PRIA MUDA BERPARAS TAMPAN,BERPENAMPILAN MENARIK NAMUN SEDERHANA, YANG MEMILIKI BANYAK MASALAH PELIK DALAM HIDUPNYA.
TERNYATA DIRINYA BERASAL DARI KELUARGA TERPANDANG YANG KEBAL AKAN HUKUM SERTA DI TAKUTI PARA PENJAHAT.
AKAN TETAPI DIRINYA BERUSAHA KERAS MENUTUPI IDENTITASNYA DI KOTA KELAHIRANNYA.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon adiawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IDENTITAS SEBENARNYA
Saat ini mobil BMW beserta Ellena di dalamnya, tengah memelankan kecepatan lajunya, sembari membanting kemudi, mengarahkan badan ke halaman depan’ loby hotel itu.
Disela kegiatan Ellena, kini sepasang mata tengah menatap tajam dari kejauhan, guna mengawasi kegiatan istrinya di malam ini,’apa yang dirimu lakukan Ellena?, apa benar ada pertemuan keluarga di hotel, dan lagi tak ada di pandangan mata ku sekelompok keluarga bodoh mu’, gumam Reygan sembari bersedekap.
Tak berselang lama, tak lepas dari pandangan mata Reygan, kini terlihat pria muda seumuran dengannya, mengenakan stelan jas rapi, mengeluari loby hotel itu, lalu berjalan perlahan mendekat ke arah mobil Ellena.
Kemudian pria itu terlihat seperti menyambut hangat ketika istrinya menjauhkan pelepasan dari kursi kemudinya, pria itu secara sigap memegang lembut tangan, lalu perlahan menarik tubuh langsing itu, hingga kini berhasil memeluk tubuh indah Ellena dengan erat.
Semua kegiatan itu terlihat dan terekam jelas di mata Reygan,’’Bajingan pria itu!’’, sembari memukul tiang di sampingnya. ’’Ellena, apa yang tengah kau lakukan?, kenapa dirimu berubah menjadi sehina ini!’’,seru kesal Reygan lalu menyeka wajahnya berulang.
Sesaat setelah mereka memasuki hotel, Reygan memberanikan dirinya, untuk menyusul mereka guna memastikan keadaanan sebenarnya. Reygan menyalahkan semua prasangkanya adalah tak benar dan berharap Ellena bukan wanita seperti itu.
Terlebih karena teramat besar rasa cintanya terhadap Ellena.
00.00 nampak ramai di restauran dan biasa saja di lobi hotelnya.
Reygan berjalan memasuki loby hotel mewah itu, lalu terdengar di telinganya suara sapa mengarah ke dirinya,
‘’Ada yang bisa saya bantu tuan?,pertanyaan terlontar dari salah satu pegawai tempat tersebut.
Memalingkan wajahnya, dengan segera Reygan mendekat kearah sumber suara, hingga mendatangi dan menjemput nada itu,‘’saya mempunyai sedikit urusan di tempat ini’’.
Tiga wanita lain berparas cantik, bertubuh ideal nampak mengabaikan Reygan setelah kedatangannya, Karena memang setelah mendekat, terlihat jelas pakaian Reygan tidak mencerminkan pria kaya atau semacamnya, dirinya hanya seperti pria tampan dan kekar pada umumnya.
Silvia sendiri, salah satu pegawai cantik berkaki jenjang itu, sejenak mengatur perjalanan bola matanya, ke bawah hingga atas tubuh Reygan, lalu memandang sedikit hina ke arah orang di depannya,‘’maaf! peraturan di tempat ini, tidak mengizinkan pakaian informal, seperti yang anda kenakan, untuk memasuki tempat ini’’,mengarahkan kedua tangannya ke depan, bermaksud memperjelas pakaian Reygan.
Dirasa mulai terpojok , terlebih akan sangat sulit, untuk menanyakan keberadaan istrinya tadi, mulutnya spontan mengatakan‘’Saya Reygan hitler dari keluarga Adolf, hanya ingin bertemu dengan wanita bergaun hitam, yang barusan saja melewati kalian’’.
