Samuel adalah Seorang CEO sebuah Perusahaan terkenal di Negara Eropa yang memiliki sifat dingin dan kaku, memiliki sifat tenang jika mengambil sesuatu keputusan saat memimpin Perusahaannya
Namun suatu hari di saat dia baru pulang dari Bar dalam keadaan tak sadar, dia tiba-tiba di banting hingga pingsan oleh Seorang gadis yang ternyata keponakan Bibi pelayannya yang bernama Aluna
Apa yang akan terjadi selanjutnya oleh Samuel jika ketenangannya selama ini di ganggu oleh Seorang gadis bar-bar yang membuat perasaannya naik turun tak tenang seperti biasanya
Saksikan kelanjutannya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Beberapa Hari Kemudian
Pagi ini Luna mengoleskan salep pada Tuan Muda dan membuatkannya sarapan seperti biasanya
Karena Hari ini Luna pertama kali masuk ke Kampus, Luna pun sudah bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan semuanya, jadi setelah pekerjaannya mengoleskan salep pada Samuel selesai, Luna pun akan bergegas berangkat ke Kampus Barunya
Namun baru saja Luna ingin pergi, tiba-tiba Samuel menghadapnya kembali
"Luna" panggil Samuel
"Ya, Tuan Muda ada apa lagi? Aku mau berangkat kuliah ini, karena ini hari pertamaku masuk Kampus" ucap Luna yang sabar menahan kesal
"Luna, berapa no Hp dan No rekening tabunganmu?" tanya Samuel menatap Luna saat ini
"Hah? Buat apa Tuan nanyain No hp dan No rekening ku?" tanya Luna yang tidak mengerti kenapa Samuel menanyakan hal itu, pada hal itu kan hal pribadi
"Sudah, sini nomer nya, Saya minta, gak usah banyak nanya deh" ucap Samuel yang nadanya dingin dan ketus
"Ya, bentar Tuan, Aku ambilin" ucap Luna yang memberikannya langsung pada Samuel dari pada dia panjang kata-kata omelannya dan siapa tahu Samuel menanyakan itu untuk memberi Luna uang jajan ya Luna kasihkan aja
"Sudah sana berangkat" usir Samuel menyuruh pergi untuk cepat berangkat ke Kampus
Luna yang di usir pagi-pagi membuatnya kesal hingga langsung berangkat tanpa ingat belum pamit pada Sang Bibi yang sejak tadi berada di dapur
Semoga aja Bos Samuel kirimin Aku uang jajan, mengkhayal kan boleh, habisnya pagi-pagi minta nomer hp dan no rekening kan jadi ngarep hehehe gumam Luna
Dan tak lama sebuah notifikasi masuk ke chat Luna yang ternyata notifikasi dari sebuah Bank
Kemudian setelah itu menyusul ada sebuah chat dengan nomer asing di sana
"Itu uang sudah ku kirim kan, jangan minta uang saku sama Bibi Anne" ucap Samuel mengirim pesan pada Luna
"Tuan, ini gak salah kasih segini?" tanya Luna terkejut dengan nominal uang yang di kirim Samuel yang jumlahnya sangat banyak
"Memang Kurang kah?" tanya Samuel yang baru pertama kali mengirim uang ke Anak Kuliahan
" Tidak Tuan, ini kebanyakan untuk aku masa aku yang baru kuliah di kasih uang segini banyak nya" balas Luna dengan wajah bingung
"Itu untuk biaya kamu selama Kuliah nanti kan kamu perlu jajan terus beli baju baru dan macam-macamnya di pakai saja jangan minta sama Bibi Anne lagi" sahut Samuel
"Aihh Tuan, mana pernah aku minta sama Bibi Anne, malahan kalau nanti ada biaya di luar beasiswa yang mahal aku malah mau cari kerja Tuan sambil Kuliah" cerita Luna lewat chat memberitahu niatnya
"Jangan, kalau nanti ada biaya di luar beasiswa Luna, nanti Luna minta sama Saya aja ya" ucap Samuel di chatnya
"Terima kasih banyak Tuan Muda, aku masuk ke Kampus dulu ya" ucap Luna yang baru tiba di depan Kampus dan mengakhiri chatnya dengan Samuel
Hari ini Luna mulai masuk kuliah, setelah kemaren Luna berkeliling kampus dan melihat-lihat, Luna baru tau ternyata kampus ini besar banget dan salah satu kampus terfavorit di seluruh Eropa, fasililitasnya tidak main-main semua serba lengkap dan canggih, Luna aja kadang terpana melihat alat canggih yang ada di Kampusnya tersebut
Di Kampus Luna baru memiliki teman wanita bernama Victoria, mereka baru saja berkenalan tadi ketika masuk kelas bersama, setelah selesai pelajaran hari ini Luna memutuskan jalan kaki saja pulang nya sambil melihat pemandangan sekitar, karena selama ini Luna hanya selalu di Mansion saja atau kalau mau keluar harus di antar oleh Bibi Anne ke mana-mana
Baru saja Luna berjalan kaki tiba-tiba di belakang Luna mendengar bunyi suara mobil klakson
Tin..tin..tin..
