Sudah satu tahun berlalu Yuna menjanda, setelah dicampakkan Wawan sang mantan suami dengan alasan telah jatuh cinta pada gadis lain yang lebih cantik dan terawat..
huh.. alasan seperti apa itu..
Yuna mendengus kesal..
tunggu lah pembalasanku.. akan ku lakukan hal yang sama padamu..
kan kubuat kau jatuh cinta lagi kepada ku bukan untuk mencintai mu sekali lagi..
tapi untuk mencampakkan mu..
agar kau tahu seberapa sakit dan hancur nya diriku saat kau tinggalkan..!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fennira 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nelangsa..
Semua harapan hancur bagai tak ada lagi yang tersisa..
Lebih baik aku menjanda daripada dimadu..
wanita mana yang rela berbagi cinta suaminya..
Setelah begitu banyak yang kukorbankan ternyata tak akan ada kata cukup bagimu..
aku mencintaimu..
tapi kamu berkhianat..
begitu mudah kamu berpaling..
hanya dengan alasan lebih mencintai wanita lain..
cinta seperti apa itu.. yang mengorbankan keluarga sendiri..
tunggu lah pembalasanku akan lebih menyakitkan, tuan Wawan..
Yuna menghapus air mata nya..
Sepanjang jalan menuju rumah mamanya pikiran Yuna kalut.. kadang rasa nya ingin teriak dan marah.. tapi apa gunanya lagi.
Rasa sakit ini, begitu menyesakkan dada.. terlintas ingin bunuh diri kalau saja tidak ingat dengan kedua buah hati.. Aisyah dan Daffa..
penyemangat mama..
Ya.. Allah, aku harus kuat mereka membutuhkan aku..
Yuna memeluk kedua anaknya..
Saat ini Yuna ingin segera menangis dipelukan mama..
didunia ini ternyata hanya mama
yang tulus mencintai..
kenapa aku begitu percaya dengan pria brengsek itu..
selama ini dia hanya bersandiwara pura-pura mencintai ku...
bodoh nya aku..
kenapa aku tak menyadari nya..??
siapa perempuan itu..??
kenapa harus hadir dalam hidup kami??
Pertanyaan demi pertanyaan berseliweran di kepala Yuna..
Yuna memegang kepala nya yang terasa sangat berat..
Untung lah.. mobil sudah berhenti didepan rumah mama..
Mira salah satu anak angkat mama menyambut Yuna..
"Mbak Yuna.. sudah lama gak kesini, apa khabar..? "
Yuna tak menjawab.. setelah membayar ongkos taxi, Yuna segera menghambur ke dalam mencari mamanya..
"mama sedang ada dibutik mbak.. Mira telpon dulu ya biar mama cepat pulang..! "
Yuna cuma mengangguk bagai tak mampu lagi berkata..
Jarak antara rumah dan butik hanya berjarak satu kilometer..kalau naik mobil paling sepuluh menit sudah sampai.. tapi bagi Yuna seperti berjam-jam menunggu..
Saat mama sampai didepan pintu, Yuna mengangkat kedua tangan nya tanda ingin dipeluk..
Dan dengan penuh kasih sayang, mama memeluk Yuna..
"ma.. mas Wawan jahat ma.. dia lebih memilih perempuan itu.. huhuhu.. "
Yuna menangis..
"Sudah tenang dulu.. jangan terburu-buru ngambil keputusan kalau sedang emosi,sekarang Yuna istirahat dulu dikamar ya.. biar Aisyah dan Daffa sama Mira.. "
"ma, jangan kemana-mana temani Yuna, Yuna gak mau jauh dari mama.. "
Bagai balita yang takut ditinggalkan ibunya, Yuna merengek kepada mamanya..
karena memang Yuna anak tunggal yang dulunya sangat dimanja..
tapi setelah berkeluarga Yuna berubah menjadi wanita yang lebih kuat dan pemberani..
Setelah ditinggalkan suaminya, Yuna merasa begitu rapuh bagai ranting kering yang rentan patah berderak...
Mama Yuna melihat koper-koper yang dibawa Yuna.. dan mulai mengerti apa yang sedang terjadi..
"Nak.. sebaiknya bicarakan semua masalah dengan kepala dingin,cobalah untuk memperbaiki hubungan mu dengan Wawan..
jangan pernah berpikir untuk berpisah karena perpisahan itu menyakitkan..! "
"Yuna sudah berusaha ma.. tapi dia tetap kekeuh dengan perempuan itu.. Yuna nggak sanggup lagi bertahan, untuk apa..?? untuk dihina dan diremehkan..?? lagi dan lagi..??
nggak ma.. tolong jangan paksa Yuna kembali sama pria brengsek itu....! "
Dengan menghela nafas panjang, mama Yuna meraih HPnya hendak menghubungi Wawan..
tapi ternyata Wawan sedang tidak aktif..
"mama lihat sendiri kan.. dia gak peduli lagi sama Yuna,buat apa lagi kita ngemis-ngemis ke dia..
Sudahlah ma.. aku sudah muak, aku gak mau lagi liat muka nya.. huhuhu.. huhuhu..
Yuna kembali tersedu, mama nya pun ikut menangis..
" awas kamu ya Wan.. sudah menyakiti anakku, tak bu**h kamu..! "
mama Yuna merasa sangat marah melihat anak nya Yuna begitu menderita..
"Tidak perlu mengotori tangan untuk membu**hnya, aku akan membuat nya menyesali perbuatannya ini.. akan kubuat dia merasa kan juga sakit dan penderitaan ini.. bahkan akan lebih dari sakit ini.. " Yuna menghapus air mata nya,matanya memerah
menahan amarah yang bergejolak dalam dada..