Jessica Collins sangat bahagia ketika di nikahi oleh seorang duda tampan dan kaya raya, namun kebahagiaannya sirna saat mengetahui tujuan pria itu menikahinya hanya karena ia mirip dengan istri pertamanya dan rupanya pria itu tak benar-benar menyukainya.
"Apa di saat menyentuhku, kau sedang membayangkan istrimu yang lain ?"
Sungguh Jessica sangat sakit hati haruskah ia bertahan atau justru pergi menjauh di saat mengetahui dirinya sedang mengandung janin pria itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~08. Pergi ke kediaman Mr Jason
"Kamu yakin jika Mr Jason pelakunya ?" Jessica nampak tak percaya dengan tuduhan sahabatnya itu, mengingat semalam pria itu telah membantunya melewati siksaan akibat obat terkutuk yang di berikan oleh Pedro.
Jika pria itu berniat tidak baik pasti sudah memanfaatkan kejadian semalam untuk merenggut kesuciannya, namun pria itu tak mengambil kesempatan itu.
"Entahlah dia pelakunya atau bukan, aku hanya melihatnya sesaat sebelum tak sadarkan diri." sahut Elle seraya meletakkan tasnya di atas sofa.
"Lagipula apa motif pria itu membuatmu tak sadarkan diri Elle, apa dia berniat merampokmu ?" tebak Jessica.
"Aku baik-baik saja Jessy dan aku juga tidak kehilangan apapun itu, tapi aku penasaran siapa pelaku yang membawaku ke sini dan bagaimana dia tahu tempat tinggal kita ?" Elle nampak sangat penasaran dengan kejadian yang menimpanya tersebut, tidak mungkin ia pulang sendiri dalam keadaan tak sadarkan diri apalagi ia sedang tak mengkonsumsi minuman berakohol.
"Cctv, kita bisa mengecek cctv Elle." Jessica memberikan ide lalu mereka segera mendatangi ruang petugas keamanan yang berada di lantai dasar Apartemen tersebut.
"Maaf nona, sejak semalam cctv rusak." terang sang security yang sedang berjaga di sana.
"Rusak? bagaimana bisa ?" Jessica nampak tak percaya.
"Benar nona, beberapa petugas sedang memperbaikinya saat ini." terang pria satunya lagi.
"Kenapa kebetulan sekali ?" gumam Jessica seraya menatap sahabatnya itu, rasanya seperti sudah di rencanakan sebelumnya.
"Apa ini ulah Pedro ?" gumamnya dalam hati, sepertinya lain kali ia harus berhati-hati dengan pemuda itu.
Keesokan harinya....
Sore itu Jessica yang baru keluar dari kampusnya nampak di datangi oleh dua orang pria dengan pakaian jas lengkap. "Selamat sore nona, Mr Jason memerintahkan kami untuk menjemput anda." ucap salah satu dari mereka dan itu membuat Jessica nampak terkejut menatap mereka.
"Men-menjemputku? kemana ?" ucapnya ingin tahu.
"Mr Jason mengundang anda untuk makan malam di kediamannya." sahut pria itu menjelaskan.
"Ma-makan malam ?" Jessica nampak bingung antara menerima atau menolaknya, tapi sepertinya ia harus berterima kasih pada pria itu. Jika bukan karenanya mungkin kini ia sudah di nodai oleh Pedro, meskipun pria itu juga melakukannya paling tidak masih menjaga kehormatannya.
"Hm." Akhirnya Jessica menyetujui lalu segera masuk ke dalam mobil milik pria itu.
Setelah menempuh hampir satu jam perjalanan kini gadis itu sampai di sebuah mansion yang cukup mewah bahkan lebih luas dari milik ayahnya, apa sekaya itu pria tersebut?
"Silakan nona, Mr Jason sudah menunggu anda di dalam." ujar sang pengawal setelah membuka pintu untuk gadis itu.
Kemudian Jessica segera turun dari mobilnya lalu mengedarkan pandangannya ke segala penjuru Mansion tersebut yang rupanya di kelilingi oleh pohon-pohon besar di sekelilingnya, seperti sebuah istana yang berada di tengah hutan pikirnya. Entah kenapa tiba-tiba bulu kuduknya berdiri, ia merasa seperti sedang di awasi dan.....
"Aarrgghh !!" Jessica langsung berteriak saat seekor harimau tiba-tiba datang mendekatinya hingga membuat gadis itu langsung berlari dan tak sengaja menabrak seseorang yang membuatnya hampir terjatuh, beruntung sebuah lengan kekar segera menopang tubuhnya.
"Kau baik-baik saja ?" ucap pria itu yang sontak membuat Jessica yang berada di pelukannya langsung menatapnya.
