NovelToon NovelToon
Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Masuk Ke Dunia Novel Menjadi Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa
Popularitas:10.2k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Gubrakkk

Nala Casandra memegang kepalanya, dia baru saja membaca sebuah novel dan sangat kesal. Dia marah sekali pada seorang antagonis yang ada di novel itu. Sangking kesalnya, dia melemparkan novel itu ke dinding, siapa sangka novelnya mental kena kepalanya, sampai dia jatuh dari sofa.

Dan siapa sangka pula, begitu dia membuka matanya. Seorang pria tengah berada di atas tubuhnya.

"Agkhhh!" pekik Nala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Rencana Perburuan

Dari istana Ratih Jayengwati, wanita itu sudah mendengar tentang rumor yang mengatakan hubungan pangeran Arga Yudha Kertajaya dengan putri Sekar Nala sudah berlangsung sangat baik, sangat harmonis.

Ratih Jayengwati mengepalkan tangannya kuat. Dia sama sekali tidak bisa menahan kesal dan amarah mendengar semua itu.

Padahal demi bisa tetap dekat dengan pangeran Arga Yudha Kertajaya, Ratih Jayengwati sampai rela setiap hari datang ke istana untuk melaporkan berbagai informasi tentang keamanan gerbang istana, kota dan apapun yang bisa membuatnya bertemu dengan pangeran Arga Yudha Kertajaya. Karena kakak Ratih Jayengwati memang adalah seorang Adipati dari sebuah kota di perbatasan dan ayahnya Mahapatih Rakai Sanggara merupakan penanggung jawab keamanan istana.

"Wanita itu, wanita itu sungguh keterlaluan!" pekiknya.

"Raden ayu, tenang. Jika Raden ayu berteriak seperti itu, maka Mahapatih bisa marah lagi pada Raden ayu" kata Asih memperingatkan Ratih Jayengwati.

"Tapi aku tidak bisa tenang Asih. Aku harus menyingkirkan wanita itu. Dia sudah merebut kanda pangeran Arga Yudha Kertajaya dariku. Dia mengancam bunuh diri, saat ayahku ingin meminta pernikahan untukku dan kanda pangeran Arga Yudha Kertajaya. Aku akan menghabisinya!"

Asih begitu khawatir melihat emosi majikannya. Masalahnya, Ratih Jayengwati itu di kenal sebagai gadis yang lembut dan sangat berpendidikan. Sangat anggun dan penuh tata Krama. Tapi, Ratih Jayengwati juga hanya manusia biasa. Saat batas kesabarannya habis, dia juga akan marah dan murka.

Dia bahkan tidak perduli pada imagenya yang sudah dia bangun sejak lama.

Asih yang tidak ingin majikannya terkena masalah, mempunyai sebuah cara, supaya majikannya itu tidak emosi lagi.

"Raden ayu, saya punya cara" ucapnya.

Ratih Jayengwati masih terlihat marah, tapi dia menoleh ke arah pelayannya itu.

"Apa?" tanyanya datar.

"Sebentar lagi bukankah istana akan mengadakan acara perburuan. Di hutan, apapun bisa terjadi Raden ayu. Aku mengenal beberapa orang yang bisa mempertemukan kita dengan para begal di hutan" bisik Asih pada Ratih Jayengwati.

Wajah Ratih Jayengwati sebenarnya setengah tak percaya, kalau pelayannya bisa mengenal orang-orang semacam itu. Tapi, hal ini juga cukup bagus. Dia memang butuh orang-orang ini, karena ayahnya tidak akan mau membantunya masalah seperti ini.

**

Beberapa hari berlalu, Nala semakin cemas saja. Setiap hari dia harus pergi melapor ke Ratu Sekar Arum, tentang apa yang dilakukan oleh Pangeran Arga Yudha Kertajaya dan apa yang dia katakan. Dia harus menguping ke ruangan pribadi sang pangeran untuk mendengar secara diam-diam apa yang sedang di rencanakan pangeran.

Meski dia memang selalu mengarang cerita, tapi lama-lama rasanya dia kehabisan karangan juga.

"Huhhh, gini amat sih mau jadi orang baik" gumamnya.

Seandainya dia masih Sekar Nala asli, bukannya dia memang akan melakukan apapun yang di perintahkan oleh Ratu Sekar Arum. Ternyata Sekar Nala yang asli memang tidak pernah mencintai siapapun. Dia hanya akting saat bucin dengan pangeran Arga Yudha Kertajaya. Dan jenderal Mahesa Wulung, dia juga hanya memanfaatkannya supaya ada yang melindunginya di padepokan dulu. Ingatan itu melintas begitu saja di kepala Nala.

"Sekar Nala ini, benar-benar orang yang payah!" ujarnya lagi.

"Tuan putri, kenapa belum bersiap. Gusti pangeran sudah menunggu, di luar istana!" Welas datang dengan terburu-buru.

"Apa yang bisa aku lakukan di hutan? aku tidak bisa berburu, memanah, menunggang kuda juga tidak bisa, naik motor aku baru jago!" tutur Nala bersemangat di barisan kata akhirnya.

Welas mengernyitkan keningnya bingung.

"Motor?" tanyanya sambil garuk-garuk kepala.

"Halah, lupakan. Memangnya apa yang biasanya para wanita lakukan saat para pria itu berburu?" tanya Nala.

