NovelToon NovelToon
Jodoh Lima Langkah Dari Rumah

Jodoh Lima Langkah Dari Rumah

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Kantor / CEO / Dijodohkan Orang Tua / Office Romance / Romansa
Popularitas:32.6k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Bagi Nadin, bekerja di perusahaan besar itu impian. Sampai dia sadar, bosnya ternyata anak tetangga sendiri! Marvin Alexander, dingin, perfeksionis, dan dulu sering jadi korban keisengannya.

Suatu hari tumpahan kopi bikin seluruh kantor geger, dan sejak itu hubungan mereka beku. Eh, belum selesai drama kantor, orang tua malah menjodohkan mereka berdua!
Nadin mau nolak, tapi gimana kalau ternyata bos jutek itu diam-diam suka sama dia?

Pernikahan rahasia, cemburu di tempat kerja, dan tetangga yang hobi ikut campur,
siapa sangka cinta bisa sechaotic ini.

Yuk, simak kisah mereka di sini!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. Heboh

Keesokan paginya, suasana kantor Alexander Corp. berubah total, biasanya hanya terdengar suara keyboard dan printer, tapi pagi itu terdengar sesuatu yang jauh lebih berisik, bisik-bisik, tawa tertahan, dan notifikasi grup kantor yang mendadak ramai.

Dan di tengah semua itu, Nadin melangkah masuk dengan penuh percaya diri.

Rambutnya diikat tinggi, wajahnya segar, dan langkahnya ringan seperti biasanya.

Sampai ia menyadari semua orang sedang melihatnya. Pelan-pelan, desas-desus itu terdengar.

“Eh, itu dia orangnya…”

“Masa sih Nadin sama Pak Marvin?”

“Kau belum lihat fotonya? Ada yang nyebarin di grup HRD!”

Nadin berhenti di depan meja, keningnya berkerut.

“Hah? Fotonya siapa?”

Aulia, sekretaris pribadi Marvin sekaligus penggemar berat bosnya, pura-pura sibuk dengan laptop tapi senyum sinisnya jelas kelihatan.

“Oh, nggak tau, Din? Wah, parah banget sih yang nyebarin foto ciuman kamu di basement semalam.”

Kata-kata itu langsung bikin otak Nadin nge-freeze selama tiga detik.

“A-Apa?! Ciuman apaan?! Itu cuma kecelakaan teknis!” seru Nadin panik, wajahnya merah padam.

Aulia menutup laptop pelan, berdiri dan menatapnya dari ujung kaki sampai kepala.

“Oh, jadi sekarang ciuman sama atasan disebut kecelakaan? Pantes aja kamu cepat banget dipercaya kerja di divisi inti.”

Beberapa pegawai lain menahan tawa. Ada yang berbisik, ada yang berpura-pura sibuk tapi jelas-jelas memasang telinga lebar-lebar.

Nadin mengepalkan tangan. “Hei! Aku kerja di sini karena kemampuanku, bukan karena ... karena naik ke ranjang Bos!”

Suasana langsung hening. Beberapa karyawan yang sedang lewat berhenti. Printer berhenti berdetak. Bahkan suara pendingin ruangan pun terasa terlalu keras.

“Ups,” gumam salah satu rekan Nadin pelan, “kata-katanya bar-bar banget.”

Lia mendekat dengan senyum palsu. “Nadin, kamu lucu banget deh. Tapi ya, kalaupun kamu deket sama Pak Marvin, nggak usah pamer, kali. Ciuman di basement tuh kayak adegan drama, bukan kantor.”

“Ciuman itu nggak sengaja!” Nadin akhirnya teriak, saking kesalnya. “Dan aku...”

“Sedang bikin pemandangan pagi yang ramai,” suara berat memotong dari belakang, semua kepala menoleh. Marvin Alexander berdiri di depan pintu lift, jas abu-abu rapi, ekspresi dingin seperti biasa. Suasana langsung hening seketika, bahkan Aulia menelan ludah. Marvin berjalan perlahan mendekati mereka, langkahnya mantap, tatapannya menusuk. Nadin menunduk sedikit, antara malu, kesal, dan pengen menelan bumi hidup-hidup.

“Kalau kalian punya waktu buat bergosip,” suara Marvin datar, “mungkin proyek bulan ini sudah selesai semua?”

Beberapa karyawan buru-buru kembali ke meja, berpura-pura sibuk menatap layar komputer. Aulia ikut menunduk sopan, tapi matanya masih melirik Nadin dengan kesal.

Begitu semua bubar, Marvin menatap Nadin sekilas, lalu berkata pelan, “Ikut saya.”

Ruang kerja Marvin di lantai atas sunyi. Nadin duduk di sofa sambil memegangi wajahnya. “Ini bencana, Pak. Dunia udah resmi salah paham.”

Marvin menyandarkan diri di meja, menatapnya tenang. “Kamu terlalu reaktif.”

“Reaktif? Aku dibilang naik jabatan gara-gara naik ke ranjang bos! Kalau bukan gara-gara kamu cium aku...”

“Kita ciuman,” potong Marvin cepat, nada datarnya bikin Nadin tambah panas.

“Ugh! Kalau kamu nggak mulai duluan, nggak bakal ada foto viral itu!”

Marvin menatapnya sebentar, lalu tersenyum tipis, senyum yang bikin Nadin ingin melempar stapler ke wajahnya.

“Lucunya, kamu lebih panik karena gosip, bukan karena ciumannya.”

“Ya jelaslah! Aku ini karyawan baru! Gimana kalau orang kantor tahu kita udah...”

