NovelToon NovelToon
Dibuang Mokondo Diambil Pria Kaya

Dibuang Mokondo Diambil Pria Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Anak Lelaki/Pria Miskin / Playboy
Popularitas:816
Nilai: 5
Nama Author: manda80

"Sella jatuh hati pada seorang pria yang tampak royal dan memesona. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa kekayaan pria itu hanyalah kepalsuan. Andra, pria yang pernah dicintainya, ternyata tidak memiliki apa-apa selain penampilan. Dan yang lebih menyakitkan, dia yang akhirnya dibuang oleh Andra. Tapi, hidup Sella tidak berakhir di situ. Kemudian dirinya bertemu dengan Edo, seorang pria yang tidak hanya tampan dan baik hati, tapi juga memiliki kekayaan. Apakah Sella bisa move on dari luka hatinya dan menemukan cinta sejati dengan Edo?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon manda80, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

“Maaf, Pak Hartono. Siapa Bima?”

Edo mencondongkan tubuhnya ke depan, bayangan dirinya menjulang di atas piring Hartono yang hampir kosong. Suasana santai yang dibuat-buat sebelumnya pecah menjadi ketegangan nyata. Keheningan yang menggantung bukan lagi sunyi, melainkan agresif.

“Pak Hartono,” ujar Edo, suaranya pelan dan rendah, namun memiliki daya gravitasi yang membuat seluruh ruangan membeku. “Pertanyaan Anda tidak hanya tidak pantas, tetapi juga sangat tidak menghormati. Apakah Anda menuduh tunangan saya menerima barang curian? Berlian ini adalah hadiah pribadi. Saya jamin, berlian ini dibeli melalui kanal yang bersih dan resmi.”

Hartono tertawa kecil, suara itu serak dan mengejek. “Tentu saja, Edo. Tentu saja saya yakin Anda membelinya melalui kanal resmi. Yang saya pertanyakan adalah, apakah dana yang digunakan untuk membeli berlian yang dijual oleh rekan Anda, Andra, si penipu itu, benar-benar dana yang sah? Itu masalahnya.”

Hartono mengeluarkan sebuah amplop tebal dari saku jasnya. Ia melemparkannya ke tengah meja, seolah itu hanya selembar serbet kotor. Amplop itu mendarat tepat di antara Edo dan Sella.

“Kami melacak serangkaian transaksi di luar negeri yang dilakukan oleh Andra. Salah satunya adalah penjualan sebuah perhiasan tunggal dengan nilai fantastis, kurang dari satu minggu sebelum pertunangan Anda diumumkan secara terbatas,” jelas Hartono, matanya tajam. “Sangat kebetulan. Kami tahu Andra menggunakan Sella untuk mengalihkan aset properti. Mengapa tidak sekalian dengan perhiasan?”

Sella merasakan darahnya turun dari kepala. Dia melihat amplop itu. Apa yang harus dia katakan? Mengakui pernah memiliki kontak dekat dengan Andra terkait properti Jakarta Timur, tapi menyangkal perhiasan itu?

Ia mengingat wejangan Maya. 'Jangan pernah terlihat bingung.'

Sella menguatkan diri. Ia tersenyum—senyum Nyonya Edo yang elegan, bahkan saat nyawanya terancam.

“Pak Hartono, dengan segala hormat, saya akui pertanyaan Bapak logis dalam konteks masalah perusahaan Anda. Tapi Anda mengarahkannya ke arah yang salah,” jawab Sella, tangannya kini mengambil gelas air dan meneguknya dengan tenang. “Tentu saja saya mengenal Andra. Ia pernah menjadi rekan kerja di beberapa proyek desain interior kecil yang saya tangani di Jakarta Timur beberapa tahun lalu. Ia adalah salah satu vendor saya.”

“Vendor?” sela Adrian, putra Hartono. “Setahu kami, hubungan Anda jauh lebih personal, Nyonya Sella.”

“Adrian, itu urusan saya,” potong Edo cepat, memberikan pandangan dingin kepada Adrian yang langsung ciut. Edo kembali menatap Hartono. “Kembali ke berlian. Hartono, kami berdua memiliki uang yang cukup untuk membeli berlian di pasar gelap sekali pun. Tetapi saya menghargai bisnis saya. Saya membeli ini dari toko perhiasan ternama di Swiss. Saya bahkan bisa mengirimkan nota pembelian kepada tim legal Anda sekarang juga.”

“Nota pembelian tidak akan membuktikan kebersihan dananya, Edo,” bantah Hartono. “Jika Andra menjual aset ilegalnya ke toko itu, dan Anda membelinya dengan uang bersih Anda, barang itu tetaplah barang yang dibiayai dari hasil kejahatan kami.”

Sella memejamkan mata sesaat. Dia harus menutup celah ini. Hartono sangat cerdas.

