NovelToon NovelToon
My Enemy Is My Love

My Enemy Is My Love

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Cintapertama / Tamat
Popularitas:5.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: seizy kurniawan

Tak ada yang menyangka jika orang yang dianggap musuh ternyata orang yang dikirim Tuhan untuk menjadi orang yang berarti dalam hidupnya.

Walau banyak sekali rintangan untuk mengucap janji suci. Tapi jika Tuhan sudah berkehendak rintangan seberat apapun tidak akan mengalahkan tekadnya.

Gama Alexander berubah menjadi posesif ketika sudah menjadi suami Elata. Tegas dan mempunyai karismatik yang menawan. Sehingga tak banyak yang kagum pada sesosok pengusaha muda tersebut.

Elata wanita yang dari dulu sangat dicintai dan diinginkan Gama. Siapa yang tidak kenal dengan wanita jutek itu. Tapi, setelah menikah dengan Gama, Elata berubah menjadi sosok yang ramah. Berbeda jika pada saat dengan Gama, wanita cantik itu akan berubah 180 derajat. Tingkah absurdnya akan kembali.

Apakah Gama dan Elata akan tetap bertahan dengan pernikahannya seperti waktu mereka pacaran dulu dengan cobaan yang akan datang menimpa pernikahan mereka. Ataukah akan sebaliknya?

Simak di MEIML

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon seizy kurniawan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ada Apa Dengan Elata

"Gama.... Sialan, brengsek loe. Berani beraninya loe nyuri ciuman pertama gue" makinya Elata yang tak di dengar oleh pemuda itu.

Elata shok, mendengar cerita Flora dan Cindy saat Gama menceburkan dirinya ke kolam, begitu juga dengan Marsel. dari mulai Gama yang menekan dada Elata, dan memberikan nafas buatan. Flora dan cindy menceritakan dengan antusias.

Elata sebal mendengar penuturan Flora . Apa lagi Flora sempat menggodanya gara-gara nafas buatan. Sesaat Elata menjadi bahan olok-olokkan dua temannya itu.

Elata melemparkan ponselnya ke sembarang arah di atas tempat tidur, kemudian gadis itu merebahkan tubuhnya di asar ranjang king size miliknya.

Tiba-tiba tangannya tergerak menyentuh dadanya, kemudian beralih ke bibirnya.

"Aahhh... Gama sialan" Teriaknya menutupi wajahnya dengan bantal.

****

Pagi sudah kembali. Sinar mentari yang nampak cerah secerah hari.

Pagi ini smua murid Garuda akan kembali bergelut dengan pelajaran yang slalu menunggunya.

Waktu baru menunjukan pukul 06.30. Masih pagi memang.

Di sekolah belum terlalu banyak murid yang hadir. Mungkin mereka masih menempati jalanan ibu kota yang selalu macet di pagi hari.

****

Di kelas sosial,

"Kenapa loe jadi nyalahin gue sih, Ra? Harusnya loe terimakasih sama gue! karna itu 'kan yang loe mau? Mencelakakan Elata"

Dua gadis yang tengah saling menyalahkan. Mereka ribut dengan beradu argumen, sama sama tak mau mengalah.

Egois memang.

Untung saja saat itu kelas keadaannya sepi, belum ada murid yang masuk. Selain hanya mereka berdua saja.

Jadi tak ada orang yang melihat dan mendengar mereka bertengkar.

"Tapi gak dengan dorong Elata ke kolam renang itu!" Rara menghela nafas. " Gara- gara loe yang nekat, Gama sama Elata semakin dekat 'kan? Apa lagi Gama...."

Rara tak melanjutkan kalimatnya. Gadis itu selalu marah saat Gama dan Elata yang dekat. Apa lagi hari sabtu kemarin itu Gama ngasih nafas buatan pada Elata. Yang secara tidak langsung mereka berciuman.

Rara marah, bahkan sangat- sangat marah. Ia mengepalkan ke dua tangannya sampai buku- buku jarinya terlihat memutuih.

Lalu ia melepaskan emosinya dengan cara menggebrak meja. Sampai-sampai Ariska memegang dadanya karna kaget..

Rara mengatur nafasnya yang naik turun. Kemudian ia mencoba rileks. Agar emosinya Mereda.

Visual Ariska

****

Satu persatu murid mulai berdatangan ke kelas. Karna hari ini hari senin, murid datang lebih awal sebelum upacara bendera yang slalu dilaksanakan hari senin di mulai.

Rara berlalu, gadis itu saat ini enggan bersama teman yang menurutnya slalu setia itu.

Ariska hanya menghelakan nafasnya kasar. Kemudian berlalu menyusul Rara yang akan pergi ke lapangan upacara. Karna bel pertanda upacara akan di mulai.

Semua murid SMA Garuda berbaris dengan rapi mengikuti upacara bendera. Sekitarnya kurang lebih empat puluh lima menit mereka melakukan upacara bendera. Setelah selesai semua murid mulai meninggalkan lapangan. Kembali menuju kelasnya masing- masing. Materi pelajaran sudah siap menunggunya.

