NovelToon NovelToon
Aku, Kamu Dan Para Mantan

Aku, Kamu Dan Para Mantan

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Berbaikan / Selingkuh / Penyesalan Suami
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: CumaHalu

Anisa dan Yusuf pasangan suami istri yang memiliki kehidupan nyaris sempurna. Ekonomi cukup, tiga orang anak dan mertua yang tidak ikut campur. Namun, ujian datang dari mantan kekasih Anisa dan mantan istri Yusuf. Kehadiran mantan istri Yusuf juga telah membuat ibu mertua Anisa membencinya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf tidak bisa menolak kehadiran mantan istrinya untuk kembali. Hingga memutuskan setuju untuk menikah siri, tapi Yusuf merahasiakan pernikahannya dari Anisa. Lalu bagaimana Anisa dengan mantan kekasihnya yang juga ingin bersamanya, akankah berhasil ? Apakah pernikahan Yusuf dan Anisa akan berakhir atau malah akan semakin kuat ? Yuk baca, like, komen dan share ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CumaHalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Yusuf menghentikan langkah dan membalik badannya. Anisa masih saja mencecar Yusuf dengan pertanyaan yang sama. Kesal istrinya tidak mau berhenti bicara membuat Yusuf emosi dan mengacungkan telunjuknya ke wajah Anisa.

"KARENA KAMU YANG SELALU BUAT AKU EMOSI," bentak Yusuf.

"Kamu itu cemburu ga jelas. Kamu tau sendiri kalau Yunus dari dulu kaya gitu. Akrab sama Ryan dan anak-anak, kenapa baru sekarang kamu marah?"

"Kalau kamu ga mau aku emosian, jaga jarak sama dia. Ngerti nggak?" hardik Yusuf.

"Baiklah, aku akan datang ke rumah Mama dan Papa besok, sekalian aku minta tolong ke mereka untuk bicara sama Yunus."

"Oke."

Yusuf membalik badan, lalu pergi meninggalkan Anisa berdiri mematung di tempatnya. Ryan mendengar semua percakapan kedua orang tuanya. Ia merasa takut karena Yusuf tidak seperti biasanya.

 

DI KAMAR ANISA DAN YUSUF 

Anisa pura-pura tidur saat Yusuf masuk ke kamarnya. Yusuf meletakkan sebuah kado berwarna merah di atas meja rias. Lalu ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

Anisa membuka mata perlahan dan melirik ke arah kado tersebut, lalu meraih kadonya. Anisa bangun dan mengambil kado itu sari atas meja. Saat Anisa tengah berusaha membuka kado itu Yusuf keluar dari kamar mandi tiba-tiba. Anisa terhenyak dan kadonya terjatuh ke lantai.

"Kenapa di jatuhkan sayang?" ucap Yusuf sambil tersenyum. Yusuf menghampiri kado tersebut dan memungutnya dari lantai. Setelah itu memberikannya lagi pada Anisa.

"Apa ini?" Anisa menatap Yusuf yang berdiri di hadapannya.

"Buka aja... itu kado sebagai tanda permintaan maafku hari ini."

Anisa membuka kado tersebut dan mendapati sebuah kalung berlian. Dalam hatinya terasa biasa saja tapi demi membahagiakan Yusuf, Anisa pura-pura bahagia mendapatkan kado tersebut.

"Makasih ya sayang, bagus banget kalungnya," ucap Anisa tersenyum lebar.

"Aku juga bahagia kalau kamu menyukainya. Aku juga minta maaf karena membuatmu kecewa hari ini, kamu emang benar kalau aku cemburu. Dan aku emang ga rela kamu dekat dengan pria manapun, termasuk Yunus walaupun dia adikku."

"Maaf ya, tanpa sadar aku udah bikin kamu sakit hati," ucap Anisa. Lalu Yusuf memeluk Anisa di atas kasur.

 

DI RUMAH KONTRAKAN KANIA

DOR DOR DOR

krriiiitt...