“Menikah?” Kalimat itu jatuh begitu saja, pelan tapi berat. Nadin langsung menutup mulutnya. Mata mereka bertemu dan hening.

Akhirnya Nadin menghela napas panjang. “Belum waktunya, Pak. Aku belum siap kalau semua tahu.”

Marvin menatapnya lama, lalu mendekat pelan. “Kalau aku bilang … aku capek sembunyi?”

“Hah?”

“Capek pura-pura nggak peduli. Capek pura-pura bukan suamimu di depan semua orang,” ucapnya jujur. “Apalagi lihat orang lain ngeledek kamu.”

Nadin terdiam, hatinya sedikit bergetar, tapi cepat-cepat ia menutupinya dengan gaya sok santai.

“Kalau kamu mau ngumumin, terserah. Tapi siap-siap aja, rating CEO ganteng jatuh bebas.”

Marvin tersenyum kecil. “Kalau gara-gara itu aku kehilangan fans, nggak apa. Asal yang aku dapat … istriku.”

Nadin mendengus. “Gombal pagi-pagi. Jangan pikir bisa bikin aku lupa kalau kamu penyebab gosip ini, ya!”

Tiba-tiba ponsel Nadin bergetar,notif grup kantor berbunyi. Dia membuka pesan baru, di layar, foto mereka di basement kini sudah di-capture dari berbagai sudut dengan caption. Nadin menatap layar itu, lalu menatap Marvin.

“Kamu siap nggak kalau aku bar-bar?”

Marvin mengangkat alis. “Tergantung sebar-bar apa.”

“Sebar-bar aku ngelabrak penyebar gosip di pantry depan seluruh kantor.”

Marvin menyandarkan diri, tersenyum tipis. “Lakukan, tapi jangan lupa ... panggil aku Mas biar mereka tahu yang sebenarnya.”

Nadin langsung menatapnya tajam. “Mimpi.”

'Ini pasti ulah Mbak Aulia. Mau nya apa sih, bikin kesal aja!' gerutu Nadin dalam hatinya.

1
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
stress
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
emaknya malah ngajarin yg ge waras
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
setinggi apa itu
@$~~~tINy-pOnY~~~$@
damar ato dimas?
Esther Lestari
Marvin kenapa kamu dengan mudahnya menerima minuman...kan bisa kamu menolak dengan tegas.
sum mia
aku bacanya geregetan banget , bego banget Marvin mau aja di kasih minum wine , jelas-jelas minuman memabukkan yang pasti akan buat dia oleng . semoga saja Nadin bisa mengatasi foto Marvin dan Anita yang mungkin akan tersebar di media .
rasanya pengen tak getok aja tuh kepalanya Anita biar gegar otak sekalian . jadi orang kok murahan banget mau merebut suami orang .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: ikut geregetan kan....
total 4 replies
Rokhyati Mamih
kok aku jadi jengkel ke anita murahan pisan ngga punya urat malu deh 🤭🤭
Lusi Hariyani
marvin km jg ceroboh bngt untung nadin wanita kuat
Teh Euis Tea
anita gagal lg ya mau ngerjain marvin, emang enak, udahlah anita jgn kejar trs marvin
Wulan Sari
lha sebel dmn2 cerita ada pelakor.....
sampai bacanya gemes tolong pelakor di hempaskan biyar kapok dan kena karmanya....
heeee lanjut Thor semangat 💪
Hary Nengsih
lanjut
Ucio
Anita stress Masih monitor,,capkede🤭🤭
sum mia
lampir satu ini kok masih ngotot aja , masih gak sadar juga . Anita.... Anita.... laki-laki didunia bukan hanya Marvin , kenapa kamu harus merendahkan diri sendiri hanya karena seorang laki-laki .
tapi ingat aja Anita.... kamu gak akan menang melawan wanita bar-bar seperti Nadin Alexander .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia: orang sirik kayak gitu mana bisa mikir positif , yang ada hanya ingin merebutnya saja .
total 2 replies
sum mia
betul kata Marvin....kamu gak perlu seperti mereka , cukup jadi diri kamu sendiri itu sudah sangat membanggakan .
dan ternyata drama ibu hamil masih berlanjut terus . bukan Nadin yang hamil yang bikin heboh , tapi Marvin suaminya malah sekarang ditambah mertuanya .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
eh .... masih ngeyel juga .... masih belum menyerah . kapan kamu sadar Anita.... lagi-lagi kamu gak akan bisa melawan Nadin Alexander . wanita yang kau anggap dari golongan rendah tapi nyatanya dia yang tampil tenang , elegan dan berkelas .
tapi pantes aja sih kelakuan Anita kayak gitu , orang ajaran dan didikan ibunya juga gak bener .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
sum mia
dan akhirnya....si Anita wanita yang sok berkelas dan elegan mundur walaupun mungkin masih menyisakan rasa iri dengki dihatinya . iri karena tidak bisa menggeser Nadin disisi Marvin .
apalagi sekarang Nadin lagi hamil makin sayang dan cinta mereka makin tumbuh lebih besar .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Ddek Aish
nggak nyerah juga si calon pelakor malah didukung maknya
Teh Euis Tea
ky lomba aj km anita blm menang, emang mau ngapain km jgn bikin hara2 deh km anita
Arin
Memang kalau dirimu menang, dapat apa Anita? Marvin?
sum mia
weleh...weleh.... Nadin yang hamil tapi keluarga yang heboh . bak ketiban durian runtuh... mereka amat sangat bahagia .
selamat ya Nadin dan Marvin , semoga kehamilannya berjalan lancar hingga lahiran nanti .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!