The Story Of The Alchemist

Saat Xia yu sedang asyik-asyiknya membaca buku catatan Kakek Li. Diluar halaman Raja Liu beserta para pengawalnya bergegas menuju kamar Xia wei, entah mengapa mereka terlihat begitu terburu-buru.

Raja Liu memerintahkan pada pengawal yang berjaga di depan pintu kamar untuk tidak memberitahukan keberadaannya. selang berapa menit Raja Liu melangkahkan kakinya masuk kedalam kamar dengan membuka pintu secara kasar yang mengakibatkan pintu itu bersuara.

'BRAKK!'

Pintu di tendang oleh Raja Liu, sedangkan Xia yu kaget sampai buku di tangannya terjatuh ke lantai. Raja Liu melihat Xia yu memegang buku yang telah terjatuh 'Sejak kapan wanita itu tahu tahu cara membaca?' Batin Raja Liu.

"Dasar tidak punya sopan santun!" Bentak Xia yu pada Raja Liu karena dibuat kaget olehnya. Sedangkan orang-orang yang mendengar bentakannya melongo.

"Berani kau membentak ku!" Tanya Raja Liu setelah sadar dari keterkejutannya.

Dia tidak menduga Xia wei akan berani membentaknya seperti itu. Padahal kedatangannya yang sudah terbiasa seperti itu jika sedang marah pada Xia wei, gadis itu akan segera bersujud. Tapi yang terjadi sekarang malah sebaliknya.

'Dari mana datangnya keberanian gadis itu?' Pikir orang-orang yang berada di dekat sana. Sedangkan Fang yin yang berada di dalam kamar bersama Xia yu sedari tadi juga membulatkan mata dan mulutnya, tapi setelah mendengar suara Raja Liu, Fang yin tersadar dan memberi hormat pada Raja Liu.

"Hormat budak ini pada Yang Mulia." Ujar Fang yin memberi penghormatan pada Raja Liu dengan bersujud dilantai, sedangkan Xia yu hanya menatap aneh pada Fang yin.

Fang yin menarik pakaian Xia yu agar mengikuti hormatnya. "Nona menunduk lah beri hormat pada Yang Mulia!" Bisik Fang yin pada Xia yu, tapi Nona nya itu tidak mengindahkan permintaan nya. Xia yu memilih duduk kembali dipinggir tempat tidur memasukan buku catatan kedalam lengan pakaiannya. Seketika buku itu hilang dari pandangan Raja Liu.

"Kau, keluarlah." Titah Raja Liu dengan suara keras kepada Fang yin.

"Ba..Baik hamba permisi Yang Mulia." Jawab Fang yin dengan terbata-bata, kemudian meninggalkan mereka berdua.

Fang yin sebenarnya tidak ingin meninggalkan Xia yu seorang diri, tapi jika tak menuruti perintah Raja Liu maka nyawanya yang menjadi taruhan. Dia pergi dengan memohon pada dewa semoga Raja Liu tidak melakukan hal-hal yang melukai Nona nya lagi.

"Tutup pintunya." Titah Raja Liu pada pengawal yang berada di luar, sedangkan Xia yu menatap jengah tingkah Raja Liu.

"Kau! Sekarang, apakah kau sudah ingat apa kesalahanmu?" Tanya Raja Liu pada Xia yu dengan tidak sabar.

Alih-alih menjawab Xia yu malah balik bertanya lagi seperti apa yang dia lakukan pada Fang yin. "Coba, aku tanya apa kesalahanku?"

Seketika raut wajah Raja Liu terlihat memerah, dia menahan amarahnya kepada gadis dihadapannya. "Kenapa kau balik bertanya apa kesalahanmu?" Jawab raja liu balik bertanya lagi.

"Kalau aku bilang tidak punya kesalahan, apa kau percaya?" Jawab Xia yu seraya menaikan sebelah alisnya.

"Huh, Tidak akan pernah!" Tegas Raja Liu dengan nada mencemooh.

"Lalu untuk apa kau terus-menerus bertanya apa kesalahanku, jika kau tidak akan mempercayai apa yang ku ucapkan! Untuk apa kau bertanya?" Jawab kembali Xia yu dengan lugas.

"Aku suruh kau jawab bukan balik bertanya padaku dan akui kesalahanmu!" Bentak Raja Liu sambil berjalan kearah Xia yu yang masih duduk dengan acuh menatap Raja Liu yang mendekat, di dalam mata Xia yu tidak ada rasa takut sedikit pun padanya.

"kau, mau apa?" Tanya Xia yu berdiri dari tempatnya menatap nyalang Raja Liu.

"Jika kau mau melukaiku lagi, jangan hanya dengan tangan kosong. Pakai ini agar aku bisa cepat sampai ke surga!" Lanjut Xia yu yang memberi sebuah belati kepada Raja Liu. Seketika Raja Liu menatap belati yang di berikan Xia yu kepadanya.

'Belati ini? Kapan dia mengambilnya?' Batin Raja Liu mengenali belatinya .(belati itu adalah milik Raja Liu yang berada di sabuk pinggang belakangnya, dia bingung kenapa belatinya bisa ada ditangan Xia yu).

"Kau! Kenapa belati ku ada padamu?" Tanya Raja Liu bingung dan marah.

"Bukannya kau mempersiapkan belati ini untuk membunuhku, jika aku tidak mengakui kesalahan yang tidak aku buat?!" Jawab Xia yu acuh memang benar yang Xia yu ucapkan. Raja Liu mempunyai niat untuk membunuhnya jika gadis dihadapannya itu masih tidak mengakui kesalahannya.

***

_author.pov :

Kalian pasti bertanya-tanya kesalahan apa sebenarnya yang Raja Liu tanyakan terus-menerus kepada Xia yu. cuiss kasih tau ya,, kesalahan itu adalah fitnah dari si ALIEN atau lien hua, Xia wei di fitnah telah mencoba mencelakai si alien dengan mendorongnya dari tangga depan istana yang menyebabkan jatuhnya si alien dengan sangat memalukan.

Kenapa memalukan?

Hum, cuiss kasih tau juga yaa, si alien itu jatuhnya dengan baju yang terangkat sampai menutupi mukanya karena terjungkal dan juga maaf auratnya terlihat itu membuatnya malu tujuh turunan. dan pada saat itu si alien melihat Xia wei berjalan di belakangnya sewaktu menaiki tangga menuju istana. dia memfitnah Xia wei dengan berkata menariknya kebelakang karena tidak mau didahului dan cemburu dengannya yang mendapatkan cinta dari Raja Liu sedangkan dia tidak.

Xia wei yang difitnah tidak mengakui dan tidak membantah tuduhan si alien dia hanya bungkam seperti biasa dan menerima ketidakadilannya. kenapa dia tidak membela diri?

Xia wei berpikir semua ucapannya akan dianggap salah oleh semua orang terkecuali orang yang menyayanginya, jika kalian berpikir orang tuanya akan mempercayai dirinya. Kalian salah, Xia wei hanya di percaya oleh neneknya dan pelayannya Fang yin. Karena Xia yu tidak membantah atau membela Kaisar pun memerintahkan Raja Liu untuk menertibkan sikap permaisurinya, Raja Liu yang memang membenci dan marah kerena Xia wei telah mencoba mencelakai mantan kekasihnya memberikan hukuman berat yaitu dua puluh pukulan oleh papan. Istri yang tidak pernah dianggapnya itu hanya bisa menerima hukuman meskipun enggan, Xia wei seolah menerima takdir dan nasibnya sampai kematian menjemputnya.Begitulah cerita kesalahannya _off

****tbc**