NovelToon NovelToon
Accidentally Yours

Accidentally Yours

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / CEO / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Dokter
Popularitas:12k
Nilai: 5
Nama Author: Mutia Kim

Velora, dokter muda yang mandiri, tak pernah membayangkan hidupnya akan berubah hanya karena satu janji lama keluarga. Arvenzo, CEO arogan yang dingin, tiba-tiba menjadi suaminya karena kakek mereka dulu membuat perjanjian yakni cucu-cucu mereka harus dijodohkan.

Tinggal serumah dengan pria yang sama sekali asing, Velora harus menghadapi ego, aturan, dan ketegangan yang memuncak setiap hari. Tapi semakin lama, perhatian diam-diam dan kelembutan tersembunyi Arvenzo membuat Velora mulai ragu, apakah ini hanya kewajiban, atau hati mereka sebenarnya saling jatuh cinta?

Pernikahan paksa. Janji lama. Ego bertabrakan. Dan cinta? Terselip di antara semua itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mutia Kim, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

7. Ke rumah keluarga Wardhana

Setelah sarapan sederhana di hotel dan mandi, pagi itu Velora masih merasa kikuk dengan suasana yang begitu asing. Malam pertamanya sebagai seorang istri benar-benar terasa kaku dan dingin. Tidak ada romantisme seperti yang sering ia bayangkan, hanya dua orang asing yang kini terikat janji suci.

Arvenzo sudah rapi dalam balutan kemeja, sementara Velora masih membereskan barang-barang kecilnya. Pria itu meneguk kopi terakhirnya, lalu berkata tenang, “Kita pulang hari ini. Tapi sebelum ke rumah Papa, kita mampir dulu ke rumah Ayah. Ambil barang-barang yang perlu kamu bawa.”

Velora menoleh, sedikit terkejut. “Rumah Ayah?”

Arvenzo hanya mengangguk singkat. “Kamu nggak mungkin kan bolak-balik terus. Semua yang kamu butuh, kita bawa sekarang!”

Perjalanan menuju rumah Velora berlangsung dalam keheningan. Velora memandangi jalan dengan pikiran yang bercabang, sementara Arvenzo tetap fokus menyetir. Begitu tiba di depan rumahnya, ia mendapati Ariella dan Rendra sudah menunggu di teras, seolah tahu putrinya akan datang. Sementara Kenzie sedang keluar bersama temannya.

“Velora...” Ariella langsung memeluk putrinya, menatapnya dengan mata berkaca-kaca. “Rasanya aneh, Nak. Baru semalam Ibu melepasmu, dan sekarang kamu benar-benar akan tinggal di rumah lain.”

Velora tersenyum lembut, meski hatinya terasa berat. “Aku juga belum terbiasa, Bu. Tapi Velo akan sering pulang, kok.”

Rendra menatap Arvenzo yang berdiri di samping mobil. Dengan nada tenang tapi penuh arti, ia berkata, “Jaga Velora. Jangan biarkan dia merasa sendirian di rumah orang lain.”

Arvenzo menatap balik, wajahnya tetap kaku, lalu mengangguk singkat. “Tenang saja Ayah, aku akan jaga dia.”

Sementara itu, Velora masuk ke kamarnya, mengambil koper besar yang sudah disiapkan sejak semalam. Ada beberapa pakaian, buku, dan barang-barang kecil yang begitu melekat di hatinya. Tangannya sempat bergetar ketika melihat bingkai foto dirinya bersama Ethan yang masih terselip di meja belajar. Dengan cepat ia menyelipkannya ke dalam laci, tak ingin Arvenzo melihat.

Beberapa menit kemudian, barang-barang sudah dimuat ke bagasi mobil. Ariella kembali memeluk putrinya erat, sementara Rendra hanya menepuk pundaknya dengan tatapan penuh pesan. “Hidupmu sudah berubah, sekarang baktimu ada pada suamimu, turuti dan layani Arven sebaik-baiknya.”

Velora mengangguk, air matanya menetes diam-diam. Ia masuk ke mobil, dan tak lama kemudian, mereka meluncur menuju rumah keluarga Wardhana tempat baru yang akan menjadi saksi perjalanan pernikahan yang penuh rahasia.