Siapa sih yang ganggu aku lagi jalan pada hal aku sudah minggir ini gumam Luna dengan kesal lalu Luna mulai menengok ke belakang
"Eh Tuan Muda, kenapa ada di sini?" tanya Luna sambil tersenyum
"Masuk mobil Lun, Kamu ngapain panas-panas jalan kaki pulang nya?" omel Samuel sambil membuka pintu samping Samuel duduk
"E..ee...itu Tuan, aku ingin jalan kaki saja pulang dari kampus tadi sambil liat-liat daerah sini sampai pulang ke Mansion Tuan" ucap Luna menjawab pertanyaan Samuel
"Bagus kamu ya, udah di transfer duit, terus duitnya gak kamu pakai untuk bayar ojek malah pulangnya kamu jalan kaki untuk apa aku kasih kamu uang banyak hemm..hemm..nakal kamu ya jadi anak" omel Samuel kesal
"Tuan, kan aku gak minta di kirimin uang sama Tuan tapi Tuan sendiri yang inisiatif kasih uang ke aku" ucap Luna membela diri di dalam mobil
Lalu Samuel mulai menepikan mobilnya di pinggir jalan raya dan menatap Luna dengan mendekati wajahnya
"Jadi kamu maunya apa? Di antar supir atau bawa mobil sendiri? nanti aku ajari cara pakai mobil?" tanya Samuel yang hanya memberi pilihan seperti itu
" Jang..jangan Tuan, aku gak mau berangkat di antar supir nanti yang ada anak-anak Di Kampus pada heboh Tuan, terus aku juga gak mau naik mobil nanti saja kalau sudah kerja aku akan belajar dan beli mobil sendiri Tuan, gimana kalau aku pakai motor Tuan aja ya..ya..ya..?" pinta Luna memohon dan berusaha membujuk Samuel yang sudah dalam mode kesal
"Hah, memang susah bicara sama bocil ini, susah di kasih nasehat ya sudah terserah mu saja yang jelas mulai besok aku gak mau liat kamu jalan kaki lagi" ucap Samuel yang akhirnya menyerah
"Eh Tuan, bocil-bocil gini sudah bisa buat anak lho hahaha.." tawa Luna sambil bercanda dengan Samuel
"Ya udah yok, nanti Aku coba buat anak sama kamu aja Lun" ucap Samuel yang mengikuti candaan Luna
"Gak mau Luna sama Tuan Samuel" ucap Luna polos
"Kenapa?" tanya Samuel meradang marah
"Yeee, gitu aja marah, nih ya dengarin aku ya, Tuan Muda, yang pertama Tuan jauh sekali usia nya di atas dengan Aku, terus yang kedua status kita berbeda,Tuan kan orang terkaya se Eropa terus aku hanya gadis yang numpang tinggal di Mansion Tuan gitu, Tuan" ucap Luna yang berusaha menjelaskan kenyataan
"Yah terserah mu saja lah malah tambah pusing aku dengerin cerita mu" ucap Samuel
"Nanti sampai Mansion, kamu buat kan Kopi untuk ku ya sama makanan ringan bawa ke ruang kerja ku" ucap Samuel yang baru menghentikan mobilnya karena baru sampai di Mansionnya
"Siap Tuan Samuel" ucap Luna patuh
Luna yang baru sampai di kamarnya, langsung mencari Bibinya, namun kata pelayan lain, Bibinya baru saja keluar berbelanja di antar oleh supir, akhirnya Luna dengan cepat bergegas membuat Kopi dan membuatkan makanan ringan untuk Tuan Mudanya
Luna akhirnya membuatkan makanan ringan sandwich ayam saja dan mulai membawanya ke Ruang kerja Tuan Samuel
"Tuan ini Kopi dan sandwichnya, aku taruh di meja ya" ucap Luna memberitahu Samuel yang sangat sibuk melihat laptopnya
"Iya Luna, Luna apa kamu bisa membantu ku lagi?" tanya Samuel
"Apa Tuan, kalau bisa aku akan membantu Tuan" ucap Luna
"Kamu bisa gak mencocokkan data ini sama yang ini kamu liat ada perbedaannya gak, kalau ada kamu tulis dan kamu tandai Luna, bisa gak?" tanya Samuel yang sudah terlihat sangat kelelahan sekali
"Bisa Tuan, sebentar aku bawa ya ke kursi sebelah sini ya Tuan" ucap Luna
"Iya Luna, terserah mu saja yang penting cepat selesai kan malam ini harus selesai" ucap Samuel
"Siap Tuan" ucap Luna yang langsung fokus mengerjakan tugas yang di berikan oleh Samuel padanya
Beberapa Jam Kemudian
Saat ini jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Luna dan Samuel sama sekali tidak ada yang berbicara selama beberapa jam tadi dan sekarang tugas yang Luna dan Samuel kerjakan baru saja selesai
"Eehh..pegel banget ini badan, begini kah kerjaan jadi sekretaris ya Tuan, banyak sekali" ucap Luna yang baru tau
"Iya, baru tau kan kamu, kalau gak mau jadi sekretaris pindah aja jurusan jadi atlet apakah gitu" sahut Samuel tertawa melihat Luna yang baru mengeluh pekerjaan yang tidak ada apa-apanya karena setiap hari pasti lebih banyak dari ini
"Ya udah tidur sana udah malam besok kuliah" ucap Samuel lagi
Langsung Luna keluar cepat-cepat dari Ruang Kerja Samuel, karena mengantuk dan tanpa mengatakan apapun, hingga membuat Samuel menggeleng kan kepala nya
Lucu banget sih tingkahnya yang sangat menggemaskan itu gumam Samuel
Lalu ketika Samuel mulai mengecek pekerjaan Luna, ternyata semua di kerjakan secara detail dan teliti sekali tidak ada satu pun yang terlewatkan, Samuel sangat puas dengan pekerjaan Luna, padahal Luna baru semester 1 sudah seperti pekerjaan seorang sekretaris saja