Dea Kanita putri gadis remaja berusia 18tahun dia adalah putri bungsu dari keluarga Wijaya yaitu Adison Wijaya dan Rianti Wijaya
Dea menyukai Abang dari sahabatnya yaitu Rion jovian tapi karna tak pernah mendapat respon dari Rion akhir nya dia berusaha untuk tak peduli lagi dengan perasaan nya,,
lalu bagaimana dengan Rion setelah Dea tak lagi mengganggu dan mengusili nya,yuk ikuti kisah ini agar tau kelanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beibe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
malam hari nya setelah acara resepsi selesai Mereka duduk bersama di meja makan ada orang tua Dea, dan orang tua Aldo, mereka membahas banyak hal.... sedangkan Dea, sudah terlelap dari tadi dia berada di salah satu kamar hotel yang di sediakan untuk nya,
"kamu serius dengan Dea, bang?"tanya mama Rion, mengambil kan nasi untuk suaminya. Rion mengangguk kan kepala nya,.."aku serius ma, kalau boleh aku akan menikahi Dea,saat dia lulus."jawab Rion menatap mama nya,.."gercep amat bang.."sahut Gita. Yang di rangkul papanya."takut di gondol orang.."sahut papa dan mereka tertawa tapi tidak dengan Rion, dia tetap diam..."ekhem apa mau papa mama lamarin malam ini buat kamu ..?"tanya papa sambil menatap Rion..yang langsungg di cubit sama istrinya.."ya, jangan mendadak juga pa.."sewot mama Gita.
"ya nggak mendadak banget sih ma ini kan masih pagi bisalah cari apa aja yang di butuhin.kan malam kesana nya."sahut Rion..praktis ketiganya menoleh ke arah Rion..."wah ternyata udah nggak sabar lagi ya boy."tawa papa.."kamu serius bang mau ngelamar Dea,malam ini.?"tanya mama mengernyit kan keningnya..."serius ma kalau bisa malam ini kenapa nggak.."jawab Rion...
"Abang cemburu tau ma pa karena di sekolah banyak yang nembak Dea,"Gita tertawa melihat ekspresi Abang nya.. "Ooo,,,ok malam ini kita culik anak orang.."ucap papa.. "ngelamar dong pa.."jawab mama,Rion dan Dea.
" Gita berangkat sekolah dulu tu udah di tungguin calon kakak ipar.."kelakar Gita..mencium tangan mama dan papanya. Begitu juga Rion yang hendak berangkat kerja.di depan gerbang Rion bertemu Dea,yang hendak menjalankan motornya setelah Gita naik..
"loh, banyak banget makanan nya ma kaya mau ada acara aja.."ucap Dea, tangan nya mencomot mendoan yang sudah di susun rapih...
Plak.. Tangan Dea,di pukul mama.
"main ambil aja ini udah di susun mau di bawa ke depan tu kalau mau ambil yang masih di plastik.."omel mama....Dea, mengelus tangan nya,,"iya-iya kan mau di makan juga sih itu yang di piring.."ucap Dea lirih...
"assalamualaikum"terdengar salam dari depan.
"waalaikumsalam "jawab orang di dalam rumah.
"sudah pada datang mari silahkan masuk.."ucap papa.
pepe mengajak orang tua Rion masuk kedalam rumah
"Dea, mana Tante.?"tanya Gita..
"masih di kamar dia nggak tau kalau mau ada tamu spesial"jawab mama tertawa..
"kalau gitu aku izin ke kamar Dea,ya tan.."
"ya udah sana biasanya juga nyelonong aja.."Gita tertawa.
Sedangkan para orang tua asik bercerita menceritakan ini dan itu..
"Dea,Lo ngapain di kamar aja yok turun.."ucap Gita mengejutkan Dea, karena tak mengetuk pintu dulu..
"Gita...! ngagetin aja tau nggak sih.."sewot Dea.
"udah nggak usah kaget-kaget ganti celana Lo dan ayok turun.."ucap Gita.
"ngapain sih lagi mau di kamar aja lah..."Dea, belum bangkit juga dari ranjang.
"buruan itu semua orang udah nungguin Lo.."Gita menarik-narik tangan Dea,agar segera bangkit.
Dea, mengernyit kan keningnya bingung.. "semua orang apa sih..?"tanya Dea.tak urung ia bangkit juga untuk mengganti celana nya.. lalu turun bareng Gita..
Dea, terkejut melihat orang tua Gita dan Rion ada di rumah soalnya mama dan papa nya tak ada yang memberi tahu..Dea, menyalami orangtua Rion "om Tante " setelah itu dia duduk di tengah-tengah orang tua nya.
"gimana sekolah nya nak Dea, lancar?"tanya mama Rion.
"Alhamdulillah lancar Tante,"jawab Dea.
"kalau sudah lulus rencananya pengen kuliah dimana?"gantian papa Rion yang tanya
"rencana nya sih pengen di Luar negri tapi nggak boleh sama mama.."Dea nyengir melihat mama nya..
papa Rion ngelirik anak lakinya ada sorot ledekan di mata papanya seolah berkata. "bakal jadi jablai boy.."tapi Rion tak menanggapi nya,,
"kenapa nggak boleh rianti Gita juga mau kuliah di luar negri katanya kan bisa bareng..?"ucap mama yang membuat Rion berkata dalam hati. "jangan di kasih saran begitu ma nanti aku beneran jadi jablai.." papa sudah tersenyum ke rah rion.di balas delikan malas oleh Rion..
"nggak papa biarin aja kuliah di dalam negri juga bagus.."jawab mama tersenyum ke arah Dea, yang manyun.lagi-lagi jawaban mama begitu.
"ini bisa kita mulai Adi?"tanya Harris papa Rion.
"begini maksud kedatangan kami kesini malam ini yaitu untuk melamar Dea,untuk anak saya Rion."tubuh Dea, memegang ia tak menyangka akan di lamar secepat ini ia menatap Rion yang juga sedang menatap nya Rion tersenyum meyakinkan Dea.
papa dan mama menatap Dea,"mungkin terkesan buru-buru karena Dea,juga kan masih sekolah tapi karena kebetulan saya dan istri sedang disini jadi Rion ingin melamar Dea," ucap Harris..
"untuk jawaban ini saya serahkan ke anaknya,biar dia yang menentukan pilihannya" jawab papa.. "Dea,apapun itu jawaban kamu papa mama akan mendukung nya.."usap papa di bahu Dea.
Dea, menatap mamanya yang mengangguk kan kepala nya..ia menatap Rion om Harris dan Tante mirna.
Dea, menghembuskan nafasnya perlahan..
"iya,Dea terima"jawab Dea, membuat mereka tersenyum terutama Rion.. "terimakasih sayang"lirih Rion Dea juga tersenyum melihat nya...
"sini sayang jari manis nya biar mama yang pasangin cincin nya.."membuat Dea menoleh ke arah Tante mirna dan mengulurkan tangannya..
"apa langsung kita cari tanggal pernikahan nya.."celetuk papa Harris...
