[Di sarankan membaca Transmigrasi Istri Pemburu Season 1 terlebih dahulu]
↓↓
Sesama Reinkarnasi yang mencari misteri kisah kehidupan masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ide bisnis
(Mulai dari sini Serena akan di panggil Shen Yue).
Setelah deeptalk sambil makan malam kemarin, hari ini Yue akan mengajak Yuwen untuk pergi ke pasar pusat kota. Dia ingin melihat target pasar, lokasi strategis, mencari bahan masakan dan lain sebagainya.
"Sebenarnya makanan apa yang ingin kau jual, jangan aneh-aneh." Yuwen curiga.
"Kau akan memakannya lebih dulu nanti, jika menurutmu itu tidak layak aku tidak akan menjualnya. Tidak masalah untuk percobaan, kita harus berani bertaruh jika ingin sukses. Itu yang guruku ajarkan padaku, berani keluar dari zona aman." Ucap Yue optimis.
"Baiklah, kita hanya memiliki uang 500 koin tembaga. Biaya perjalanan 30 koin tembaga pulang pergi, sampai di pasar kita hanya bisa membelanjakan uang 470 koin tembaga. Apa yang bisa di dapatkan dengan uang sekecil ini?." Yuwen berpikir jangka panjang.
"Aku memiliki mahar 200 koin tembaga dan dua jepit rambut perak. Itu cukup untuk pegangan, ayo kita berani pergi dulu saja. Percaya padaku kali ini, aku akan menunjukkan betapa beruntungnya kau memiliki istri sepertiku." Ucap Yue mendesak.
"Hahh... baiklah." Yuwen menyerah.
Siang harinya Yuwen dan Yue sudah sibuk mengunci pagar rumah dan bersiap pergi. Banyak yang bertanya-tanya untuk apa mereka ke kota, tapi Yuwen dan Yue memilih bungkam saja.
"Jika ingin merantau, kita harus berusaha menjadi kuat mental dan tahan banting. Semoga perjalanan ku akan lancar." Batin Yue.
Mereka menempuh perjalanan cukup jauh untuk sampai ke pelabuhan kecil, melewati hutan rimbun dengan akses yang cukup mudah di lewati.
"Astaga lelah sekali, andai saja ada pria tampan yang mau memelukku sebentar. Hidup ini memang berat untuk wanita cantik sepertiku." Yue menggerutu memberi kode.
Yuwen menoleh dengan geli, merasa kepercayaan diri yang Yue ucapkan itu menggelikan. Yuwen berdiri menghadap Yue yang berdiri bersandar pada pohon karena lelah, apalagi cuaca sedang panas-panasnya.
"Kau mau di peluk?." Tanya Yuwen to the point.
"Iya." Yue menggangguk.
Greb
Yuwen memeluk Yue tanpa banyak bicara, Yue membalas pelukan dan memejamkan mata. Tenaganya memang sudah habis dan di merasa lelah, tapi cukup malu jika minta di gendong. Setidaknya pelukan hangat seperti ini bisa memberikannya suntikan kekuatan, Yue dan Yuwen melanjutkan perjalanan hingga akhirnya sampai di pelabuhan.
Yuwen dan Yue naik kapal kecil dan mulai menyusuri sungai menuju pelabuhan kota, Yue merasa mabuk laut karena ombak bergoyang-goyang. Untung saja Yue sudah antisipasi akan hal ini, dia membawa Leci untuk menahan mual.
Perjalanan jalur air memakan waktu tiga hari tiga malam, Yue dan Yuwen membawa bekal bakpao daging supaya tidak membeli makan di kapal. Sampai di Pelabuhan Yue merasakan kesenjangan sosial.
Di kota pakaian semua orang terlihat jauh lebih bersih, banyak orang bersolek dan terlihat makmur. Yue jadi ingin menjadi orang kota, dia harus segera menjalankan bisnis secepatnya.
"Yuwen, apa kau tau dimana kita bisa menjual jepit rambut perak?." Tanya Yue.
"Mungkin di sana." Yuwen menunjuk toko perhiasan.
"Baiklah, ayo kesana." Yue dengan aura percaya diri yang ceria.
"Aku akan menunggu di luar saja." Yuwen menolak ikut masuk.
"Baiklah, jangan kemana-mana. Aku takut terpisah dan hilang." Ucap Yue.
"Tenang saja." Yuwen mengangguk.
Yue buru-buru masuk ke dalam dan bertemu seorang pegawai laki-laki muda, Yue terlihat lusuh tapi aura ceria dan percaya diri membuatnya terlihat berkelas.
"Halooo apa disini bisa transaksi jual beli jepit rambut perak ?." Yue bertanya dengan riang.
"Tentu nona, anda ingin menjual atau membeli?." Ucap pemuda itu ikutan ceria.
"Wahh sudah aku duga memang toko ini yang terbaik, aku sudah masuk dua toko perhiasan sebelumnya. Tapi di sana harganya kurang memuaskan, aku berharap disini akan jauh lebih baik." Yue menyodorkan dua jepit rambut perak bentuk kupu-kupu miliknya.
