Evan adalah seorang pemuda miskin yang membangkitkan kekuatan mata api di dalam dirinya. Mata api ini memiliki kemampuan yang luar biasa, mampu menembus pandang, kekuatan medis legendaris, ahli beladiri tidak tanding.
Kehidupan Evan juga seketika mulai berubah, dari yang sebelumnya begitu di remehkan, kini orang yang paling di idamkan.
Istri yang dia nikahi secara tiba-tiba, secara perlahan juga jatuh hati kepadanya dan bahkan banyak gadis-gadis cantik yang mendekatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 8 JACKPOT
Evan tampak begitu senang menerima uang ini, bukan soal jumlahnya, tapi ini karena kemampuan tembus pandangnya.
"Bos, keluarkan lotre dengan harga 100 ribu!" ujar Evan.
"Anak muda, judi kecil membuat kamu begitu bahagia, judi besar akan membuatmu bangkrut, cobalah untuk menahan diri," balas pria botak.
"Kamu sudah menang 1 juta, gunakan uang itu untuk membeli makanan atau kamu akan menyesal dan kelaparan," sambung pria botak.
"Tidak apa, aku rasa aku memiliki keberuntungan yang baik hari ini," ujar Evan.
"Keberuntungan dan serakah terkadang hanya beda tipis saja," balas pria botak.
Pria botak tampak begitu meremehkan Evan dan menganggap evan begitu kampungan. Namun yang tidak pernah terpikirkan oleh pria botak, bahwa hari ini dirinya akan mengalami kerugian yang besar.
Pria botak kembali mengeluarkan puluhan lembar kertas lotre dengan harga 100 ribu dan menaruhnya di atas meja etalase. Setelah itu pria botak juga mulai menghidupkan rokoknya dan menghisapnya dengan santai.
Evan kembali menatap puluhan lembar lotre itu dengan menggunakan kekuatan mata apinya. Seketika tampak oleh Evan mana lotre yang memiliki hadiah di dalamnya dan mana yang tidak.
"Kali ini hanya lima lembar saja yang memiliki hadiah," ucap Evan dalam hati.
"Yang paling besar juga hanya bernilai 50 juta," sambung evan.
Evan memberikan uang 500 ribu kepada pria botak dan mengambil lima lembar kertas lotre yang dia pilih.
Evan mulai menggosok kertas lotre yang pertama secara perlahan-lahan. Mulai terlihat nominal angka pada kertas lotre tersebut.
"Dapat," ujar Evan.
Terlihat pada lembar kertas lotre yang telah Evan gosok dengan nominal hadiah sebesar 50 juta. Sontak saja hal ini membuat pria botak langsung terkejut. Sementara Juno juga kaget dan langsung berdiri di belakang Evan.
"Evan kamu berhasil menang 50 juta, ini hebat," ujar Juno.
"Aku sedang beruntung hari ini," balas Evan.
Evan kembali menggosok kertas lotre yang kedua dan selanjutnya. Sampai kertas lotre yang terakhir, Evan selalu saja menang. Semua kertas lotre yang di pilih oleh Evan semuanya mendapatkan hadiah.
Alhasil dari kelima kertas lotre tersebut, Evan telah berhasil mengumpulkan kemenangan sebanyak 150 juta.
"Kelimanya berisikan hadiah, keberuntungan macam apa ini?" ujar pria botak.
Pria botak seolah tidak percaya bahwa Evan berhasil menang telak. Semua kertas lotre yang telah di belinya, tidak ada satupun yang zonk. Rokok yang sebelumnya begitu nikmat, kini mulai terasa pahit. Dengan kesal pria botak hanya bisa mentransferkan uang senilai 150 juta kepada Evan.
Evan tampak begitu senang sambil melihat layar ponselnya yang baru saja mendapatkan notifikasi berbunyi "uang senilai 150 juta telah masuk ke dalam rekening anda."
"Evan kamu benar-benar luar biasa," ujar Juno juga sangat senang sekali.
Rasa sakit di kepalanya seketika hilang melihat Evan yang telah memenangkan banyak uang.
"Kamu begitu pintar memilih, semua pilihanmu berisi hadiah," sambung Juno.
"Aku sudah bilang, keberuntungan ku hari ini sangat baik," balas Evan.
"Ini seperti bukan sekedar beruntung, kamu seperti dapat melihat dan menembus kertas lotrenya saja," ujar juno
"Kamu jangan berbicara sembarangan, mana ada penglihatan orang yang mampu menembus sesuatu," balas Evan dengan panik.
Evan tidak menyangka bahwa Juno akan berkata demikian. Dirinya yang mempunyai mata api tidak boleh ada satupun yang mengetahuinya, pikirnya.
"Coba saja uang 5 juta ku tadi aku berikan kepadamu untuk membeli lotre, pasti saat ini sudah menjadi ratusan juta," sambung Juno.
