NovelToon NovelToon
Istri Yang Tak Dirindukan

Istri Yang Tak Dirindukan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Penyesalan Suami
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Alisha Chanel

3 tahun menikah, Yusuf selalu bersikap dingin terhadap Hazel.
namun saat Hazel memutuskan untuk pergi, Yusuf seperti orang gila mengejar cinta sang istri mati-matian.
Ikuti kisahnya hingga akhir ya!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku akan betanggung jawab

"Berani sekali kau mengguruiku! Padalah kau sendiri belum pernah memiliki pasangan!" Yusuf tak terima dinasehati oleh Tyo yang merupakan seorang jomblo abadi.

"Kita tidak harus minum racun terlebih dahulu untuk membuktikan kalau racun itu mematikan. Begitu juga dengan seorang wanita, kita tidak harus memiliki seorang pasangan dulu untuk bisa memahami perasaan seorang wanita." ujar Tyo.

"Maksudmu kau lebih memahami istriku daripada aku?!" geram Yusuf.

"Aku tidak mengatakan hal itu tuan, tapi syukurlah kalau anda bisa menyadarinya." Tyo tersenyum simpul.

"Tyo, cepat pergi ke ruang personalia dan ambil gaji terakhirmu! Mulai besok aku tidak mau melihat wajahmu lagi di perusahaan ini!" Titah Yusuf.

"Maafkan aku tuan, mulutku ini memang lancang." Tyo menampar wajahnya sendiri, Tyo baru sadar kalau tidak seharusnya ia berbicara seperti itu pada sang atasan.

"Tolong jangan pecat aku tuan. Kasihanilah aku, aku masih harus menghidupi ibu dan adik-adikku yang masih kecil." Tyo memasang wajah memelas.

"Harusnya kau berpikir seperti itu sebelum berani menggurui aku tadi!" cibir Yusuf.

"Aku tidak bermaksud untuk menggurui anda tuan, aku hanya memberi sedikit nasehat saja. Walau bagaimanapun anda dan nyonya Hazel adalah pasangan yang serasi, sayang sekali jika kalian harus berpisah." Tyo memasang wajah mengiba.

"Baiklah, aku akan memberimu satu kali kesempatan lagi, sekarang katakan apa yang harus aku lakukan agar Hazel tidak marah lagi padaku?" Yusuf merasa tersentuh dengan ketulusan Tyo.

"Itu sangat mudah tuan. Anda hanya harus meminta maaf saja dan memberikan hadiah kesukaan nyonya. Wanita sangat suka diberi hadiah, dijamin deh setelah menerima hadiah dari anda, nyonya tidak akan marah lagi pada anda." Tyo menyarankan.

"Idemu lumayan bagus juga, hari ini kita pulang lebih cepat. Bantu aku memilih hadiah yang cocok untuk diberikan pada istriku." titah Yusuf.

"Baik tuan." patuh Tyo. Pria itu merasa bersyukur karna tidak jadi dipecat.

***

***

"Hazel, kakiku sudah sangat lelah. Bagaimana kalau belanjanya kita lanjutkan besok saja." Ara memijat kakinya yang mulai terasa keram karna telah mengitari seisi mall selama berjam-jam.

"Baiklah, tapi kita mampir ke toko sayur dulu sebelum pulang. Tiba-tiba aku sangat ingin makan pecel." air liur Hazel hampir menetes kala membayangkan aneka sayuran dengan toping bumbu kacang dan bawang goreng di atasnya.

"Kenapa harus masak sendiri, kita beli yang sudah jadi saja ok. Kebetulan tak jauh dari mall ini ada restoran pecel madiun yang sangat enak." beritahu Ara.

"Tidak mau! Aku ingin memasaknya sendiri!" tepis Hazel.

"Tumben sekali kau ingin masak sendiri? Biasanya juga kau paling anti dengan yang namanya dapur." tanya Ara dengan dahi yang mengkerut.

"Entahlah." Hazel mengangkat bahunya sebagai jawaban. Hazel sendiri juga merasa heran kenapa tiba-tiba punya keinginan seperti itu.

"Atau jangan-jangan kau sedang ngidam?" Tatapan Ara tertuju ke arah perut Hazel yang masih rata.

"Gak mungkin ah, Sudah lama aku dan mas Yusuf tidak melakukan hal itu. Dan setiap kami berhubungan mas Yusuf tidak pernah melakukannya sampai tuntas. Kecuali malam itu..."

Ingatan Hazel kembali terlempar pada kejadian beberapa bulan yang lalu, malam itu Hazel menemani Yusuf untuk menghadiri pesta pernikahan temannya di luar kota, Hazel dan Yusuf terbawa suasana dan pulang ke hotel dalam keadaan mabuk, hingga terjadilah sesuatu yang diinginkan.

"Kapan terakhir kali kau datang bulan?" pertanyaan Ara membuyarkan lamunan Hazel.

