo. Cerewet, pengen menang sendiri."
Tiba tiba saja Sonev membuka pintu mobil dengan niat ingin turun dari mobil karena melihat keduanya ribut terus namun segera di cegah oleh keduanya.
"Kalau gue denger lo berdua ribut lagi, gue lakban tuh mulut, biar pada diem. Ngerti ga lo berdua?"
"Ngerti..." jawab keduanya
"Kalau gitu, sekarang kita berangkat, udah siang. Nanti pemotretannya terlambat."
"Eits, ga ada bicara, atau gue lakban." Sonev mengacungkan lakban saat keduanya hampir ribut lagi.
Dan akhirnya suasana menjadi tenang, perjalanan pun lancar tanpa adanya drama ribut ribut lagi.
Sampai di lokasi semua kru pemotretan hampir bubar karena lama menunggu Sonia datang, namun berkat kepiawaian Sonev dalam bernegosiasi, akhirnya sesi foto di lanjut.
"Nev, lo mau nunggu di sini atau mau ikut gue beli minum, gue haus banget."
"Gue tunggu di sini aja deh."
"Lo mau nitip minuman ga biar sekalian gue beli."
"Boleh kalau lo ga keberatan."
"Gue ga merasa keberatan. Lo mau minum apa?"
"Minuman apa aja deh asal jangan soda, tenggorokan gue lagi sakit."
"Oke, lo tunggu di sini, gue ga lama kok."
"Ok."
David pun pergi menuju sebuah mini market BETAMART untuk membeli minum.
Sementara Sonia sedang berpose dengan arahan sang kameramen, Sonev berdiri tidak jauh dari tempat Sonia melakukan sesi foto.
...****************...
Hai Reader kesayangan othor, makasih ya masih mantengin karya ku ini. Jangan lupa.Like N' Komen yang membangun. HAPPY READING.....