NovelToon NovelToon
My Boss Duda Anak Dua

My Boss Duda Anak Dua

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Ibu Pengganti / Cerai / Ibu Tiri
Popularitas:5.6k
Nilai: 5
Nama Author: Demar

Nesa Callista Gambaran seorang perawat cantik, pintar dan realistis yang masuk kedalam kehidupan keluarga Wijaksono secara tidak sengaja setelah resign dari rumah sakit tempatnya bekerja selama tiga tahun terakhir. Bukan main, Nesa harus dihadapkan pada anak asuhnya Aron yang krisis kepercayaan terhadap orang lain serta kesulitan dalam mengontrol emosional akibat trauma masa lalu. Tak hanya mengalami kesulitan mengasuh anak, Nesa juga dihadapkan dengan papanya anak-anak yang sejak awal selalu bertentangan dengannya. Kompensasi yang sesuai dan gemasnya anak-anak membuat lelah Nesa terbayar, rugi kalau harus resign lagi dengan pendapatan hampir empat kali lipat dari gaji sebelumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Demar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mulai Bekerja

“Halo kesayangannya Sus Nesa, mulai detik ini sus kalian yang cantik dan baik hati akan tinggal disini”

Yuhuuu dengan excited Nesa menghampiri kedua anak asuhnya yang sedang bermain dikamar Arav. Oke fine, hanya Arav yang menatapnya dengan excited juga. Ya ampun bayi tampan ini lucu sekali, Nesa langsung meleleh dibuatnya. Dia langsung saja menggendong Arav, sayang berat badannya terasa masih kurang. Tapi tenang lihat saja nanti dalam satu bulan pengawasan Nesa yakin berat badan Arav akan naik.

‘Pokoknya anak asuhku yang tampan harus nurut sama Sus Nesa, masalah kakakmu juga nanti pasti akan tergila gila dengan sus hihi.’

“Anak anak sudah pada sarapan belum Biem?”

“Belum sus, maaf Biem belum masak. Oma masih tidur mungkin kecapean, Biem takut ninggalin anak anak tanpa pengawasan.” Biem tampak merasa tidak enak.

“Okey Biem, tidak perlu merasa bersalah begitu bi. Mulai sekarang kita bagi tugas saja, untuk bagian makanan anak anak serta mengurus mereka biar menjadi tanggung jawab saya bi. Bibi tenang saja, kalau masalah masak memasak saya ini jago loh.”

Ucap Nesa dengan percaya diri

“Aduh sus, Biem jadi semakin tidak enak. Terimakasih ya sus. Kalau butuh apa apa boleh tanya Biem saja. Kalau soal urusan rumah Biem sudah ahlinya sus. Maklum sudah sepuluh tahun bekerja disini.”

“Wah sudah sangat lama ya Bi, keren keren. Kalau begitu bibi boleh lanjut pekerjaan lain saja biar saya yang siapin makan anak anak bi.”

“Oke sus, Biem tinggal dulu yaa”

Biem tidak lupa menutup pintu kamar anak anak sebelum keluar sedangkan Nesa kembali mengalihkan perhatiannya pada anak anak.

“Oke anak anak, berhubung kalian belum makan sus mau masak sarapan dulu oke. Kalian mau tunggu dikamar atau ikut turun?” Nesa melirik kearah Aron.

“Tidak mau, aku mau disini. Aku tidak mau masakanmu, berikan adikku letakkan disini” Aaron menepuk nepuk karpet tempatnya bermain dengan serius.

“Baiklah, Kakak Aron akan bertanggungjawab menjaga adik disini dan sus tetap akan bertanggungjawab untuk memasak. Kalau Aron tidak mau makan masakan sus tidak papa, sus tidak akan memaksa tapi adik pasti lapar dan butuh makan. Jangan lupa kalau adiknya pup atau pipis Aron harus mengantinya. Kalau tidak adik akan menangis nanti” Meski tidak serius dengan ucapannya Nesa tetap bertingkah seperti akan meletakkan Arav diatas karpet sesuai permintaan Aron. Tidak mungkin Nesa membiarkan mereka disini, dia hanya ingin melihat reaksi Aron. Mungkin saja anak ini hanya menggertak dan berpikir Nesa tidak berani melakukannya.

“Aku akan mengadukanmu pada daddyku.” Ketus Aron saat Nesa akan keluar dari kamar. Nesa sudah menduga Aron tidak akan berani jika ditinggal sendirian dengan Arav. Meski menyebalkan tapi sejauh ini Arav adalah kelemahan Aron.

“Aron punya handphone?”

Aron terlihat kebingungan, kenapa wanita ini malah menanyakan hanphone. Aron menggeleng dengan jutek.

“Kalau begitu sus akan pinjamkan handphone untuk menghubungi daddymu. Katakan berapa nomor teleponnya?”

Nesa menanggapi ucapan Aron dengan tegas dan serius. Saat ini Nesa tidak terlihat sedang bercanda. Aron berpikir Nesa akan takut jika dia mengancam akan menghubungi daddynya. Ternyata tidak, Nesa malah menyuruhnya untuk menghubungi daddynya. Aron terdiam sejenak, wajahnya tegang antara takut dan marah.

“Mungkin kamu tidak hafal nomor teleponnya. Kalau begitu sus akan memintanya dari Biem,” Nesa pura pura akan beranjak lagi membuka pintu.