****

Saat di koridor sekolah ada satu siswi yang sedang berlari cepat menuju kelas IPA 12 unggulan dua. Dia adalah Elata.

"Ini smua gara- gara cindy. Kalau aja seragam gue gak sama dia, gue gak bakalan telat kaya gini" Elata mengumpat sendiri sambil berlari sesekali melihat arloji di tangan kirinya.

Ya, sebelum Elata pergi ke sekolah, Elata ke rumah Cindy dulu untuk mengambil seragam yang ia cuci di rumah Flora waktu itu. Karna seragamnya hanya cuma satu.

Tadinya ada dua, tapi karna yang satunya udah gak muat di badan Elata, Elata jadi gak punya seragam cadangan 😊😊😊

Belum juga sampai di kelas, Elata sudah di panggil guru. Gadis itu ketahuan baru datang dan tidak mengikuti upacara.

Terlihat dirinya yang masih menggendong tas mini di punggungnya.

"Elata" panggilan yang tak di harapkan Elata. Ia berhenti dari larinya kemudian membalikan tubuhnya perlahan. Guru itu mendekat.

"Kamu telat?" tanyanya saat sudah ada di hadapan Elata.

Gadis itu hanya cengengesan memperlihatkan deretan giginya yang putih.

Visual Elata Rasya

"Kamu saya hukum !" menjeda kalimat, kemudian "Siang ini ada ekskul musik 'kan?" tanyanya Pak Farel. Elata mengangguk.

Ya, pak Farel guru olahraga itu. Selain menjadi guru olahraga, Pak Farel juga menjadi guru pembimbing ekskul musik.

Ekskul musik slalu di laksanakan setiap hari senin dan kamis sore. Setelah jam pelajaran kosong.

"Sebelum kelas ekskul musik di mulai, kamu harus membersihkan Aula itu dulu!"

"Lah pak, gak bisa gitu dong. Aulanya 'kan luas banget. Mana bisa saya membersihkannya sendiri?"

Pak Farel tak menggubris, Ia berlalu meninggalkan Elata yang mematung. Kemudian Elata menyusul. Ia berjalan menghentak- hentakkan kakinya. Sangat kesal.

****

Sampainya Elata di dalam kelas. Untung belum ada guru yang masuk, jadi Elata tak akan di humum. Pikirnya! Karna telat masuk kelas. Elata tersenyum saat melewati meja Cindy.

Elata melupakan satu hal, walaupun Elata tak dihukum karna datang telat ke kelas, ia akan tetap di hukum 'kan? Gadis itu 'kan sudah lebih dulu mendapat hukuman dari pak Farel. Guru ganteng super killer.

Elata menarik nafas kasar saat sudah mendaratkan bokongnya dikursi. Kemudia gadis itu menelungkupkan wajahnya di atas meja.

"Kenapa, El ?" Flora mencolek punggung Elata dari belakang. Yang di colek hanya diam tak menggubris apa lagi berbalik. Gadis itu masih bergelut dengan pikirannya.

Akan hukuman pak Farel yang membersihkan ruangan ekskul musik. Kebayangkan capenya gimana ?

Cindy ikut menoleh ke belakang

"Kenapa?" tanya Cindy pada Flora dengan suara yang tak terdengar. Flora hanya mengangkat kedua bahunya. Tidak tau.

"Selamat pagi?" Ibu Nina menyapa para murid. Ibu Nina adalah guru Biologi di SMA garuda. Selain itu beliau juga merupakan wali kelas IPA 12 unggulan dua.

Elata yang tengah menelungkupkan wajahnya kembali duduk dengan tegak.

"Selamat pagi, Bu"

Bu Nina mulai membuka buku Biologinya yang super tebal. Mencoba menjelaskan kembali tentang pentingnya mengetahui ilmu biologi.

"Ada yang masih ingat dasar ilmu biologi itu apa?" Tanyanya bu Nina. Beliau melangkahkan kakinya ke depan, tepat di depan meja Cindy.

Menekan kedua telapak tangannya di meja Cindy. Matanya menatap tajam ke arah murid-muridnya. Mereka tertunduk, mungkin takut pada tatapan tajam bu Nina.

Bu Nina 'kan seperti itu. Walaupun baik, bukan berarti beliau tidak ketat membimbing anak didiknya saat sedang belajar.

Tak ada yang menjawab, mereka masih tertunduk.

"Gama" Mata Bu Nina mengarah ke arah Gama.

Gama yang sedang mencoret-coret buku. Kemuduan menyimpan penanya di atas buku itu. Kemuadian berdiri.

"Ilmu Biologi adalah sel sebagian satuan dasar kehidupan, satuan dasar pewarisan yang berupa gen serta evolusi yang di anggap sebagai mekanisme pendorong yang menyebabkan munculnya spesis baru. Biologi juga meyakini bahwa makhluk hidup bertahan dengan mengonsumsi untuk mengubahnya menjadi energi yang menyalurkan keseluruh tubuh untuk menjaga kestabilan tubuh"

Gama menjelaskan dengan panjang lebar secara detail. Kemudian kembali duduk.

