Hal yang paling di nantikan bagi wanita lajang yaitu melanjutkan hubungan dengan pria yang ia cintai ke jenjang pernikahan. Louisa dan Morgan, dua insan yang saling mencintai.
Setelah sekian lama berhubungan mereka akhirnya memutuskan untuk menikah. Namun satu hari sebelum pernikahan, Louisa melakukan sebuah kesalahan terbesar dalam hidupnya.
Ia tanpa sengaja melakukan one night stand dengan pria yang tidak ia kenal. Merasa dirinya tidak pantas untuk Morgan, ia memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka.
Bagaimana reaksi Morgan ketika Louisa membatalkan pernikahan? Sementara segala persiapan pernikahan sudah siap.
Bagaimana reaksi Morgan saat ia tahu Louisa menghabiskan malam bersama musuh bebuyutannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda FK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Membangkitkan Amarah Roy
Seorang wanita sedang melempar semua barang yang ada di hadapannya. Ia sudah dengan rapi mempersiapkan segalanya. Namun, masih tetap gagal ia tidak berhasil menjebak Roy Walker agar dapat tidur dengannya.
Melihat betapa sulitnya mendapatkan Roy, Lauren terpaksa melakukan cara licik. Ia meminta sepupunya untuk berpura-pura menjadi klien penting Roy, dan ia akan datang membawakan minuman untuk Roy. Minuman yang telah ia campur dengan obat perangsang.
Dengan begitu Roy akan dengan mudah berada dalam genggamannya. Jalan ia menjadi Nyonya Walker akan cepat sampai.
Lauren semalaman menunggu kedatangan Roy di dalam kamar. Namun, Roy sama sekali tidak memasuki kamarnya. Lauren kini merasa frustasi, belum lagi saat ini Roy sedang mencari sepupunya. Setelah sepupunya tertangkap, otomatis ia pun akan terseret.
"Ada apa ini?" tanya Marcela ketika ia datang ke kediaman Lauren yang kini seperti kapal pecah.
"Aku gagal, aku gagal menjebak Roy. Di saat ini sedang mencari Lucas sepupuku," jawab Lauren merasa kebingungan.
"Kau menjebak Roy Walker? Kau tidak tahu siapa dia?" tanya Marcela membuat Lauren semakin ketakutan.
"Dia pewaris keluarga Walker," jawab Lauren membuat Marcela tergelak.
"Dia adalah ketua mafia yang sangat kejam, siapapun yang berani menyentuhnya tidak akan lepas dari seorang Roy Walker. Sejak ia memegang perusahaan ia meninggalkan dunia mafia, tapi kali ini ia pasti akan kembali setelah kau membangunkan singa dari tidurnya," cerocos Marcela membuat Lauren bergidik ngeri membayangkannya.
Baru saja Marcela berkata seperti itu, tiba-tiba saja pintu rumah Lauren di ketuk oleh seseorang. Lauren dan Marcela terkejut, mereka melihat kearah sumber suara. Marcela lebih memilih keluar dari pintu belakang. Ia tidak mau berurusan dengan Roy, ia tahu Roy tidak akan mengampuni siapapun meskipun ia seorang wanita.
Lauren semakin ketakutan ketika ia tidak melihat Marcela di sampingnya. Sementara pria bertubuh tinggi besar yang sejak tadi mengetuk pintunya berusaha untuk masuk dengan paksa.
" Kau memilih keluar dengan sendirinya atau kami yang memaksa Nona?" ancam Hudson dengan senyum menyeringai.
Oh astaga, Lauren tidak dapat melarikan diri. Pintu belakang pun sudah dikepung oleh seluruh anak buah Roy. Benar apa yang dikatakan oleh Marcela, ia tidak akan dapat lepas dari Roy.
Tiba-tiba saja seseorang membekapnya dari belakang, membuat pandangan Lauren memudar dan ia jatuh pingsan.
Sementara itu, saat ini Roy sedang bermain-main dengan Lucas yang berani berpura-pura menjadi kliennya. Roy menyayat lengan dan wajah Lucas yang sudah berlumuran darah. Ia lalu tersenyum ketika ia kembali mencium bau darah dari tubuh pria licik itu.
"Berani sekali kau melakukan hal kotor kepadaku?" gertak Roy dengan sorot mata yang tajam.
