“Aku harus bertahan hidup.”
Karena harus membiayai kuliah adiknya, Aluna Kim mendatangi teman ibunya dulu. Tidak disangka ternyata imbalannya adalah harus menikah dengan anak bungsu teman ibunya tersebut, yang ternyata adalah cinta pertamanya.
Cerita tentang jalan takdir yang menyatukan Aluna Kim dengan Kang In Joo dalam mengarungi bahtera pernikahan yang penuh dengan kisah manis dan perjuangan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva IM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 8 Kediaman Kangin Grup (2)
Karena tidak tahu yang mana kamar Kang In Joo, akhirnya Aluna mencoba mengintip satu-satu kamar tiga kamar tersebut. Kamar pertama yang Aluna buka adalah kamar paling ujung dekat dengan tangga, kamarnya besar, diatas kasur terdapat foto Kang In Na dengan suaminya.
“Ah.. kamar kak In Na...” Ucap Aluna menutup kembali pintu tersebut
Ketika kaki Aluna siap melangkah menuju kamar kedua, kamar yang ada ditengah, tiba-tiba terdengar suara Kang In Joo dari kamar paling ujung. “Ah itu dia..” Pekik Aluna riang dalam hati
“Cari satu orang saja tidak bisa..” Teriak Kang In Joo di telepon
“Kami sudah menemukan jejaknya tuan, Nona Hong Moo Ne terbang ke Austria pada hari minggu malam bersama dengan seorang pria bernama Joan George..” Jawab orang yang ada di seberang telpon
“Aku tidak mau tahu cepat cari tahu alamat Moo Ne disana dan cari tahu tentang Joan George dan apa hubungannya dengan wanitaku..” Tutup Kang In Joo sepihak
“Sial.. apa hubungan laki-laki itu dengan wanitaku..” Teriak Kang In Joo kesal
Deg... Aluna mendengar semua perkataan Kang In Joo dari balik pintu. Siapa itu Hong Moo Ne? Tanya Aluna dalam hati. Tidak tahu kenapa hati Aluna terasa sakit, padahal Aluna tahu jika suaminya itu tidak mencintainya. Aluna sadar satu hal lagi sekarang, bahwa dia juga tidak diinginkan.
Ceklek.. Aluna terhenyak kaget ketika pintu itu dibuka, Aluna segera menjauh dari pintu itu dan memasang senyum palsunya.
“Oppa.. makan malam sudah siap. Ibu menyuruh kamu turun untuk makan..” Cicit Aluna
“Ibu?.. enteng sekali kata itu keluar dari mulutmu ya..” Timpal Kang In Joo pergi meninggalkan Aluna yang masih berdiri mematung “Jangan kamu harap karena kamu bisa disini kamu bisa menggantikan posisi wanitaku, posisi Nyonya Kang hanyalah milik Moo Ne-ku, kamu hanya pengganti saja.. tunggu sampai dia kembali, dan segera pergilah dari hadapanku” Lanjut Kang In Joo tetap berjalan tanpa menoleh sedikitpun
“Tidak pernah ada kata-kata baik keluar dari mulutmu, oppa..” Jawab Aluna keras sengaja biar didengar Kang In Joo, Aluna benar-benar tidak bisa diam saja sekarang, sejak beberapa menit lalu Aluna sudah berjanji akan membalas semua perlakuan kasar Kang In Joo
“Kalau sudah tahu kenapa masih saja disini? bukankah kamu datang untuk mengambil perhatian ibuku.. atau kamu sudah terkena syndrom menantu baik? Cih... menjijikkan..” Kang In Joo membalikkan wajahnya, menatap Aluna tajam
“Ya.. aku adalah wanita tidak tahu malu.. asal adikku bisa kuliah dengan baik.. akan aku lakukan apapun..” Ketus Aluna berlalu meninggalkan Kang In Joo yang tadi terhenti dari jalannya
“Wanita tidak tahu diri..” Gerutu Kang In Joo pelan
Aluna turun tangga dengan suasana hati yang buruk sekali. Mimpi apa dia dulu bisa suka laki-laki yang tajam sekali mulutnya. Tidak menghargai wanita sama sekali. Sial, pekik Aluna dalam hati.
Bersambung.....
