Bagi Nadin, bekerja di perusahaan besar itu impian. Sampai dia sadar, bosnya ternyata anak tetangga sendiri! Marvin Alexander, dingin, perfeksionis, dan dulu sering jadi korban keisengannya.
Suatu hari tumpahan kopi bikin seluruh kantor geger, dan sejak itu hubungan mereka beku. Eh, belum selesai drama kantor, orang tua malah menjodohkan mereka berdua!
Nadin mau nolak, tapi gimana kalau ternyata bos jutek itu diam-diam suka sama dia?
Pernikahan rahasia, cemburu di tempat kerja, dan tetangga yang hobi ikut campur,
siapa sangka cinta bisa sechaotic ini.
Yuk, simak kisah mereka di sini!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07. Heboh
Keesokan paginya, suasana kantor Alexander Corp. berubah total, biasanya hanya terdengar suara keyboard dan printer, tapi pagi itu terdengar sesuatu yang jauh lebih berisik, bisik-bisik, tawa tertahan, dan notifikasi grup kantor yang mendadak ramai.
Dan di tengah semua itu, Nadin melangkah masuk dengan penuh percaya diri.
Rambutnya diikat tinggi, wajahnya segar, dan langkahnya ringan seperti biasanya.
Sampai ia menyadari semua orang sedang melihatnya. Pelan-pelan, desas-desus itu terdengar.
“Eh, itu dia orangnya…”
“Masa sih Nadin sama Pak Marvin?”
“Kau belum lihat fotonya? Ada yang nyebarin di grup HRD!”
Nadin berhenti di depan meja, keningnya berkerut.
“Hah? Fotonya siapa?”
Aulia, sekretaris pribadi Marvin sekaligus penggemar berat bosnya, pura-pura sibuk dengan laptop tapi senyum sinisnya jelas kelihatan.
“Oh, nggak tau, Din? Wah, parah banget sih yang nyebarin foto ciuman kamu di basement semalam.”
Kata-kata itu langsung bikin otak Nadin nge-freeze selama tiga detik.
“A-Apa?! Ciuman apaan?! Itu cuma kecelakaan teknis!” seru Nadin panik, wajahnya merah padam.
Aulia menutup laptop pelan, berdiri dan menatapnya dari ujung kaki sampai kepala.
“Oh, jadi sekarang ciuman sama atasan disebut kecelakaan? Pantes aja kamu cepat banget dipercaya kerja di divisi inti.”
Beberapa pegawai lain menahan tawa. Ada yang berbisik, ada yang berpura-pura sibuk tapi jelas-jelas memasang telinga lebar-lebar.
Nadin mengepalkan tangan. “Hei! Aku kerja di sini karena kemampuanku, bukan karena ... karena naik ke ranjang Bos!”
Suasana langsung hening. Beberapa karyawan yang sedang lewat berhenti. Printer berhenti berdetak. Bahkan suara pendingin ruangan pun terasa terlalu keras.
“Ups,” gumam salah satu rekan Nadin pelan, “kata-katanya bar-bar banget.”
Lia mendekat dengan senyum palsu. “Nadin, kamu lucu banget deh. Tapi ya, kalaupun kamu deket sama Pak Marvin, nggak usah pamer, kali. Ciuman di basement tuh kayak adegan drama, bukan kantor.”
“Ciuman itu nggak sengaja!” Nadin akhirnya teriak, saking kesalnya. “Dan aku...”
“Sedang bikin pemandangan pagi yang ramai,” suara berat memotong dari belakang, semua kepala menoleh. Marvin Alexander berdiri di depan pintu lift, jas abu-abu rapi, ekspresi dingin seperti biasa. Suasana langsung hening seketika, bahkan Aulia menelan ludah. Marvin berjalan perlahan mendekati mereka, langkahnya mantap, tatapannya menusuk. Nadin menunduk sedikit, antara malu, kesal, dan pengen menelan bumi hidup-hidup.
“Kalau kalian punya waktu buat bergosip,” suara Marvin datar, “mungkin proyek bulan ini sudah selesai semua?”
Beberapa karyawan buru-buru kembali ke meja, berpura-pura sibuk menatap layar komputer. Aulia ikut menunduk sopan, tapi matanya masih melirik Nadin dengan kesal.
