NovelToon NovelToon
Pernikahan Yang Terluka

Pernikahan Yang Terluka

Status: tamat
Genre:Tamat / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:1.6M
Nilai: 4.7
Nama Author: less22

EKLUSIF HANYA DI NOVELTOON, JIKA ADA DI TEMPAT LAIN BERARTI PLAGIAT! LAPORKAN!!

Geana adalah anak yatim piatu yang tinggal bersama neneknya. Ia menikah dengan seorang pria bernama Bion.

Awal pernikahan mereka baik-baik saja, kedua orang tua Bion menerima Geana dengan senang hati. Tapi sampai akhirnya, Geana melahirkan 2 buah hati yang di mana kedua anak itu cacat.

Mulai saat itu Mama mertuanya selalu menyinggungnya secara terang-terangan, bahwasanya jika ia malu punya cucu cacat.

Pada akhirnya, ia pun meminta anaknya untuk menikah dengan anak temannya yang saat itu janda anak satu.

Geana merasa sakit hati dan ia pun terpaksa memutuskan hubungan ayah kepada kedua anaknya karena dari Bion maupun keluarga besarnya tidak menyukai keberadaan kedua anaknya yang cacat itu. Geana akhirnya bertemu dengan pria lain, tapi siapa sangka jika pria itu adalah seorang pengusaha kaya dan kedua anaknya disembuhkan dan keduanya menjadi anak Genius.

Akhirnya Bion melihat kedua anaknya di TV dan su

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

...☃️☃️☃️☃️ Happy reading ☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

Albezro meletakan catatan tersebut di atas sebuah wadah dan menekan bel menandakan jika ada seseorang meletakan catatan obat.

Ia pun duduk di kursi tunggu.

"Papa," ucap Zeco.

"Astaga!" Albezro terkejut karena ada anak yang ia gendong.

Zeco menatap Albezro dengan mata indahnya.

"Kamu tadi panggil saya apa?" Tanya Albezro.

"Papa," ulang Zeco.

Albezro tersenyum dan memeluk Zeco.

"Kamu jangan sembarang panggil orang dengan sebutan Papa ya, bagaimana kalau Om orangnya jahat, nanti kamu diculik," ucap Albezro tersenyum.

"Papa," ulang Zeco lagi.

Albezro terdiam saat Zeco mengucapkan kata Papa untuk ketiga kalinya.

Albezro mengira pasti anak yang ia peluk itu kurang kasih sayang ayahnya, atau jangan-jangan ayahnya sudah meninggal, jika masih ada pasti ayahnya datang mengantar juga. Tapi nyatanya ibunya sendiri bersusah payah datang dengan menggendong kedua anaknya yang cacat itu.

"Nona Geana!" Panggil pegawai itu memanggil nama Geana. Tapi yang datang Albezro.

"Eh Direktur," ucap pegawai itu menundukkan kepalanya memberi hormat.

"Berikan obat yang bernama Geana itu," pinta Albezro.

"Ini Direktur." Pegawai itu memberikan obat tersebut kepada Albezro.

Dengan langkah lebar, Albezro pun berjalan menuju kembali ke UGD.

"Buk, ini obatnya, ini di minum 3x sehari ya, terus ini juga ada obat untuk mengurangi bengkak," ucap Albezro.

"Terima kasih Pak, eh Direktur," ucap Geana menerima 1 kantong plastik berisi obat.

"Bawa langsung anaknya ke ruang VIP!" Perintah Albezro.

"Eh anu tapi Pak, eh Direktur, sa-saya tidak punya uang untuk bayar ruang VIP," ucap Geana terlalu jujur.

"Udah nggak apa-apa, Anda beruntung hari ini karena aku sedang ada di sini, jadi jangan pikirkan masalah bayaran," ucap Albezro tersenyum.

Geana sempat terpesona dengan senyum manis pria asing yang tampan di depannya itu, tapi ia langsung menundukkan kepalanya karena nggak baik seorang wanita bersuami malah tergoda dengan pria lain.

"Terima kasih banyak Direktur," ucap Geana pelan.

Para perawat pun menyiapkan 2 kursi roda untuk membawa Geana dan Zeky ke rumah VIP.

"Anu Direktur, berikan Zeco kepada saya, biar saya yang membawanya," ucap Geana mengulurkan tangannya.

"Tidak usah, biar aku yang bawa, lagian dia sangat senang bersama ku," ucap Albezro tersenyum melihat ke arah Zeco. Zeco juga nyaman bersama pria itu.

"Terima kasih Direktur," ucap Geana lagi.

Geana pun duduk di kursi roda sambil memeluk Zeky. Sekuriti membantu mendorongkan kursi roda menuju ruang tersebut.

