NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti

Pengantin Pengganti

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Pengantin Pengganti / Pelakor / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: my name si phoo

Nayla mendapatkan kabar dari Tante Ida agar pulang ke Indonesia dimana ia harus menghadiri pernikahan Anita.
Tepat sebelum acara pernikahan berlangsung ia mendapatkan kabar kalau Anita meninggal dunia karena kecelakaan.
Setelah kepergian Anita, orang tua Anita meminta Nayla untuk menikah dengan calon suami Anita yang bernama Rangga.
Apakah pernikahan Rangga dan Nayla akan langgeng atau mereka memutuskan untuk berpisah?
Dan masih banyak lagi kejutan yang disembunyikan oleh Anita dan keluarganya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Di saat sedang bergumam sendiri Nayla mendengar suara ponselnya dan cepat-cepat mengambil ponselnya dan menjawab panggilan tersebut.

"Halo Mas Jati, Ada apa?" tanyanya dengan nada penasaran.

Suara Jati terdengar di seberang, sedikit terbata-bata.

"Nayla, aku butuh bantuanmu," kata Jati.

"Ada sesuatu yang penting yang perlu kita bicarakan. Bisa kita bertemu?"

Nayla merasakan ketegangan dalam suara Jati

"Tentu, di mana kita bisa bertemu?" Ia mencoba menenangkan diri meskipun dalam pikirannya muncul berbagai kemungkinan tentang apa yang terjadi.

"Kita bisa bertemu di Kafe Venus dekat kampus. Sekitar setengah jam lagi, bagaimana?" jawab Jati.

"Baiklah, aku akan segera ke sana," ucap Nayla seraya mengakhiri panggilan.

Dia berdiri dan segera merapikan barang-barangnya, merasa penasaran sekaligus khawatir tentang apa yang ingin disampaikan Jati

Nayla berpamitan kepada Bi Ina dan mengatakan kalau ia ada urusan penting.

Ia meminta kepada Bi ina untuk tidak mengatakan kepada Rangga kalau ia keluar sebentar.

Bi Ina mencoba mencegah Nayla untuk tidak keluar dari rumah karena Rangga pasti marah jika mengetahui Nayla keluar tanpa ijin.

"Saya cuma keluar sebentar Bi. Tidak sampai malam." ucap Nayla yang kemudian langsung memanggil taksi.

Nayla meminta supir taksi untuk mengantarkannya ke Kafe Venus.

"Pak, bisa agak cepat sedikit?" Nayla sangat khawatir dengan keadaan Jati yang tadi menghubunginya seperti itu.

Supir taksi mempercepat laju mobilnya agar lekas sampai ke Kafe Venus.

Lima belas menit kemudian Supir taksi menghentikan mobilnya di depan Kafe Venus yang masih terlihat sepi.

Nayla lekas memberikan beberapa lembar uang kepada supir taksi.

Segera Nayla melangkah masuk ke dalam Kafe, suasana di dalamnya ramai dan penuh dengan sorakan orang-orang yang merayakan sesuatu.

Saat ia menginjakkan kaki di dalam, suara balon yang meletus tiba-tiba menggema, membuat jantungnya berdegup kencang.

Ia melihat beberapa orang tertawa sambil mengusap tangan mereka di area tempat balon yang pecah.

"Hari ulang tahun siapa ya?" pikir Nayla sambil mencari-cari wajah familiar di antara kerumunan.

Di sudut ruangan, ia melihat Jati yang tengah berdiri dengan kue berhiaskan lilin. Nayla melambai ke arahnya dengan senyum lebar.

"Nayla! Ayo sini, kita sudah menunggu kamu!"

Nayla merasa lega dan terkesiap. Ternyata, pesta kejutan untuknya telah diatur dengan sangat baik.

Dengan cepat, ia berjalan menuju meja tempat orang-orang berkumpul, senyum di wajahnya tak bisa disembunyikan.

"Ada acara apa?" tanya Nayla yang masih kebingungan.

"Aku diterima bekerja di sini." jawab Jati yang mengatakan kalau ia akan bernyanyi di Kafe.

Nayla langsung memberikan selamat kepada Jati yang telah diterima bekerja di Kafe Venus.

