Alina terpaku saat melihat janur kuning disebuah gedung nama Kaka sepupu atau kaka tirinya terpajang dipapan janur kuning.
wanita mana yang tidak sakit hati dikhianati oleh Kaka tiri..Dan calon suaminya.
Ira Kaka tiri atu sepupu Alina.adalah anak bawan ibu tirinya,ayahnya Alina menikahi Hamidah ibunya Ira setelah satu tahun ibunya Alina menikah.
Hamidah adalah adik kandung Halimah yang kebetulan seorang janda. keluarga meminta Subandi ayah Alina turun ranjang.semua dilakukan demi anak-anak mereka.
" astaghfirullah..! sejak kapan Mas Ardi dan Ira pacaran?? kenapa begitu tega mayakiti ku."
kakinya kaku seperti tertanam ditanah tidak bisa digerakkan saat melihat papan nama itu...Wita sang sahabat menenangkan hati Alina.
" tarik nafas dan beristighfar, tenang kan hatimu." ucap Wita.
ikuti kisahnya dinovel yang berjudul.
ditikung Kaka tiri dipinang pengusaha.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur silawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 4 menginap di pinggir pantai.
Lina dan Wita, Langsung merebahkan tubuh Mereka diatas kasur empuk milik Hotel..
gadis berparas ayu itu menatap langit-langit kamar hotel,ia memejamkan mata meresepi.Apa yang terjadi hari ini.Seperti mimpi tapi nyata..
Tiba-tiba ia teringat dengan ponselnya yang ia simpan didalam tas kecil.
" Wit tas kecil ku,Mana ya? ada handphone aku, didalam tas itu?? Kenapa aku, mendadak amnesia gini sih??"Wita ikutan mencari didalam tas besar yang isinya baju ganti Wita dan Lina saat dirias tadi pagi..
"Waduh... Jangan-jangan ketinggalan didalam mobil Honda jazz yang nganterin kita tadi?"Seru Wita.
Kedua gadis itu,kalang kabut mencari handphone Lina yang entah dimana lina menyimpannya
Niat hati tidur di hotel ingin menenangkan hati dan pikiran.. Dan rehat sejenak dari rutinitas hari ini, yang sangat mengurus tenaga dan pikiran.Kedua gadis itu,sibuk mencari benda yang bernama ponsel.
Seperti gasing kedua gadis itu muter-muter mencari benda yang bernama ponsel.
kejadian hari ini benar-benar membuat Lina frustasi.Ia sampai lupa kalau ia belum makan dan minum dari pagi.
" Aku, baru ingat! Handphoneku tertinggal didalam mobil Honda jazz.Handphone itu,aku simpan didalam tas kecil dan tas kecil tersebut ku sangkutkan di belakang jok mobil depan.."ucap Alina penuh keyakinan... sambil mengingat-ngingat.
" Tapi kita tidak punya nomer handphone supir Mobil itu,mau nyariin dia kemana coba?" Sahut Wita..
Dering telepon Wita menghentikan kehebohan kedua gadis itu..
"Astaghfirullah."Ucap Wita saat ia melihat Siapa penelepon tersebut.
"Kenapa Wit?" tanya Lena.
" Kenapa kita tidak kepikiran menelepon mas David ya? Ini dia menelepon aku."jawab Wita.
Lina terkesima David menelepon, pasalnya sudah hampir sebulan David tidak bisa Lina hubungi bahkan asistennya pun saat Lina menelepon mengatakan jika David sedang diluar negeri.
"Apa? Mas David telepon? Apa,ia sudah pulang dari luar negeri?? "Wita langsung menekan tombol ponsel berwarna hijau dan ia loudspeaker panggilan Masuk dari David..
"Halo Wit, kalian dimana? Alina saya telepon dari pagi tidak diangkat? Kamu juga sama tidak mengakat telepon saya.."tanya David diujung telepon.
