Ayana diminta untuk menikahi Billy anak dari Ibu Tika yang merupakan sahabat dari almarhum ibunya dan wali dari dirinya saat dia ditinggal oleh kedua orang tuanya. Billy yang saat itu dalam keadaan lumpuh dan ditinggal oleh tunangannya karena tidak mau melanjutkan hubungannya di karenakan keadaan Billy yang cacat.
Bagaimana kelanjutan cerita antara Billy dan Ayana apakan setelah menikah Billy atau Ayana bisa meneria bahwa mereka adalah suami istri???
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunichanchan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 7...
Malam itu mereka pun pergi menuju ke kediaman keluarga Maudi, sesampainya di sana mereka di persilahkan masuk oleh pembantu keluarga Maudi. Setelah beberapa saat menunggu Pak Haris dan Ibu Nadia pun datang menemui mereka di ruang tamu.
"Selamat malam Bapak dan Ibu Hermawan." Sapa Pak Haris.
"Selamat malam juga Bapak dan Ibu Haris." Ucap Pak Hermawan sambil tersenyum.
"Silahkan duduk pak, bu. Maaf menunggu lama, tumben bapak dan ibu datang mendadak tanpa pemberitahuan dulu, ada apa ya?." Tanya Pak Haris bingung.
"Maaf sebelumnya jika kedatangan kami mendadak tampa pemberitahuan sebelumnya. Kami langsung aja ya pak, kami ke sini ingin membicarakan kelanjutan hubungan anak kita Billy dan Maudi....." Perkataan Pak Hermawan terputus kerena kedatangan Maudi yang baru saja pulang dari pemotretan.
"Malam Ma, Pa." Sapa Maudi tampa melihat Pak Hermawan dan Ibu Tika yang berada di sana.
"Malam sayang, kebetulan banget kamu sudah datang, ini Pak Hermawan dan Ibu Tika sedang berkunjung untuk membahas hubungan mu dengan Billy." Ucap Pak Haris yang membuat Maudi kaget.
"Eh, ada om sama tante..., maaf tadi Maudi gak tahu kalau ada om sama tante di sini." Ucap Maudi.
"Iya gak apa nak. Oh iya om dan tante ke sini ingin membicarakan hubungan mu dan Billy." Ucap Pak Hermawan.
"Jujur om, tante, Maudi turut sedih dan prihatin apa yang menimpa pada Billy, tapi mohon maaf Maudi tidak ingin melanjutkan hubungan dengan Billy." Ucap Maudi terus terang.
"Kenapa kamu begitu nak, kasihan Billy, dia sangat sayang dan cinta sama kamu, kalau kamu mengakhiri hubungan dia pasti akan hancur." Ucap Ibu Tika sedih.
"Maaf tante, Maudi ingin mengakhiri hubungan dengan Billy. Jujur saja Maudi malu tante apa kata semuanya coba, Maudi seorang model terkenal menikah dengan seorang lelaki lumpuh alias cacat. Mau ditaruh di mana muka Maudi tante, reputasi Maudi bakal tercemar dan jatuh. Apa kata orang. Maudi gak mau jadi bahan omongan dan cibiran banyak orang." Ucap Maudi tegas.
Pak Hermawan dan Ibu Tika yang mendengar sangat kaget. Hati mereka sangat hancur melihat anak nya dihina oleh orang yang di sayangi dan di cintai nya, dia bahkan sama sekali tidak punya rasa sayang sedikit pun dengan anaknya. Air mata Ibu Tika mulai menetes. Pak Hermawan pun hanya bisa memeluk istrinya. Pak Hermawan pun sangat kesal tetapi dia berusaha untuk tegar dan tenang di hadapan keluarga Maudi.
"Tante mohon nak, jangan bersikan seperti itu. Billy membutuhkan mu, tante mohon nak." Ibu Tika yang memohon kepada Maudi.
"Maaf tante, Maudi gak bisa. Mana mungkin Maudi harus merawat lelaki yang cacat tidak bisa apa-apa, memang Maudi ini baby sister. "
Tampa ada yang mengetahui Billy dan Farel yang dari tadi sudah berada di sana dan mendengar percakapan mereka. Hati Billy merasa hancur, dirinya mulai di selimuti dengan kemarahan yang tidak dapat di tahan lagi. Mungkin jika dia yang mendapatkan penghinaan seperti itu Billy bisa terima, tetapi dia tidak dapat menerima atas penghinaan yang di lakukan oleh Maudi terhadap orang tuanya yang sangat dia hormati.
"Maudi.... Cukup....sudah cukup. Terima kasih sudah membukakan mataku wanita seperti apa yang aku cintai, wanita seperti apa yang akan aku nikahi tak lain hanya sekedar sampah." Bentak Billy yang sudah tidak bisa menahan amarahnya.
Pak Hermawan, Ibu Tika, Maudi dan kedua orang tua Maudi sangat terkejut dengan kedatangan Billy dan Farel.
" Papa, Mama, ayo kita pulang untuk apa kita di sini, di tempat orang yang hanya mempunyai sifat angkuh dan sombong." Ucap Billy dengan tegas membuat Pak Hermawan dan Ibu Tika hanya mengangguk lalu mengikuti kedua anak mereka keluar dari rumah Maudi.
Setelah kejadian itu sikap Billy mulai berubah, dia lebih suka marah-marah, tidak mau keluar kamar, menolak semua pengobatan dan termasuk terapi untuk memulihkan kakinya. Hal itu yang membuat Ibu Tika semakin sedih.
TERIMA KASIH
TUNGGU KELANJUTANNYA