"Aduh.... sakit woi! turun ga kamu!" ucap seorang gadis cantik dengan pakaian sederhana dan tingkah yang bar bar nya, menghadang seorang pengendara motor yang baru saja menyerempet nya hingga jatuh ke sawah.
"Sorry." ucap seorang pria dengan wajah yang tertutup helm mahal, dan mengeluarkan suara yang membuat gadis itu tertegun.
wajah nya yang kotor, akibat terjatuh di sawah, membuat nya seakan lupa, bahwa dia baru saja di senggol oleh orang di depan nya. tapi gadis itu malah melamun dan tak sadar untuk bersikap tegas.
Pria itu menatap heran, dan langsung pergi tanpa berkat apa apa lagi, sepertinya memang pria itu memiliki urusan yang lebih penting saat itu.
"Aisshh, dasar goblok, apa yang kamu pikirkan Selin, dia yang nabrak kamu, malah dia yang pergi. woi, liat ya kalau kamu balik lagi, tak cincang kamu jadi gulai!" pekik nya yang mencak mencak seperti seekor monyet. untung saja kondisi di sawah begitu sepi, dan kebetulan saat itu tengah hari, jadi aman tak membuat Selina malu
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.8
"Oma dimana sih, kok belum pulang juga?" gumam Aksa yang mondar mandir melihat ke arah pintu keluar. karena matahari sudah mau tenggelam, Oma nya belum juga pulang dari rumah tetangganya itu. Mau menjemput Oma nya, tapi dia belum tau letak tetangga besti Oma nya itu. padahal jarak nya tak jauh, hanya melewati beberapa rumah saja.
"Udah mau magrib, aku pulang dulu deh. Entar cucu tampan ku nyariin." kekeh Oma nur kepada besti nya itu.
"yaudah besti, hati hati ya. Apa perlu Selin anterin sampe ke rumah?" tawar Mbah uty tiba tiba membuat Selin yang mendengar namanya langsung kaget.
"Wah, ide bagus itu. Ayo Selin anterin Oma ke rumah." ucap Oma nur yang semangat sekali, mempertemukan cucu nya dengan cucu besti nya itu.
"loh, Mbah. Kok Selin?" tanya gadis itu yang terheran heran melihat tingkah kedua Mbah mbah itu.
"Ya gpp toh nduk, kamu anterin Oma nur ke rumah nya. kasihan nanti kalau ada apa apa di jalan." ucap Mbah uty dengan santai nya. karena khawatir juga dengan besti nya itu. Apalagi sudah tua.
"Yaudah deh, ayo Oma. Biar Selin anterin."
"Okey nduk."
"Oh ya, ini kue kering nya Oma bawa aja ya. Kebanyakan kalau Mbah uty yang makan." ucap Selin yang melihat beberapa di piring yang ada di meja.
"Loh gpp emang nya. Nanti kamu mau lagi nduk?"
"Gpp Oma, Selin udh siapin buat buna sama Ayah tadi, ini buat Oma di rumah aja. Sebentar Selin ambilin plastik dulu ya."
"wah, Oma senang banget ini, kue kamu memang enak banget. Makasih ya nduk, maaf Oma jadi ngerepotin." ucap Oma nur dengan tatapan berbinar nya.
"Gpp Oma, tunggu ya. Selin ambil plastik dulu."
"Di belakang rak piring nduk, plastik nya." ucap Mbah uty yang memberitahukan.
"Cocok toh besti, kita jadi besan. Cucu mu itu cantik pol, pantes jadi seleb sosmed." kekeh Oma nur dengan penuh semangat.
"Haha, aku ya terserah dia besti, soalnya kan dia yang nanti nya jalani hidup. Aku juga belum pernah ketemu cucu mu itu."
"Iya toh, aku lupa ngenalin nya. Si ana yang Udah ketemu pas acara syukuran kemarin."
"Oalah Iya baru ingat aku, kemarin kan aku ga enak badan juga besti, jadi ga sempat ke rumah mu."
"yaudah nanti aku suruh Aksa kenalan sama calon besan nya."
"Ada ada aja kamu toh besti, anaknya juga belum tentu mau, kalau aku ya terserah Selin aja. Siapapun jodoh nya, asalkan yang beriman, yang sayang sama Selin, dan yang bisa mengerti kekurangan Selin." ucap Mbah uty dengan tatapan lembut nya
"Nanti kita cerita lagi ya besti, ini rencana kita berdua tapi, jangan sampe tau orang orang." ucap Oma nur dengan penuh semangat.
"beres besti."
"Ini Oma plastiknya."
"makasih ya nduk, maaf Oma jadi ngerepotin kamu."
"gpp Oma, ayo Selin anterin."
"Iya nduk. Besti, aku pulang dulu yo."
"Iya besti,hati hati Selin. Jagain besti Mbah mu itu."
"iya Mbah." ucap Selin yang pasrah dengan ke randoman kedua nenek nenek gaul itu.
"Oma ini Udah lama kenal mbah uty?" tanya Selin di sela sela perjalanan menuju ke rumah nya Oma nur."
"Belum lama kenal nduk, tapi si Mbah mu itu baik banget sama Oma. pertama kenal Oma kira orang nya judes, soalnya wajah nya itu loh cuek dan datar kayak cucu Oma."
"hahah, si Mbah memang begitu oma. Kalau kata ayah dimdim, Mbah itu dulunya cewe Badas." kekeh Selin sambil menggandeng tangan Oma nur.
"Oh ya toh. Oma baru tau, pantes wajah nya itu beda sama kamu. Kemungkinan ayah kamu pasti mirip Mbah Kakung kamu ya nduk?"
"Iya Oma, mirip seperti kembar. Mbah uty sering rindu, sama Mbah Kakung tinggal liat wajah ayah yang sama persis aja."
"Oalah, baru tau Oma. Soalnya kalau kami cerita, Mbah mu itu ga pernah cerita tentang suami nya. Oma juga ga enak buat nanya, katanya suka sedih kalau bahas suaminya."
"benar Oma, Mbah sensitif sama cerita suami nya itu. Makanya Selin ga pernah nanya ke si Mbah. paling tanya ke ayah dimdim aja."
"Aduh, Oma jadi banyak tanya sama kamu nduk, ga enak Oma."
"gpp Oma, Selin senang bisa ketemu Oma, soalnya jarang juga Oma bisa Main ke rumah si Mbah."
tak terasa selin dan Oma nur telah sampai di rumah, dan ada pria yang tak asing di depan rumah nya Oma nur. Selin langsung memegang tangan si Oma, takut itu orang yang jahat.
"Heh, kamu ngapain di rumah Oma nur?" tanya Selin dengan tatapan tajam nya.
"Kamu siapa, kenapa bersama Oma saya?" tanya Aksa dengan tatapan datar nya. Dia merasa siap bertemu dengan gadis yang berisik dan cerewet ini lagi.
"Loh, mas nya ini yang siapa. Kenapa berdiri di rumah nya orang lain, mas nya mau maling ya?" tuduh Selin dengan berkacak pinggang.
"Jangan sembarangan menuduh orang lain!'ucap Aksa dengan pandangan kesal dan dingin nya.
"Loh, memang betul kok, ayo Oma kira laporin aja ke pak kepala desa. Ada yang mau maling rumah Oma, sampe celingak-celinguk segala."
Oma nur yang melihat kedua nya bertengkar langsung memijit pelipisnya nya yang terasa sakit. Niat hati Ingin mempertemukan keduanya ala ala sinteron, malah berakhir seperti ini.