Sampai di halaman rumah keluarga Wardhana, Velora tercekat. Rumah itu lebih tepat disebut mansion, dengan pilar-pilar tinggi dan taman luas yang tertata indah. Dari jauh, ia melihat sosok Mela berdiri di depan pintu, menunggu kedatangan mereka dengan senyum lebar.

“Velora sayang...” Mela langsung menghampiri dan memeluk menantunya erat begitu gadis itu turun dari mobil. Kehangatan pelukannya membuat Velora sedikit lega. “Akhirnya kamu bener-bener jadi bagian keluarga ini. Mama senang sekali kamu tinggal di sini.”

Velora tersenyum kaku, tapi berusaha tulus. “Terima kasih, Ma...”

Arvenzo hanya menyapa Ibunya dengan mengangguk singkat, sambil menaruh tangan di saku celananya.

“Velo... Jujur Mama disini kesepian. Papa selalu sibuk, suami kamu juga sibuk di perusahaan dan dunia luarnya. Mama butuh teman, dan Mama sengaja suruh kamu tinggal disini agar Mama di rumah ini ada teman, gapapa kan?” ucap Mela dengan wajah melasnya.

“Gapapa Ma, kalau itu memang yang Mama mau, Velo siap jadi teman Mama,” jawab Velora tersenyum.

Mela tersenyum puas, lalu menggandeng tangan Velora masuk ke dalam. “Arven, ayo sana tunjukkan kamar kamu ke istrimu! Semoga kamu betah, ya, sayang.”

Velora menoleh sekilas ke arah Arvenzo yang berjalan di belakang dengan langkah tegap dan wajah dingin. Ia tahu, hidup barunya benar-benar dimulai di rumah besar ini, rumah yang penuh wibawa, tapi juga penuh rahasia dan batas-batas yang harus ia pahami.

Velora melangkah masuk ke kamar Arvenzo dengan hati-hati. Kamar itu luas, bergaya maskulin elegan, dengan dinding abu-abu gelap berpadu panel kayu hangat. Ranjang king size menempati tengah ruangan, sementara di sudut terdapat Wardrobe terpisah, sebuah ruangan khusus untuk pakaian, lengkap dengan rak sepatu, lemari pakaian tinggi berkilau, dan pencahayaan lembut yang menambah kesan mewah.

Velora menelan ludah, merasa agak canggung. Ini kamar Arvenzo dan Wardrobe itu semua pakaian mereka nantinya akan tersimpan di sana. Ia membuka pintu Wardrobe dan mendapati sisi kiri sudah disiapkan untuknya. Setiap hanger berisi pakaian bersih dan rapi, tasnya ditempatkan di rak atas, menunggu untuk ia susun.

Arvenzo menatapnya dari dekat jendela, tetap dingin dan waspada. “Aku sudah menyiapkan sisi ini untukmu. Gunakan sebaik-baiknya,” katanya singkat, nada kaku khasnya.

Velora mengangguk pelan. “Terima kasih,” katanya lirih, sedikit tersenyum canggung. Ia mulai menata pakaian, menggantung gaun, blouse, dan jas yang dibawanya dari rumah lama. Setiap kali matanya menatap pakaian Arvenzo yang tertata rapi, hatinya campur aduk antara kagum dan canggung.

Arvenzo tetap diam, mengamati gerakannya tanpa menginterupsi. Sekali-sekali ia menoleh, tapi tidak terlalu dekat, memberi Velora ruang untuk merasa nyaman. Ia menahan diri, sadar bahwa mereka baru saja menikah dan Velora masih perlu menyesuaikan diri. Arvenzo normal, punya hasrat manusiawi, tetapi memilih menahannya karena ia menghargai Velora.

Velora berhenti sejenak, menyadari Wardrobe yang luas memberi ruang dan sedikit kendali atas hal-hal pribadinya. Ia merasa lega sekaligus canggung. Lega karena punya ruang wardrobe pribadi, dan canggung karena ini kamar suaminya sendiri.

Arvenzo akhirnya memecahkan keheningan. “Kalau kamu butuh bantuan menata, bilang saja. Aku tidak akan ikut campur, tapi bisa membantu sedikit kalau kamu mau,” ucapnya rendah dan tegas, tapi bukan ancaman lebih sebagai tawaran.