"Ku mohon Tuan, lepaskan saya! Ini semua rencana sepupu saya. Saya hanya membantunya menjalankan rencana itu," elak Lucas merasa ketakutan ketika melihat banyak buaya di bawahnya.
Di bawah tempat ia di sekap saat ini, ia melihat begitu banyak buaya yang kelaparan menunggu santapan mereka di lepaskan. Ia merasa menyesal telah membantu sepupunya Lauren kemarin. Andai ia tidak ikut serta mungkin ia tidak akan bernasib seperti ini sekarang.
Roy mencium bau tidak sedap di dekat mereka, ternyata saking ketakutannya Lucas sampai buang air kecil di tempat. Roy tersenyum mengejek, nyalinya begitu kecil namun berani mengganggu dirinya.
"Kau tahu kalau maaf mu berguna, tidak ada gunanya buaya-buaya itu di bawah sana," sarkas Roy membuat Lucas bergidik ngeri mendengarnya.
Tak lama kemudian Hudson baru saja membawa Lauren masuk ke dalam markas mereka. Lauren semakin shock ketika melihat kondisi Lucas saat ini. Roy yang tampan saat ini terlihat seperti iblis yang sangat menyeramkan, entah apa yang terjadi dengannya setelah ini.
Hudson mendorong Lauren sehingga Lauren jatuh tepat di depan kaki Roy. Ia mendongak menatap wajah Roy yang kini menatapnya dengan tatapan tajam.
"Maafkan aku Tuan, ampuni aku mohon! Aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi," ucap Lauren memohon.
Roy terkekeh mendengar ucapan Lauren, ia lalu memberi kode kepada anak buahnya yang bertubuh besar agar membawa Lauren ke suatu ruangan. Lauren sangat ketakutan ketika melihat tiga pria bertubuh tinggi besar membawanya dengan tatapan seolah ia ingin menikmati tubuhnya.
"Roy, mereka akan membawaku kemana?" tanya Lauren sambil menangis.
"Bukankah kau kemarin ingin dipuaskan? Mereka akan memuaskan mu hingga kau lebih memilih untuk mati daripada hidup," ucap Roy.
Ketiga pria itu tersenyum menyeringai, mereka menarik paksa Lauren ke sebuah ruangan. Terdengar suara jeritan dan tangisan dari dalam sana. Sementara Roy duduk dengan santai di depan Lucas.
"Kau menginginkan hukuman yang seperti apa Tuan Lucas? Kau ingin mati dengan cepat atau secara perlahan?" tanya Roy dengan sangat kejam.
"Ku mohon! Ampuni aku Tuan Roy," pinta Lucas merasa frustasi.
"Kalian terlalu terobsesi dengan harga kekayaan sehingga kalian berani berbuat hal kotor seperti itu, selamat menjadi bahan rebutan para buaya," ucap Roy sambil memberikan kode kepada anak buahnya untuk membuka akses agar Lucas terjatuh ke dalam sana.
Hudson tersenyum senang ketika melihat bosnya kembali seperti dulu, di bawah sana terdengar suara jeritan Lucas meminta tolong. Namun terlambat, mereka yang telah berani mengganggu Roy harus siap menanggung akibatnya.
Dua jam lamanya ketiga pria itu melakukan tugas mereka. Lauren saat ini merasa hina, tubuhnya terasa lemas karena di gempur habis-habisan oleh ketiga pria itu. Ia mengambil pistol yang ada di saku salah satu dari mereka. Lalu ia tembakkan senjata itu kepada dirinya sendiri.
Melihat keduanya telah mati mengenaskan Roy pun pergi meninggalkan markas mereka. Roy berjalan keluar sambil memakai kacamata hitamnya.
Sepulang dari markas Roy bergegas membersihkan diri. Ia masih mengingat-ingat wanita yang bersamanya malam itu. Ia tidak ingin menjadi pria brengksekk yang tidak bertanggungjawab atas perbuatannya.
Roy memegang satu-satunya benda yang tertinggal di dalam kamar yaitu liontin dengan inisial L.
......
Jangan lupa like komen dan vote bestie 💕 Calangheyo 🤗
ngerasa kehilangan kan
wilona wilona penculikan membawa nikmat ya