NovelToon NovelToon
Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Hari Kiamat / Transmigrasi / Antagonis
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: YukiLuffy

Lana Croft, seorang mahasiswi biasa, tiba-tiba terbangun sebagai tokoh antagonis kaya raya dalam novel zombie apokaliptik yang baru dibacanya. Tak hanya mewarisi kekayaan dan wajah "Campus Goddess" yang mencolok, ia juga mewarisi takdir kematian mengerikan: dilempar ke gerombolan zombie oleh pemeran utama pria.

Karena itu dia membuat rencana menjauhi tokoh dalam novel. Namun, takdir mempermainkannya. Saat kabut virus menyelimuti dunia, Lana justru terjebak satu atap dengan pemeran utama pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YukiLuffy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 8

Kael mengamati Lana dari seberang koridor. Sejak pertempuran kecil tadi, gadis itu bungkam. Matanya yang biasanya memancarkan kecerahan kini redup, diselimuti trauma. Kael tidak suka melihatnya seperti itu.

Setelah memastikan tim sudah beristirahat, Kael mengetuk pintu kamar Lana. Ia membuka pintu tanpa menunggu jawaban dan mendapati Lana duduk di tepi tempat tidur, menatap dinding dengan pandangan kosong.

“Kemarilah.”

Kael meraih tangan Lana yang dingin dan menariknya. Alih-alih menyuruhnya duduk di sofa, Kael menarik Lana hingga gadis itu duduk di pangkuannya, wajah mereka berhadapan.

"Apa yang ada di pikiranmu?" tanyanya, suaranya lembut, menantang keheningan. "Apa kau terkejut melihat apa yang ada di luar sana?"

Mendengar nada suara Kael yang penuh kelembutan, semua pertahanan yang dibangun Lana runtuh. Ketakutan melihat daging busuk, rasa jijik terhadap dirinya sendiri yang tak berdaya, dan kecemasan tentang nasibnya yang mengerikan tiba-tiba meledak.

Lana tidak menjawab. Ia hanya memeluk leher Kael dan menangis.

Tangisannya adalah histeria yang tertahan—isakan yang parau dan menyakitkan. Ia menangis untuk kehidupan masa lalunya yang hilang, untuk dunia yang ia kenal yang kini hancur, dan yang paling utama, untuk ketidakpastian yang menantinya di sisi pria ini.

Kael merasa sakit melihat air mata Lana. Ia mengencangkan pelukan di pinggang gadis itu. Jari-jarinya yang kasar karena memegang senjata dengan lembut menyeka air mata dari pipi Lana. Ia mencium kening dan kelopak mata Lana berulang kali, menawarkan perlindungan total.

"Sstt... Tidak apa-apa, sayang. Keluarkan semuanya," bisik Kael. "Aku bersumpah, aku akan melindungimu. Jangan pernah takut, Lana."

Setelah beberapa saat, Lana berhasil mengendalikan napasnya. Wajahnya merah dan sembap, hidungnya tersumbat. Ia melepaskan diri sedikit, menatap mata Kael.

Ini adalah saatnya. Ia harus bertanya. Lebih baik ia terluka sekarang daripada dihancurkan nanti.

"Kael... apakah kau... serius?" Lana berbisik, suaranya masih bergetar. "Apa kau sungguh-sungguh menyukaiku? Atau... atau aku hanya hiburan?"

Ia menelan ludah, mengumpulkan sisa keberaniannya. "Aku takut, Kael. Aku takut suatu saat, akan datang seseorang yang lebih kuat, lebih hebat, yang lebih cocok mendampingimu. Dan kau akan... meninggalkanku."

Ketakutan Lana—ketakutan menjadi villainess yang digantikan oleh heroine—terpancar jelas di matanya.

Kael tidak tertawa. Ia tidak mengejek. Matanya, yang selalu dingin, kini berkobar dengan intensitas yang membakar. Ia memegang kedua pipi Lana, memaksa gadis itu menatapnya.

"Lana, dengar aku baik-baik." Suaranya rendah dan penuh janji yang menakutkan. "Kau adalah kelemahan terbesarku, sejak hari pertama aku melihatmu. Keangkuhan itu, keberanian itu, dan betapa kau terlihat menggemaskan saat marah."

Ia meletakkan tangan Lana di dadanya, di tempat jantungnya berdetak kuat.

"Sebelum kau, aku tidak percaya pada takdir atau omong kosong cinta pada pandangan pertama. Tapi sekarang, kau adalah satu-satunya pengecualian. Kau adalah milikku." Kael menekan dahinya ke dahi Lana. "Tidak ada wanita lain yang bisa menggantikanmu. Biarkan mereka datang. Aku akan tetap memilihmu. Itu adalah janji."

Rasa manis yang membanjiri hati Lana membuatnya tersenyum, meski air mata masih membasahi wajahnya. Ia memeluk Kael kembali, menikmati kenyamanan di tengah dunia yang kejam.

"Lana, kau belum menjawabku," goda Kael, suaranya kembali serak, penuh hasrat yang tersembunyi.

"Jawab apa?" Lana berpura-pura bingung, mencoba melarikan diri dari momen serius itu. "Aku lelah. Aku harus tidur. Selamat—"

Lana belum selesai bicara saat Kael membalikkan posisi mereka. Ia menjatuhkan Lana ke tempat tidur di bawahnya, mengunci gadis itu di bawah tubuhnya yang sekeras batu.

"Tidak ada yang pergi ke mana-mana. Kau belum memberiku jawaban yang kuinginkan."

