NovelToon NovelToon
Pacar Onlineku

Pacar Onlineku

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Kencan Online / Tamat
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.5
Nama Author: m anha

Ayu, seorang gadis desa yang bekerja sebagai perawat di sebuah puskesma di daerahnya, tak sengaja mengenal seorang yang tinggal di Jakarta, hanya karena ia salah mengirim pesan.

Hanya karena berbeda satu angka dibelakang nomor ponsel temannya. Membuat Ayu mengenal Sosok Ardi, pria kesepian yang di tinggal menikah oleh kekasihnya.

Bagaimana kisah mereka?
Akankah hanya sebatas pacar online saja atau mereka akan bertemu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencoba melupakan

Siang hari, biasanya Ardy selalu nelpon Ayu. Namun, kali ini ia tak bisa menghubunginya, ia sudah beberapa kali mencoba. Namun, nomor Ayu tak aktif. Sepertinya ia sudah berada di tempat yang tak memiliki jaringan. Namun, tetap saja di setiap ada kesempatan Ardy selalu melakukan panggilannya, ia merasa kesal sendiri karena tak bisa berkomunikasi dengan Ayu.

"Di daerah mana sih yang tak ada jaringan di zaman seperti sekarang, apa masih ada?" kesalnya.

Ardy hanya bisa menghela nafas, kemudian kembali melanjutkan pekerjaannya seperti biasa. Bukan hanya Ardy yang merasa gelisah, begitupun dengan Ayu. Sesekali ia melihat ponselnya yang sengaja ia matikan, dia sangat gemas ingin mengaktifkan ponselnya dan ingin melakukan panggilan kepada Ardy. Namun, ia kembali mengingat apa yang dikatakan Chika, bagaimana jika Ardy seorang playboy yang hanya mempermainkannya dan paling parahnya bagaimana jika dia sudah memiliki istri, mereka sama sekali tak tahu seperti apa sifat asli mereka.

"Ayu, kamu itu kenapa sih, dari tadi aku lihat kamu tak konsentrasi pada pekerjaanmu," ucap Pipit memperhatikan tingkah Ayu, bukannya mengerjakan pekerjaannya ia malah terus memandang layar ponselnya yang tak aktif.

Ayu menghela nafas kemudian menceritakan bagaimana kisahnya dan Ardy, bagaimana kisah salah sambungnya hari itu berubah menjadi sebuah kisah pacaran online dan sampai ia meresakan cinta. Pipit sangat terkejut dengan apa yang baru saja diceritakan oleh Ayu.

"Kok bisa sih, coba aku lihat orangnya," ucap Pipit kemudian Ayu pun mengaktifkan ponselnya, tak lupa ia tak mengaktifkan kartu sim cardnya. Ia tak ingin jika sampai pesan yang dikirim oleh Ardy terkirim di ponselnya, sandiwaranya jika ia bekerja di daerah yang tak memiliki jaringan bisa terbongkar.

"Ya ampun, Ayu, ini memang tampan, kalau jadi kamu aku juga pasti menerimanya" ucap Pipit yang melihat beberapa foto Ardy yang sengaja di screenshot oleh Ayu saat mereka melakukan panggilan video.

"Tapi, aku takut melanjutkannya, bagaimana jika dia datang dan mengajakku serius, aku kan belum mengenalnya dan kata Chika bagaimana jika dia itu sudah punya istri."

Mendengar itu Pipit pun membenarkannya. "Iya, sebaiknya kamu jangan melayani orang-orang seperti ini, terkadang mereka itu hanya memberi harapan palsu dan bagaimana jika dia ingin menjadikanmu istri kedua," ucap Pipit bergidik nyeri.

"Ya, justru itu aku akan coba menghindarinya, ini aku sengaja tak mengaktifkan nomorku dan yang ia tahu aku sedang bekerja di tempat yang tak ada jaringannya. Aku akan coba memutuskan komunikasi dengannya, nanti aku beli nomor baru, Deh," ucap Ayu membuat Pipit pun setuju.

"Iya, aku setuju kamu menjalin hubungan dengan orang yang kita kenal saja. Apalagi kan usia kita bukan usia untuk berpacaran yang hanya untuk bersenang-senang, kita harus mulai memikirkan masa depan kita," ujar Pipit lagi, semakin membuat Ayu yakin dengan keputusan yang ia ambil.

Ayu mengangguk setuju dengan apa yang dikatakan oleh Pipit, kemudian ia pun bertekad untuk melupakan Ardy. Ia tak ingin terlalu berharap pada pria yang sama sekali tak dia ketahui kebenarannya, terlalu banyak resiko jika menganggap hubungan mereka itu serius. Bayangan jika Ardy memiliki seorang istri di sana membuatnya takut untuk menjalin hubungan berpacaran online seperti yang dilakukannya saat ini. Ia tak mau lagi melakukan hal yang sama.