“Begini saja, Pak Hartono. Saya dan Edo bertemu kembali secara kebetulan setelah lama tak berjumpa, jauh setelah saya putus hubungan profesional dengan Andra,” ujar Sella, memilih kata-kata dengan hati-hati. “Jika memang benar berlian ini terkait kasus Andra, mengapa dia menjualnya alih-alih memberikannya kepada saya? Jika dia mencintai saya seperti yang disangkakan Bapak, bukankah dia seharusnya memberikan itu agar saya ikut terlibat?”

Hartono tersenyum lebar. Kali ini, senyum itu mengandung kemenangan. “Oh, Sella. Di dunia kriminal, tidak ada cinta. Yang ada hanya transaksi. Dan mungkin saja dia tidak memberikan berlian itu pada Anda karena ia tidak lagi menganggap Anda berharga.”

Sella tersentak, luka lama yang hampir ia lupakan terasa dicungkil lagi. Namun, ia tidak boleh runtuh. Ia menatap lurus Hartono.

“Untungnya, bagi saya, Tuan Edo menganggap saya berharga, Pak Hartono. Saya tidak peduli dari mana berlian ini berasal, selama Edo yang memasangkannya di jari saya. Kami punya banyak saksi, foto, dan cerita romantis untuk membuktikan betapa sahnya hubungan ini.”

Edo menyentuh punggung tangan Sella di bawah meja, sinyal kecil yang mengatakan, "Bagus sekali."

Hartono menyadari bahwa argumen berlian ini mencapai jalan buntu. Edo terlalu cepat membersihkan jalurnya. Edo sudah mempersiapkan semua, kecuali mungkin fakta bahwa Sella benar-benar adalah mantan pacar si penipu.

“Baiklah. Mari kita kesampingkan dulu masalah perhiasan. Tapi kami masih melacak sisa aset Andra. Aset properti, uang tunai, dan aset berharga lainnya. Semuanya bernilai miliaran. Kami tahu dia memiliki tempat persembunyian yang sangat dirahasiakan,” kata Hartono, menyapu pandangan ke arah Sella.

Hartono mengambil kembali amplop itu dan menyelipkannya ke saku, menciptakan ketenangan yang semu. Kemudian ia berdeham, menatap mata Sella seolah ingin memastikan ia melihat respons jujur Sella terhadap nama yang akan ia sebutkan.

“Nyonya Sella. Saya hanya ingin memastikan, Anda tidak memiliki koneksi apa pun dengan orang bernama Bima? Atau lokasi rahasia yang ia sebut sebagai ‘Villa Kenangan Lama’?”

Pertanyaan itu mengenai Sella seperti tamparan fisik. Ia menahan napas. Nama itu. Bima. Sahabat karib Andra yang sempat hilang dari peredaran. Dan Villa Kenangan Lama, tempat pertama kali Andra merayunya, tempat ia menjual janji-janji manis sebelum mengurasnya habis. Sella yakin Hartono tidak akan tahu detail sepersonal itu.

Telapak tangan Sella kembali dingin, bukan karena gugup akan tuduhan berlian, tetapi karena terkejut mengetahui masa lalunya yang paling pribadi sudah bocor ke tangan kreditor ini.

“Maaf, Pak Hartono. Siapa Bima?” tanya Sella, berupaya menyangkal, tapi nada suaranya sedikit terlalu tinggi, menandakan kegelisahan yang tersembunyi.

Hartono tersenyum licik. “Jangan khawatir, Sella. Itu hanyalah informasi baru. Namun, saya menemukan bahwa Villa Kenangan Lama yang kami selidiki ini, meskipun atas nama perusahaan, dulunya merupakan aset pribadi yang dibeli Andra dengan sangat tergesa-gesa. Dan konon, itu adalah villa tempat sepasang kekasih sering menghabiskan waktu, sebelum mereka ‘dibuang’ dari sana.”

Sella memandang Edo, matanya memohon bantuan, tapi Edo terlihat sama terkejutnya. Villa itu. Itu adalah kartu as Hartono, bukti bahwa ia telah menginterogasi seseorang yang sangat dekat dengan Andra, seseorang yang tahu segalanya tentang hubungan Sella dan pria penipu itu.

Hartono mengangkat gelasnya, bersiap untuk mengakhiri sesi interogasi berkedok makan malam itu, tetapi sebelum sempat meneguk, ia menambahkan dengan nada ringan.

“Oh, hampir lupa. Kami menemukan jejak properti itu terkunci, kuncinya hanya ada dua. Satu ada pada Andra, dan yang satu lagi, menurut sumber kami, sempat digadaikan oleh seorang wanita. Wanita yang disebutnya ‘Wanita Bucin Terbaik.’ Kami menduga wanita itu… adalah Anda, Sella.”

1
Titi Dewi Wati
Jgn percaya sepenuhx dgn laki2, kita sebagai perempuan harus berani tegas
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!