"Mr Jason." ucapnya lantas segera menjauhkan dirinya, rasanya ia masih sangat malu saat mengingat kejadian semalam bagaimana pria itu telah menj4m4h setiap inci tubuhnya tanpa kuasa ia cegah, benar-benar obat terkutuk pikirnya.
"Namanya Leon, sepertinya dia menyukaimu." ujar Mr Jason kemudian.
"Dia bahkan ingin menerkamku." ralat Jessica seraya bersembunyi di belakang pria itu saat seekor harimau tersebut kembali mendekatinya.
Mr Jason nampak mengangkat sudut bibirnya, lalu berlutut dengan satu kakinya kemudian mengusap dengan lembut kepala harimaunya tersebut.
"Kau menyukainya, boy ?" ucapnya dan itu membuat sang harimau langsung menatap ke arah Jessica.
Di tatap sedemikian rupa oleh seekor hewan buas tentu saja membuat gadis itu semakin merapatkan tubuhnya ke belakang pria tersebut.
"Ulurkan tanganmu !!" ucap pria itu kemudian seraya menatap ke arah gadis itu.
"Apa anda sedang becanda Mr Jason? bagaimana jika harimau itu menggigit tanganku ?" tolak Jessica, ia masih sayang nyawanya apalagi tangannya.
"Namanya Leon dan dia tidak mungkin menggigitmu." Mr Jason meyakinkan.
"Apa jaminannya jika dia tak menggigitku ?" tukas Jessy dengan tegas, ia takkan mempercayai perkataan pria itu begitu saja.
"Aku." tegas pria itu meyakinkan hingga membuat gadis itu tiba-tiba merasa ada yang melindunginya.
"Ayo ulurkan tanganmu !!" perintah pria itu lagi dan gadis itu dengan ragu-ragu mengulurkan tangannya perlahan, saat hendak menarik tangannya kembali tiba-tiba kepala harimau itu langsung menjulur menyentuh tangannya hingga membuatnya langsung terkejut lantas tanpa sadar memeluk tubuh Mr Jason yang berada di sisinya itu.
"Lihatlah, dia menyukaimu bukan ?" ucap Mr Jason yang langsung membuat Jessica mengangkat kepalanya dari dada bidang pria itu lalu menoleh ke arah harimau tersebut.
"I-iya." ucapnya, ia terpaku saat melihat harimau itu nampak mengusap-usap punggung tangannya dengan kepalanya.
Jessica yang masih takut mencoba mengelus balik kepala harimau itu yang rupanya tak semenakutkan dalam bayangannya.
"Terkadang sebuah ketakutan hanya ada dalam pikiran kita, lain kali belajar kendalikan pikiranmu dan cobalah untuk mempercayai kemampuan yang ada dalam dirimu." ucap Mr Jason yang kini mengajak gadis itu untuk melangkah masuk ke dalam kediamannya tersebut.
"Mansionmu sangat besar Mr Jason, apa anda tinggal bersama keluargamu di sini ?" tanya Jessica seraya menaiki beberapa anak tangga menuju pintu masuk Mansion itu.
"Aku tinggal sendiri." sahut Mr Jason yang sontak membuat Jessica menatapnya tak percaya.
"Ku pikir anda akan tinggal bersama putra atau putrimu." timpal Jessica dan itu membuat Mr Jason langsung menatapnya datar.
"Bahkan setelah apa yang kita lewati semalam, kamu masih berbicara menggunakannya bahasa formal padaku." ucap pria itu yang sontak membuat Jessica tiba-tiba tersedak ludahnya sendiri.
"Kau baik-baik saja ?" Mr Jason langsung mengusap lembut punggung gadis itu, namun saat pandangan mereka bertemu pria itu segera menjauhkan tangannya.
"Kejadian semalam itu di luar kendaliku jadi tolong jangan di bahas lagi dan terima kasih sudah menyelamatkan ku dari niat buruk Pedro." Jessica langsung membungkukkan sedikit tubuhnya menandakan ucapan terima kasihnya pada pria itu.
"Sepertinya aku tidak akan bisa melupakannya." gumam Mr Jason namun terdengar tak begitu jelas di telinga gadis itu.
"Anda mengatakan sesuatu Mr Jason ?" tanya Jessica kemudian.
"Lupakan dan jangan gunakan bahasa formal lagi saat berbicara padaku !!" timpal pria itu dengan tatapan datar namun juga terasa mengintimidasi.
"Hm." Jessica mengangguk kecil.
"Baiklah ayo masuk sepertinya hujan akan turun." ajak pria itu saat melihat langit yang mulai gelap.
Beberapa saat kemudian pintu setinggi dua setengah meter itu di buka dari dalam dan nampak dua orang pelayan menyambut mereka, namun keduanya langsung melebarkan matanya terkejut saat menatap kehadiran gadis di hadapannya tersebut.
keren karya tulis mu k🤗🤗🤗