Ke empat wanita cantik itu, kini memalingkan wajahnya, menatap pria itu seraya menyatukan kedua alisnya.
Lalu segera, Silvia’ memotong keterkejutan temannya, dengan tawa ,
‘’Hahahahaha....!’’,tawa Silvia, dan semua kini Serentak mengikuti tawa hinaan itu.
‘’hahahaha!, apa kau ingin membuat aku mati tertawa, karena ucapan mu barusan!’’, Allen membuka hinaan dengan menyelipkan tawanya.
‘’Hey bodoh! Kau tahu apa tentang keluarga adolf ?, biar sedikit aku jelaskan untuk isi otakmu yang dangkal itu. Keluarga yang kau sebut itu paling terpandang di evershead, serta di manapun, termasuk Brackhamtom ini, mungkin kau pembohong yang tengah gila, hahaha!’’, Silvia menimpali hinaan itu.
‘’Mungkin dia masih bermimpi, berdiri disini!’’.
‘’Dia benar benar sudah gila berkata seperti itu!’’.
Hahahaha!
Wanita itu berkata dan tertawa bersahutan merendahkan Reygan.
‘’Jika dia keluarga adolf !’’,sejenak menunjukan jari ke wajah Reygan,
’’aku Allen ackerley, berjanji akan menghadiahkan tubuhku, untuk bersenggama secara Cuma-Cuma, dengannya malam ini juga,hahahahaha!’’, lalu Allen mengarahkan wajah ke rekannya, bermaksud menggunakan Reygan sebagai bahan lelucon.
‘’kau curang Allen,itu semua tidak mungkin terjadi,hahaha’’,sahut hinaan Bella.
Serangkaian perkataan pedas terucap dari mulut mereka semua.
Reygan sendiri, hanya tertunduk, sembari mendengarkan celotehan keji itu, sempat terlintas di pikirannya kini, mengatakan’ mungkin David salah mengira, aku sebagai tuan mudanya’,gumam Reygan.
Silvia sendiri mengahiri tawanya,‘’sudah sebaiknya kau pergi!, atau aku panggil keamana hotel, untuk mengusir kau secara paksa’’, bertalak pinggang.
Disela itu, spontan saja Reygan, teringat janji David siang tadi, yang mengatakan, jika dirinya adalah pelayan setiaku kini, serta akan melayani kapanpun,keperluanku.‘’Tunggu sebentar’’,sembari menyahut dan memasukan sederet angka di Gadgetnya.
Setelah Panggilan tersambung!, di iringi empat pasang mata memandang jijik mengarah nya, Reygan membuka pembicaraan di gadgetnya,‘’David bisa cepat datang kemari, aku butuh bantuan mu di silver hotel brackhamptom city barad’’.
‘’Baik tuan muda, lima menit dari waktu sekarang, aku dan orang ku segera kesana".
‘’Ok!’’,sahut Reygan.
Semua wanita mendengar perkataan konyol pria di depannya, yang seolah dirinya sangat berdominan di kota ini, terlebih mengatakan David di panggilannya yang mereka ketahui, adalah nama salah satu pelayan keluarga Adolf.
Hingga menjadikan,
‘’Hahahaha!’’,tawa hina bersahutan.
Gelak tawa hebat itu, kini terulang kembali, bahkan lebih menjadi.
‘seakan tak ada hentinya, pria bodoh itu melucu di tempat ini’ gumam Silvia di sela tawanya.
‘’Hahahaha...dasar orang tak waras!, datang menggunakan pakaian gembel!, mengaku dari keluarga adolf yang terpandang!, sekarang berlagak menghubungi seorang David, untuk membantunya’’, hinaan Bella, sembari menyedekapkan tangan dengan pandangan mata menghina ke arah Reygan.