Jati memperhatikan Nayla yang tampak sedikit pucat dan merasa khawatir.

"Nayla, kamu baik-baik saja? Kenapa wajahmu terlihat pucat?" tanyanya dengan nada khawatir.

Nayla terpaksa tersenyum. "Oh, aku hanya sedikit lelah, mungkin karena tadi aku terlalu terkejut tadi." jawab Nayla.

Jati meminta maaf karena sudah membuat Nayla khawatir.

"Kalau begitu, kita bisa istirahat sejenak. Mungkin kita bisa minum teh bersama sebelum aku mulai kerja di Kafe Venus," usul Jati berharap bisa memberikan support pada Nayla.

Nayla mengangguk, meski hatinya masih berat.

"Baiklah, itu ide yang bagus," katanya, meski ia merasa ada yang mengganggu pikirannya.

Jati meminta Nayla untuk selalu mempertahankan pernikahannya dengan Rangga.

Mereka mengobrol lama sampai teh yang ada di cangkir telah habis.

Kemudian Nayla berpamitan kepada Jati dan ia memberinya semangat karena sudah mendapatkan pekerjaan yang baru.

"Tidak usah mengantar ku, aku naik taksi saja." ucap Nayla yang langsung mengambil tasnya dan keluar dari Kafe Venus.

Nayla berdiri menunggu taksi yang sudah ia pesan lewat aplikasi.

Disaat sedang menunggu taksi tiba-tiba ia dikejutkan dengan kedatangan mobil suaminya yang berhenti di depannya.

"Masuk!" Rangga langsung membuka pintu mobil dan meminta Nayla untuk masuk kedalam.

Nayla tidak menyangka sama sekali jika akan bertemu dengan suaminya di depan cafe tempat kerja Jati.

Ia pun langsung masuk kedalam mobil dan segera Rangga melajukan mobilnya menuju ke rumah.

Di sepanjang perjalanan mereka berdua tidak bicara sama sekali.

Lima belas menit kemudian mereka telah sampai di rumah.

Rangga meminta Bi Ina untuk belanja ke jalan Cendrawasih yang letaknya sangat jauh dari rumah Rangga.

Nayla memberikan kode kepada Bi Ina agar tidak pergi meninggalkannya sendirian bersama dengan Rangga.

Rangga memadang wajah Bi Ina yang masih berdiri mematung.

"Bi Ina, mau saya pecat?!" ucap Rangga dengan nada tinggi.

Baru kali ini Bi Ina mendengar suara keras dari Rangga.

"Apa yang kamu lakukan Mas? Kamu tidak pantas membentak Bi Ina."

"Kamu masuk ke kamar dan tidak usah ikut campur urusanku!".

Bi Ina pun langsung keluar dan ia memanggil Doni satpam rumah untuk mengantarkannya ke Jalan Cendrawasih.

"Bi Ina kenapa? Bi Ina sakit?" tanya Doni.

Bi Ina menggelengkan kepalanya dan mengatakan kalau barusan ia mengiris bawang merah sehingga membuat matanya merah.

Sementara itu setelah Bi Ina keluar, Rangga mengunci semua pintu rumah dan ia langsung masuk ke kamar Nayla.

Nayla terkejut bukan main saat melihat suaminya, Rangga, membuka pintu rumah dengan keras, seolah hendak merobohkannya.

“BUKANKAH AKU SUDAH BILANG, KALAU MAU BERMAIN API JANGAN DI KOTA INI?!” bentaknya dengan suara yang menggelegar, penuh amarah.

“Selingkuh? Siapa yang selingkuh, Mas? Apa Mas pernah melihat aku bersama pria lain dalam situasi yang mencurigakan?” Nayla membalas dengan nada tegas, meski wajahnya menyiratkan luka.

Dengan cepat, ia menghapus air mata yang mengalir, tak ingin terlihat lemah di hadapan suaminya.

Rangga berdiri tegak, napasnya memburu, mencoba mengendalikan emosi yang meledak-ledak.

Kata-kata yang keluar dari mulutnya seperti kilatan petir yang tak bisa ia tahan lagi.