Mereka pun melanjutkan kembali pekerjaannya, memeriksa pasien balita yang dibawa ke Puskesmas itu.

Saat pulang, Ayu sengaja mengajak Pipit untuk pergi berbelanja. Ia ingin melupakan tentang Ardy. Namun, tetap saja ia tak tahan dan terus melihat layar ponselnya

"Ini baru hari pertama, jadi wajar jika kamu masih ingin selalu mendapat panggilan darinya. Kamu pasti terlepas dari kebiasaanmu yang selalu mendapatkan telepon darinya, apa kamu mau aku mengenal kamu dengan seorang pria? Dia ini sudah lama menyimpan perasaan denganmu dan selalu minta aku untuk menjodohkan kalian," ujar Pipit yang baru mengingat seseorang yang pernah menitip salam pada Ayu.

"Siapa?" tanya Ayu.

"Rendy, dia itu sudah lama menyukaimu bahkan terus mendesakku untuk mengenalkan kalian," ujar Pipit lagi.

Mendengar nama Randy, Ayu mencoba mengingat-ingat siapa Rendy yang dimaksud oleh Pipit.

"Rendy yang mana, ya? Aku sepertinya nggak pernah kenal tuh dengan orang yang bernama Rendy," ucap Ayu melihat kearah Pipit.

"Iya, kamu nggak pernah mengenalnya. Dia itu kakak sepupuku. Dia pernah melihatmu saat kamu berkunjung ke rumahku, sejak itu dia terus saja memintaku untuk mengenalkan kalian, tapi aku nggak mau. Aku tahu kamu orangnya seperti apa, sudah pasti jika dia menyatakan perasaannya padamu, kamu pasti menolaknya seperti yang sudah-sudah," ucap Pipit yang kemasukan kentang goreng ke dalam mulutnya.

Mendengar itu Ayu kembali terdiam, ia masih bingung harus berbuat apa dan mengambil tindakan apa tentang Ardy.

"Bagaimana? Jika kamu mau berkenalan dengannya? Nanti aku kenalkan, tapi jika kamu berkenalan dengannya siap-siap saja dia akan melamarmu langsung," ucap Pipit terkekeh kecil.

"Ya udah deh, boleh. Kenalkan aku, tapi katakan kepadanya hanya kenalan dulu," ucap Ayu membuat Pipit mengangguk dan memperlihatkan jempolnya.

"Iya, aku mengerti maksudmu. Kau suka atau tidak itu urusan belakangan, yang penting kamu kenalan dulu dan semoga saja kehadiran Rendy bisa membuatmu melupakan Ardy, orangnya juga tak kalah tampan kok dari Ardy. Dia seorang pengusaha, dia memiliki beberapa rumah makan dan sudah berkembang di beberapa tempat," jelas Pipit.

"Ya udah! Yuk kita pulang. Ini sudah sore," ucap Ayu membereskan barang-barangnya. Pipit yang juga sudah selesai dengan kentang gorengnya pun hanya mengangguk dan keduanya pun menggunakan motor masing-masing melaju menuju ke rumah masing-masing. Rumah mereka searah, Pipit berhenti lebih dulu setelah 1 km kemudian barulah rumah Ayu.

Begitu Ayu sampai, ia langsung disambut oleh Chika di teras rumah. Ayu langsung duduk di samping Chika membuat Chika langsung menanyakan tentang misi mereka.

"Kakak nggak menelpon Ardy 'kan?" tanya Chika membuat Ayu pun mengangguk dengan lemas.

"Apakah ini yang namanya patah hati? Kakak masih ingin terus mendengar suara Ardy," lirihnya membuat Chika hanya terkekek kecil dan mengambil ponsel kakaknya.

"Sabar ya, Kak. Cinta memang seperti itu, tapi jika sudah terbiasa tak bersamanya Kakak pasti akan cepat melupakannya, ini aku punya nomor lamaku, Kakak pakai nomor ini saja, nomor Kakak yang ini aku simpan, biar Kakak selama seminggu ini benar-benar tak menghubungi Ardy. Takutnya Kakak tak tahan dan mengaktifkan nomor Kakak," ucap Chika sambil memasang nomor baru di ponsel kakaknya dan nomor Ayu sendiri disimpan di dompetnya.

"Oh ya, kamu kenal Pipit kan? Teman Kakak?" ucap Ayu membuat Chika pun menggangguk .

"Ada apa dengan Kak Pipit?"

"Katanya dia punya Kakak sepupu, namanya Randy seorang pengusaha, memiliki beberapa cabang rumah makan. Katanya si Rendy ini sudah suka sama Kakak sejak lama dan ingin dikenalkan sama Kakak. Apa Kakak coba jalan dengan Randy, ya?" tanyanya pada adik semata wayangnya itu.

