NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembunuh Bunda

Aku Bukan Pembunuh Bunda

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Keluarga / Angst / Dunia Masa Depan / trauma masa lalu
Popularitas:32.7k
Nilai: 5
Nama Author: flowerrrsss

anatasya deanza putri, berusia 17 tahun.

Semula, Dia hidup dalam keluarga yang penuh dengan cinta. Rumah yang selalu menjadi tempat ternyaman baginya, rumah yang selalu memeluknya saat dia rapuh. Namun, tiga tahun yang lalu saat berusia 14 tahun, Segalanya berubah. Dirinya dituduh sebagai seorang pembunuh, dan penyebab meninggalnya bunda. Hari demi hari dia lewati dengan rasa sakit dari keluarganya.

Rumah yang dulu menjadi tempat dia berlindung. Kini rumah itu menjadi tempat penyiksaan dan rasa sakit bagi fisik maupun mentalnya.

Akankah gadis itu terus bertahan sampai akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon flowerrrsss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 23

Tasya menatap wajahnya di cermin toilet sekolah. Dia menangis sendirian di toilet sekolah, dia membasuh wajahnya berkali-kali untuk menghilangkan matanya yang sembab. Tetapi, mata sembabnya tak kunjung menghilangkan. Dia terus menatap wajahnya yang berantakkan di cermin. Tasya mulai merasa bosan terus berada di toilet sekolah. Akhirnya tasya memutuskan untuk keluar dari toilet itu.

Saat tasya keluar dari toilet, dia melihat william yang sedang bersandar di dinding depan toilet perempuan sambil melipat kedua tangannya. Tanpa mengucapkan apa pun, tasya menghampiri sang kakak. Dia bisa merasakan keberadaan william di sana untuk menunggu dirinya.

"ada apa kak?"

William tak menjawab tasya, dia justru menarik lengan tasya dengan kasar, menuju ke rooftop di sekolah. William sengaja membawa tasya ke sana, untuk menghindari siswa yang sedang belajar. Di rooftop sangat sepi, hanya ada tasya dan william.

"kenapa lo ngebully?" tanyanya.

"aku ga ngebully"

"kenapa, lo ngebully orang sya?"

"aku ga ngebully kak"

"GA ADA YANG NGAJARIN LO BUAT NGEBULLY ORANG SYA. KENAPA LO NGEBULLY!" teriak william emosi. Dia mengguncang-guncang tubuh adiknya.

Teriak william membuat tasya tersentak kaget. Cowok itu sangat emosi, emosinya tak terkendali.

Tasya tak dapat melawan tuduhan william, air matanya mulai mengalir.

"LO MIKIR GA SIH? PERASAANNYA GIMANA SYA?"

"MIKIR BODOH"

Tasya tak bisa terus-menerus sabar, kini kesabaran sudah habis. Emosinya tak dapat terbendung lagi. Pikirannya terus memberontak, memintanya untuk mengeluarkan semuanya.

"HARUSNYA KAKAK CARI DULU KEBENARANNYA. KAKAK GA TAU APA YANG TERJADI, TAPI SEENAKNYA KAKAK MARAHIN AKU!" amarahnya tak dapat dia tampung lagi.

"dia yang mulai kak, dia ngejelekkin bunda. Aku ga suka dia ngomongin bunda yang jelek-jelek"

"GAUSAH BAWA-BAWA BUNDA UNTUK MEMBELA DIRI LO SYA!"

"aku ga ngarang kak, itu nyata. Mereka memang ngejelekkin bunda" ucap tasya dengan air mata yang terus mengalir di pipinya.

"gua ga percaya sama pembully kaya lo!"

Tasya menggelengkan kepalanya. Dia heran kepada kakaknya itu, harusnya dia berada di sisi tasya, mempercayai, melindungi, dan membela tasya.

"aku yakin, kalau kakak di posisi aku, kakak bakal lakuin hal yang sama kaya aku, atau bahkan lebih dari itu"

William memutar bola matanya malas. Dia muak mendengar pembelaan tasya yang tidak mau mengakui kesalahannya.

