Elia dulu adalah seorang gadis yang dibesarkan oleh kakek dan nenek Jonathan atau yang sering disebut Oppung Jonathan di Bahasa batak. Tinggal dan dibesarkan di keluarga Jonathan selama enam tahun lalu kemudian kuliah dan merantau di jawa sampai akhirnya saat ini bisa memiliki karir tentunya Elia tetap menjaga komunikasi dengan kakek dan nenek yang sudah membesarkannya meski hanya terhubung dari WA (whatsapp). Kemudian Elia dan Jonathan bertemu Kembali setelah 9 tahun. Disini lah cerita dan permasalah mereka di mulai saat Elia mendapati kekasihnya selingkuh, pekerjaan yang sedang tidak baik baik saja dan di saat bersamaan Jonathan didesak untuk menikahi Elia oleh kakek dan nenek nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enjels, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SOPIR PRIBADI
Elia berangkat ke kantor denga konsisi hati yang tidak baik. Ia kesal sekali denagn kalimat yang dikatakan Jonathan. Ia bukan tidak mau belajar menyetir tapi dia selalu tidak punya kesempatan untuk belajar. dia juga dari dulu sudah ingin sekali dan berencana untuk membeli mobil.
Dulu saat berpacaran dengan Reza, dia sudah sempat beberapa kali diajarin naik mobil tetapi kemudian keduanya sama sama sibuk bekerja. kalau pun ada waktu luang hanya di sisah hari setelaah pulang kerja dan itu mereka habiskan untuk makan bersama sembari bercerita mengenai keseharian mereka. Ia teringat pada Reza saat itu, terlepas dari penghianatan yang lelaki itu lakukan pada Elia yang tidak bisa juga di tolerir olehnya, Reza termasuk orang yang memperlakukan Elia dengan baik. Hampir setiap hari ia diantar dan di jemput bekerja dan selalu ditemanin jika Elia pergi ke suatu tempat.
"huffft" Elia menghembuskan nafasnya kasar di sebuah Coffe shop dekat kantor nya. pagi setelah briefing Elia dan teman-temannya memang akan datang kesini untuk sarapan atau memesan kopi.
"Yuk El" ucap Reni untuk kembali ke kantor setelah pesanan kopi mereka sudah diselesaikan
"El... hari ini kamu kemana?" tanya Reni
"Mmmm sepertinya aku akan ke daerah KIM sih Ren, ada pabrik yang baru diakuisisi disana. Kabarnya CEO nya sekarang itu nasabah kita di Jakarta jadi aku akan datang kesana untuk menawarkan kerjasama untuk pabriknya yang ada disini" ucap Elia.
"Hmmmm baiklah.. semoga sukses ya" ucap Reni.
*********
Pukul 10.00 WIB Elia sudah ada di sebuah pabrik pengolahan kelapa sawit yang akan dia prospek
"Selamat pagi bapak, ijin pak kami mau bertemu dengan pak Revaldo" ucap Elia ke security disitu
" Silahkan masuk bu, Sudah ditunggu diruangannya" kata bapak tersebut.
Elia kemudian berjalan memasuki sebuah ruangan diarahkan oleh bapak Security nya
"Pagi Mba Elia, apa kabar mba " Kata pak Revaldo sembari berdiri menyambut Elia
"Pagi pak. Sehat pak, kabar baik. bapak nya sehat" ucapnya kemudian
"Alhamdulilah sehat Mba. silahkan duduk dulu mba, ini kebetulan pak bos sedang di toilet kita tunggu sebentar ya" kata pak Revaldo yang merupakan manager disitu.
memang tujuan kedatangan ELia kesini ialah untuk menemui pemilik pabrik ini untuk menegosiasikan terkait penggunaan lembaga keuangan mereka untuk penggajian dan transaksi keuangan di pabrik itu. Elia mendapat kabar dari pak revaldo yang merupakan salah satu nasabah nya dari lama.
"Baik pak, aman itu mah pak" kata Elia santai namun dengan senyum sopan
Tak lama seorang lelaki yang sangat Elia kenal memasuk keuangan itu. Elia terkejut melihat Reza mantan pacar nya adalah orang yang dimaksud oleh Pak Revaldo tadi.
"Silahkan pak Reza, ini teman-teman dari Bank mau bertemu dengan bapak" ucap pak revaldo
Elia gugup, seketika dia bingung mau tersenyum atau bagaimana pun dia tidak tau. dia masih duduk diam menatap Reza yang saat ini berdiri di hadapan nya. Elia tidak pernah membayangkan akan bertemu dengan pria ini lagi setelah itu. dan tidak berniat untuk bertemu dengan pria itu lagi.m
"Halo, Selamat pagi" sapa Reza sembari mengulurkan tangannya kepada Elia
"Oh. i.. iya Selamat pagi P.. Pak Reza" ucap Elia gugup
Elia akhirnya bisa mengutarakan dan menegoisasikan maksud kedatangan mereka kesitu ke Reza meski di awal dia ngeblank dan sangat gugup. Tapi dengan prinsip nya dari dulu yang berpikir " Jika beruntung terimakasih, Jika gagal akan kucari yang lain" seperti itu lah yang Elia tanamkan sejak ia mulai bekerja untuk membangun portofolio nya. Reza tidak muluk-muluk dia menyetujui kerjasama dengan perusahaan tempat Elia bekerja tanpa meminta banyak syarat dan benefit yang neko-neko".
