Kembalinya Putri Ke 3

"dimana dia sekarang, aku mendengar jika dia bekerja di sini .?" Ucap Rian. Yang tiba-tiba sudah berada di ruangan Friska, Rian anak ke 2 dari keluarga Wijaya, Pria Tampan dengan karakter yang sangat dingin dan tidak banyak bicara terutama kepada wanita.

"Jangan mengacaukan suasana, kasihan Ellen."ucap Friska, mereka berdua memangilnya Icha Ellen karena itu nama aslinya adik mereka.

"Yang bikin kacau itu Kaka, emangnya dia gak curiga,tiba tiba Direktur utama Prusahaan tempat dia bekerja berkunjung ke rumahnya bahkan Sampai menginap dan berangkat Kerja bareng."

"Dia tidak bakalan curiga lah, toh aku sama dia sudah mengenal sebelum dia bekerja di sini."

"Emm.. Kapan kalian kenal..?"

"Kepo kau."ujar Friska.

Rian lalu menutup koran, kemudian dia hendak pergi dari ruangan Friska,dan saat Rian ingin membuka pintu, Friska mewanti-wanti Rian.

"Jangan aneh aneh dulu kamu ."ucap Friska.

"Aku gak seperti Kaka."

* *

Sedangkan di tempat lain , Icha terlihat terburu buru untuk memulai bekerja karena dia telat lebih dari satu jam.

"Duh gak enak banget sumpah, ketahuan gak ya aku ,kalo telat."

"Hey,jam berapa ini ."ucap Indri yang mengagetkan Icha dari belakang.

"Aku telat kesiangan, gimana ya kak, supervisor mencari aku gak .?"

"Tenang aja ,tadi udah aku bilang ke supervisor,kalo kamu telat karena ada urusan."

"Serius kak, kamu udah ijinkan aku.?"

"Kalo teman itu ,tanpa di minta langsung berkerja haha."

"Alhamdulillah, terimakasih ya kak, aku tuh udah takut aja, soalnya kan masih dalam training masa udah telat kerja si "ucap Icha.

"Santai aja udah, dan lagi kamu juga aku yang training jadi santai aja ."

"Hehe makasih ya kak, nanti aku traktir makan dah."

"Ini dia yang aku tunggu tunggu dari tadi hehe."

"Ya udah sekarang kak santai dulu dah biar aku yang lanjutkan , apa lagi yang mau di bersihkan kak..?"

"Emm..apa lagi ya..paling tinggal lantai di lobby."

"Ya udah aku langsung ke lobby dah kak."

"Ok, nanti aku nyusul,aku mau sarapan dulu."

"Siap ."ucap Icha.

Kemudian icha mengambil peralatan untuk membersihkan lantai Lobby, dan saat dia sedang membawa peralatan tersebut dia sedikit menemui kesulitan saat hendak masuk ke dalam Lift, dan saat Lift akan tertutup seseorang menahan pintu lift.

"Terimakasih."ucap Icha. Namun orang tersebut hanya diam dan juga masuk ke dalam Lift.

Saat di dalam Lift hanya ada mereka berdua, lalu di saat lift baru turun satu lantai pintu Lift terbuka karena ada karyawan yang akan naik, namun entah kenapa karyawan tersebut tidak jadi masuk ke dalam Lift, dia tidak jadi masuk seperti segan sambil memasang raut wajah yang takut dan pintu Lift kembali tertutup.

Icha yang berada di dalam Lift jadi bingung melihat karyawan yang tidak jadi mengunakan Lift, Icha lalu diam diam melirik orang tersebut.

Sosok orang tersebut adalah pria yang bertubuh tinggi putih bersih terlihat tampan dengan memakai Jas, dan Icha berpikir lelaki tersebut dari Jajaran Direksi.

Icha melirik pria tersebut, wajahnya begitu terlihat sangat dingin (dan orang Pria tersebut adalah Rian ).

Icha yang belum mengetahui sosok Rian bersikap biasa saja , toh pria di samping nya menurut Icha orang yang sangat baik, karena sebelumnya Pria tersebut sempat membantu Icha saat Icha kesulitan masuk kedalam Lift.

"Kenapa dari tadi para karyawan pada gak jadi naik Lift ya, memangnya dia ini siapa si emm."

