Tema cerita: Fantasi, Petualangan, Pedang dan Sihir
Update 1-2 Bab/hari, setiap jam 20:00 WIB.
Caelum Aurelius adalah seorang penyihir dan peneliti dari sebuah organisasi bernama Arcana, sebuah organisasi sihir yang telah berdiri sejak abad pertengahan di bumi dan merupakan salah satu organisasi sihir tertua.
Pada suatu malam Caelum mencoba melakukan penelitian untuk "melintasi dinding realitas". Namun percobaan tersebut mengalami kegagalan yang mengakibatkan Caelum terlempar dalam dimensi hampa.
Saat Caelum tersadar dia melihat pemandangan asing disekitarnya.
"Berdasarkan pengamatan awal, lokasi ini tidak identik dengan satupun wilayah yang ada di bumi, terutama bulannya" sambil menatap ke arah langit, Caelum melihat 2 Bulan yang bersinar berdampingan.
Dan semuanya dimulai dari sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ilhamkn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9: Di Balik Senyuman
Sinar cahaya pagi perlahan menyinari ruang kamar Caelum, suara hewan-hewan dan aroma sejuk embun pagi yang terbawa oleh udara pagi menandai dimulainya hari baru, setelah tinggal selama sebulan di kota Silvaren Caelum telah melakukan banyak perkembangan dalam belajar maupun interaksinya, beberapa minggu yang lalu, Lira menyarankan kepadanya untuk sesekali keluar dari rumah dan berjalan-jalan di kota, meskipun Caelum belum terlalu fasih dalam menggunakan bahasa Elvin namun warga elf tetap menunjukkan sifat ramah kepadanya.
Jadi kota Silvaren yang merupakan kota suci dan jauh dari interaksi dengan dunia luar masih menggunakan bahasa Elvin kuno sebagai bahasa sehari-hari, hanya beberapa pemilik toko, tokoh-tokoh berpengaruh seperti para tetua dan Lira, serta beberapa pemuda yang biasa keluar dari kota yang menggunakan bahasa Arkheim.
Beberapa hari yang lalu Lira memperkenalkan Caelum dengan beberapa pemuda elf, seperti Thaleon, Velwen, dan Owen.
Dan hari ini Thaleon mengajak Caelum untuk ikut dalam latihan yang biasa dilakukan oleh para elf, Caelum sempat menolak karena dia mereka harus fokus untuk secepatnya mempelajari bahasa lain dan membaca sebanyak mungkin buku. Namun Lira terus mendesaknya jadi Caelum tidak punya pilihan lain dan menerimanya.
Berjalan perlahan menuju ruang makan, Caelum masih tenggelam dalam pikirannya, dia telah membaca beberapa buku terkait sejarah sihir, geografis dan pengetahuan dasar dalam tumbuhan dan binatang sihir, serta beberapa sejarah dari berbagai ras meskipun hanya beberapa buku dan buku tersebut ditulis menggunakan sudut pandang para elf namun itu tetap pengetahuan yang berharga.
"Cael aku dengar dari Velwen kamu akan menuju ke lapangan latihan di selatan kota?" Lira yang mengenakan gaun santai berwarna hijau dengan sedikit corak putih sedang duduk di meja makan.
"Yah sebenarnya aku lebih tertarik untuk membaca beberapa bu.. " Caelum belum menyelesaikan kata-katanya saat Lira menatapnya dengan tajam.
"Ahahaha maksudku aku lebih baik membaca beberapa buku di malam hari ini setelah bertemu mereka". Caelum hanya bisa menggaruk kepalanya dan tertawa canggung, entah kenapa dia jadi lebih penurut dengan Lira.
"Yah kau tahu, kau tidak punya bakat berbohong Cael"
"Tentu saja, aku adalah orang paling jujur" Caelum kemudian duduk di kursi di hadapan Lira dan mulai makan, makanan yang disajikan di rumah ini entah kenapa mirip dengan tipe masakan barat yang ada di bumi, ada roti disetiap menu masakan, Caelum jadi sidik merindukan makan nasi yang menjadi makanan pokoknya, meski demikian namun masakan yang disajikan oleh Nina menggunakan bahan-bahan yang belum pernah Caelum coba selalu membuatnya merasa kagum dengan kenikmatannya.
"Cael, aku diberikan tugas oleh para tetua untuk menghadiri pertemuan yang akan di adakan di kerajaan Valeria"
"Benarkah?, bukankah itu kerajaan sihir terbesar?" Caelum tidak bisa melupakan salah satu hal yang menjadi tujuannya yaitu untuk dapat pergi ke kerajaan sihir tersebut.
"Rupanya kamu belajar dengan cukup baik, benar aku akan menghadiri pertemuan mewakili nama keluargaku terkait isi pertemuan aku belum tahu detailnya, Tuan Elarion yang akan pergi bersamaku"
"Itu pasti sangat hebat, tapi bukankah perjalanan dari kota ini menuju kerajaan Valeria cukup jauh?"
