NovelToon NovelToon
Cinta Pada Pandangan Pertama

Cinta Pada Pandangan Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Hani Syahada

Kalandra merupakan siswa pintar di sekolah dia selalu datang tepat waktu, Kalandra bertekad untuk selalu membahagiakan ibunya yang selama ini sendiri menghidupinya. Kalandara ingin memiliki istri yang sifatnya sama seperti ibunya dan setelah dia berkata seperti itu, ternyata semesta mendengar doanya Kalandra bertemu seorang gadis cantik ketika dia membaca buku di perpustakaan. Kalandra terpesona oleh gadis itu yang belakangan di ketahui bernama Aretha. Apakah Aretha juga punya perasaan yang sama seperti Yang Kalandra rasakan. Jangan lupa selalu tunggu cerita menarik dari Kalandra dan Aretha ya...!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani Syahada, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 CPPP

Namun aku hampir saja lupa, kalau Aretha akan datang ke sini. Jadi aku menunggunya di depan rumah. Aku tiba-tiba saja keringat dingin, jantungku berdetak kencang dan tidak tahu kenapa aku tiba-tiba gelisah apa mungkin karena aku akan pergi berdua dengan Aretha sehingga kegelisahan itu muncul.

Aku tidak bisa duduk tenang ketika menunggu Aretha, kakiku rasanya tidak bisa diam selalu bergerak mondar-mandir, ibuku yang melihat tingkahku hanya bisa tertawa, mungkin saja ibu mengenang kembali masa-masa dia muda dulu bersama ayah, ketika zaman pendekatan dan bisa saja sama persis seperti aku sekarang ini.

Setelah menunggu sekitar satu jam Aretha akhirnya datang ke rumahku, dia menggunakan dress berwarna putih dengan kalung berbentuk hati berwarna merah aku pun tidak berhenti memandang dirinya, apalagi bibirnya yang merah seperti bentuk hati semakin menambah kecantikannya, ditambah rambut hitam panjang sampai pinggang membuat dia seperti bidadari turun dari langit.

Aku yang menatapnya saja tidak bisa berkutik, aku hanya melongo melihatnya sambil berpikir dalam hati bagaimana bisa ada gadis secantik dia. Aku merasa sangat beruntung bisa bertemu dengannya, apalagi kalau dia bisa menjadi calon istriku di masa depan mungkin hidupku akan selalu berwarna dan tidak suram.

Aku yang terus menatap Aretha, tanpa sadar Aretha juga menatap aku dan karena itu ke dua mata kita bertemu dan saling bertatapan untuk waktu yang lama, dan tanpa sadar tiba-tiba dari arah belakang ibu menepuk pundakku.

“Nak, kalian sampai kapan di sini! Katanya mau ke danau, tapi malah tatap-tapan sih.. Nanti keburu sore, rame tahu kalau sudah sore!”

Aku yang kaget mendengar ibu tiba-tiba saja mengalihkan pandangan mataku, aku tidak menjawab apa-apa dan hanya tersenyum sambil garuk-garuk kepala.

“Iya bu, kita berangkat kok! Tenang saja” ucapku sambil salah tingkah di depan Aretha.

“Okelah nak, cepati sudah, malah kalian terpesona satu sama lain! Ucapnya lagi.

Pipiku tiba-tiba memerah bahkan hidungku juga, aku pun mencoba menekan hidungku agar tidak merah lagi namun ibuku semakin menggodaku.

“Cepat sudah nak, nanti Aretha di bonceng saja ya... sama Kalandra, agar tidak repot harus menggunakan dua motor!” ucap ibuku yang kemudian mendorong Aretha untuk naik di belakang motorku.

Aku pun seketika panik karena ibu tiba-tiba mendorong Aretha ke motor rasanya malu sekali, aku tidak berani bilang ke Aretha untuk mengubah posisi duduknya yang lumayan di ujung motor.

Tapi ibuku bilang “kalau jadi laki-laki itu harus peka masak perempuan duduknya di ujung begitu, nanti kalau jatuh bagaimana” kemudian aku menyuruh Aretha untuk sedikit bergeser agar lebih aman, tapi tanpa di duga ibuku menarik tangan Aretha untuk berpegangan di pinggangku.

“Nak, kalau boncengan jangan kayak gitu! Jauh banget jaraknya agak dekat saja, tenang anak saya baik kok! Kamu tidak perlu takut, nanti kalau dia usil sama kamu jewer saja telinganya!

"Maaf ya.. nak, tiba-tiba tarik tangan kamu tadi, ibu takut saja kamu jatuh kalau tidak pegangan dengan Kalandra!”

Ucap ibuku sambil melirik aku untuk sedikit maju ke depan agar Aretha bisa berpegangan di pinggangku.

Aku masih kaget dengan tingkah ibu yang berubah drastis180 derajat, ketika ada Aretha karena sebelumnya ibuku tidak seantusias ini bila menunjukkan perhatiannya tapi di depan Aretha dia begitu gembira seperti Aretha anaknya sendiri.

Apa mungkin karena sesama perempuan jadi interaksinya lebih nyaman dari pada laki-laki, aku pun hanya terdiam sambil tersenyum dan berkata dalam hati, jika Aretha benar-benar menjadi istriku nanti aku tidak bisa membayangkan betapa bahagianya ibuku karena bisa besanan dengan temannya sendiri.

Di saat aku tersenyum dengan tingkah ibuku, aku tanpa sengaja melihat Aretha lewat kaca spion aku terus melihatnya tanpa berkedip sedikit pun, apalagi senyum cerahnya seperti matahari pagi yang membawa semangat untuk menjalani hari.