"Kamu terlalu berlebihan," balas Evan.
Jika dirinya tidak memiliki kemampuan tembus pandang, mana mungkin dia bisa menang. Hanya saja Evan tidak bisa memberitahukan kepada Juno tentang hal itu.
"Bos, berikan aku lotre dengan harga yang 1 juta!" ujar Evan.
Kali ini pria botak juga sudah tidak setenang sebelumnya. Pria muda di hadapannya ini ternyata juga mau membeli lotre dengan harga paling mahal di tempatnya. Lotre dengan harga 1 juta memiliki hadiah yang sangat besar di baliknya.
Pria botak membuang puntung rokok yang sedang dia hisap walaupun masih panjang. Pria botak mulai mengeluarkan ratusan lembar kertas lotre dan menaruhnya di atas meja etalase.
Evan mulai melihat ke arah ratusan kertas lotre itu dan mengeluarkan kekuatan matanya kembali. Mata api Evan langsung menembus ratusan lembar lotre itu dengan sangat mudah.
"Dari ratusan lembar ini hanya satu yang berisi hadiah, judi benar-benar licik," ucap Evan dalam hati.
"Untung saja aku mempunyai mata api, jika tidak, aku pasti kalah," sambung Evan.
Evan dapat melihat bahwa hanya ada satu lembar saja dari ratusan kertas lotre berharga 1 juta itu yang memiliki hadiah di dalamnya.
Evan hendak langsung mengambil kertas lotre tersebut, tapi seketika berhenti karena terpikirkan oleh sesuatu.
Jika Evan mendapatkan hadiah dengan begitu mudah, itu tentu saja akan menimbulkan kecurigaan. Karena takut akan ada yang mengetahui tentang kemampuannya menembus pandang, Evan memutuskan untuk bermain sebentar.
"Aku beli tiga lembar," ujar Evan.
Evan memberikan uang senilai 3 juta dan mengambil tiga lembar kertas lotre dari ratusan lembar lotre yang berada di atas etalase.
"Evan, sebelumnya pilihanmu tidak pernah meleset, jika tiga lembar ini berisi hadiah, pasti kita akan kaya," ujar Juno sangat bersemangat.
"Kamu tidak boleh berharap kaya hanya dengan judi saja," balas Evan.
"Baiklah, kalau begitu cepat gosok!" ujar Juno. Yang sudah tidak sabar.
Evan mulai menggosok lembar kertas lotre yang pertama secara perlahan. Tampak pria botak yang terlihat tegang dan begitu serius melihatnya.
Sebelumnya Evan selalu mendapatkan kertas lotre yang berhadiah secara terus-menerus tanpa satupun yang zonk. Jika kali ini dia kembali menang, maka pria botak jelas akan mengalami kerugian yang besar.
Kertas lotre dengan harga 1 juta adalah kertas lotre paling mahal di tempatnya dan memiliki hadiah yang sangat besar.
"Tidak mungkin dapat, seharusnya tidak mungkin," ucap pria botak dalam hati dengan sangat berharap.
Kemungkinan memenangkan hadiah dari kertas lotre 1 juta sangatlah kecil sekali. Walaupun peluangnya kecil, tapi tetap saja membuat pria botak panik tidak karuan. Hal itu karena keberuntungan Evan sebelumnya yang tidak masuk akal.
Evan juga mulai menggosok kertas lotre yang pertama secara perlahan-lahan. Pria botak tampak mulai mengeluarkan keringat dingin dari keningnya. Perlahan mulai tampak hasil dari gosokan Evan pada kertas lotre.
"Ah sial," ujar Evan.
Terlihat pada lembar kertas lotre yang telah di gosok Evan tidak memiliki hadiah di dalamnya.
"Anda kurang beruntung," isi tulisan lotre tersebut.
Seketika pria botak dapat merasa lega karena ternyata hasilnya adalah zonk. Tampaknya dirinya yang terlalu berpikir berlebihan, lotre dengan harga 1 juta sangat kecil sekali kemungkinan untuk menangnya, pikirnya.
"Tidak apa Evan, kamu masih punya dua lembar lagi," ujar Juno.
Evan mulai kembali menggosok lembar lotre yang keduanya, namun hasilnya tetap sama saja, lotre yang kedua juga tidak ada hadiah di dalamnya.
"Hehe... anak muda, terkadang mengandalkan keberuntungan juga ada batasnya," ujar pria botak sambil tertawa.
Setelah dua kali lotre yang di pilih Evan tidak berisikan hadiah, pria botak juga sudah kembali santai tanpa beban. Pria botak kembali menghidupkan rokoknya dan menghisapnya dengan sangat nikmat.
"Evan, kalau kalah juga tidak apa, setidaknya kamu sudah menang banyak," ujar Juno.