"Yah kalau kita bepergian dengan cara normal mungkin akan memakan waktu sekitar 2 Bulan"
"Lalu apakah kamu akan menggunakan sejenis sihir teleportasi untuk menuju kerajaan Valeria?"
"Oh ayolah tidak ada sihir teleportasi, kami hanya akan menggunakan jalur udara dengan menunggangi Shelpy."
"Jadi burung raksasa itu bisa tunggangi?"
"Yang kamu lihat di sekitar pusat kota adalah jenis pembawa pesan dan barang, namun ada jenis khusus yang di besarkan untuk menjadi alat transportasi dan jumlahnya tidak banyak"
"Baiklah aku doakan yang terbaik dan jangan lupa untuk menceritakan perjalananmu saat kau kembali"
"Tentu saja".
Sarapan pun terus berlanjut dalam keheningan.
Setelah selesai sarapan Caelum segera menuju ke lapangan Latihan, di perjalanan menuju lapangan latihan Caelum bertemu dengan Velwen. Seorang elf wanita seumuran Lira dengan rambut berwarna emas yang serasi dengan warna matanya berjalan perlahan ke arah Caelum.
"Pagi Cael, aku denger kalau kalian akan berkumpul untuk latihan jadi aku memutuskan untuk melihat-lihat" Velwen adalah seorang elf yang fokus pada penelitian benda-benda sihir dan artefak.
"Apakah berkumpul di lapangan latihan bukan sesuatu yang umum?" Caelum memiliki firasat tentang sesuatu.
"Yah mari kita lihat" Velwen hanya menjawab singkat dan sedikit tersenyum, yang membuat perasaan Caelum sedikit tidak enak.
Selama perjalanan mereka tidak berbicara lagi jadi Caelum memutuskan untuk kembali memikirkan rencana kedepannya untuk hal-hal yang harus dia persiapkan, setelah mendengar kalau Lira akan keluar dari hutan dan menuju kerajaan lain itu membuat Caelum tidak sabar untuk menjelajahi dunia ini, namun dia sadar kalau saat ini kemampuannya belum cukup jika ingin mulai untuk berpetualang jadi dia sedikit menerima ajakan untuk latihan.
Setelah berjalan cukup lama akhirnya Caelum melihat sebuah lapangan terbuka dimana terdapat beberapa tiang batu di ke empat sisi, tiang-tiang tersebut memiliki beberapa ukiran kuno, di sekeliling lapangan terdapat beberapa pemuda elf yang sedang melakukan latihan baik melakukan latihan mandiri maupun sparring.
Thaleon yang melihat Caelum dan Velwen berjalan mendekat segera memanggil mereka berdua.
"Cael, kau terlambat dan Velwen sangat jarang melihatmu kemari" Namun perlahan senyum merekah di antara mereka berdua. Melihat hal itu perasaan Caelum semakin tidak enak.
"Teman-teman kita kedatangan junior baru di tempat latihan", mendengar teriakan Thaleon semua elf di tempat latihan memasang senyuman yang sama dan menatap Caelum.
Seketika Caelum di tarik oleh Thaleon menuju ke tengah arena latihan dan menyerahkan sebuah tongkat kayu kepadanya. Caelum agak linglung sesaat namun perkataan Thaleon selanjutnya menyadarkannya
"Berdasarkan adat pelatihan elf setiap murid baru akun du uji dengan menahan satu serangan dari setiap anggota pelatihan lainnya untuk mengetahui seberapa lama dia bisa bertahan dan menentukan latihan yang seusai" setelah membacakan aturan yang nampak aneh itu, semua elf yang hadir segera mengambil tongkat dan bersiap menyerang Caelum.
"Tunggu!.... aku tidak diberitahu sebelumnya" Caelum mencoba mengelak dan menoleh ke arah Velwen meminta bantuan, namun senyuman Velwen mirip dengan yang di tunjukkan oleh semua elf dilapangan.
"Tenga....fokus" gumam Caelum.
Seketika semua elf pelatihan maju dan menyerang Caelum secara bersamaan.
Caelum mencoba menenangkan diri dan fokus utama adalah bertahan dan mengukur waktu serta mempelajari pergerakan tiap elf, dia yakin ujian ini tidak akan berbahaya dan tentunya mereka akan menahan diri, atau seperti itulah yang dia harapkan namun melihat elf pertama yang mendekat bergerak sangat cepat dan nampak ada sedikit cahaya di ujung tongkatnya Caelum hanya bisa mengumpat dalam hati
"Ohh.... sial" dan saat tongkat itu mengenai perut bagian kirinya seketika penglihatan Caelum menjadi gelap.