Series Kedua
Sebelum membaca novel ini hendaknya terlebih dulu baca novel Terjerat Rasa.
Sebuah kisah cinta yang kembali terulang dalam ruang waktu dan jiwa yang berbeda, bertemu kembali merangkai kisah cinta dan mengarungi peliknya kehidupan.
Mutiara Mikha Aditama adalah gadis kalem nan cantik yang tangguh, ia jarang tersenyum karena badai kehidupan itu terlalu kuat mengepungnya.
Akankah ada seseorang yang mampu membebaskan Mutiara dari kepungan badai kehidupan itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7 - Kesalahan
Suasana pesawat kembali terbang dengan normal. Terdengar Pramugari menyampaikan informasi yang akhirnya bisa menenangkan semua orang, bahwa pesawat yang mereka tumpangi sudah dapat terbang dengan aman dan para penumpang juga sudah boleh melepas sabuk pinggang mereka.
Tidak berapa lama kemudian, pesawat kembali mengalami turbulensi hebat secara dadakan yaitu menabrak awan yang sedikit keras, sehingga pesawat oleng ke kanan lalu kehilangan kestabilan terbang di ketinggian ribuan kaki, sontak penumpang yang berada di posisi kiri terlempar ke kanan karena mereka sudah membuka pengikat pinggang, turbulensi hebat itu juga menjatuhkan barang-barang yang ada.
"Aaaau!" semuanya histeris berteriak termasuk jerit Mutiara yang paling keras. Tubuh wanita itu sampai meloncat menindih tubuh Bastian dan kepala pria itu terbentur keras ke dinding pesawat.
"Uuh!" ucapnya kesakitan.
Pesawat masih bergoyang hebat dan pilot bekerja keras menstabilkan keseimbangan penerbangan mereka.
"Auuuuuw!" jerit lebar mutiara tepat di wajah Bastian sampai ia tidak sadar telah meremas kuat batang kejantanan Bastian karena posisi kaki pria itu yang terbuka lebar.
"Auuuuuuw!" Keduanya saling menjerit secara bersamaan.
Mutiara menjerit karena ketakutan membayangkan pesawat akan jatuh dan hancur berkeping-keping, sementara Bastian menjerit marah tidak terima telah dilecehkan oleh Mutiara, sungguh pertemuan yang heboh dan menegangkan.
Bastian menolak tubuh Mutiara ke tempat duduk semula, seketika itu pula putri Nia Devira itu pingsan.
Pilot akhirnya berhasil kembali keluar dari turbulensi yang mengerikan, mesin pesawat masih tetap bertahan hidup meski dihantam awan buruk, karena Singapura airline salah satu maskapai penerbangan terbaik yang bukan kaleng-kaleng.
"Haduh! Ini perjalanan yang benar-benar mematikan ditambah lagi ulah perempuan kampungan ini, apa dia benar-benar baru pertama kali naik pesawat! Seharusnya tadi aku mengambil kursi bisnis sendiri!" ucap kesal Bastian ingin marah kepada Mutiara namun pria itu terbengong melihat wanita itu terdiam di atas kursinya.
"Dia mati atau pingsan?" Bastian meraba urat nadi leher Mutiara.
"Dia Pingsan???"
Bastian langsung dengan cepat, mengikatkan sabuk pengaman di pinggang Mutiara, gadis muda itu sungguh shock sudah membayangkan pesawat itu akan terjatuh.
*
Akhirnya masa menegangkan itu berlalu, pesawat berhasil mendarat dengan selamat di Bandara Soekarno Hatta, meskipun suasana di dalam pesawat sedikit berantakan.
Semua penumpang bersorak gembira mengucapkan ungkapan terima kasih kepada Tuhan karena pesawat dapat mendarat dengan selamat, tidak ada satupun penumpang dan awak kabin yang terluka ataupun tewas.
*
"Huuuuft!" ucap lega Bastian masih berdiam lemas ia membiarkan semua penumpang turun terlebih dulu.
Bastian bangkit dan menuju ruang pilot dengan emosi, ia mengomel marah disana.
"Apa kalian tidak mengerti jika cuaca sedang tidak baik, mengapa kalian tetap nekat menerbangkan pesawat ini!" omel tidak terima Bastian dengan bahasa Inggrisnya kepada pilot dan awak kabin lainnya.
