NovelToon NovelToon
Sebatas Pendamping (Derita Yang Tak Berujung)

Sebatas Pendamping (Derita Yang Tak Berujung)

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Pengganti / Obsesi
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cty S'lalu Ctya

Pahit nya kehidupan yang membelengguku seolah enggan sirna dimana keindahan yang dulu pernah singgah menemani hari-hari ku terhempas sudah kalah mendapati takdir yang begitu kejam merenggut semua yang ku miliki satu persatu sirna, kebahagiaan bersama keluarga lenyap, tapi aku harus bertahan demi seseorang yang sangat berarti untuk ku, meski jalan yang ku lalui lebih sulit lagi ketika menjadi seorang istri seorang yang begitu membenci diri ini. Tak ada kasih sayang bahkan hari-hari terisi dengan luka dan lara yang seolah tak berujung. Ya, sadar diri ini hanya lah sebatas pendamping yang tak pernah di anggap. Tapi aku harus ikhlas menjalani semua ini. Meski aku tak tahu sampai kapan aku berharap..
Adakah kebahagiaan lagi untuk ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cty S'lalu Ctya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Man Sabara Zhaafirah

Bruk..

"Maaf kan saya" kata ku tulus ketika menabrak perawat.

"Bu Yumna"

"Sus, kemana anak saya? di kamarnya tidak ada?"

"Emir di pindahkan ke ruang kelas satu Bu" balas perawat. Mendengar semua itu hati ku sedikit tenang.

"Mari saya antar!" lanjut perawat mengajak ku.

"Baik sus" jawab ku, kita segera berjalan menuju lantai atas dimana Emir berada.

"Silahkan masuk Bu!" perawat membuka pintu. Aku menatap ruangan ini memang cukup nyaman tidak berdampingan dengan pasien lain. Jujur aku senang tapi juga sedih karena pasti biayanya cukup mahal.

"Soal biaya ibu tenang saja, kebetulan ada donatur yang cukup dermawan. Beliau menjamin biaya anak-anak yang sakit dari keluarga kurang mampu" terang perawat seolah mengerti keraguan ku. Aku bersyukur setidak nya masih ada orang yang tulus membantu.

"Alhamdulillah, tabarakaallah" ucap ku.

"Emir disini juga terlihat lebih nyaman Bu saat istirahat" terang perawat ketika kita sudah sampai di samping brankar Emir.

"Terima kasih banyak sus, ini buah untuk suster" kata ku seraya menyerahkan satu kantong jeruk yang ku beli tadi.

"Terima kasih Bu, saya permisi dulu" pamit perawat itu setelah memeriksa Emir.

"Sus, nanti suster tolong jaga Emir ya"

"Baik Bu, nanti ibu bisa panggil saya jika ibu akan pulang" jawab ramah perawat. Aku pun mengangguk.

"Ibu.." lirih Emir ketika membuka mata, setelah kepergian perawat.

"Sayang, kamu sudah bangun?" tanya ku dengan mengelus puncak kepalanya.

"Ibu, Emil ingin pulang" lirih nya menatap ku.

"Emir sayang, kita akan pulang jika Emir sudah sehat dan kuat" jawab ku lembut. Lagi-lagi Emir mendengus.

"Kamar nya gimana nyaman kan, kamu tidak terganggu lagi saat ingin istirahat" ku mencoba mengalihkan pembicaraan dan benar saja Emir mengangguk.

"Ibu janji akan membujuk dokter Riki agar Emir boleh pulang"

"Benarkah?" Emir nampak berbinar.

"Tapi ada syaratnya" lanjut ku.

"Apa Bu?" tanya nya antusias.

"Emir harus minum obat dan makan tepat waktu" jawab ku. Emir mengangguk.

"Baiklah.." jawab Emir. Aku pun mengulas senyum.

"Ibu, ibu tidak kelja?"

"Ibu akan bekerja ke cafe sayang, sudah lama ibu libur, nanti kamu sama sus lagi gak apa kan?" tanya ku lirih. Emir mengangguk. Jujur saja sangat berat sebenarnya meninggalkan anak ku, tapi bagaimana pun aku tak ada pilihan lagi. Selesai sholat Maghrib aku pun pamit pada Emir dan perawat yang sudah datang menjaga Emir.

"Nak, ibu berangkat dulu ya, Emir jangan rewel sama sus" pamit ku dengan mengelus rambut nya. Emir mengangguk.

Cup.

Satu kecupan lembut ku semat kan di kening nya. Lalu aku menatap ke arah perawat yang berdiri di samping ku.

"Sus tolong jaga Emir ya!" ujar ku pada perawat. Perawat itu pun mengangguk.

"Assalamu'alaikum" salam ku seraya melenggang pergi, sekarang aku harus kembali bekerja di cafe.

Sampai di cafe Gala dan Brian adik Gala menyambut ku dengan antusias.