Lalu sesampainya Icha di lobby, tiba-tiba pria tersebut mengambil barang bawaan Icha dan membantu Icha mengeluarkan peralatan kerjanya, karena memang Peralatan yang Icha bawa sangat banyak dan membuat dia kesulitan.

"Sekali lagi terimakasih banyak ya pak."ucap Icha.

Namun pria tersebut hanya diam saja ,dan langsung pergi meninggalkan icha , sedangkan Icha heran dengan sosok pria misterius tersebut dan dia membandingkan pria tersebut dengan pria gila yang beberapa kali sempat bertemu.

"Meskipun pria itu dingin, tapi bisa di lihat jika pria itu sebenarnya orang yang baik,emm berbeda sekali dengan pria Gila yang kemarin, orang yang gak bertanggung jawab setelah membuat kesalahan,akh.. dasar anak orang kaya."ujar Icha. Sambil melihat pria tersebut berjalan.

* *

Beberapa jam berlalu dan saat jam makan siang di saat semua para karyawan sedang beristirahat, Icha terlihat sedang makan seorang diri di Tangga Darurat, awalnya dia ingin makan bersama dengan Indri namun Indri ijin pulang terlebih dahulu karena mendapatkan kabar jika anaknya tiba tiba sakit ,dan membuat Icha makan siang seorang diri.

Meskipun hal seperti ini sudah biasa bagi Icha karena tempat dia bekerja sebelumnya para karyawan hanya boleh beristirahat sendiri sendiri atau secara bergantian,jadi hal tersebut membuat tidak ada ke akraban di antara para karyawan. Namun di tempat Icha sekarang bekerja malah sebaliknya berbeda dari tempat sebelumnya, jadi membuat Icha kesepian juga,apa lagi Icha Masih anak baru jadi belum banyak teman sesama Cleaning Servis,dan yang dekat hanya Indri.

Dan di saat Icha sedang beristirahat,dia mendapatkan pesan dari Friska yang menanyakan apa dia sudah makan siang, terlihat Friska sangat perhatian kepada icha . .l

Jelas Friska sangat perhatian kepada Icha karena dia sudah mengetahui jika Icha adalah Adik kandungannya yang hilang, sedangkan Icha menganggap perhatian Friska layak nya sebagai seorang teman, apa lagi setelah semalaman Friska menginap di rumah Icha , membuat hubungan mereka berdua tambah dekat.

Saat Icha mengirim Foto kepada Friska membuat Friska bangkit dari tempat duduknya,dia kaget Icha makan siang di tangga darurat., Kemudian Friska menelpon sekertaris nya , karena posisi dia saat ini tidak berada di kantor.

"Ya Allah..apa Kantin karyawan kurang besar apa , sampai dia makan di Tangga Darurat, tempat itu kan minim fentilasi udara,kalo nanti kenapa Napa bagaimana."ujar Friska.

* *

Waktu berlalu cepat kini jam kerja'pun berakhir, dan saat Icha hendak pulang kerumah dia melupakan sesuatu ada barangnya yang tertinggal di Tangga Darurat,dia pun hendak mengambil barang tersebut.

Namun saat dia hendak membuka pintu Tangga Darurat, tiba tiba pintu tersebut tidak terkunci, lalu Icha naik ke lantai satunya lagi ,namun tetap sama pintu itu juga terkunci sampai Icha naik ke lantai 3 dan sama saja pintu darurat terkun membuat Icha tidak bisa masuk ke tangga darurat.

Lalu Icha bertanya ke pada Karyawan Teknisi mengenai pintu Darurat yang terkunci.

"Pak, pintu darurat terkunci ya.?"

"Iya dek ,ada perintah mulai sekarang tidak ada yang boleh beristirahat di Tangga Darurat."

"Oh begitu ya."

Lalu Icha meminta tolong kepada karyawan Teknisi untuk membukakan pintu darurat karena ada barang miliknya yang tertinggal, dan setelah mengambil barang miliknya yang tertinggal Icha langsung pulang ke rumah dan tidak memikirkan kenapa pintu darurat terkunci.

* *

Lalu setelah Icha sampai di rumah ternyata ada Friska yang sudah menunggu kepulangan Icha sambil tersenyum kecil dan membawa beberapa bingkisan bahkan juga ada koper seperti orang yang ingin pindahan.

~ Bersambung ~