"kalau begitu kami pamit pulang dulu pak pak, untuk kelanjutannya saya akan berkoordinasi dengan tim Payrol nya bapak terkait kelanjutan pembuatan rekening payrol nya" ucap Elia kemudian sembari berdiri dari tempat duduk nya dan menyalam Reza.
"Baik, terimakasih mba Elia untuk waktu nya. Mungkin mumpung saya ada di Medan, boleh kali ya mba kita duduk ngopi dulu nanti" ucap Reza dengan santai namun itu adalah sebuah permintaan yang sangat menuntut
"Oh iya... siap pak, nanti berkabar saja kapan bapak ada waktu" ucap Elia dengan senyum di buat-buat. Terserah dia saja, paling nanti dia akan mengutus tim nya untuk menemani Reza saat itu.
Setelah bersalaman mereka berjalan menuju pintu keluar.
"Apa kabar? " tanya Reza yang ternyata berjalan di belakang Elia
"Sangat baik" Ucap Elia setelah menoleh kebelakang sebentar.
"Selamat untuk pernikahanmu" ucap Reza lagi
"Terimakasih" ucap Elia singkat. percakapan mereka sangat pelan dan hanya didengar oleh mereka berdua.
Saat perjalanan pulang ke kantor, ponsel Elia berdering tanda pesan masuk.
"Selamat siang bu Elia, saya Saut yang ditugaskan untuk menjadi sopir pribadinya Bu Elia oleh pak Jonathan. Maaf bu, saya akan menunggu di parkiran. Jika ibu sudah mau pulang atau ada keperluan mohon untuk mengabari saya bu" ucap seseorang dengan nomor WA baru di ponsel Elia.
"Baik pak. terimakasih" Elia membalas pesan tersebut
Elia terdiam sejenak lalu tersenyum mengingat wajah Jonathan tadi pagi. Ia meraih ponsel nya kembali lalu mencari kontak suaminya itu.
"Kau mengirimkan aku sopir pribadi?? Terimakasih..." kata Elia di pesan itu.m
"Hmmm. Supaya kau tidak menyusahkanku. aku hanya takut nanti lama kelamaan kau akan menganggu pekerjaanku" balas Jonathan
Elia yang membaca pesan ittu seketika kesal. ia mengumpati suaminya itu dalam hati.
********
Pukul 18.40 Elia sudah sampai di rumah. Ia langsung mandi dan kemudian turun ke dapur untuk memasak.
Saat mempersiapkan bumbu makanan Jobathan pulang dan langsung menuju kamar tanpa mengatakan apapun ke Elia. Seolah tak ada siapapun yang dia temui di rumah itu. Elia yang melihat perlakuan suami nya itu hanya bisa menggeleng kan kepala nya.
Elia tidak memasak menu makanan yang tidak repot hanya membuatkan ayam goreng dengan sambel lamongan dan lalapan kemudian ada membuatkan es mentimun karena dia menginginkan itu sejak tadi siang.
"Mau kemana Jo? " tanya Elia yang melihat Jonathan turun dengan dengan pakaian casual lengkap dengan topi dan jaket nya. "Bukan urusan mu" ucap Jonathan sambil melangkahkan kaki nya santai
"Ye... kan aku cuman nanya Jo, siapa tau nanti mama telfon dan nanyain kamu. Jadi aku bisa jawab kan" ucap Elia dengan santai sambil menyiapkan sesuatu di meja makan.
Jonathan terhenti sejenak
"Mau nongkrong sama anak-anak" ucap Jo melanjutkan langkah nya
"Ooooo makan dulu ngga sih? udah malem juga kan" ucap Elia kembali menghentikan langkah nya Jonathan
"Ngga usah" kata Jonathan
"Tapi aku udah siapin makananya untuk berdua loh. kamu tadi ngga bilang mau kluar lagi jadi aku siapin juga untuk kamu. Sayang banget kalau harus di buang" ucap Elia yang memang sudah menyiapkan makanan untuk Jonathan juga.
Jonathan tidak menjawab tetapi ia berjalan dengan sedikit kesal ke arah meja makan dan duduk di tempat dia biasa duduk.
Elia yang melihat Jo sudah duduk di meja makan kemudian langsung menyiapkan piring dan nasi untuk Jo sembari tersenyum. Kemudian mereka makan dengan kondisi yang hening.
"Besok mau dimau di siapin sarapan apa" ucap Elia membuka percakapan
"Terserah" balas Jonathan singkat laku suasana kembali hening.
Saat Jonathan menyuapkan makanan terakhir nya dan minum ia kemudian berdiri.
"Nanti mah pulang jam berapa? " tanya Elia lagi
Jonathan melotot dan terlihat kesal "Jangan berlebihan ya" ucap Jonathan kemudian dengan ketua dan meninggalkan meja makan.
"Ye... kan aku hanya bertanya. Dasar pemarah" ucap Elia sambil tersenyum
kenapa gak ambil gambarnya sih...
biar lebih akurat
udah berani cap cip cup ya Jo...
😆😆😆😆
lama lama Elia juga akan lelah...
kapan bisa ber kasih sayang dengan suami,kapan bisa bermanja-manja dengan suami...
klo suami nya modelan Jonathan mending pisah,gak jelas kemana arah rumah tangga nya
bahkan sampai saat ini Jonathan gak pernah minta itu ke Elia...
lanjut kk, semangat 💪💖
ini nih tipe cewe yang gak laku,
masih aja ngejar suami orang...🤬
atau olivia gak tau Jonathan udah nikah...
dan lebih parahnya suami mu welcome aja 😒
namanya mau pendekatan,ya harus tahan banting ya kan 😆😆😆