Kemudian beberapa menit berlalu, dirasakan pria ini mengganggu, dengan segera Silvia menekan tombol merah siaga keamanan khusus di hotel, hingga mendatangkan dua pria berbadan tegap seperti Reygan,
Ke dua pria penjaga hotel itu, segera memegang kedua tangan dan memaksa kasar Reygan untuk segera meninggalkan tempat ini, namun tenaga Reygan cukup kuat untuk menahan kegiatan mereka.
‘’Hahahahaha....!, kembalilah kesini setelah keluarga adolf di sampingmu!’’,seru Bella.
Tertawa puas empat wanita itu dengan pandangan menghinakan.
‘’ Dan kau!, hanya seorang pria tuna wisma kelaparan, sengaja kesini sekedar ingin mengisi perutmu bukan?, berharap belas kasih dari orang di sekitar’’,Allen menimpali hinaan.
Belum kering bibir mereka terbasahi air liur hinaan tadi, kini mereka tercengang melihat beberapa mobil mewah berhenti, tepat di depan muka loby, dan tujuh orang didalamnya terlihat tergesa berjalan mengarah nya.
Empat wanita customer service yang memang sangat mengenal Tuan David lewis, sang pelayan setia keluarga Adolf, mereka segera membungkukkan sedikit badannya, dikuti ke dua pria keamanan itu.
Silvia sendiri berfikiran, mungkin mereka hendak melakukan reservasi di hotel ini,‘’selamat malam tuan David’’,nada lembut terlontar diiringi sikap sopan penuh penghormatan.
Mendengar sapaan itu, David mengabaikan sikap ramah Silvia, dan hanya berfokus, mengarahkan wajah serta senyumnya ke Reygan, lalu menyondongkan sedikit badannya diikuti orang-orangnya.‘’Tuan muda!, senang bertemu anda kembali?’’.
Mulut Silvia dan ketiga rekannya menganga sangat lebar, seolah excel rahangnya terlepas detik itu juga, para pegawai itu berbisik di benak satu sama lain,’apa tuan muda...!?,apa aku tengah bermimpi sekarang?,. Seakan hanya kata itu, yang mampu terlontar di hatinya kini.
Reygan sendiri, yang tak memperdulikan ke adaan di sekitarnya,‘’Senang juga bertemu dengan mu, David lewis’’.
Mendengan ucapan tuan David yang begitu merendah, di hadapan pria itu, para wanita yang tadinya menghina Reygan secara keji, kini tak berani lagi walau untuk sekedar menengadahkan kepalanya di hadapan pria misterius itu, terlebih mereka manjadi bisu seketika.
David sendiri yang sedari tadi sedikit mengalihkan pandangan, ke arah para pegawai itu, kini bertanya tegas,‘’tuan, apa mereka membuat masalah, terhadap anda?’’.
Reygan yang tak ingin, berbesar kepala atau pun mempermalukan mereka, niatnya hanya ingin memastikan istrinya,‘’tidak David, kami hanya mengobrol santai disini’’, mengalihkan dan melempar senyum ke arah para pegawai itu.
Semua wanita itu tertegun’ seakan tak percaya mendengar perkataan pembelaan Reygan, yang seolah menutupi kebusukan, mulut kotor mereka tadi.
Kemudian Reygan mengalihkan dan menimpali perkataanya lagi, ke salah satu pegawai.‘’Tolong! apakah kamu bisa mengantarkan aku bertemu wanita bergaun hitam tadi, dia memasuki tempat ini beberapa menit yang lalu, dengan seorang pria?’’.
Dengan pandangan mata di penuhi rasa takut silvia mencoba membuka lisannya,mengubah katanya menjadi lembut,‘’maaf apakah maksud tuan, wanita bergaun hitam, bersama tuan kami Darold foster?’’.
‘’ Aku tak mau tahu!, dengan pria itu!, sahut kesal Reygan,sembari memalingkan wajah nya.
aku tersentak karena cerita yg ku ikuti telah berakhir
dan harus di lanjutkan di bab berikutnya
yg entah kapan akan update kembali....