"kami minta maaf Pak!"
Semua kru maskapai meminta maaf karena telah membuat penumpang merasa tidak nyaman dan penuh ketakutan.
*
Bastian segera turun karena Jun Hui dan pengawal lainnya sudah datang menjemput kedatangan si Tuan Muda itu.
Saat Bastian ingin turun seorang pramugari menyapanya dengan sopan.
"Maaf Pak, apakah gadis itu kekasih anda? kami sudah berusaha membangunkannya tetapi ia tidak terbangun, sepertinya dia pingsan."
Bastian terbengong sejenak menatap ke arah Mutiara.
"Ouh Iyah, aku hampir saja lupa, dia tidak bisa lolos seenaknya, dia harus membayar denda kepadaku karena sudah melecehkan aku!" senyum tipis Bastian.
Bastian pun menelpon Jun Hui agar masuk ke dalam pesawat untuk mengangkat Mutiara dan membawanya masuk ke dalam mobil dan mencari barang-barang milik wanita itu.
Ponsel Mutiara masih dalam keadaan non aktif, ia sangat patuh terhadap peraturan menaiki pesawat dengan tidak berani menyalakan ponselnya meski orang-orang tetap menyalakan ponsel dalam mode pesawat.
*
"Akhirnya Bastian membawa Mutiara ke rumah besarnya. Mutiara diletakkan di kamar tamu yang cukup luas. Rumah besar nan mewah itu, baru saja Ryan Alaska belikan khusus untuk Bastian Enzo, ada beberapa pengawal dan pelayan lainnya yang tinggal di rumah itu.
Keesokan paginya.
Mutiara terhentak bangun dari tidurnya, karena seorang pelayan paru baya menyapanya dengan sopan.
"Selamat pagi Nona, saya akan membantu apapun keperluan anda!"
"Aku dimana? Di surga atau neraka?" tanya kocak Mutiara yang berpikir jika ia telah tewas dan sudah berada di alam yang berbeda.
perlahan pelayan reflek tersenyum manis.
"Nona, sedang berada di rumah Tuan Bastian?"
"Siapa Bastian?" ungkap panik Mutiara melihat dan memperhatikan pakaiannya masih utuh tanpa ada perubahan yang begitu mencolok.
"Alhamdulillah aku selamat, sudah ada di daratan!" gumam Mutiara.
"Tuan Bastian adalah pemilik rumah ini, jika Nona ada keperluan, Katakana saja!" ucap si pelayan.
"Saya mau pulang!" Mutiara bangkit dan menggeret kopernya keluar kamar.
"Nona sebentar!" panggil si pelayan.
"Ada apa?"
"Jangan pergi begitu saja, tolong permisi dulu kepada Tuan kami!"
"Dimana Tuan kalian itu?" tanya Mutiara.
Si pelayan rumah itu pun mengantarkan Mutiara ke area kolam renang, terlihat Bastian sedang asyik berenang di pagi hari.
"Silahkan!" ucap si pelayan.
"Terima kasih!"
Pelayan itu pun pergi.
Dalam langkah perlahan, Mutiara mendapati Bastian yang tengah asyik berenang di kolamnya, setelah diujung tembok kolam, Bastian melihat Mutiara sudah berdiri tegak memperhatikan dirinya.
Bastian beranjak keluar dari kolam dan melangkah cepat mengambil handuk.
"Kau sudah bangun!" ucap santai Bastian melingkarkan handuknya sebagai penutup bokongnya, lalu minum kopi hangat dengan santai
Mutiara masih berdiri tegak dengan memegang kopernya.
"Kamu yang tadi ada di pesawat?" tanya Mutiara dengan raut polosnya.
"Apa kamu baru pertama kali naik pesawat sampai bertingkah seheboh itu dan jelas merugikan dirimu sendiri," ucap cepat Bastian.
"Maksudnya??" Mutiara bertanya-tanya sampai dahinya mengerut tajam.
Bastian memerintahkan salah satu pengawalnya untuk membawa sebuah kertas yang sudah dia siapkan.
"Ini Bos!"
"Berhubung karena aku malas banget menjelaskannya plus bicara dengan kamu, aku sudah siapkan berkas sah dari kepolisan, silahkan baca!"