"Wit,aku baru saja dapat kabar dari salah satu karyawan wedding ku,Alina tidak jadi menikah dengan Ardi? Ternyata Ardi menikah dengan Ira adiknya?? Pantas saja mereka secara tiba-tiba membatalkan tidak memakai Wedding ku.Jahatnya, Ardi mengatakan Lina yang tidak ingin memakai David wedding.Aku langsung emosi jiwa dengan Lina,makanya ia aku blokir males sekali aku berhubungan dengan manusia munafik.Ehh . . Ternyata ini semua ulah si Ardi dan Ira.Lina ada gak,Wit? Mas David mau minta maaf."Lina hanya mengangguk-angguk mendengar penjelasan David.
Ia baru tahu sekarang, kenapa David menghindarinya satu bulan terakhir itu.
Lina benar-benar sudah ditipu habis-habisan oleh Ardi dan Ira.ia menyesal kebodohannya yang terlalu percaya penuh pada kakaknya dan tunangannya itu.
Alina minta izin ke Wita, untuk berbicara dengan David .Ia ingin menjelaskan semuanya bahwa ia tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan David.
"Assalamualaikum,Mas David ini lina.aku tidak pernah membatalkan tidak memakai wedding Mas David! Logikanya saja, aku sudah menjadi reseller bertahun-tahun, masa iya, saat aku menikah memakai wedding orang lain?? Nggak masuk logika kan?."jelas Lina ke David, David menghela nafas berat, Wita masih bisa mendengar helaan nafas itu.
"Mas David minta maaf.Ya, Lin sudah memblokir nomor ponselmu, dan Mas David sudah menghindari kamu. Seharusnya, Mas David tidak percaya penuh pada Ardi dan harusnya menanyakan kebenarannya terlebih dahulu sama mu.. sekaki lagi Mas David minta maaf Lina, dan untuk kamu tetap semangat menjalani hidup, gagalnya menikah bukan berarti dunia mu berakhir.. Siapa tahu, Allah menghindarkan mu dari musibah besar.."hati David plong, setelah mendengar fakta yang ada. Bahwa salah satu reseller tidak mengkhianatinya.
Alina pun demikian beban yang mengganjal di hatinya mengenai David yang hilang, dan sulit dihubungi,merasa lega setelah mendengar penjelasan David
beban yang menghimpit hilang seketika. Sekarang yaang Alina pikirkan Di mana pria misterius itu, membawa ponselnya.
Wita membuka aplikasi berwarna hijau, untuk memeriksa identitas pria yang mengantarkan mereka ke gedung pernikahan.
Alangkah kagetnya Deswita, saat mengetahui taksi online yang ia pesan dari aplikasi berwarna hijau itu, membatalkan orderannya.
Ia bengong menatap Alina, mobil yang mereka tumpangi Ternyata bukan taksi online yang Wita order.
"Mas yang mengantarkan kita, bukan driver taksi online? Aku baru saja mengecek aplikasi ku? Ternyata orderan ku, dibatalkan Lin. Siapa pria itu,ya?? Aku pun tidak memperhatikan nomor mobil dan jenis mobil yang aku order. Ada mobil di depan salon, aku pikir itu taksi online? Keluh Deswita.
Alina pun tidak kalah terbelalak mendengar penjelasan Deswita..
tok tok tok.
Suara ketukan kamar hotel.. Mengehentikan kepanikan kedua gadis itu, keduanya saling tatap dan saling tanya..
"Siapa yang datang?? Perasaan tidak ada yang tahu deh, kita tidur di hotel, selain Mas misterius itu dan Mas David?.."tidak satu pun diantar keduanya mau membukakan pintu kamar hotel tersebut..
"Kenapa,mendadak horor gini sih Lin?? Kamu kan, gagal nikah karena calon laki di embat kaka sepupu. Bukan gagal menikah karena calon suamimu meninggal dunia. mendadak angker seperti ini."ucap Wita penuh kepanikan. Pasalnya kedua gadis itu tidak pernah menginap di hotel.Spekulasi memenuhi pikiran kedua gadis itu, yang sudah pasti diisi dengan pikiran negatif.
