Novel kali ini menceritakan tentang pertemuan tak sengaja Kania dengan CEO tampan di hotel. Lucu seru jangan lupa like.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka Murniasih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Asisten Pembantu
Happy Reading 😘
__**__
"Gue kasih waktu Lo satu Minggu, gue mau kita beli tanah panti asuhan itu, terserah gimana caranya. Cari siapa pemilik asli tanah itu dan beli."
"Astaga gila beneran nih orang!"
"Ha-ha-ha landak kecil itu harus tau siapa Kevin Pratama."
"Terserah Lo aja lah Vin,, gue mah apa atuh remahan rengginang." jawab Andri sambil berlalu.
Keesokan paginya.
"Astaga aku terlambat lagi!" Kania bangun dari tidurnya dengan kaget dan segera loncat dari kasur setelah menyambar handuk yang tersampir di gantungan kecil di samping lemari pakaiannya dan dengan gerakan secepat kilat masuk ke kamar mandi.
Tak butuh waktu lama Kania sudah keluar dan dengan cepat berpakaian. "Ampun minyak wangi ku mana lagi, harus di semprot minyak wangi nih secara aku baru aja mandi bebek, pasti gak bakal kecium harum wangi sabun nya!" gumamnya membuka laci lemari.
Menutup pintu dan berjalan cepat menuju halte bus. "Please kali ini aja semoga bus berpihak padaku." doa Kania dengan kaki bergoyang karena tak sabar menunggu bus datang.
Setibanya di tempat kerja yang baru dua hari Kania lakoni, dengan tergesa-gesa dia masuk.
"Halooo selamat pagi semuanya, maaf saya agak sedikit terlambat." sapa nya kepada yang lain.
"Hei kamu siapa karyawan baru ya?" tanya seorang pria berpakaian santai dengan topi dikepalainya.
Kania menoleh dan menghampiri. "Nama saya Kania pak, saya baru dua hari kerja disini sebagai asisten pembantu disini."
"Kamu tadi terlambat ya, kamu tau gak kita kerja itu harus profesional!"
"Iya pak maaf, tadi bus nya lama."
"Saya gak mau tau alasan kamu, besok gak boleh telat lagi. Sudah sana kerja!"
"Baik pak"
Ini adalah pekerjaan pertama sebelum melanjutkan menjaga toko boneka dan mini market. Kania kamu pasti bisa, kamu harus semangat.
"Hei kamu asisten tolong berikan dokumen ini ke studio 5 ya."
"Baik mbak" Kania segera berlari menuju studio 5 yang kebetulan masih satu lantai, tak lama disana dia kembali lagi.
"Hei Kania!! antarkan parfum ini ke ruang make up artis di kamar nomor 3 ya, jangan sampai jatuh."
"Oke baik!" Sekali lagi Kania segera menuju ruang make up nomor 3.
"Huft pekerjaan dibagian manajemen artis itu sangat melelahkan apalagi untuk ku yang hanya asisten pembantu, tapi hanya ini pekerjaan yang banyak menghasilkan. Aku harus kuat.!" ucap Kania setelah ia keluar dari ruang make up yang masih kosong itu.
"Jadi artis itu enak ya, santai duduk manis, main hp jadi prioritas, uangnya banyak lagi. Tapi kenapa ruangan tadi kosong ya, harusnya kan sudah ada mbak Stevi? Apa belum datang ya, haduh mentang-mentang artis ngaret." Kania berjalan kembali sambil bergumam pelan.
"Asisten pembantu yang baru tadi kemana ya?" tanya salah seorang rekan kerja Kania.
"Sepertinya dia sedang mengantarkan parfum ke ruang make up, eh itu dia Kania sini!"
Kania pun mendekat "iya ada apa?"
"Ini tolong kamu bawakan minuman pesanan Mbak Stevi ke ruangan nya ya."
"Saya tadi baru dari sana pak, tapi ruangan nya kosong mungkin mbak Stevi belum datang?!" jawab Kania.
"Apanya yang belum datang, minuman ini tuh mbak Stevi langsung yang pesan. Mungkin waktu kamu kesana dia sedang di toilet. Sudah berikan minuman ini.!"