****

Waktu terus berputar. Matahari juga semakin naik ke atas kepala. Panas yang menyerpa gedung sekolah SMA Garuda.

Suara bel yang di nantikanpun berbunyi. Tanda waktu istirahat sudah tiba.

Smua murid menghela nafas lega. Akhirnya pelajaranpun berakhir.

Askan mengangkat kedua tangannya ke atas, meluruskannya.

"Kantin yo gay's!" Ajaknya Askan pada teman- temannya. Yang langsung mendapatkan anggukan dari mereka tanda setuju.

****

Dikantin sekolah

Elata dan dua sahabatnya duduk di meja yang biasa mereka tempati. Mereka sengaja memilih tempat duduk yang bisa melihat ke arah lapangan futsal. Melihat cowo- cowo yang sedang bermain futsal. Tapi kali ini yang bermain fuysal bukan Gama and the geng. Tapi adik kelas 10 yang sedang bermain.

" El, kenapa sih loe dari tadi gak nyaut -nyaut ?" Tanya Flora heran melihat karibnya itu yang tak biasanya diam. Gadis itu 'kan slalu berisik dan bawel.

"Loe sakit? Kalau loe sakit gue anter ku UKS aja ya?!" sambungnya Cindy. Gadis itu masih khawatir dengan kondisi Elata yang sempat tenggelam waktu itu.

Elata masih diam. Dia hanya mengaduk ngadukan jusnya. Pandangannya kosong.

Apa yang tengah Elata pikirkan?

Flora menyikut tangan Cindy yang di lipat di atas meja. Mereka hanya beradu pandang heran. Kemudian mengangkat kedua bahunya bersamaan.

"Bener-bener sial gue hari ini. Udah mah kesiangan terus lagi bisa-bisanya Pak Farel menghukum gue bersihin ruangan ekskul musim. Ya Tuhan" Rutuknya dalam hati. Tangannya masih mengaduk jus dengan sedotan. Kemudian menundukkan kepalanya. Sampai Elata tersadar ada empat pemuda yang menghampiri mejanya.

"Geser-geser!" Abram membuyarkan lamunan Elata.

"Apain sih, loe?" tanya Elata, tapi gadis itu tetap menggeser tubuhnya. Kemudian Abram duduk di samping Elata dan Andra di samping Abram.

"Cind, loe pindah dong duduknya!" titah Askan pada Cindy yang duduk di samping Flora. Dan Gama sendiri duduk tepat berhadapan dengan Elata. Flora di tengah antara Gama dan Cindy.

"Loe aja sana duduk sendiri! Ngapain nyuruh gue pindah?"

"Gue mau deket sama Flora tau"

"Flo, loe mau duduk deket Askan?" Cindy malah bertanya pada Flora.

"Ogah!" jawab Flora dengan spontan.

Mereka tertawa girang melihat wajah Askan yang cemberut.

"Kaya cewek aja loe, As. Wajah Askan yang di buat cemberu.

Mereka yang ada di satu meja tertawa, tapi tidak dengan Elata.

****

Ada apa ya dengan Elata????

TBC

next episode

****

makasih yang udah ngikitin karya aku sampai episode ini..

lope yu 😘😘😘😘😘😘😘😘

1
Indah Sari
kmmmnuygrfeeĺllllllhkrdfxc, hcdnnikno p frsvtr
I’m Aylaa
Lumayan untuk bab pertama..
Suci Narala Lendra
aku suka cerita ini, selain alurnya mengasyikan partnya banyak2 lagi, trima kasih kk thor👍
Suci Narala Lendra: Sma2 kk thor, thank ceritanya👍👍👍
Good luck
total 3 replies
PENGEPUL MAMAH MUDA
gamalama 🤣🤣🤣
dewi deshita
ih nyebelin ngeselin banget, airmata aku udah se ember kirain elata meninggal huhuhu
dewi deshita
mssa meninggal sih jadi males deh
Angun Elok
huhfhhttt kirain bneran ninggl tor
Angun Elok
ini beneran mati elatax ... g suka ... 😭😭😭😭😭😭
Angun Elok
qg gama gitu ... beda dari suami yg laen... biasax law usg kan antusias
Angun Elok
hamil paling elata .. dr nya aja yg bego
Angun Elok
cintax awet semua ... dri SMA smpe pelaminan semua.. indah ya g px mntan
Angun Elok
pinjm kt" x diln 2
Angun Elok
wah kirain marsel dah tewas tor
Angun Elok
bener kata elata .. g mo jd milia klo akhirx di tingglin
Morta Pangaribuan
wom keren
Ichy
nggak asyik de masa elata meninggalkan 😭
faradilla aulia azzahra
thor jngan bnyak² dong ngsih bawang nya kan perih😭😭😭😭😭
Karina Hilya Ajibah
jangan di gantung dong thor😫😫
Agus Sohe
ggpppp
Morta Pangaribuan
baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!