"Ayo lah, temenin aku buka pintu.."Lina menarik pergelangan tangan Wita,dan kedua gadis itu, sangat hati-hati membukakan pintu kamar hotel..
Kreeeett!!!
wajah pemuda tampan dan rupawan, menjadi pemandangan pertama saat pintu terbuka..
Lina melongo melihat pemuda tersebut menentang tas kecil miliknya.. keduanya saling beradu pandang,mata elang laki-laki rupawan itu menembus bola mata indah milik Alina Saraswati.
"Ohhh my goood!!ganteng sekali pangeran dari mana ini? begitu indah mahluk ciptaan Tuhan yang ada didepan ku ini.." seru Wita,ia terkesima melihat pria misterius itu.
"Maaf, kalau saya mengganggu..saya mau mengembalikan benda ini.. getaran dan deringannya mengganggu saya yang sedang istirahat.." ucap Pria rupawan itu..
" Kenapa bisa,tas aku sama anda? anda siapa? Kok tahu ,kami tidur dikamar ini??"pertanyaan Alina, membuat laki-laki yang ada di depannya menatap Lina heran.
Pria tersebut baru menyadari, gadis yang berdiri didepannya bingung dengan kehadirannya karena,gadis itu tidak pernah melihat wajahnya.
"Haduh! baru beberapa menit yang lalu,saya mengantarkan kalian berdua dari tempat MUA, kegedung pernikahan, terus saya ajak ke pantai buat menenangkan diri.. Kalian melupakan saya.. Padahal saya bukan taxi online !! tapi saya rela kalian repot kan.."Gerutu pria rupawan yang belum diketahui namanya oleh Alina dan Wita..
"astagfirullah Mas yang mengantarkan kita tadi,ya?? Mohon maaf yang sebesar-besarnya Mas, kami tidak tahu jika Mas bukan taksi online yang kami order.. setelah saya order taksi online Saya tidak mengecek lagi statusnya, keluar dari salon ada mobil yang terparkir di depan salon, saya pikir itu, taxi online yang kami order."ucap Wita penuh dengan penyesalan, yang ada rasa takut beserta cemas di hati Alina dan Wita.
Apalagi Alina mengingat Ia tidur di hotel meminjam uang pria misterius itu..
"Aku mohon maaf, karena telah lancang menaiki mobil mas misterius, pertanyaanku? Kenapa Mas tidak protes saat kami menaiki mobil mas??"sahut Alina.
Laki-laki yang berdiri di depan Alina dan Wita, hanya mengangkat kedua bahunya.
"Aku Mita maaf lagi sama mas, uang aku pinjam belum bisa aku kembalikan sekarang.ATM ku, sudah aku blokir dan Mas denger sendiri kan saat saya menelpon customer service meminta blokir nomor rekeningku. Karena ATM itu, dipegang oleh laki-laki baji*** itu."jelas Alina, penuh dengan permohonan.
Lagi lagi, pria tersebut mengangkat kedua bahunya. tujuannya menemui kedua gadis itu, bukan seperti apa yang ada di pikiran Alina. Ia hanya ingin mengantarkan tas kecil yang berisi ponsel Alina.
"oke !Besok kita bertemu lagi saja!! dan saya minta kamu cantumkan alamat lengkap rumah kamu juga!! siapa tahu kamu ingkar janji."ucap pria itu. Alina mendengus kesal menatap pria itu.. Tapi ia tetap mencatat alamat rumahnya lalu,ia berikan kepada pria tersebut.
Alina telah menyimpan nomor ponsel pria misterius tersebut, ia sudah menjelaskan panjang kali lebar permasalahannya. Lagi-lagi Alina lupa menanyakan nama pria itu.
"Oke sampai bertemu besok.Ingat ya,
handphone harus aktif 24 jam!!"ucap pri itu.
"Iya!" jawab Lina ketus..