“Aku melihatmu di kafe bersama pria itu! Aku bukan orang bodoh, Nayla. Aku tahu kamu tidak jujur!”

Dada Nayla bergemuruh. Ia berusaha tetap tenang, meski hatinya terasa remuk. Ia belum sanggup menjelaskan bahwa pria yang dimaksud adalah Jati.

“Mas, mungkin yang Mas lihat memang mencurigakan, tapi itu tidak seperti yang Mas bayangkan,” katanya mantap, mencoba menyampaikan kebenaran.

Namun Rangga belum bisa menerima penjelasan itu. Matanya memancarkan luka dan kecurigaan yang bercampur menjadi satu.

“Kamu kira aku sebodoh itu? Hanya obrolan biasa bisa membuatmu tertawa begitu bebas?!”

Nayla menahan isaknya. Ia ingin menjelaskan lebih jauh, tapi merasa setiap kata akan terus ditolak.

“Aku tidak ingin Mas salah paham. Kalau ada yang membuat Mas tidak nyaman, ayo kita bicarakan baik-baik. Tapi tolong, jangan menghakimi aku tanpa bukti.”

Suasana rumah menjadi tegang. Udara terasa berat oleh emosi yang menggantung tanpa penyelesaian.

Dengan mata yang penuh luka, Nayla mencoba mendekat. Tapi tuduhan dan kemarahan Rangga membuat langkahnya terhenti.

“Sudah lupa kalau kamu itu istri orang?!”

Nayla tertawa getir mendengar pertanyaan itu, seolah ada ironi besar dalam kata-kata suaminya.

“Menikah? Mas yakin kita masih layak disebut pasangan suami istri?” ucapnya sambil meraih tas dan mengeluarkan selembar kertas—dokumen pernikahan yang dulu mereka tandatangani bersama.

“Jadi, Mas ingin pernikahan yang sesungguhnya’? Ingin semua hak suami istri dipenuhi?”

Amarah Rangga memuncak. Dalam ledakan emosi, ia melakukan sesuatu yang membuat Nayla mundur dengan rasa takut.

“Mas, jangan seperti ini…” ucap Nayla panik, berusaha menjaga jarak sambil melangkah mundur.

Ketakutan membuatnya berlindung di dalam kamar mandi, mengunci pintu rapat-rapat, sementara pikirannya dipenuhi kecemasan akan apa yang barusan terjadi.

Nayla menahan napas di dalam kamar mandi, berdiri membelakangi pintu yang baru saja di kunci.

Tubuh Nayla gemetar. Bukan karena dingin, tapi karena ketakutan yang tak pernah kurasakan sebelumnya—dari pria yang seharusnya jadi pelindung.

Air mata Nayla kembali jatuh. Kali ini bukan karena terluka oleh kata-katanya, tapi karena merasa terancam oleh keberadaannya.

Bagaimana bisa aku, Nayla yang dulu begitu yakin dengan pilihan hatiku, sekarang merasa asing dalam rumah yang seharusnya jadi tempat paling aman?

Nayla menyandarkan kepala ke dinding dingin. Kilasan wajah Rangga yang mendekatiku dengan kemarahan—dan lebih dari itu, niat yang tak semestinya—terus berputar dalam pikiranku.

“Menikah?” gumamku lirih, penuh getir. “Kalau ini namanya pernikahan, maka aku tak tahu lagi apa artinya dicintai dengan layak.”

"Dulu, aku selalu percaya, masalah bisa diselesaikan dengan bicara. Tapi hari ini... kata-kata nyaris tak punya tempat,"

Suara langkah Rangga di luar masih terdengar samar. Aku menempelkan telingaku ke pintu, memastikan ia benar-benar menjauh.

“Aku harus keluar dari sini,” bisikku pada diriku sendiri.

“Bukan hanya dari kamar mandi ini… tapi dari hidup yang penuh luka ini.”

1
seftiningseh@gmail.com
hai kak semangat yaa bust update selanjutnya aku tunggu oh ya jangan lupa baca chat story aku judul nya love after marriage
✿🅼🅴🅳🆄🆂🅰✿: Minimal di like lah... kalau punya request kek gitu./Smug/
my name is pho: ok kak
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!