Alfath Khalid Abraham Al-Ghiffari .
anak sulung dari pengusaha sukses dan pemilik pesantren besar yaitu Azzura dan Gus Ilham,
Al yang tampan dengan sikap humble namun kritis menjadi pusat perhatian para gadis di kampusnya,tak jarang para gadis saling berlomba untuk mendapatkan hatinya.
Namun apa jadinya jika ia bertemu dengan sorang gadis yang begitu misterius bernama Alisya Humaira,apakah Al akan menghindarinya ? atau mendekatinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R²_Chair, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Luka itu lagi
"Mama..." suara Alisya terdengar begitu lirih saat sebuah pigura melayang mengenai pundaknya.
"Kemana saja kamu anak pembawa sial?" Dengan langkah besar Ayudia menghampiri Alisya,tangannya langsung menarik kasar Alisya dan mendorongnya hingga tersungkur.
"Gara-gara kamu saya jadi seperti ini.Semua agensi tidak mau lagi menerima saya".Ayudia mengambil kotak tisu dan memukuli Alisya "Rasakan ini,gara-gara kamu hidup saya jadi berantakan.Dasar anak pembawa sial "
Alisya tidak melawan,ia diam menerima siksaan dari sang ibu.Setiap benda yang mengenai tubuhnya seolah tidak terasa sedikitpun,namun justru setiap kata yang keluar dari mulut sang ibu yang terasa menusuk hingga ke relung hati.
"Puaskanlah ma,Alisya terima dan tidak akan melawan "
Mendengar ucapan Alisya membuat nafsu Ayudia semakin besar,ia melemparkan kotak tisu tersebut dan mengantinya dengan sebuah gagang kayu seperti bekas patahan sapu.Tanpa belas kasih Ayudia terus memukuli punggung dan lengan Alisya "KENAPA DULU SAYA HARUS MELAHIRKANMU SIAL*N "
Kulit lengan Alisya mulai mengeluarkan darah,terlihat dari warna baju Alisya yang berubah warna menjadi merah.Alisya mulai merasakan perih di tambah kata-kata yang barusan ia dengar membuat jantungnya seakan berhenti.
Alisya meremas kuat roknya,sekuat tenaga ia menahan air matanya agar tidak keluar.Ia tidak ingin terlihat lemah,biarkan air mata nya ia simpan sendiri hingga saat nanti keluar di tempat yang seharusnya.
"Setelah apa yang saya korbankan,apa balasan kamu hah? Kamu malah menjadi seorang pelac*r dan bersenang senang di luar sana hampir setiap hari " kembali satu pukulan mendarat di punggungnya.Ayudia sungguh sudah gelap mata,hatinya sudah mati.Darah dagingnya seakan tak terlihat,kasih sayangnya seakan hilang tertutup dendam.
Alisya hanya bisa pasrah dengan nasibnya,"Pukul ma,jika itu bisa membuat mama merasa lebih baik " Nadanya mulai terdengar bergetar.
"Kamu memang pantas saya hukum karena gara-gara kehadiran kamu,hidup saya jadi hancur.Kenapa dulu kamu gak mati saja ha? Biar saya bebas dan hidup saya tidak hancur "
Cukup sudah,Alisya tidak kuat lagi.Hatinya teramat sakit mendengar cacian dari sang mama,Sya bangun dengan tubuh yang bergetar.Rasa sakit dan perih mulai menjalar ke setiap sendi-sendi."Cukup ma,sekarang mama istirahat.Sya mau ke kamar dulu "
Dengan tangan gemetar,Alisya membuka pintu perlahan.Nampak wajah mbok Mi begitu terkejut saat melihat Alisya " Ya Allah non "
Mbok mi tak kuat lagi menahan tangis,dengan perlahan mbok mi membantu Alisya ke kamarnya." Non kenapa harus sampai begini " Cerocos mbok Mi .
Alisya berbaring di kasurnya,tenaganya sudah terkuras habis.Sakit dan perih semakin terasa namun sekuat tenaga ia masih menjaga kesadarannya.
Mbok mi membawa baskom berisi air hangat dan juga kotak p3k.Alisya membuka baju atasannya,pecah sudah air mata Mbok Mi.Punggung putih Alisya berubah menjadi merah hingga biru,bahkan sebagian ada yang berwarna ungu.Di bagian lengan ada luka gores dan sobek,pantas saja baju kemeja yang di pakai Alisya sudah berubah warna.
"Ya Allah non ini gimana huhu..lukanya banyak sekali non,mbok harus bagaimana non.Ini pasti sakit dan perih "
Air hangat yang beradu dengan kulit Alisya yang terluka terasa begitu perih dan panas,Alisya tak kuat lagi.Dalam diam ia menangis merasakan sakit yang teramat,terlebih luka di hatinya seolah begitu menganga besar dan dalam.
"Sakit mbok " Lirih Alisya,namun tangannya malah meremat kuat dadanya.Entah rasa sakit bagian mana yang sangat terasa,namun bathinnya lah yang lebih terasa.
"Boleh aku menyerah mbok,ini terlalu sakit mbok.Kenapa mbok? Apa salah Sya ? "
"Ini bukan yang pertama,tapi kenapa rasanya masih sama mbok.Sakit mbok,sya gak kuat.Kenapa ayah gak ajak Sya aja mbok? Sya lelah mbok"
Mbok Mi memeluk Alisya dengan hati-hati.Tangis keduanya semakin pecah,Alisya dengan lukanya memeluk Mbok Mi.Hanya mbok Mi yang ada untuk dirinya,hanya mbok Mi yang selalu menyembuhkan lukanya itulah alasan kenapa Alisya masih kuat bertahan.
"Tuhan jika syurga itu hanya ada di atas sana,Alisya mohon segera jemput Alisya..."
...****************...