NovelToon NovelToon
My Possessive Love

My Possessive Love

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Romansa / Saudara palsu
Popularitas:847.9k
Nilai: 5
Nama Author: kenz....567

"Bagaimana jika orang tua kita tahu kita pernah memiliki hubungan?"

"Jangan sampai mereka tahu, ingat hubungan kita sudah berakhir! Sekarang, kamu sudah di miliki orang lain!"

"Hubungan rahasia kita, masih bisa berlanjut bukan, Chiara?"

Rajendra dan Chiara kembali bertemu setelah tujuh tahun lama nya mereka berpisah. Pertemuan keduanya, menjadi masalah baru. Di tambah, Rajendra kembali tak seorang diri, melainkan bersama calon tunangannya.

Hubungan Rajendra dan Chiara di masa lalu sangat dekat, sampai orang tak mengira jika keduanya memiliki hubungan yang sangat spesial. Naasnya, hubungan keduanya kandas.

Sekarang keduanya kembali bertemu, mencoba memahami posisi masing-masing dengan menjadi sepupu yang baik. Namun siapa sangka, jika Rajendra tak mau melepas Chiara yang pernah bertahta di hatinya.

"Aku tidak pantas untukmu, tapi aku sakit melihatmu bersama yang lain,"

Di saat cinta mereka bersatu, akan kah orang tua Chiara dapat menerima Rajendra yang hanya seorang anak angkat?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenz....567, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aku sakit melihatmu bersama yang lain

Chiara langsung keluar begitu lift terbuka, ia tak ingin terus berduaan dengan Rajendra lebih lama lagi. Namun, langkahnya seketika terhenti melihat banyaknya karyawan yang tengah menatap ke arahnya. Semuanya menatap dengan tatapan kaget.

"A-aku ... pegawai baru! Salam kenal semuanya!" Chiara melambaikan tangannya dengan senyuman lebar. Namun, mereka semua justru mengabaikannya dan kembali dengan tugas masing-masing.

Suasana canggung menyelimuti gadis manis itu, membuat senyumannya luntur seketika. Ia kembali menarik tangannya dan memegang tali tasnya. Berharap rasa gugupnya hilang.

Rajendra menangkap keanehan Chiara, tapi pria itu justru menahan tawanya.

"Ck orang ini!" Gerutu Chiara dalam hatinya sembari melirik kesal pada Rajendra yang sibuk menahan tawa.

Tanpa mengatakan apapun, Rajendra pergi ke ruangannya. Sementara Chiara bingung harus apa dan bagaimana. Tapi tak lama, asisten Dean datang dan memintanya untuk mengikutinya. Chiara menurut, dia mengikuti langkah wanita yang sudah tak lagi muda itu.

"Nona, Papi anda meminta saya untuk merahasiakan status anda sebagai anak pemilik perusahaan disini. Maafkan saya jika para karyawan bersikap seperti tadi." Ucap wanita itu sepanjang jalan.

"Tak apa Bu Melly, aku paham." Balas Chiara dengan senyuman tipis.

Bu Melly membuka pintu ruang yang bertuliskan direktur, di sana lah Chiara kembali bertemu Rajendra yang sudah duduk di kursi kebesarannya. Tahu pria itu kesini juga, kenapa tidak mengajaknya? Rasanya Chiara ingin menjadikan kepala Rajendra bola untuk ia mainkan.

"Tuan Rajendra, anda sebagai Direktur baru. Tuan Dean berharap anda dapat mengajari Nona Chiara dengan baik." Ucap Bu Melly yang mana membuat Rajendra mengangkat pandangannya dan menatap ke arah Chiara yang sedang melirik sinis padanya.

"Oke Bu Melly, saya akan mengajarinya dengan baik hingga dia dapat memegang perusahaan seperti papinya. Anda bisa kembali pada pekerjaan anda, biarkan karyawan baru ini bersama saya." Pinta Rajendra dengan nada suara yang datar. Matanya tetap melirik ke arah Chiara yang kini mel0t0tinya.

"Baik Tuan,"

Bu Melly berlalu pergi, meninggalkan Rajendra dan Chiara yang berada di satu ruangan. Chiara mencoba mengalihkan pandangannya dari wajah pria yang selalu membuatnya kesal. Ia menatap sekitar ruangan yang dulunya pernah ia datangi saat kecil. Tapi sejak remaja, Chiara memilih jauh dari media dan apalagi datang ke perusahaan.

"Duduk di sana, aku akan mengajarimu." Titah Rajendra dengan suara beratnya.