"Bisa ga sih kalau ke rumah orang sopan dikit. Kasar banget, kalau pintunya rusak aku yang di marahi yang punya kontrakan," gerutu Kania.

"Bos mau ketemu sama kamu sekarang. Tutup pintunya dan ikut aku sekarang."

Kania mengambil tas dan jaket, lalu mengikuti pria suruhan bosnya. Sampai di sebuah cafe, Kania keluar dari mobil dan menemui seseorang yang sejak tadi sudah menunggunya.

"Ada apa pak Dewa memintaku datang kesini?"

"Kania, aku punya penawaran bagus dan menguntungkan buatmu."

"Apa?"

"Aku dengar kamu sekarang berhasil kerja di pabrik Yusuf Zahir? Aku punya penawaran sangat bagus untukmu terkait hal ini."

"Apa?" tanya Kania antusias.

"Aku mau kamu terus menggoda Yusuf hingga dia menikahimu lagi. Bukankah tiga bulan lalu kamu baru saja diceraikan suami sirimu, kan?"

"Tapi bagaimana kalau mas Yusuf tidak tergoda denganku? Dia mantan suamiku, jadi kami sudah pernah bermasalah sebelumnya," kilah Kania.

Dewa melempar cek kosong di atas meja depan Kania. Lalu ia memberikan bolpointnya pada Kania. Kania bingung dengan apa yang dilakukan bosnya, ia hanya menatap cek kosong itu.

"Tulis berapa nominal yang kamu inginkan. Anggap saja itu DP-nya, kalau kamu berhasil maka kamu boleh tulis nominal uang yang kamu inginkan lagi," perintah Dewa.

"Sebenarnya apa yang sedang anda inginkan bos? Sepertinya ini sesuatu yang sangat besar," ucap Kania mengernyitkan dahinya.

"Kamu tidak perlu tau apa yang sebenarnya kami inginkan. Lakukan saja perintah kami kalau kamu tertarik!!!"

Kania memikirkan tentang uang kuliah adik dan bapaknya yang sedang sakit. Tanpa pikir panjang ia menulis sejumlah nominal yang lumayan banyak. Kemudian menyerahkan kembali cek itu pada Dewa.

"Bagus, aku senang sekali kerjasama denganmu. Sekarang pergilah dengan cek ini, besok pagi kamu bisa langsung cairkan ke bank."

"Terimakasih bos." Kania pergi dari hadapan Dewa dengan rasa sangat bahagia. Ia tidak menyangka malam itu mendapat durian runtuh.

 

KEESOKAN HARI

DI RUANG MAKAN

Ryan, Yusuf dan Alif sarapan di meja yang sama. Suasana masih hening, Yusuf merasa sungkan untuk memulai percakapan dengan kedua anaknya yang ia bentak kemarin sore. Anisa mencoba mencairkan suasana dengan mulai membuka suara.

"Ryan, hari ini berangkat sama papa saja ya," ucap Anisa.

"Iya, Ma."

"Ehm... Ryan, Papa minta maaf kemarin sudah membentakmu. Papa sebenarnya kesal dengan Om Yunus yang membiarkan kalian belum mandi sampai sore hari."

"Tapi aku yang ingin bermain sampai sore, Pa. Om Yunus sudah menyuruhku, tapi aku yang menolaknya," ucap Ryan.

Anisa buru-buru menggenggam lengan suaminya dan berkedip. Ia tidak mau Yusuf tersulut emosinya gara-gara jawaban putra pertamanya tersebut. Lalu Yusuf tersenyum dan melanjutkan sarapannya.

"Udah, ga usah diterusin. Sekarang selesaikan sarapan kalian dan segera berangkat ya," sambung Anisa.

Selesai sarapan Alif dan Ryan mencium tangan Anisa dan Yusuf. Lalu Yusuf ke kamar Hana untuk menciumnya dan segera keluar dari kamar secara pelan-pelan. Kemudian mencium kening Anisa yang berdiri di dekat tangga.

"Aku berangkat dulu, sayang."

"Iya, Mas."

