NovelToon NovelToon
Harta Karun Raja-Raja

Harta Karun Raja-Raja

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat / Pemain Terhebat / Epik Petualangan / Persahabatan / Penyelamat
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: David Purnama

Berdasarkan peta kuno yang dicurinya. Ayu mengajak teman-temannya untuk berburu harta karun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kehidupan di Bawah Tanah

Hujan turun dengan hebat. Hujan turun bertubi-tubi menghujam sampai ke dalam bumi.

              Itu lah yang sempat dirasakan oleh Ayu dan teman-temannya. Sebelum akhirnya sekarang mereka bisa mengabaikannya karena sudah tertidur dengan nyenyak di dalam tenda.

              Perpaduan rasa lelah dan rasa kenyang setelah makan membuat para pemburu harta karun bisa tidur dengan pulas. Biar pun di luar sedang terjadi hujan deras.

              Hujan yang selama ini mereka kenal ternyata tidak hanya berhenti sampai di atas permukaan bumi. Dengan tingkat curah yang tinggi hujan juga mampu untuk mengguyur kehidupan yang ada di bawah tanah di dalam bumi.

              Sekarang bagi Ayu, Emil, Jono, Cindy dan Arya semua tampak sama di dalam sini.

Jika tanpa melihat jam waktu mereka tidak akan tahu apakah hari ini sudah malam atau malah sudah masuk pagi di kemudian hari.

Ayu terbangun. Padahal jarak waktu alarm masih lama.

Ayu terjaga karena mendengar suara rintihan orang yang sedang kedinginan.

Siapa lagi? Dia lah Arya sang adik yang tidur di dalam tenda yang sama bersama Ayu dan juga Cindy.

Arya menggigil, anak kecil itu terkena hipotermia.

“Dingin kak”,

“Dingin”, kata Arya lirih.

Ayu segera memeluk sang adik. Ia kemudian membangunkan teman-temannya.

              “Kenapa Yuk?”,

              “Arya kedinginan”,

              Cindy dengan sigap melakukan tindakan begitu mengetahui Arya mengalami gejala hipotermia.

              Begitu juga dengan Jono dan Emil yang datang dari tenda seberang untuk menolong.

              Arya mengalami hipotermia ringan. Setelah diperiksa suhu tubuh Arya 32˚C. Kulitnya dingin dan pucat.

Hipotermia dapat disebabkan oleh lingkungan yang dingin, kondisi medis atau pun faktor resiko lainnya seperti usia, anak-anak dan mental.

Hipotermia harus segera ditangani walau pun itu sifatnya ringan. Karena jikalau diremehkan bisa menyebabkan kematian. Penting untuk melakukan pertolongan pertama.

Beruntung Arya bersama dengan orang-orang yang tepat. Yang sudah paham ilmu dan cepat tanggap situasi.

Ayu menghangatkan tubuh Arya dengan memeluk dan menyelimutinya. Cindy memberikan kehangatan dengan memakai botol air panas. Jono dan Emil membuatkan minuman hangat.

Tidak berselang lama kondisi Arya berangsur membaik. Suhu tubuhnya kembali di angka normal. Arya pun sadar sepenuhnya.

Ayu dan yang lainnya merasa lega Arya tidak sakit berkepanjangan. Hanya mengalami kedinginan yang langsung bisa dengan segera mereka usir.

Jono dan Emil bersyukur Arya pulih dengan cepat. Terlebih sebagai sesama laki-laki.

Ketika Ayu dan Cindy bergantian untuk memeluk Arya. Terutama ketika Cindy yang memang selalu rutin merawat kecantikan luar dan dalam.

Jono dan Emil dibuat iri. Mereka berdua punya isi kepala yang sama. Begitu juga dengan Arya biar kata ia masih belasan tahun.

Jono dan Emil menyadarinya ketika Arya terlihat lebih memilih berlama-lama dalam dekap pelukan Cindy. Yang hangat dan lebih empuk.

Perangai bocah zaman now memang agak lain.

*

              Hujan pun tahu diri. Setelah merasa cukup untuk membasahi bumi dan seisinya langit pun membebaskan matahari.

              Di bawah tanah hujan juga berhenti.

              Tim pemburu harta karun melanjutkan perjalanan. Mereka sudah mengambil jeda bahkan sedikit terlalu lama.

              Tepat di hadapan sungai, di atas rumput-rumput hijau yang tumbuh subur.

              Ayu, Emil, Jono, Cindy, dan Arya sudah bersiap untuk kembali berjalan jauh. Menghadapi semua rintangan yang sudah bersabar menunggu.

              Perjalanan berpetualang untuk menemukan harta karun raja-raja yang tertulis di dalam peta. Membawa pulang emas intan permata yang nilainya tidak terhingga bersama mereka.

              “Kalian siap?”,

              “Ayo kita teruskan”, pimpin Ayu.

              Sungai itu tidak hanya sendiri. Ada keajaiban lainnya di atas sungai tersebut.

              Ada sebuah jembatan yang dengan kokoh terbentang sepanjang sungai.

              Jembatan ini bukanlah jembatan biasa. Bukan jembatan kayu lapuk yang rawan patah sehingga membuat orang-orang yang hendak menyeberanginya menjadi takut.

              Tapi sebuah jembatan kayu yang kuat dan lagi memiliki motif ukiran-ukiran unik di setiap jengkalnya.

              Ayu dan teman-temannya tidak perlu lagi memikirkan apakah hal ini janggal atau pun mustahil.

              Sejauh ini mereka berlima sudah menyaksikan hal-hal luar biasa yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah oleh nalar. Dan hal-hal semacam itu masih banyak lagi yang akan berdatangan.

              Bahkan bisa dibilang pada masa sekarang yang selalu berkembang. Percaya pada sebuah peta harta karun peninggalan raja-raja pun bukan lah sesuatu yang waras untuk dilakukan.

              Tapi di sini lah Ayu dan kawan-kawan sekarang. Sebagai tim pemburu harta karun.

              Mereka yang memilih atau mereka adalah orang-orang yang dipilih oleh takdir dan garis waktu.

Mereka adalah manusia-manusia pilihan.

              Jika harus selalu mempercayai akal sehat. Sejujurnya sudah sejak dari lama orang-orang di negeri dikasih pengertian.

              Seperti Borobudur dan Seribu Candi di Pangandaran. Atau pun Situs Gunung Padang yang masih baru mengintip.

              Dan masih banyak lagi.

              Mitos dan mistisnya bukan hanya orang-orang pada zaman dahulu yang membuatnya. Melainkan ada campur tangan dan sumbangsih dari mereka yang tidak kasat mata.

              Lalu,

              Masihkah perlu Ayu, Emil, Jono, Cindy dan Arya heran dengan tempat-tempat dimana mereka berada sekarang?

              Di bawah tanah,

              Di dalam bumi,

              Mereka berlima berjalan beriringan melewati jembatan yang terdapat di atas sungai. Satu-satunya jalan yang dapat mereka temukan untuk melanjutkan perjalanan.

              Berjalan jauh menembus kegelapan,        

1
April Lia
wew mantap tuh harta Karun nya/Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!