"Para putri biasanya akan merias diri menunggu kepulangan para pangeran, lalu melayani suami-suami mereka. Makan malam bersama Gusti prabu dan Gusti Ratu. Para putri yang masih lajang biasanya akan menunjukkan keahlian mereka bermain musik dan menari. Seperti itu!" kelas Welas yang kerap menemani Nala sebelumnya.

Nala mengangguk, itu memang seperti kisah yang dia baca di novel kuno itu. Dia pikir memang tidak akan ada masalah. Kan mereka berada di tenda, dimana para penjaga akan menjaganya.

Namun setelah menjelaskan semuanya pada Sekar Nala. Welas malah tertegun diam.

"Tuan putri, apa kita perlu mengajak Ki Tamba. Tuan putri banyak sekali lupa tentang masa lalu tuan putri, apa tuan putri yakin kalau tuan putri baik-baik saja?" tanya Welas yang mulai mengkhawatirkan majikannya itu lagi.

Nala tersenyum lebar.

"Jangan membesar-besarkan Welas. Ini namanya dimensia..."

"Dimensia?"

Mata Nala melebar sedikit.

"Oh itu, maksudku. Ini bukan apa-apa. Hanya kurang banyak minum saja" ralat Nala.

Welas mengangguk beberapa kali.

"Kalau begitu, aku akan minta pelayan pria membawa banyak gentong air, untuk tuan putri minum" kata Welas yang langsung bersemangat ingin melakukan apa yang dia katakan itu.

Nala menghela nafasnya panjang.

"Welas dan Sumi benar-benar baik. Meski dulu Sekar Nala yang asli semena-mena pada mereka. Mereka masih sangat setia."

"Apakah aku harus menggendongmu?" suara bariton itu mengejutkan Nala.

Nala bahkan menaikkan bahunya mendengar suara Pangeran Arga Yudha Kertajaya yang masuk tiba-tiba ke kamarnya.

'Ih, orang ini kenapa marah-marah terus bisanya. Kayak gak di kasih jatah aja sama bininya...eh, kan memang dia gak di kasih jatah, aku pura-pura pingsan kemarin ha ha ha'

"Ada apa dengan wajahmu? cepat naik ke kereta kuda. Benar-benar tidak berguna!" omelnya seraya pergi meninggalkan kamar Nala.

"Huh, gak di kasih jatah bilang tidak berguna. Giliran di kasih saja, posesifnya ngalahin emak-emak yang punya toddlers. Dasar pangeran plin-plan" gerutunya pelan, sebelum mengikuti langkah pangeran Arga Yudha Kertajaya yang terburu-buru itu.

Iring-iringan kereta kuda dari istana sudah memasuki kawasan pedesaan. Beberapa warga keluar untuk melihat Raja dan keluarganya.

Prabu Jayalodra, memang di kenal begitu ramah dan membumi. Dia bahkan membuka jendela keretanya dan melambaikan tangan sesekali pada warga desa yang berlutut dengan antusias di pinggir jalan. Tentu saja dengan penjagaan yang begitu ketat.

Nala juga membuka jendela keretanya.

"Apa yang kamu lakukan?" tanya pangeran.

"Aku mau lihat-lihat..."

"Di luar berbahaya" sela pangeran Arga Yudha Kertajaya.

"Mereka rakyat kerajaanmu, bahaya apa yang bisa mereka berikan. Mereka bahkan akan sangat senang hanya melihat wajahmu!" kata Nala yang tetap membuka jendela keretanya dan melambaikan tangan pada rakyat sama seperti yang di lakukan oleh Prabu Jayalodra.

Pangeran Arga Yudha Kertajaya memandang tak percaya ke arah Nala. Wanita yang dulu sangat marah hanya karena namanya di teriakkan oleh seorang rakyat jelata. Kini malah melambaikan tangan dan tersenyum pada mereka.

'Kamu menjadi orang yang sangat berbeda dinda Sekar Nala, tapi aku lebih suka dirimu yang sekarang' batin pangeran Arga Yudha Kertajaya yang terus memperhatikan sikap Nala yang terlihat lebih ceria dari biasanya.

***

Bersambung...

1
Srie Ncii Herdiansyah
kirain mau up banyak whehee..
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: kan anuu ya, jadinya ya gitu 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Srie Ncii Herdiansyah
aaaaaaaa, akhirnya nemu novel Time travel yang masuk ke jaman kuno versi indo bukan yg china2..aku suka bangett dari duluuu kaya kolosal2 gitu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: aaaaaaa senang baca komennya 💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
Hema
suka ceritanya, bagus
Clara Joya
suka novel ini
Grace Nelli
good
Yoongi marry me
suka ceritanya
Usaka
emejing ya, kerajaan jawa
Irene
bagus
Fani
langsung subscribe, suka benar
Yuyun
luar biasa sih, ini kerajaan kuno tapi bagus
Donita
semangat terus Thor, keren
Nimiarti
bagus
Diyah
bagus serius tapi lucu
Cecen
sangat menarik
Cecen
emang iya bunyinya gitu
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: siap grakk 🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️🚴🏿‍♀️💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
🍏A↪(Jabar)📍
tampan=>tampak
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: iya itu maksudnya 🤣🤣🤣 otewe repormasi 🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️🏃🏻‍♀️
total 1 replies
Esperanza
suka
🍏A↪(Jabar)📍
up
🍏A↪(Jabar)📍
menanti mu = menantumu
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦ɳσҽɾ: 😍😍😍😍😍😍😍
🍏A↪(Jabar)📍: 💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜💜👍😂
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!