Setelah itu Yusuf ke teras dan menggandeng dua putranya yang sudah menunggunya. Lalu mereka masuk ke mobil dan berangkat. Selepas memastikan suami dan anaknya berangkat Anisa ke dapur membuat sarapan untuk Hana.

 

DI KANTOR YUSUF

Kevin menghampiri Yusuf yang baru saja sampai kantor. Ia menyampaikan pesan dari Dewa kalau akan datang ke kantornya untuk melakukan negosiasi terkait proposal yang sudah di ajukan beberapa hari lalu. Yusuf mengangguk dan melangkah menuju ruangannya.

Kemudian Yusuf menyuruh Kevin mempersiapkan ruang rapat dan mencari suguhan untuk tamunya nanti. Sementara itu Kania memulai tugasnya untuk mendekati Yusuf kembali. Kania mengejar langkah Yusuf yang cepat.

"Permisi." ucap Kania.

Yusuf yang sedang melangkah menuju ruangannya berhenti dan menoleh. Yusuf berkata. "Ada apa?"

"Pak, bahan untuk produksi hampir habis. Ini bahan-bahan yang perlu kita beli." Kania menyodorkan kertas laporan yang dibawanya. Yusuf membaca sejenak dan menyuruh Kania kembali ke pabrik. Namun, Kania tidak pergi dari hadapan Yusuf dan terus menatapnya.

"Ada apa lagi?"

"Emm... bapakku mencarimu, Pak. Kalau ada waktu senggang, apakah Bapak bersedia menemui bapakku lagi?" tanya Kania penuh harap.

"Seharusnya kamu ceritakan kalau rumah tangga kita sudah berakhir Kania," jawab Yusuf ketus.

"Maaf Pak, sebenarnya saya juga ingin mengatakan itu. Tapi bapak sakit jantung, saya tidak ingin kehilangan bapakku. Hanya bertemu saja, sebentar saja seperti dulu. Saya janji tidak akan terjadi apa-apa. Sekedar bertamu saja," bujuk Kania.

"Baiklah, tapi aku masih sibuk. Tunggu kalau aku benar-benar longgar."

"Baik, Pak."

Yusuf melanjutkan langkahnya ke ruangannya dan menutup pintu. Dan Kania kembali ke tempat produksi. Yunus melihat dan mendengar percakapan Yusuf dan Kania. Lalu ia menyusul Yusuf ke ruangannya tanpa mengetuk pintu.

Ceklek

"Kak!!!"

Yunus masuk dan duduk di hadapan kakaknya. Keduanya saling tatap, akhirnya Yunus yang memulai percakapan.

"Kakak masih perhatian ke Kania?"

"Sekedarnya saja, Kamu tidak perlu ikut campur apalagi sok tau," jawabnya ketus.

"Kakak sepertinya masih sayang ke Kania?" seloroh Yunus.

Brak!!!!

"Yunus, aku tidak ikut campur urusan rumah tanggamu. Jadi jangan campuri urusanku," ucap Yusuf geram.

Yunus akhirnya terdiam dan segera menyampaikan maksudnya datang. Dia menjelaskan keinginannya untuk kerjasama dengan kakaknya dengan cepat. Lalu setelah itu Yunus pergi dari ruangan Yusuf.

 

DI RUMAH YUSUF

Anisa menyuapi Hana di taman belakang. Di saat yang sama hpnya berbunyi tanda pesan masuk. Saat Anisa melihat layar hpnya terlihat nama Arka. Lalu buru-buru membuka pesan tersebut.

"Anisa, aku sudah selesai memindah tokomu bersama karyawan-karyawanmu. Besok kamu bisa kan datang untuk pembukaan tokonya? Karena hari ini Nayla sudah membuat beberapa roti yang habis di toko sebelumnya.'

1
Leon
Loh kok belom update? Lanjutin dong thor, gak sabar nungguin kelanjutannya 😫
CumaHalu: sabar ya kak, masih di review bab terbarunya🙏🤗
total 1 replies
awita_llu
Gak bosen
CumaHalu: terimakasih, kak🙏🙂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!