Velora menatap Arvenzo lalu menggeleng,“Aku bisa sendiri,” jawabnya cepat, mencoba menahan rasa canggungnya.

Arvenzo mencondongkan tubuh sedikit ke arah Velora, menatap sisi Wardrobe bersamanya. “Wardrobe ini untukmu. Aku ingin kamu merasa nyaman di sini, walau kita berbagi rumah,” katanya singkat.

Velora tersenyum tipis, lega tapi tetap tegang. Ia mulai menggantung pakaian dengan lebih percaya diri, merasakan sedikit kenyamanan karena adanya ruang pribadinya. Wardrobe itu memberinya sedikit kontrol di tengah rumah yang luas dan dominasi Arvenzo yang kuat.

Setelah selesai menata pakaian, Velora menutup pintu Wardrobe perlahan, menatap Arvenzo. “Terima kasih sudah menyiapkan semuanya,” katanya lirih.

Arvenzo hanya mengangguk, tetap kaku. “Wardrobe ini untukmu. Gunakan dengan nyaman. Tapi ingat, jangan sampai terkejut kalau suatu saat kamu masuk ke sini dan menemukan aku juga ada di sini.”

Velora mengangguk, menahan detak jantungnya yang semakin cepat. Ia sadar, tinggal bersama Arvenzo bukan hanya soal berbagi rumah, tapi juga belajar menyesuaikan diri dengan pria normal, dingin, tapi punya hasrat yang kadang sulit ia kendalikan.

1
Rahma Rain
coba Arvenzo tersenyum sedikit ke arah Velo pasti suasana nya tidak akan secanggung ini.
Rahma Rain
puji dengan kata2 yg manis dong Arvenzo. biar kehidupan rumah tangga mu nggak kaku
Nurika Hikmawati
lebih tepatnya mencoba fokus ya Vel... takut pikiranmu traveling 😂😂
Nurika Hikmawati
walopun Velora dokter di situ, tp emang boleh masuk ke dapur RS trus masak sendiri
Nurika Hikmawati
keluarga arvenzo serem juga ya, tapi Leona juga yg salah. berani bermain api, skg jadinya terbakar sendiri
mama Al
Alhamdulillah velora di terima keluarga Arvenzo
Dewi Ink
velora juga gak bakal ngebolehin, makanya dia turun tangan
Dewi Ink
hemm sepertinya lezat..kasian kalo sakit, gak doyan makanan RS
Istri Zhiguang!
Tapi setiap aku ngeliat sifat dingin Arvenzo, aku selalu keinget dia yang dulu selalu make mantan pacarnya buat nganu/Shy/ ini Arvenzo emang beneran baik dan cinta ke Velora atau cuma bermuka dua aja ya?
Istri Zhiguang!
Semoga Mama Mela gak kayak mertua lainnya yang bakal merintah menantunya sesuka hati
Istri Zhiguang!
Manggilnya langsung ayah/Facepalm/
Rosse Roo
Kiss yg kedua, tp rasanya lebih berbeda eaaa dr yg prtma🤭🤭
Rosse Roo
Aaaaa Lanjut Ar, lanjut di rumah aja. masih di RS soalnya/Facepalm/
Drezzlle
Arvenzo masih malu2 kucing /Facepalm//Facepalm/
Drezzlle
Maunya di suapin ya Ar
Drezzlle
enak ya punya teman yang solid gini
🌹Widianingsih,💐♥️
Deg-degan dong pastinya jantung 💓💓 Velora, sekalinya memandikan lap suaminya sendiri yang selama ini belum tau dalamnya🤪
🌹Widianingsih,💐♥️
Velora jadi nambah gelar baru nih.
Seorang dokter iya profesinya, istri statusnya sekarang jadi perawat dengan pasien suaminya sendiri🤭🤭
☘️🍀Author Sylvia🍀☘️
sepertinya Leona bakal hancur di tangan arvenzo. syukurin deh.
☘️🍀Author Sylvia🍀☘️
arvenzo kl udah marah, nyeremin juga ya Thor. untung aja dia langsung balas perbuatannya si Leona.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!