"kakak kecewa sama aku? Aku jauh lebih kecewa sama kakak!" tegasnya.

"terserah kakak mau percaya atau ngga sama aku. TERSERAH!" ucap tasya sambil melangkah pergi meninggalkan william sendiri di sana.

William hanya diam, menatap punggung tasya yang perlahan mulai menghilang dari pandangannya. Ini pertama kalinya dia melihat adik bungsunya semarah itu.

"dasar pembully"

"ga nyangka banget ya. Wajah sekalem dia ternyata tukang bully"

"takut banget ada tukang bully"

"jijik banget gue sama tuh cewe. Udah murahan, pembully lagi"

Banyak sekali siswa yang membicarakan keburukan tasya. Saat tasya berjalan menuju gerbang sekolah, para siswa dengan sengaja mengatakan hal buruk tentang tasya, agar tasya dapat mendengarnya.

Tasya sangat lelah sekali, dia tak punya energi untuk menanggapi asumsi mereka mengenai dirinya.

☆☆☆☆☆

PLAKKK

Lagi-lagi satu tamparan keras mendarat di pipinya. Kini dia tak memegang pipinya yang terasa nyeri sekali. Dia sangat lelah sekali terus-menerus berada di posisi itu.

"aku capek pah. Marahnya nanti lagi ya, aku mau istirahat" terlihat sekali di wajah tasya, dia lelah dan sangat butuh istirahat.

Dengan berani tasya melangkah menjauh dari dion. Saat dia mulai melangkah, dion dengan cepat menarik tangan tasya dengan kasar, lalu menghempasnya dengan sangat kasar.

"BERANI YA KAMU"

PLAKKK

Satu tamparan lagi mendarat di pipi tasya. Lagi-lagi, tasya tak melawannya, atau pun menunjukkan rasa sakitnya.

"KENAPA KAMU NGEBULLY?"

Tasya menghempas napas kasar, dia hanya diam. Melihat tasya yang seperti itu, dion makin di buat sangat marah.

"JAWAB BRENGSEK!"

"APA!?"

Dion tak percaya putrinya akan menjawabnya dengan nada tinggi seperti itu.

Kini dion mendorong tubuh tasya, membuatnya hilang keseimbangan dan tersungkur ke lantai.

"ULANGI!"

"APA!"

Saat mendengar itu, dion langsung menendang tubuh tasya.

"UNTUK APA KAMU NGEBULLY?"

"dia yang mulai pah. Dia ngejelekkin bunda"

"GAUSAH BAWA-BAWA BUNDA KAMU UNTUK JADI ALASAN!"

"AKU GA JADIIN BUNDA SEBAGAI ALASAN!"

"DASAR ANAK GA TAU DIRI"

Dion menarik kasar tubuh tasya agar berdiri. Mencengkeram rahang tasya dengan kuat.

"APA BUNDA PERNAH NGAJARIN KAMU UNTUK MEMBULLY? NGGA KAN? LALU KENAPA KAMU MEMBULLY ORANG?!"

Tasya menghempas cengkeramaan tangan dion dari rahangnya.

"pah, lihat aku pah. Aku anak papah kan? Aku putri papah? Apa aku ga berhak untuk bahagia? Aku ga boleh sekali aja ngerasa tenang? Aku capek pah. Aku kangen papah yang dulu, aku kangen jadi putri kecil kesayangan papah. Aku rindu. Tapi kenapa sekarang papah sebegitunya benci sama aku? Apa rasa sayang papah udah ga ada untuk tasya?" tasya mengeluarkan unek-unek di hatinya. Dari dulu dia ingin sekali mengutarakannya, tapi dia tak berani. Air matanya menetes terus-menerus tanpa henti.

Dion yang mendengar putrinya mengutarakan isi hatinya, hanya bisa berdiam diri sejenak. Setelah beberapa menit berlalu, dia kembali mencengkeram rahang tasya.

"KAMU PENYEBAB ISTRI SAYA MENINGGAL!"

"AKU JUGA SAMA KEHILANGANNYA KAYA KALIAN. BUKAN CUMA PAPAH SAMA KAKAK DOANG YANG KEHILANGAN SOSOK BUNDA!"