Begitu semua bubar, Marvin menatap Nadin sekilas, lalu berkata pelan, “Ikut saya.”
Ruang kerja Marvin di lantai atas sunyi. Nadin duduk di sofa sambil memegangi wajahnya. “Ini bencana, Pak. Dunia udah resmi salah paham.”
Marvin menyandarkan diri di meja, menatapnya tenang. “Kamu terlalu reaktif.”
“Reaktif? Aku dibilang naik jabatan gara-gara naik ke ranjang bos! Kalau bukan gara-gara kamu cium aku...”
“Kita ciuman,” potong Marvin cepat, nada datarnya bikin Nadin tambah panas.
“Ugh! Kalau kamu nggak mulai duluan, nggak bakal ada foto viral itu!”
Marvin menatapnya sebentar, lalu tersenyum tipis, senyum yang bikin Nadin ingin melempar stapler ke wajahnya.
“Lucunya, kamu lebih panik karena gosip, bukan karena ciumannya.”
“Ya jelaslah! Aku ini karyawan baru! Gimana kalau orang kantor tahu kita udah...”
“Menikah?” Kalimat itu jatuh begitu saja, pelan tapi berat. Nadin langsung menutup mulutnya. Mata mereka bertemu dan hening.
Akhirnya Nadin menghela napas panjang. “Belum waktunya, Pak. Aku belum siap kalau semua tahu.”
Marvin menatapnya lama, lalu mendekat pelan. “Kalau aku bilang … aku capek sembunyi?”
“Hah?”
“Capek pura-pura nggak peduli. Capek pura-pura bukan suamimu di depan semua orang,” ucapnya jujur. “Apalagi lihat orang lain ngeledek kamu.”
Nadin terdiam, hatinya sedikit bergetar, tapi cepat-cepat ia menutupinya dengan gaya sok santai.
“Kalau kamu mau ngumumin, terserah. Tapi siap-siap aja, rating CEO ganteng jatuh bebas.”
Marvin tersenyum kecil. “Kalau gara-gara itu aku kehilangan fans, nggak apa. Asal yang aku dapat … istriku.”
Nadin mendengus. “Gombal pagi-pagi. Jangan pikir bisa bikin aku lupa kalau kamu penyebab gosip ini, ya!”
Tiba-tiba ponsel Nadin bergetar,notif grup kantor berbunyi. Dia membuka pesan baru, di layar, foto mereka di basement kini sudah di-capture dari berbagai sudut dengan caption. Nadin menatap layar itu, lalu menatap Marvin.
“Kamu siap nggak kalau aku bar-bar?”
Marvin mengangkat alis. “Tergantung sebar-bar apa.”
“Sebar-bar aku ngelabrak penyebar gosip di pantry depan seluruh kantor.”
Marvin menyandarkan diri, tersenyum tipis. “Lakukan, tapi jangan lupa ... panggil aku Mas biar mereka tahu yang sebenarnya.”
Nadin langsung menatapnya tajam. “Mimpi.”
'Ini pasti ulah Mbak Aulia. Mau nya apa sih, bikin kesal aja!' gerutu Nadin dalam hatinya.
rasanya pengen tak getok aja tuh kepalanya Anita biar gegar otak sekalian . jadi orang kok murahan banget mau merebut suami orang .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sampai bacanya gemes tolong pelakor di hempaskan biyar kapok dan kena karmanya....
heeee lanjut Thor semangat 💪
tapi ingat aja Anita.... kamu gak akan menang melawan wanita bar-bar seperti Nadin Alexander .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
dan ternyata drama ibu hamil masih berlanjut terus . bukan Nadin yang hamil yang bikin heboh , tapi Marvin suaminya malah sekarang ditambah mertuanya .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
tapi pantes aja sih kelakuan Anita kayak gitu , orang ajaran dan didikan ibunya juga gak bener .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
apalagi sekarang Nadin lagi hamil makin sayang dan cinta mereka makin tumbuh lebih besar .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
selamat ya Nadin dan Marvin , semoga kehamilannya berjalan lancar hingga lahiran nanti .
lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