"Kapan ya?" Hazel memang tidak bisa mengingat kapan terakhir kali ia datang bulan, tapi seingatnya stok pembalut bulan ini masih utuh.

"Tidak!!!!" pekik Hazel dengan wajah gusarnya.

"Jangan berpikir yang tidak-tidak, lebih baik kita beli tespack saja untuk memastikan." Ara menyarankan. Hazel menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Kemudian Ara mengajak Hazel ke sebuah apotek yang letaknya masih berada di dalam gedung mall yang sama dengan butik tempat mereka memborong pakaian.

"Kau tunggu di sini, biar aku yang membelikan tespack untukmu." Ara mendudukan Hazel di depan kursi panjang yang terdapat di depan apotek.

Setelah memastikan Hazel mendapatkan posisi yang nyaman, barulah Ara mulai memasuki apotek tersebut.

"Mbak beli tespacknya 2 ya, berikan dengan merk yang berbeda. Ara meminta beberapa tespack dengan berbagai merek berbeda pada sang apoteker.

Setelah mendapatkan apa yang ia cari, Ara kembali menghampiri Hazel yang masih terduduk dengan wajah pucatnya.

"Sekarang cobalah, aku akan menemanimu ke toilet." Ara memapah tubuh lunglai Hazel menuju toilet.

"Aku takut, bagaimana kalau aku hamil?" cicit Hazel dengan suara bergetar.

"Tidak usah takut, kau kan punya suami." Ara mendorong Hazel masuk ke dalam bilik toilet.

Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya Hazel keluar dengan 2 buah tespack di tangannya.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Ara penasaran.

"Aku hamil." lirih Hazel, netranya sudah berkaca-kaca. Entah karna bahagia atau sebaliknya.

"Hey, kenapa wajahmu murung begini. Kehamilanmu adalah kabar baik, tersenyumlah." Ara mencoba menghibur Hazel.

"Tapi aku dan mas Yusuf akan bercerai, lagipula belum tentu mas Yusuf mau menerima anak ini. Dia tidak mau punya anak dariku, yang dia cintai cuma mbak Syifa." lirih Hazel dengan matanya yang sudah berembun.

"Kau tenang saja, kalau Yusuf tidak mau mengakui anak ini. Aku akan bertanggung jawab untukmu, kita besarkan anak ini bersama-sama, ok! Lagipula aku selalu menginginkan seorang anak tanpa harus merasakan sakit." Ara meyakinkan Hazel.

Ucapan Ara membuat para pengunjung mall yang kebetulan sedang berada di dalam toilet menatap heran ke arah mereka. Bagaimana mungkin seorang wanita akan bertanggung jawab pada wanita lainnya?.

"Terima kasih Ara, entah apa yang akan terjadi padaku andai kau tidak ada." Hazel memeluk Ara erat.

"Dunia sudah gila, pasangan sesama jenis sudah tidak malu lagi bermesraan di depan umum!" sindir seorang wanita yang sedari tadi mencuri dengar percakapan Hazel dan Ara.

Bersambung.

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
baguuuss
Cantika
kira-kira hazel dibawa kemana tuh?
Cantika
dasar licik
Cantika
dasar ganjeng
Dewi
Aduh yusuf, kamu bikin hazel salah paham terus
Dewi
Lelah ya jadi kamu Hazel, mencintai tapi selalu disakiti
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Si Syifa cari2 kesempatan 😡😡
Dewi
Gak sabar ngeliat yusuf makin bucin sama hazel☺️
Cantika
kalau kamu gak mau, buat aku aja Hazel😂
Susma Wati
ternyata yusuf punya hutang nyawa sebagai tekanan shifa ke yusuf, yusuf gak jujur ke hazel , kalu dia punya hutang nyawa ke shifa dan selalu di tekan shifa akan hal itu, mungkin dulu semua mau shifa di turutin karena d ancam hal tersebut, dan seakan yusuf cintamu ke shifa, yang sebenarnya yusuf cintanya ke hazel,
Susma Wati
yusuf ini sebenarnya suka ka hazel, tpi mengalah demi zayn, tapi akhirnya dia bisa bersatu dengan hazel tapi karena ego, gengsi dan kesalah paham an tercipta yang membuat badai di dalam hubunga rumah tangga mereka
Cantika
oh jadi begitubceritanya
Cantika
kira-kira tommy bakal diapain tuh?
Dewi
Waduh hazel, ternyata kamu kejam banget.
Dewi
Sikapmu itu hanya akan membuat hazel semakin benci sama kamu ucup
Diana Dwiari
klo kamu ga gercep akui perasaanmu,kamu akan kehilangan hazel ucup
Dewi
Yusuf_yusuf, udh ketahuan cemburu masih aja ngeles😂
Cantika
sabar Tyo😂
Cantika
beruang kutub bisa cemburu juga😂
Dewi
Makanya jangan terlalu cuek ama istri, ntar kalo istrinya diambil orang baru nyesel
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!