PLAKKKK

Untuk ketiga kalinya dion menampar pipi tasya.

"DASAR ANAK GA TAU TERIMA KASIH. PERGI KAMU DARI RUMAH INI!"

Mendengar dirinya di usir dari rumah, membuatnya mematung. Dia tak mampu mengatakan apa pun. Dion pergi meninggalkan tasya.

Tasya mencoba mencerna apa yang terjadi. dirinya di usir?

William tak ingin pulang ke rumah, dia tau apa yang akan terjadi di rumahnya. Dia sangat malas jika harus melihat penyiksaan dion terhadap tasya. Dia memutuskan untuk nongkrong bersama temannya-temannya di kantin belakang di sekolahnya. Kantin itu memang sudah menjadi markas bagi banyak siswa, terutama siswa laki-laki.

"will, ada yang nyari lo tuh"

"siapa?"

"kayanya adik kelas"

William melangkah keluar kantin, untuk menemui seseorang yang mencarinya.

"kak, ada yang harus aku bicarain sama kakak"

"tentang?" tanyanya singkat dan dingin.

"tasya kak"

Saat mendengar nama tasya, william memutar bola mata malas.

"saya mohon kak, sebentar aja kok. Ada yang perlu kakak tau" ucap hazel saat melihat william hendak pergi meninggalkannya.

"dari mana video itu?"

"aku dapet dari kak clara"

William langsung beranjak pergi meninggalkan hazel. Dia menyalakan mesin motor. Melaju cukup kencang.

"TASYA!"

"SYA"

William berlari menuju kamar tasya. Dia mencari sosok tasya di kamar gadis itu, tetapi dia tak menemukan sosoknya.

"kenapa sih will" tanya bryan. Bryan heran dengan sikap adiknya saat itu, dia terlihat sangat panik.

"tasya mana kak?"

"kenapa will?"

"PAH, PAPAH!" teriak william memanggil dion.

1
Intan Noer
ini nih bapak2 Dajjal
Holipah
dion tdk menerima takdir
Kikiari Putri
semangat kk author abdate nya y 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
saya sangat suka dengan cerita nya apalagi dgn ketabahan Tasya yang bikin saya sebagai pembaca menangis pilu kk😭😭😭

sekali lagi semangat ykk author cepat 2 abdate y💪🏻💪🏻💪🏻👍🏻
Kikiari Putri
ya ampun itu hati Tasya terbuat dari apa sih kok masih aja bisa tersenyum dan perhatian padahal udah disakiti terus JD nangis gue baca nya😭😭😭😭
Murni Dewita
next
Murni Dewita
👣
Dina Tarau
tasya tinggal sj dgn temannya hachel
Dina Tarau
ko william begitu jahat ya
Dina Tarau
kasian si tasya
Ika Surya Ningsih
Aduh k ceritanya bgus banget..
walaupun bnyk mengadung bawang tpi aku suka k..
semangat k
Holipah
kakak nya egois udah d tinggal aja Tasya udah dewasa ttpi pikiran nya ky anak kecil
Yosda tegar Sakti
𝚜𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚋𝚊𝚐𝚞𝚜
muthia
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
Siti Aisyah Aisyah
up lg thor
Dewi Nurlela
koq segitu nya JD org tua sidion harusnya kan tanya baik"
Dina Tarau
tasya ank baik tingglkn sj kk dn bapakmu
😍nox cek😍
sesek ya baca nya Ampe nagis ... gx tau kalo di posisi Tasya bakal kuat gx😭😭😭😭😭😭 kk author y pinter bgt mulus karya ini
Holipah
jngan ketemuin Tasya sama keluarga nya Thor biar Tasya kasih keluarga lain yang sayang k Tasya biar kakak & bp nya nyesel yang memperlakukan Tasya ky bola😭😭
Holipah
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭 lanjut Thor ku pantengin 1x24 loh
Holipah
Clara yang suka jual diri biasa nya klw orang yang ngomong ky gitu dia pelaku 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!