"Selamat datang kembali kak Yumna yang cantik.." sambut Brian menggoda. Aku hanya mengulas senyum, Brian selalu menggoda dia ku anggap seperti adik ku, usianya juga baru 15 tahun, selesai les tambahan Brian membantu menjaga cafe, memang cafe milik Gala hanya buka pukul enam sore sampai tutup pukul 12 malam, tapi Gala menyuruhku pulang pukul sembilan jika cafe ramai mungkin sampai pukul 10.

"Bagaimana kondisi Emir?" kini Gala yang bertanya.

"Alhamdulillah Emir sudah membaik" jawab ku seraya menata meja dan kursi.

"Syukurlah.." jawab mereka serentak. Kita pun mulai bekerja kebetulan banyak pengunjung anak muda yang ngopi sambil nongkrong di gazebo. Sampai pukul sembilan masih banyak pengunjung, jika aku balik Gala dan Brian mungkin akan kewalahan.

"Yumna, kamu pulang saja biar aku dan Brian yang atasi" seru Gala pada ku. Aku pun mengangguk lalu bersiap pulang.

"Aku pulang dulu ya!" pamit ku pada Brian dan Gala.

"Tunggu kak biar aku antar" tawar Brian. Aku menolak.

"Tidak usah, aku naik ojol saja, kamu disini temani kak Gala" tolak ku pada Brian. Brian pun berfikir sejenak, lalu mengangguk.

"Baik lah, hati-hati kak!" ujar nya, aku mengangguk lalu melangkah pergi dari cafe beruntung ojol yang ku pesan tidak lama datang.

Lima belas menit aku sampai di depan rumah pak Prayoga. Terlihat pak satpam membukakan pintu gerbang.

"Mbak baru pulang?" tanya pak satpam pada ku. Aku mengangguk seraya bertanya pada pak satpam.

"Apa bapak sudah pulang?" tanya ku.

"Sudah barusan mbak" jawab pak satpam. Aku pun berterima kasih lalu masuk ke dalam beruntung pintu tidak terkunci, aku tak perlu mengetuk pintu. aku menarik nafas dalam sebelum naik ke lantai dua dimana kamar berada. Pikiran ini merasa tidak enak, tapi bukan nya dia tadi sudah bilang terserah jadi aku tidak perlu takut.

Klek..

"Apa kebiasaan mu selalu pulang larut malam?" sarkas nya ketika aku melangkah masuk.

"Maaf pak, tapi bukan nya tadi anda sudah bilang terserah" balasku datar. Entah keberanian darimana aku bisa dengan mudahnya menjawab nya.

"Oh, jadi kamu sekarang sudah berani membantah" berang nya. Aku terdiam seraya menarik nafas panjang.

"Maaf kan saya pak!" lirih ku tak ingin berdebat.

"Katakan dari mana kamu" perintah nya.

"CEPAT KATAKAN!" bentak nya lagi dan lagi. Mendengar bentakan membuatku takut. Aku pun menjawab dengan sejujurnya.

"Rumah sakit lalu kerja di cafe" cicit ku. Mendengar jawaban ku dia langsung berlalu dari kamar dan membanting pintu. Aku terkesiap, jujur tubuh ini merasa lelah apalagi mendapat perlakuannya yang begitu tempramental membuatku semakin lelah.

'Man Sabara zhafira, siapa yang bersabar pasti beruntung' ucap ku menyemangati diriku sendiri.

Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam tapi dia belum juga kembali ke kamar, sedangkan tubuh ini cukup lelah, rasa kantuk pun sudah tak tertahan sehingga membuatku ketiduran. Mata ini terbuka ketika mendengar suara pintu di tutup. Aku mengedarkan pandangan ke arah jam digital yang tertempel di tembok ternyata sudah pukul lima pagi. Dengan segera aku bangun dan membereskan tempat tidur. Setelah itu aku melakukan kewajiban ku sebagai muslim. Selesai sholat subuh segera ku bawah tumpukan pakaian kotor yang ada di ranjang untuk ku cuci dan melakukan pekerjaan rumah seperti biasa. Sudah jam setengah tujuh sarapan pun sudah ku tata di atas meja. Tapi dia belum terlihat kembali. Ku putuskan untuk bertanya pada pak satpam ke depan.

"Maaf pak" panggil ku pada pak satpam yang ada di pos jaga nya.

"Ada apa mbak?" tanya pak satpam menghampiri ku

"Em,, bapak tahu dimana pak Prayoga?"

"Oh,, mbak gak tahu, bapak kan sudah berangkat kerja jam lima tadi" jawab pak satpam.

"Oh, begitu ya pak, terima kasih" balas ku.

"Bapak sudah sarapan?" lanjut ku bertanya. Pak satpam terlihat cengengesan lalu menggeleng.

"Em,, tunggu sebentar pak!" ujar ku seraya kembali masuk ke dalam untuk membungkus masakan satu akan aku bawah ke pabrik dan yang satu untuk pak satpam.

"Ini untuk bapak!" ucap ku seraya memberikan satu bungkus makanan pada pak satpam.

"Wah,, terima kasih mbak" jawab pak satpam berbinar. Aku pun membalas dengan senyuman.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!