Kael melumat bibir Lana dengan ciuman yang mendalam dan berapi-api. Ciuman itu mematikan dan menuntut, mencerminkan hasrat yang ia pendam selama ini. Lana awalnya kaget, tetapi kelembutan dalam paksaan itu, dikombinasikan dengan kelelahan emosionalnya, membuatnya menyerah.

Saat ciuman itu mereda, Lana terengah-engah, tubuhnya lemas dan tak berdaya di bawah Kael.

"Jawab, Lana. Kau mencintaiku?" Kael berbisik, menciumi garis leher Lana.

"K-kau jahat," desah Lana.

"Panggil aku Kakak," perintah Kael, dengan suara yang dipenuhi kekejian menggoda.

Lana berjuang melawan rasa malu, tetapi sensasi tubuh Kael yang menyentuh kulitnya, sentuhan bibir Kael yang semakin turun, membuat seluruh tubuhnya berdenyut.

"Kael... J-jangan..."

"Panggil," ulangnya, suaranya tegas.

Lana menggigit bibirnya, mata safirnya berkaca-kaca. "K-kakak..." Suara lembut itu nyaris tak terdengar, namun terasa seperti pemantik api bagi Kael.

Kael membeku sesaat. Panggilan lembut itu merobohkan sisa-sisa pertahanannya.

Malam itu, di dalam balai kota yang dingin dan sepi, Kael mengajarkan Lana sebuah keintiman yang belum pernah ia alami—sebuah badai sensasi yang membuat Lana melupakan zombie, Chloe, dan takdir apa pun. Ia sepenuhnya tenggelam dalam pelukan pria yang kini menjadi belahan jiwanya.

Keesokan paginya, matahari pagi menyelinap masuk melalui jendela yang berdebu. Lana terbangun dengan tubuh terasa sakit namun sangat nyaman, terperangkap erat dalam pelukan Kael.

Saat Kael membimbingnya menuruni tangga menuju ruang makan, ia tidak melepaskan tangan Lana. Jari-jari mereka terjalin erat, sebuah deklarasi yang tidak perlu diucapkan.

Sarapan sudah siap, dan seluruh tim telah berkumpul, tetapi begitu melihat Kael dan Lana berjalan turun bersama, tangan mereka terikat, keheningan total melanda ruangan.

Alex, yang paling blak-blakan, akhirnya memecah keheningan dengan seringai lebar. "Kapten! Apa yang terjadi semalam? Kau berdua turun dari lantai atas bersamaan!"

Kael menarik Lana ke sampingnya, duduk, dan memegang tangan gadis itu di atas meja. Ia menyeringai pada timnya.

"Mulai hari ini," Kael berkata, suaranya penuh otoritas, namun dengan sedikit kebanggaan. "Panggil dia 'Kakak Ipar'. Dia milikku."

WUUUSH!

Ruangan itu dipenuhi sorakan dan siulan.

"Yess! Selamat datang, Kakak Ipar Lana!"

"Kau harus menaungiku, Kakak Ipar!"

"Kapten Kael, kau cepat sekali!"

Lana merasakan wajahnya memanas hingga ke ubun-ubun. Ia memukul pinggang Kael dengan sikunya, tetapi pria itu hanya tertawa kecil, melingkarkan lengannya di pinggangnya yang ramping.

"Diam," Kael memerintah timnya, tawa masih tersisa di matanya. "Cepat habiskan sarapan kalian. Kita akan menghadapi perjalanan panjang hari ini."

Di tengah sorakan tim dan tawa Kael, Lana membiarkan dirinya ditarik lebih dekat. Ia telah membuat pilihan. Pilihan yang berisiko, tetapi juga sangat mendebarkan.

1
Miss Marsini
up nya yg banyak dong thor ceritanya seru👍
Herli Yani
knpa lemah banget cewe nya Thor buat lana. jadi kuat thor
**Maulina**
thor up dong 🤭
Dwi Supraptisih
lanjutkan cerita yh..ak suka...
nur janah567
🙏🙏🙏🙏 di buat ringan aj biar nudah di mengerti contoh
mendengar konpirmasi
jadi
mandengar ucapan itu
nur janah567
ceritanya bagus cukup menarik . tapi kata kata di bikin ringan saja simple dam mudah di mengerti baki kami yg awam kata intelek kadang gk ngerti thor
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
sip siap melawan zombie dan rintangannya lanjut semangat up-up nya😁😁🙏🙏
Dewi hartika
jadi neh makin lengket kael ama lana,baik masih panjang perjuanga kalian,nanti jangan mudah tergoyah dan tergoda lanjuuut..😁😁🙏🙏
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
ini nech bibit pelakor, Hati-hati lana ada calon pelakor datang ingin merebut kael,jangan bikin kendor lawan dan hempaskan 😁😁🤭🤭lanjutt🙏🙏
**Maulina**
thor up yg banyak dong 🤭
Dewi hartika
jangan takut lana kael pasti tidak akan tergoda dengan wanita lain,karna cuma kamu yang ia cintai dan posesif padamu,sebab ceritanya berubah karna kehadiranmu lana,ok up up banyak thor
Dewi hartika
serunyaaaa penasaran lanjut di tunggu up datenya thorr🙏🙏
Fitri R
lanjut
BONBON
lanjut kk, awas drop. sejauh ini cerita beginian bnyk yg kgk selesai 😭
Dewi hartika
cerita menegangkan dan romantis juga,sip lanjuuutt🙏🙏
Fitri R
lanjut thor semangat
Yusnani Tungkal
lanjut Thor up nya
Moon red
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!