"Ke... kepolisian!" Mutiara semakin gugup.
Dalam tangan sedikit gemetar dan jantung deg degan, Mutiara membaca sebuah berkas resmi dari kepolisian yang isinya menjelaskan Mutiara harus menjalani hukuman tahanan selama dua tahun atau denda sebesar 3 Milyar rupiah karena telah melakukan tindak pelecahan kepada saudara Bastian Enzo selama berada di dalam pesawat Singapura Airline menuju Soekarno Hatta.
"Pelecehan apa?" ucap gugup Mutiara semakin tidak paham.
"Jangan paksa aku untuk membawa polisi ke rumah ini agar kau baru mengingat dan mengakuinya, kau sudah meremas kejantananku seenaknya!" ucap ketus Bastian.
Mutiara berusaha mengingat.
"Aku...aku tidak sengaja, itu karena aku begitu takut!" Mutiara mencoba menjelaskan.
"Takut? Atau justru malah mengambil kesempatan?" ucap Bastian pergi meninggalkan Mutiara hendak berganti pakaian.
Gadis itu tidak terima ia terus mengikuti langkah Bastian dengan wajah meringis.
"Tuan, sumpah itu tidak sengaja, tolong cabut laporan itu!"
"Kau tidak sengaja, tapi kau sadarkan?" bentak keras Bastian dengan wajah yang sangat marah.
Mutiara sampai terdiam, terkejut dengan bentakan keras Bastian yang menakutkan.
"Kita jelaskan semua di kantor polisi!" ucap tegas Bastian, melangkah cepat menaiki tangga menuju kamarnya, ia segera berganti pakaian.
*
"Ya Allah, cobaaaan apa lagi iniiiiiiii! Kenapa nasibku selalu siaaaaaaal," ucap kesal Mutiara jingkrak-jingkrak kesurupan karena kesal dengan dirinya.
Mutiara kebingungan
Jangan lupa dukung kisah ini yah guys agar terus bisa update caranya berikan like, gift, vote, komen sebanyak-banyaknya, share juga ke media sosial kalian.
Follow IG Author @Sarahmai_07 yah🤗🤗
ikut merasa senang dan gembira dengan akhir cerita yang berakhir bahagia, Farel pun akhirnya mnyadari kesalahannya serta mau meminta maaf.
Setiap kehidupan ada hal2 yang harus kita lalui baik ataupun buruk. terkadang kita menanyakan mengapa hal2 buruk harus menimpa diri kita..namun yakinlah setiap kejadian yg kita lalui adalah garis hidup yg harus kita lalui yang mngkin saja memberikan pelangi buat hidup kita kedepannya.
Begitu juga dengan kehidupan Mutiara..yg sedari kecil harus menderita, memiliki ibu yg gila dan ayah yg sudah tiada. Namun berkat doa, jerih payah, usaha, kepintaran dan hati yang tulus menerima semua kehidupannya dengan ikhlas dan sabar semuanya akhirnya berakhir bahagia dan indah untuknya
Tentunya banyak hal yg dapat kita petik dari novel ini seperti ttg kasih sayang seorang nenek dan Bunda Adinda kpd cucu dan anaknya. Serta ketulusan hati mutiara dalam mnjalani kehidupannya
Terima kasih Kak Mai atas novelnya..ditunggu utk novel berikutnya.
Tetap semangat, sehat selalu dan sukses utk karya2nya...🙏
ini adiknya Mutiara akan seumuran sama anaknya dong 🤭🤭🤭
semoga bs mngikuti jejak Bastian dan Mutiara 🤭🤭
jgn kalah lahh..coba dekatin Tiffani
itulah buah dari kedengkian dan keserakahanmu..
dan alhamdulillah semua happy ending dengan pasangan'y masing", trimakasih banyak buat ka'Sarah yang telah membuat karya luar biasa ini banyak hikma yang di petik dari kisah MH banyak pelajaran hidup terutama PERJUANGAN, SABAR juga Keikhlasan... jangan menyerah dengan ke ada'n di saat qita berasa dalam titik terendah selalu berserah diri dan berpasrah kepada Allah...
trimakasih banyak ka'sarah di tunggu lagi karya" hebat mu tetep semangat dan sehat selalu ya🤗🤗🤗🥰🥰🥰🥰