"Oh iya juga,, oke baik." Kania menerima minuman dan kembali melangkah ke ruang artis Stevi.
Kali ini Kania mendengar suara dari dalam sana.
Tok Tok Tok
"Permisi mbak Stevi, saya mau antar minuman!" ucap Kania seraya membuka pintu dan melangkah masuk.
"Taruh aja di meja."
Kania melihat Stevi Paramitha salah satu artis yang sedang naik daun itu sedang duduk dan menelepon seseorang.
Wah cantik nya,,, udah cantik gini nanti masih mau di poles lagi muka nya, waduh apa gak keberatan bedak ya hmm.
"Halooo akhirnya diangkat juga telpon ku, kamu kemana aja sih lama sekali, gak kangen ya sama aku?!" ucap Stevi dengan manja.
"Sayang kamu jadi datang ke studio kan? Sudah sampai mana? Apa tebak kamu dimana? Hemmm jangan-jangan kamu sudah ada di depan pintu ya sayang?" lanjut Stevi.
Astaga ko mirip seperti suara cowok gila mesum sih? Kalau bener iya bisa sial aku.
Ceklek.
Wow,,, ada siapa disini Kania benar-benar keberuntungan ku.
"Kevin,,, lama sekali kamu gak menemui ku?" Stevi berhambur ke pelukan Kevin.
"Maaf sayang, aku sibuk."
"Jahat nya, aku tuh kangen tau sama kamu."
Kavin berjalan melewati Stevi menghampiri Kania.
"Halooo nona Kania, eh mbak Kania kita bertemu lagi ya, baru kemarin bertemu sekarang sudah bertemu lagi."
"Hemmm pak direktur anda ini ada dimana-mana ya, jangan-jangan Anda sejenis amoeba ya yang bisa membelah diri dan muncul dimana saja?!"
"Ah tidak juga,,, kamu tau gak jangan-jangan ini yang namanya takdir."
"Takdir apa...?"
Stevi kesal merasa diabaikan Kevin melangkah maju dan bergelayut manja di sebelahnya dengan mata tajam menatap Kania.
"Kevin, kamu kenal sama si asisten pembantu ini?"
"Oh jadi dia disini sebagai asisten pembantu?"
"Emang kenapa dengan asisten pembantu, ada masalah?!"
"Kevin ayo kita duduk dan ngobrol disana." ajak Stevi sambil menunjuk sofa yang tadi dia duduki sebelumnya.
Melirik Kania sebentar dan berjalan ke sofa dengan masih Stevi disampingnya.
"Oiya asisten pembantu tolong ambilkan satu minuman lagi ya."
"Baik." Kania melangkah keluar tak lama kemudian dia pun kembali dengan segelas jus di atas baki yang dia bawa.
Tok Tok Tok
Kania mendorong pintu dengan sebelah tangannya dan masuk kedalam, membuat aktivitas didalam ruangan itu terhenti. Kania cuek tak perduli segera berjalan mendekati meja ingin segera menaruh minuman dan pergi dari sana.
"Kamu kalau mau masuk bilang apa kek, jangan asal nyelonong aja!" bentak Stevi kesal kemesraan nya dengan Kevin terganggu.
"Maaf mbak Stevi tadi saya sudah mengetuk pintu."
"Apa kamu panggil saya mbak, emang kamu pikir kamu siapa? panggil saya nona Stevi, paham!"
"Oke baik nona Stevi"
Belum sempat gelas jus di letakkan diatas meja, kaki nya tersandung karpet yang ada di lantai ruangan, dengan cepat jus meluncur keatas paha Stevi yang sedang duduk, mengenai rok mini nya.
Stevi bangun dari duduk nya dan PLAKKKK
Tamparan keras melayang di pipi Kania.
"Dasar bodoh, pekerjaan yang begitu mudah aja kamu gak becus. Lihat pakaian ku jadi kotor kan. Kamu pikir kamu bisa menggantikan nya Hah!!" Stevi marah dan meluapkan emosi dengan teriakan yang kencang.
Kania diam kaget dan tertegun.
**__**
to be continued 😘
Jangan lupa like, vote, n gift nya