Nestapa Istri Pertama CEO Terkenal

Dewangga duduk bersimpuh di depan Malika,kedua tangan nya menggenggam erat tangan sang istri.sementara Malika hanya diam membisu sambil memalingkan wajah ke arah lain dengan air mata yang terus turun membasahi wajah sendu nya.pengkhianatan yang di lakukan oleh suami nya kembali membayang di pelupuk mata.

" Kamu sudah pulang?" tanya Malika dengan nada suara datar.

Dewangga mengangguk, bagaimana mungkin dia bisa di tenang di rumah istri kedua nya setelah ketahuan oleh istri pertama.

Kini pria ini sudah duduk di samping istri nya.tangan kanan nya langsung merangkul pundak sang istri,respon tubuh Malika terasa berbeda,ada ketegangan di sana .biasa nya Malika akan membalas melingkar kan tangan di perut Dewangga.tapi sekarang semua terasa berbeda.

" Malika..Aku ingin minta maaf,Aku terpaksa menikahi dia karena permintaan orang tua dan suatu hal yang tidak bisa Aku katakan kepada mu saat ini."kata Dewangga memohon.

Malika tersenyum getir mendengar ucapan suami nya,rumah tangga seperti apa yang mereka jalani selama ini jika masih ada rahasia di antara mereka berdua.setahu nya rumah tangga itu bukan hanya sekedar nafkah semata,melainkan tentang kebersamaan dan kejujuran.

Rasa benci nya terhadap Dewangga semakin besar.dia sengaja memilih pulang ke rumah ini lagi karena tidak ingin membuat Bu Ani semakin mengkhawatirkan kondisi mental nya.

" Aku ingin berpisah dari Kamu,Mas! Aku akan mengikhlaskan Kamu bahagia bersama keluarga baru mu."kata-kata itu lolos begitu saja dari mulut Malika.tidak ada penyesalan yang terlihat dari wajah cantik nya kecuali kesedihan.

" Stop Lika! Aku tidak akan pernah berpisah sampai kapan pun! Aku masih sangat mencintaimu,rasa cinta ini tidak pernah pudar dan masih sama seperti awal kita bertemu." tegas Dewangga tidak suka mendengar kata pisah yang keluar dari mulut Malika.

" Cinta?" Malika tertawa mengejek setelah mendengar kata cinta yang suami nya ucap kan.

Kalau memang cinta kepada nya,kenapa pria ini tega mengkhianati cinta mereka.padahal dia tahu bahwa tidak ada satu pun wanita yang mau di duakan dalam keadaan apapun.apalagi Dewangga melakukan nya secara diam-diam sampai memiliki seorang bayi laki-laki.

" Cinta Kamu hanya di mulut saja Mas, setahu ku cinta itu indah, saling melengkapi dan penuh kasih sayang,tapi cinta yang Kamu tawarkan semua nya penuh dusta,Kamu menduakan Aku secara licik."kata Malika menatap tajam suami nya.

" Kamu salah paham sama Aku! Aku tidak punya niat untuk menduakan pernikahan kita.Aku terpaksa melakukan nya karena keadaan yang mendesak."Dewangga ikut membalas tatapan mata istri nya.

Belum sempat tangan nya menyentuh tangan sang istri, wanita ini malah sengaja bergeser ke arah samping sampai menciptakan jarak di antara mereka berdua.

" Aku memang salah,malam itu Aku juga tidak tahu kalau sedang di jebak oleh mereka.pada malam pertama pernikahan kita yang mengharuskan Aku ke luar kota adalah pertama kali nya Aku mulai membohongi Kamu.mereka memaksa Aku untuk melakukan nya ,kalau Aku tidak mau maka nyawa kamu menjadi taruhan nya,Nenek pun tidak mau melanjutkan pengobatan nya jika belum melihat Aku menikahi Elsa yang dulu kata nya pernah menyelamatkan nyawa Nenek." kata Dewangga.

Dewangga terus melanjutkan cerita nya tanpa ada yang terlewat kan sedikit pun, rasa sesak itu kembali menghantam dada Malika.raut wajah nya berubah drastis.inikah resiko yang harus di hadapi karena menikah secara diam-diam tanpa restu dari keluarga suami nya?

" Mereka meminta Aku untuk membagi waktu secara adil antara Kamu dan dia.maka nya Aku selalu menggunakan alasan keluar kota agar Kamu tidak curiga kepada ku." lanjut Dewangga semakin menambah luka bagi Malika.