“Hentikan” Teriak Aron.

‘Ya ampun syukurlah anak ini menghalangiku, kalau tidak aku akan malu dan kebingungan. Untuk apa meminta nomor boss yang bahkan bertemu saja belum pernah tapi sudah berani beraninya menghubungi nomor pribadinya untuk hal hal seperti ini.’

Nesa lega sekali, untung saja gertakannya bisa berbalik arah. Sus Nesa mau ditantang sihhh. Ekspresi Aron terlihat sangat takut saat dia akan menghubungi daddynya.

“Kalau begitu bekerjasamalah dengan baik Aron. Sus disini bukan untuk jadi musuhmu, jika kamu menginginkan sesuatu katakan dengan baik. Aku tidak keberatan untuk berdiskusi mengenai pendapatmu. Sekarang ayo kita rapikan mainan kalian lalu turun, sus akan memasak untuk kalian. Perutmu perlu diisi supaya kamu tumbuh besar dan kuat.”

Meski terkesan terpaksa, Aron berjalan dalam diam mengambil box disudut kamar lalu memasukkan toysnya satu per satu. Nesa yang sedang menggendong Arav juga ikut membantu Aron.

“Oke good Aron, thanks sudah bekerja sama” Tidak lupa Nesa mengucapkan terimakasih untuk mengapresiasi apa yang dilakukan anak itu, semoga mengurangi rasa emosi yang kemungkinan sedang anak ini rasakan. Tidak mudah untuk bocah sombong dan keras kepala sepertinya mengalah. Pasti ada sesuatu hal yang membuatnya mau menurut. Harga dirinya pasti sedang terluka sekarang.

Nesa tidak mau menunda jam makan anak anak terlalu lama lagi, makanya dia memustuskan untukmemasak masakan simple saja. Biar pun masakan simple dia yakin rasanya tetap enak untuk dinikmati anak anak. Bubur yang sudah dihaluskan bersamaan dengan sedikit butter dan telur omega rebus khusus untuk Arav. Nesa kemudian membaginya menjadi dua bagian untuk sarapan dan makan siang untuk Arav nanti. Nesa mencampur Butter dan telur rebus di makanan Arav karna dia tau ini sangat baik untuk perkembangan otak anak. Untuk Aron Nesa membuat Sop ayam dicampur sayur sayuran. Dia bisa membuatnya dengan cepat karena bahan bahan makanan serta mpasi yang tersedia di kulkas sudah sangat lengkap. Tak lupa Nesa menyiapkan segelas susu hangat untuk Aron. Untuk Arav Nesa akan menyiapkannya nanti setelah selesai sarapan saja.

“Sus, Arav sudah merengek sepertinya kelaparan. Saya bantu berikan susu ya sus.” Kata Biem.

Nesa menoleh kepada Arav yang sudah merengek sepertinya meminta susu.

“Sebentar lagi sudah mau matang bi, tidak perlu diberi susu. Kalau diberi susu duluan nanti Arav keburu kenyang dan akan menolak untuk makan. Itu kurang baik untuk perkembangan anak seusia Arav” Nesa menjelaskan dengan lembut, segan nanti kalau Biem berpikir dirinya sok menggurui.

“Begitu ya sus, saya baru tau loh sus. Pokoknya mah Biem percaya sama sus, soalnya setiap ngomong ada saja ilmu yang Biem dapat” Mungkin ini alasannya Biem bisa bekerja hingga sepuluh tahun lamanya. Orangnya kooperatif, baik dan tidak kelihatan ada iri iri an. Sejauh ini, Nesa suka dengan kepribadian Biem.

“Iya dong Biem yang cantik, pokoknya kalau Biem pikir ada yang salah dari sikap saya boleh tegur saja ya Bi. Kadang juga saya tidak luput dari dosa dan kesalahan”

“Siap sus,”

“Ini untuk Aron dan ini untuk Arav. Sus harap Aron suka dengan masakan sus. Next time kalau Aron mau makanan lain boleh bilang sus, oke. Jangan lupa susunya dihabiskan supaya Aron cepat tumbuh tinggi dan bisa selalu melindungi adik”

1
Putu Suciptawati
aku baru lihat cerita ini dan baca secara maraton, aku suka ceitanya bagus
Demar: Halo Putu, thanks sudah ikutin karyaku ya. Support terus dengan follow, like dan komen supaya aku semakin semangat update.
total 1 replies
Elen Gunarti
double up Thor 👍
Demar: Thank you Elen, jangan lupa follow like dan komen karyaku supaya aku semakin semangat update. Ikutin terus ceritaku ya...
total 1 replies
Hesi Hesi
semangat thor
Demar: Thank you Hesi
Ikutin terus karyaku ya
total 1 replies
Nur Cahyani
Luar biasa
Demar: Halo, episode baru sudah ku upload.
Like dan komen terus ceritaku supaya aku mengupload beberapa episode dalam satu hari ya. Terimakasih
total 1 replies
Elen Gunarti
lanjut thor
Demar: Halo, episode baru sudah ku upload.
Like dan komen terus ceritaku supaya aku mengupload beberapa episode dalam satu hari ya. Terimakasih
total 1 replies
Demar
Tujuh
Demar
Good
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!