Aku merasa kalau Aretha adalah gadis yang hampir mendekati sempurna, kenapa bisa aku bilang begitu karena dia pandai membawa kebahagiaan untuk orang lain.

Setiap tindakan serta tutur katanya seolah-olah sudah di atur dengan baik, sehingga sulit untuk menemukan kekurangan dalam dirinya.

Dia tidak pernah merendahkan atau menjelekan orang lain, malahan dia selalu berpikir positif untuk semua hal terutama rasa percaya diri menurutnya semua orang berhak untuk mendapatkan kepercayaan.

Aretha merasa kalau semua orang punya kelebihannya masing-masing dan kelebihan itu merupakan kunci untuk bisa sukses, karena sukses tidak hanya bisa di capai dengan nilai akademis, tetapi kesuksesan bisa di raih oleh siapa saja yang mau bekerja keras tanpa memandang rendah suatu pekerjaan.

Jadi mulailah menghargai dirimu sendiri jangan terlalu berpacu pada komenan orang lain yang berusaha menjatuhkan kamu, karena ini adalah hidupmu.

Sukses atau tidaknya hanya kamu dan Tuhan yang tahu bukan orang lain. Jadi fokuslah terhadap dirimu lakukan apa yang menurutmu benar dan tunjukkan kalau kamu mampu.

Kata-kata Aretha itu menjadi pengingat aku untuk lebih percaya diri dan dari situlah aku sadar kenapa aku bisa suka kepadanya karena dia tidak hanya cantik di luar tetapi hatinya juga baik.

Di saat aku mengagumi dirinya dan memandanginya lewat kaca spion ternyata tanpa sadar Aretha juga memandangku, aku jadi bingung harus apa dan tanpa berpikir panjang aku pun segera pamit kepada ibuku.

“Ibu, Kalandra dan Aretha pamit pergi dulu ya..!” ucapku sambil menyalakan motor.

“Iya nak, kalian hati-hati ya..! Ucap ibuku sambil melambaikan tangan kepada kami berdua.

Namun di saat aku akan pergi Aretha tiba-tiba menyuruhku aku untuk berhenti.

”Kalandra, tunggu sebentar ya.. Aku belum pamit ini! Sama ibumu! Ucap Aretha sambil senyum kepadaku.

“Oke Retha” sahutku karena dari tadi dia hanya diam saja ketika ibuku menggoda kita.

“Tante Aretha pamit ya..! Ucapnya lagi sambil mencium tangan ibuku.

“Oke nak, hati-hati ya..!

Kami berdua pun pergi ke danau Bara-bara, di sepanjang jalan aku mencoba untuk mengobrol dengan Aretha termasuk aku ingin tahu di mana dia kuliah nanti setelah lulus SMA.

“Retha, mau tanya nih! Kamu nanti kuliah dimana? Dengan melirik ke arah kaca spion aku mencoba melihat eskpresi dia ketika aku bertanya seperti itu.

Aku hanya ingin memastikan kalau pertanyaanku itu tidak mengganggunya, dia pun hanya tersenyum dan setelah beberapa detik dia baru menjawab pertanyaanku.

“Kalau aku, kuliah di Samarinda di Universitas Muda Jaya, jurusan Sastra Indonesia fakultas Ilmu Budaya! Kalau kamu Andra, kuliah dimana?”

Aku tiba-tiba saja terdiam mendengar jawaban Aretha karena kebetulan aku juga kuliah di sana dan mengambil jurusan yang sama Sastra Indonesia.

Aku tidak tahu apakah ini hanya kebetulan atau memang sudah takdir tapi yang jelas ketakutanku tentang tidak bisa bertemu Aretha ternyata salah, karena aku malah satu Universitas bahkan satu jurusan yang sama dengan dia.

Hal ini memudahkan untuk terus mendekatinya, sikap ku yang tiba-tiba saat Aretha berbicara membuat dia menepuk pundakku.

“Kalandra kenapa kamu diam! Kamu belum menjawab pertanyaanku?"

Aku yang kaget karena Aretha tiba-tiba menepuk pundakku, seketika membuat aku mematikan motor.

“Maaf Aretha, tadi aku fokus lihat jalan, padahal aku yang pertama mengajukkan pertanyaan sama kamu! Maaf ya..! Ucapku sambil menyalakan kembali motorku yang tadi berhenti karena kaget tentang Aretha yang satu jurusan denganku.

“Aretha, ternyata kamu satu kampus sama aku dan kita satu jurusan! Sama-sama mengambil Sastra Indonesia kebetulan banget ya.. kita bisa satu kelas! Ucapku sambil nyengir kuda di depannya.

“Wah... Bagus itu Kalandra, nanti kalau libur kuliah kita bisa pulang bareng nih..!”

Ucapannya membaut pipiku merah dan jantungku berdebar karena dia senang bisa satu kampus sama aku.

Dan yang bikin aku salah tingkah adalah dia mau pulang bareng sama aku ketika libur kuliah, aku merasa seperti mimpi di siang bolong karena tidak pernah membayangkan kalau Aretha akan mengajak aku pulang bareng ketika libur kuliah nanti.

1
via☆⁠▽⁠☆人⁠*⁠´⁠∀⁠`。⁠*゚⁠+
mampir nich Thor /Hey/
Seven sweet: aku juga mampir thor
Seven sweet: makasih thor sudah mampir
total 2 replies
mampir say~ AGREEMENT
Semangat kakk ... ditunggu yahhh
mampir say~ AGREEMENT
wahh pake pov satuu
Seven sweet
seru banget
HANDER
semangat tor, ditunggu bab selanjutnya
Seven sweet: Terima kasih thor, kamu juga semangat ya... di tunggu juga bab selanjutnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!