Saat di jalan, Geana sesekali melihat ke arah Zeco yang digendong oleh Albezro, anak itu malah tampak anteng saja. Biasanya anak kecil itu akan berontak bila digendong orang lain. Tapi kenapa Zeco sangat nyaman? Geana merasa amat sedih, anak-anaknya butuh perhatian dari ayahnya, tapi Papanya malah pergi entah kemana sekarang.

Apa karena mereka cacat? Cacat juga seorang anak yang butuh perhatian, mereka butuh seseorang untuk tempat sandaran mereka.

Sesampainya di sebuah ruang, pintu pun di buka, ruangan itu bahkan sama besar dengan ruang tamu rumahnya.

Pantas saja harganya mahal, bahkan ruangnya itu di lengkapi kulkas, sofa, Tv besar bahkan ada mesin cuci dan pengering baju.

'Wah, ruang sakit ini sangat berbeda dari ruang sakit lainnya ya, pantas saja banyak yang berobat di sini,' batin Geana.

Zeky pun di angkat ke atas brankar, Geana juga berusaha berdiri, Albezro mendudukan Zeco ke atas sofa lalu membantu Geana untuk duduk di sofa.

"Terima kasih banyak Direktur," ucap Geana merasa tidak enak hati.

"Tidak perlu sungkan," ucap Albezro.

"Ibuk kalo ada apa-apa kasih tau suster aja ya, suster ada 24 jam menunggu, telpon aja pake telpon yang ini ya," ucap Albezro menunjukkan ke arah sebuah telpon di atas meja, telpo5iu hanya khusus untuk menghubungi para perawat saja.

"Iya, terima kasih Direktur," ucap Geana lagi.

"Ya udah, saya pamit dulu ya," ucap Albezro.

"Papa," panggil Zeco kepada Albezro membuat Geana terkejut.

"Maafkan anak saya Direktur, Zeco kamu nggak boleh panggil Papa," ucap Geana merasa jadi serba salah.

Bagaimana kalau pria itu sudah punya istri mendadak ada istrinya datang dan mendengar anaknya memanggil pria asing itu Papa, bakal habis dirinya.

"Tidak apa-apa, tadi dia juga sudah panggil Saya Papa, ini yang ke empat kalinya," ucap Albezro tersenyum.

"Apa!" Geana benar-benar merasa malu sekali, ingin rasanya ia menggali lubang dan sembunyikan kepalanya agar Albezro tidak melihat wajahnya.

"Maafkan anak saya Direktur," ucap Geana berusaha bangun dan membungkukkan badannya beberapa kali.

"Tidak apa-apa, saya tidak masalah kok," jawab Albezro. "Ya udah, saya permisi dulu ya," ucap Albezro pamit.

"Papa! Ikut!" Pinta Zeco mengulurkan tangannya minta di gendong.

Seketika Geana jadi batu. Bagaimana mungkin anak introvert seperti Zeco bisa dekat dengan orang asing, selama ini ia juga tidak pernah meminta Bion untuk menggendongnya.

...☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️☃️...

...☃️☃️☃️☃️ Bersambung ☃️☃️☃️☃️...

1
Sukanti Sukanti
Luar biasa
Sukanti Sukanti
Lumayan
eti rohaeti
Luar biasa
adining kartika
bau2 pelakor
adining kartika
kasihana geana
adining kartika
hai kak.. mampir dikaryaku juga ya..
Mary 1283
tau berbakti pada orang tua bion tapi kalo si matre lena itu salah tegur dong bukan hanya iya iya angguk angguk apa pun kelakuan ibu bion itu....nahhhh lena sekarang dapat karma,cacat aja masih mata duitan...bion pria gak punya ketegasan...
Reindra Bagas
Luar biasa
Sugiharti Rusli
hehehe, seperti itu yah🙃🙃🙃
Sugiharti Rusli
jiahh, ditinggalin juga kah sama suaminya akhirnya si Wina ini,,,
Sugiharti Rusli
kita lihat anak su Wina apa punya kekurangan nanti,,,
Sugiharti Rusli
hmmm,,,
Sugiharti Rusli
agak kurang elok sih yah si Zeko ada di situ dan mendengar percakapan orang dewasa
Sugiharti Rusli
maling teriak maling deh tuh si Bion sama Angelista,,,
Sugiharti Rusli
ampun yah si Geana, tapi bagus sih dia telat tahu berita hoax itu jadi ga terlalu dipikirkan,,,
Sugiharti Rusli
jangan sampai si Geana terpengaruh sama berita hoax itu yah
Sugiharti Rusli
ah beneran yah keluarga mereka toxic semua, itu anaknya si Angelista siapa yang urus yah🙄🙄🙄
Sugiharti Rusli
uda cacat masih aja sombong nih emaknya si Bion,,,
Sugiharti Rusli
dasar orang toxic memang pasnya dapat pasangan modelan si Bion yang toxic juga
Sugiharti Rusli
eeh masih sok jadi korban nih ulat bulu satu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!