"Ini jepit rambut perak yang cukup usang dan kuno nona, harga jualnya memang sudah menurun. Toko kami hanya bisa membeli seharga 10 koin perak untuk keduanya." Ucap Pegawai itu setelah memeriksa.
"Wah aku sangat terkejut, sepertinya aku akan kembali ke toko sebelumnya saja. Padahal mereka menawarkan 50 koin perak dan 80 koin perak padaku, sepertinya aku terlalu berharap banyak disini." Yue tersenyum karir.
"Tidak mungkin harganya semahal itu nona." Pegawai itu tidak percaya.
"Benarkah? padahal jepit rambut ini dari bahan logam murni tanpa campuran, memang usang sih tapi bahan pembuatannya kan lebih bagus." Ucap Yue berbohong.
"B-benarkah?." Pegawai itu mulai percaya.
"Ya sudah kalau begitu, aku tidak jadi menjual disini. Aku akan menjual di toko perhiasan sebelah selatan sana, di sana yang manawarkan 80 koin perak padaku. Mungkin di sana pemilik toko nya lebih berpengalaman." Ucap Yue, mengejek sambil tersenyum.
"Tunggu nona, sepertinya ada kesalah pahaman karena saya masih muda. Saya akan membeli 100 koin perak untuk keduanya." Pegawai itu menahan.
"Apakah hanya sampai di situ saja harganya?." Yue berpura-pura lesu dan sedih.
"Sebenarnya berapa yang nona inginkan?." Tanya Pegawai itu bingung.
"Berat dari logam ini lebih dari 10 gram, keduanya memiliki berat 20 gram. Aku berpikir akan mendapatkan sekitar 300 koin perak, sepertinya akan lebih baik jika menjualnya ke pandai besi ya." Ucap Yue, masih berusaha negosiasi.
"Baiklah saya akan membeli sesuai harga yang anda tawarkan." Putus pegawai itu.
"Benarkah?." Yue berbinar-binar cerah.
"Tentu, apa anda memiliki batu penyimpanan?." Tanya Pegawai itu.
"Apa itu?." Heran Yue.
"Semacam batu yang bisa menyimpan uang, seperti ini." Pegawai itu menunjukkan sebuah gelang hitam.
"Tidak, sepertinya itu bagus berapa harganya?." Tanya Yue tertarik.
"Kebetulan sedang ada promo di toko kami, gelang ini yang paling murah seharga 5 koin perak dengan kapasitas penyimpanan sampai 1000 koin perak." Ucap pegawai.
"Wahh aku mau yang lebih mahal lagi." Ucap Yue sangat tertarik.
"Ini yang cukup murah dengan kapasitas penyimpanan 100 koin emas. Harganya hanya 10 koin perak saja nona." Ucap Pegawai.
"Baiklah, potong saja harga jual jepit rambutku untuk membeli gelang penyimpanan ini." Ucap Yue senang.
"Tentu nona." Pegawai itu menempelkan gelang yang akan di beli oleh Yue, dengan gelang yang ada di tangannya.
"Silahkan nona, bisa di periksa jumlah nominal uangnya." Ucap Pegawai.
"Bagaimana caranya?." Bingung Yue.
"Tempelkan ibu jari anda di atas permata hitam pada gelang, anda akan langsung bisa melihat nominal isi di dalam gelang itu, ini yang di namakan kultivitasi." Ucap Pegawai itu.
"Ohh jadi zaman ini sudah termasuk peradaban maju ya? udah ngga se kuno kehidupan Serena Halim." Batin Yue senang.
"Baiklah terimakasih banyak, toko mu pasti akan semakin besar dan sukses." Ucap Yue bergembira.
Yue pergi keluar dengan riang gembira, di depan toko Yuwen masih berdiri tegap menunggu. Yue menghampiri dengan senyum merekah, Yuwen yang melihat itu jadi ikutan tersenyum.
"Bagaimana?." Tanya Yuwen.
"Sangat memuaskan, lihat aku bahkan membeli gelang penyimpanan." Ucap Yue pamer.
"Apa? bukankah itu harganya sangat mahal?." Kaget Yuwen.
"Hanya 10 koin perak saja." Ucap Yue.
"Itu mahal, apa kau menghabiskan semua uangmu untuk itu?." Kaget Yuwen, tidak setuju dengan sikap sembrono Yue.
"Tidak, masih ada banyak." Yue tersenyum mengerti.
"Jangan berbohong." Yuwen terlihat marah.
"Tenanglah, aku mendapat 300 koin perak." Ucap Yue.
"Tidak mungkin." Yuwen tidak percaya.
"Periksa sendiri saja." Yue mengulurkan tangannya.
Yuwen memeriksa isi gelang penyimpanan, benar saja masih ada 290 koin perak di dalamnya. Yuwen terperangah, dia jadi penasaran bagaimana Yue bisa mendapat uang sebanyak itu hanya dengan jepit rambut usang.
"Apa dia bisa menghipnotis orang?." Batin Yuwen.
yang pasti aku suka dengan cerita dan cara menulismu 😁