Air mata Malika semakin deras mengalir,sakit sekali jika berada di posisi Malika sekarang.kedua mertua nya begitu kejam dan tidak berperasaan.tega nya mereka berniat membunuh nya demi melihat Dewangga menikahi wanita pilihan mereka sendiri.apa orang yang tidak punya harta dan kedudukan selalu di perlakukan sehina ini oleh mereka yang berkuasa? Apa kah uang memang menjadi penentu segala nya?

Malika tidak tahu lagi harus berkata apa sekarang,semua nya tega membodohi dirinya yang tidak punya apa-apa.

Malika selalu mendukung semua keputusan Dewangga asalkan di lakukan dengan kejujuran.jika pun waktu itu dia harus mundur demi menyelamatkan nyawa Nenek dari suami nya, pasti akan di lakukan dengan sepenuh hati.Malika sadar siapa diri nya sebelum menikah dengan Dewangga.

Andai saja kemarin dia tidak datang ke rumah sakit, pasti Dewangga akan terus membohongi nya sampai akhir hayat.

Malika merasa asing dalam hubungan ini.selama ini keberadaan nya benar-benar tak pernah terlihat oleh keluarga suami nya.padahal Malika selalu diam di rumah tanpa mengusik atau mempermalukan keluarga tersebut, tetapi mereka terus berusaha mengusik kehidupan nya.

Ternyata mereka sudah lama mengetahui pernikahan yang sengaja mereka berdua sembunyi kan.eh salah! Bukan mereka berdua tapi hanya Malika seorang.restu itu tidak kunjung di dapat kan,Malika justru di beri neraka dunia sampai membuat hidup dan hati nya hancur.

" Berpisah adalah jalan terbaik,Aku tidak sanggup lagi bertahan dalam pernikahan ini." cetus Malika sudah merasa kenyang dengan cobaan yang menghampiri hidup nya.

Malika sudah siap kehilangan semuanya,tidak ada ketakutan dalam dirinya untuk memulai hidup dari nol.

Untuk apa bertahan jika tidak ada jalan untuk menuju ke dalam kebahagiaan.sudah cukup pengorbanan dan pengabdian nya selama ini.bahkan Malika rela tidak mencari pekerjaan padahal Malika adalah lulusan terbaik dari sebuah universitas ternama di kota ini hanya demi mengabdikan diri kepada suami nya.

Dalam sebuah hubungan tidak hanya membutuhkan cinta.bukti nya tanpa cinta saja suami nya bisa memiliki anak dengan perempuan lain yang sudah sah menjadi madu nya.

Tidak ada pernikahan terpaksa seperti yang suami nya itu katakan, dia sudah melihat sendiri bagaimana mesra nya keluarga kecil suami nya itu.tidak mungkin madu nya bisa hamil tanpa di sentuh oleh Dewangga pria yang masih berstatus sebagai suami nya.

"Sudah Aku katakan tidak ada perpisahan di antara kita,Aku minta maaf atas semua yang sudah aku lakukan terhadap Kamu.Aku mengorbankan semua nya demi Kamu."Malika memberontak dalam pelukan suami nya.bayangan wanita lain ikut menikmati pelukan hangat dari suami nya membuat Malika tidak Sudi berlama-lama dalam situasi seperti ini.

Rasa cinta Malika memang masih ada untuk suami nya,namun jika harus berbagi suami dengan wanita lain maka Malika tidak sanggup menjalani nya.belum lagi sang madu merupakan pilihan langsung dari mertua nya sendiri.seperti nya dua keluarga itu setara maka terjadilah sebuah pernikahan.

Membayang kan betapa sempurna dan bahagia nya keluarga kecil yang di bangun suami nya bersama wanita lain membuat darah Malika seketika mendidih.

Rasa nya Malika ingin menyumpal mulut orang- orang yang sudah tega menyakiti nya dengan sekoper uang tabungan yang di miliki nya.

Ungkapan cinta dan sikap lembut Dewangga selama ini terhadap nya ternyata untuk pencitraan semata.

" Kamu jahat Mas! Aku benci Kamu... Lebih baik kita berpisah dan menjalani hidup masing-masing. Aku tidak siap untuk di madu." kata Malika mantap.

Entah laki-laki seperti apa lagi yang harus dia percaya ke depan nya.jika selalu terluka maka menjauh adalah pilihan terbaik. Hidup bergelimangan harta tidak bisa menjamin ketenangan serta kebahagiaan.

Untuk apa bertahan jika terlalu banyak duri di dalam rumah ini.

Bersambung...