Chiara menurut, ia beralih duduk di sofa dan menanti Rajendra memberikan laptop padanya. Rajendra mendekatinya, meletakkan sebuah laptop di hadapannya dan juga beberapa berkas. Baru saja laptop itu di nyalakan kepala Chiara sudah sakit rasanya.

"Sepertinya aku tak bisa mengerjakannya." Gumam Chiara sembari memegang kepalanya.

"Ini hanya pusing di awal, kamu harus mempelajarinya. Chio sudah tak mau memegangnya, hanya kamu harapan Papimu. Ayo, belajar jangan menyerah lebih dulu." Ajak Rajendra, ia menarik tangan Chiara dan meletakkannya di atas keyboard laptop

"Jangan kegang-pegang! Modus aja kerjanya! Nanti aku adukan pada calon istrimu itu!" Desis Chiara sinis.

Rajendra menghela nafas kasar, ia merasa tak suka dengan perkataan Chiara. Ingin berdebat, tapi rasanya sangat melelahkan. "Yasudah, kamu bisa membaca nya lebih dulu."

Chiara tak lagi menjawab, ia memilih menatap laptopnya dengan seksama. Walau ia terlihat malas, otaknya kudah menangkap hal-hal baru. Tak sulit baginya untuk belajar hal mudah seperti ini. Kepintaran Serra dan Dean tentang bisnis menurun padanya.

Rajendra menyandarkan punggungnya, ia menatap lekat wajah gadis yang pernah bersemayam di hatinya. Bahkan mungkin, sampai saat ini.

"Dia tak banyak berubah, sangat galak tapi ... menggemaskan." Batin Rajendra.

Tak ingin mengganggu, Rajendra memilih menyelesaikan pekerjaannya yang lain. Sesekali Chiara bertanya padanya, walau dengan nada jutek Rajendra tetap menjawabnya dengan lembut. Sampai, waktu sudah menunjukkan pukul satu siang, Rajendra baru sempat mengalihkan kembali pandangannya pada Chiara.

"Tidur?" Rajendra sedikit kaget melihat Chiara yang sudah duduk di karpet dan menjatuhkan kepalanya di atas meja. Membuat pipi chubbynya sedikit tertekan dan memberi kesal yang sangat lucu. Melihat itu, Rajendra beranjak berdiri, ia turut duduk di sebelah Chiara dan meletakkan kepalanya juga di hadapan gadis itu.

"Cantik." Gumam Rajendra dengan senyuman di bibirnya.

Lama ia menatap wajah Chiara ketika tidur, tatapan matanya menatap wajah manis itu dengan lekat. Rajendra mengingat tentang kenangan mereka, kenangan saat dimana Chiara yang pertama kali menyatakan perasaan padanya.

"Abang, Chia suka Bang Sajen!" Itu lah yang di ucapkannya saat Rajendra baru saja pulang dari kampusnya.

"Chia, kamu sepertinya terlalu lama bermain di bawah sinar matahari." Balas Rajendra dan berniat akan pergi.

"Enggak kok! Abang suka juga gak? Kalau suka juga, kita pacaran dong?!" Pekik Chiara yang mana membuat Rajendra terdiam dan menarik sudut bibirnya.

"Oke," Jawabannya itu sukses membuat Chiara melompat senang.

"Jangan beritahu Papi yah, nanti Papi bisa marah!"

Rajendra tertawa kecil mengingat kelucuan itu, Chiara padahal saaat itu baru saja menginjak usia 15 tahun sementara dirinya sudah 21 tahun. Keduanya hanya menjalani hari seperti biasa, seolah tak ada status di antara mereka. Namun, kesalahan terjadi saat Rajendra tengah memeluk seorang wanita di malam satu tahun hari jadian mereka.

Di sanalah, Chiara marah besar padanya. Kemarahan yang belum pernah Rajendra lihat sebelumnya.

"CHIA GAK MAU LAGI LIAT ABANG!"

"Oke! Abang akan pergi darimu! Abang juga muak harus selalu mengalah dan mengalah! Kalau kamu tidak percaya, yasudah! Kita sampai disini saja!"

Rajendra memejamkan matanya, rasanya ia sangat menyesal mengatakan hal itu pada gadis yang di cintainya. Keduanya masih sangat labil, Rajendra kesulitan mengontrol emosinya saat Chiara terus menyalahkan atas hal yang tidak dirinya lakukan. Ia memilih melanjutkan S2 di luar negri, tanpa memperdulikan perasaan Chiara.