"Boleh tuh, Kak. Ide yang bagus, nanti jika Kakak merasa cocok dengan Rendy Kakak tinggal putusin Ardy aja, gampang 'kan? Lagian kalian hanya menjalin hubungan secara online, menjalin hubungan secara langsung lebih bagus, Kak. Kita bisa tahu seperti apa orangnya dengan bertemu, nggak seperti Ardy. Bagaimana jika dia memakai filter saat berbicara dengan Kakak dan aslinya orangnya tak setampan yang Kakak kira," ucap Chika dengan ekspresi serius. Dimana ada beberapa temannya yang tertipu hanya karena filter.

1
Arumi Rara
lha ayu Pradipta jadi Rahayu gimana sih Thor???
Novi Puspita Sari
baca novel kk teringat jodoh aku sekarang.kami kenal pun Krn selah sambung, Alhamdulillah rumah tangga kami sudah berjalan 14 tahun😍
Desmira Sharini
malas khan bacanya kl o kejadiannya udah kyk gini
Errna Errna Errna
dion keren
rahmawaty
𝒊𝒏𝒈𝒆𝒕 𝒚𝒖 𝒔𝒕𝒆𝒍𝒂𝒉 𝒊𝒏𝒊 𝒋𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒊𝒌𝒖𝒕𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒌𝒂𝒌2 𝒊𝒑𝒂𝒓𝒎𝒖.. 𝒔𝒆𝒘𝒂𝒋𝒂𝒓𝒏𝒚𝒂 𝒂𝒋𝒂..
rahmawaty
𝒚𝒈 𝒅𝒕𝒈 𝒅𝒍𝒖𝒂𝒏 𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒐𝒓𝒈𝒕𝒖𝒂 𝒂𝒓𝒅𝒊 𝒚𝒂 . 𝒉𝒊𝒉𝒊
𝒔𝒎𝒐𝒈𝒂 𝒐𝒓𝒈𝒕𝒖𝒂 𝒂𝒓𝒅𝒊 𝒕𝒅𝒌 𝒎𝒂𝒓𝒂𝒉 𝒔𝒎𝒂 𝒂𝒚𝒖
rahmawaty
𝒌𝒂𝒚𝒂 𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒆𝒏𝒅𝒚 𝒊𝒏𝒊 𝒕𝒊𝒑𝒆2 𝒄𝒘𝒐𝒌 𝒚𝒈 𝒕𝒆𝒓𝒐𝒃𝒔𝒆𝒔𝒊
rahmawaty
𝒌𝒍𝒐 𝒈𝒘 𝒎𝒉 𝒅𝒖𝒍𝒖 𝒂𝒎𝒂 𝒕𝒆𝒎𝒂𝒏2 𝒅𝒑𝒕 𝒏𝒐𝒎𝒐𝒓 𝒏𝒚𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒆𝒉 𝒅𝒑𝒕 𝒏𝒚𝒂 𝒃𝒑𝒌2😂 𝒕𝒑 𝒎𝒍𝒂𝒉 𝒅𝒊 𝒎𝒂𝒏𝒇𝒂𝒂𝒕𝒊𝒏 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒕𝒎𝒏2 𝒃𝒖𝒂𝒕 𝒎𝒊𝒏𝒕𝒂 𝒑𝒖𝒍𝒔𝒂.. 𝒉𝒊𝒉𝒊
rahmawaty
𝒏𝒐𝒎𝒐𝒓 𝒏𝒚𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒏𝒚𝒂 𝒕𝒆𝒑𝒂𝒕 𝒔𝒂𝒔𝒂𝒓𝒂𝒏 𝒃𝒏𝒈𝒕 𝒔𝒊 𝒚𝒖 𝒌𝒆 𝒔𝒆𝒐𝒓𝒈 𝑪𝑬𝑶 𝒍𝒂𝒈𝒊 𝒚𝒂 , 𝒌𝒍𝒐 𝒂𝒌𝒖 𝒑𝒂𝒍𝒊𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒏𝒚𝒂𝒔𝒂𝒓 𝒌𝒆 𝒏𝒐𝒎𝒐𝒓 𝒂𝒃𝒂𝒏𝒈2 𝒌𝒖𝒑𝒓𝒐𝒚😂
Putri Ayu_02
,
Putri Ayu_02
🥰🥰🥰
Putri Ayu_02
.
piah Hasan
ayu lebay..
piah Hasan
bener yu tkt pnya pacar wajah setengah serem wkwkwkw
Duwie Sartika
kok aku kasian y sm ardy, sangking lama Jomblo nemu wa nyasar dan alhamdulillah nya cantik, langsung di tag jd pacar... /Grin/
Klenn☆
dih, ga sadar diri, tolol bat kamu yu, otak lu dimn sih? minimal diliat dulu lah tuh nomor dengan teliti🗿🗿
Putri Ayu_02
aaaaaaaaaaaaaaa/Angry//Angry//Angry//Angry//Angry/
Dian Soedarminto
Luar biasa
Dian Soedarminto
/Grin//Grin/
Dian Soedarminto
hadeeehhh😥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!