"Maaf, aku kembali dan malah semakin menyakitimu." Lirih Rajendra.

Chiara mengubah posisi tidurnya, tapi ia tak bangun sama sekali malah justru tidurnya lebih lelap.

"Saat kecil, kamu begitu tertarik dengan cerita cinderalla yang menikahi seorang pangeran. Tapi saat dewasa, semuanya terbalik. Aku mencintai seorang putri keluarga kaya sementara statusku hanyalah seorang anak angkat yang tidak jelas asal usulnya. Aku tidak pantas untukmu Ra, tapi aku sakit melihatmu bersama yang lain."

Rajendra hanya bisa mengungkapkan isi hatinya kala Chiara tertidur. Ia tak bisa berterus terang, mendadak bibirnya kelu untuk menjelaskan hal yang selama ini ia takutkan.

Tak ingin mengganggu, Rajendra membiarkan Chiara tidur. Ia membuka jasnya dan berniat mememakaikannya pada gadis itu. Khawatir, suhu AC membuat Chiara kedinginan. Namun, hal itu justru membuat Chiara langsung membuka matanya dengan tatapan kaget. Keduanya saling bertatapan dengan jarak dekat, hidung mereka pun hampir saja bertabrakan.

"Tuan Jendra anda harus ...."

Rajendra dan Chiara panik, keduanya langsung menegakkan tubuh mereka begitu mendengar suara Bu Melly. Sama halnya dengan keduanya, Bu Melly menatap terkejut ke arah mereka.

"Ma-maaf, saya akan kesini lagi nanti." Bu Melly buru-buru pergi, meninggalkan Chiara yang langsung menatap tajam Rajendra dengan mata menyipit.

"SITU MAU MODUS YAH!"

Rajendra beranjak berdiri, ia kembali memakai jasnya. "Jangan lupa cuci muka, liiurmu banyak sekali." Ucapnya dan berlalu pergi, meninggalkan Chiara yang panik langsung mengusap bibirnya.

"Enggak ileeran kok. .. iiih apaan sih gak jelas!"

______

Silahkan ghibahin si Rajendra😆

1
Puji Ustariana
klo papi denger habis kamu sajeeern 😀😀
Puji Ustariana
hadeeeew mlm ini bener" ngakak habis sampai yang di bawahpun ikut berbunyi saking sakitnya perut krn tertawa ngakak tanggung jawab author membuat akuh ngakak sampai ter......teeeet 🙈🙈
Puji Ustariana
haduh .....dasar dean mw aja dikerjain sama ictli nya sendiri 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Puji Ustariana
aduuuuh sakit perut jadinya ketawa ngakak habsi sampai air mata keluar dan bersuara unting lagi sendirian di rumah dean ....dean peon udh tuir mw aja di kerjain sama istri 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Puji Ustariana
asiiiiiikkkkkk👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻👋🏻
achilla 82
wohohooo,,,
bakalan dapat besan somplak kamu anderson,,,tp jd siap" aja bakalan rebutan cucu,,,
Nanik Kusno
Dean.... kamu harus tanggung jawab tentang orang tua Rajendra....🥴🥴🥴
park jum
buahahaha Chiara 🤣🤣🤣
bunda n3
hahaha, cucu ga ada akhlak
Puji Ustariana
apakah berlina orsng yang suka menyakiti diri sendiri ? agar orang mw memperhatikan dirinya tp kemapa ayahnya gak suka klo berlina pacaran dg sajen yaks ? 🤔🤔
Mulaini
Hahahaha si kembar bisa juga kerjain opa Dean dengan kata kabuull cuami bebek malaaahh.
Puji Ustariana
ayo gasken buat anak hahaha biar bocil cadelnya cepet nongol 😆😆😆😆😆😆
Puji Ustariana
anaknya om ubul-ubul sama onty jenia ada cuma ada satukah ?
Puji Ustariana
ya ampyuuuun tadinya terharu jadi ketawa lkarena ancaman papi dean 😀😀😀😀😀😀😀😀 sabar ya sajeeeeen punya mertua kaya papi dean......
Anonim
Rajendra ketemu ayah kandungnya ??
Nanik Kusno
Kerasukan si Mela.....punyamu Jendra... huuuuhhhhh....🥴🥴🥴
Nanik Kusno
Ooohhh... ayah Rajendra dipenjara??? karena apa???
A R
wahhh tenang dibela kakek celammmn nanti 🤣🤣🤣
Nanik Kusno
Hamil tuh Chiara....☺️☺️☺️☺️☺️☺️
A R
oma balu kleann dongg 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!