TAK KUSANGKAH, AKU AKAN JATUH CINTA PADA SICULUN ITU.
Itulah yang menggambarkan, apa yang dirasakan oleh seorang milionare kaya, Zain Pratama.
Penghianatan yang dilakukan mantan kekasihnya Clara, membuat Zain berniat membalas rasa sakit hatinya, dengan menikahi adik angkat dari Clara, Ariana.
Tak disangka cinta tumbuh dihati seorang Zain. Tanpa mengakui perasaannya diam-diam, dia begitu mencintai istrinya. Lika-liku kehidupan berumah tangga mereka dimulai, dengan Clara yang ingin kembali pada mantan kekasihnya.
Jebakan yang dibuat Clara, pada Ariana? membuat Zain menggugat cerai istrinya, hingga rumah tangga mereka berakhir dengan perceraian, disaat Ariana tengah mengandung.
Berpisah bertahun-tahun, dan takdir mempertemukan mereka kembali. Dengan Ariana sudah menjadi perancang kelas dunia, dan Zain sudah memiliki seorang kekasih. Ikuti kisahnya, bagaimana takdir mempersatukan cinta mereka kembali.
Dan nantikan juga penyesalam seorang Celine, yang tidak menyangkah Ariana adalah, anak yang dia cari selama ini.
IG.Popy_ yanni
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon popyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi ke boutique
"Dan aku baru tau, kalau kau adalah anak angkat keluarga David mahesa. setelah Tuan David, memberitahukan padaku.
Dan aku rasa, kata-kataku ini benar bukan?" Bertanya, dengan menyungingkan senyuman sinis disudut bibirnya.
Ariana hanya menunduk, seraya menganguk pelan. karena apa yang diucapkan Zain, sangtalah benar adanya. Karena dari dulu, Diana ibu angkatnya, dan Clara tidak pernah menganggapnya keluarga, hanya David ayah angkatnya, yang tulus menyayanginya.
"Jadi mulai sekarang, turuti semua perkataanku, maka aku akan memperlakukanmu jauh lebih baik, saat kau berada dirumah itu. Bagaimana?" Bertanya, dengan senyuman kecil yang nyaris tak terlihat.
"Baik, Tuan?" Jawabnya, dengan hanya menganggukan kepalanya.
Mendengar jawaban Ariana, membuat Zain tampak begitu bahagia, karena berhasil membuat Ariana tidak berdaya dengan keadaannya.
"Gadis ini benar-benar bodoh?! setidaknya keridak berdayaannya ini, membuat jalanku untuk membalas dendam terbuka lebar."
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih duapuluh lima menit, dikeramaian lalulintas kota Jakarta, kini tibahlah mereka disebuah boutique yang begitu megah.
Zain hanya menyunggingkan senyuman disudut bibirnya, saat melihat ekpresi Ariana yang tampak begitu takjub, melihat kemegahan boutique milik sahabatnya itu.
"Dasar kampungan?! apakah seumur hidupnya, dia tidak pernah melihat boutique sebagus ini?! jadi ekpresinya harus senorak itu?! Gumamnya, dengan senyuman sinis diwajahnya, dan tanpa memperdulikan keberadaan Ariana, Zain langsung melenggangkan kaki, kedalam boutique tersebut.
"Ayo Nona..?!" Ajak Adam, saat melihat Ariana masih berpijak pada tempatnya.
"Baik, Tuan?" Dengan melangkahkan kaki, bersama Adam masuk kedalam boutique itu.
Saat melihat kedatangan Sahabatnya, Rani seketika menghentikan kegiatannya, dan menghampiri pengusaha kaya itu.
"Zain, kau sudah datang?" Bertanya, dengan senyuman diwajahnya.
"Tentu, karena aku orang yang selalu menepati janji."
"Dimana calon istrimu? Pasti dia sangat cantik, karena aku sangat tau, selera seorang Zain pratama."
Hanya menghembuskan napas kasar, dan memutuskan untuk menjawab pertanyaan Rani, yang begitu mengusik. Karena tidak mendapatkan jawaban dari seorang Zain, membuat Rani memutuskan untuk bertanya pada sekertaris, sahabatnya itu.
"Adam? dimana calon istri Tuanmudamu yang yang tampan ini." Bertanya, denga raut wajah yang terlihat begitu penasaran.
Ariana hanya terdiam, seraya menundukan wajahnya. Dan dia merasa begitu malu, karena Zain tidak memperkenalkan dirinya, sebagai calon istrinya, pada sahabat baiknya itu.
"Ini calon istri, dari Tuan Zain, Nona Rani?" Jawab Adam, yang memperkenalkan Ariana pada disainer itu.
"Apa?!" Dan dia begitu terkejut, seolah tidak percaya dengan jawaban yang dia dengar.
"Benarkah, kamu calon istri dari Zain?" Tanyanya, memastikan.
"Benar, Nona?! Saya calon istri, dari Tuan Zain." Jawabnya, dengan memaksakan diri untuk tersenyum.
Rani hanya terdiam, seoalah tidak percaya dengan kenyataan yang dia lihat. Sahabatnya yang begitu sempurna, akan menikahi seorang gadis yang sangat biasa. Menghampiri Zain, dan memutuskan untuk bertanya, untuk menjawab rasa penasarannya.
"kamu serius, dan apakah benar gadis ini, adalah calon istrimu?" Tanya Rani, memastikan fakta yang baru ia tahu.
"Ya,,!" Jawabnya, asal.
Mengusap kasar wajahnya, seolah tidak terima dengan kenyataan yang dia dengar.
"Tapi zain? gadis ini, lebih pantas menjadi pembantumu? bahkan kau lihat penampilannya saangat cupu, bahkan dia berkacamata pula.Apakah karena dia sudah terlanjur hamil, jadi kau terpaksa menikahinya."
Menatap kesal Rani, saat berpikir rendah tentangnya.
"Kau pikir aku pria seperti apa?! Jadi aku menghamilinya, dan mana mungkin aku menyentuh gadis seperti dia."
"Terus, untuk apa kau menikahinya." Tanya Rani, yang terlihat semakin penasaran.
"Kau terlalu banyak bertanya, dimana gaun, dan jas hasil rancanganmu, aku, dan dia akan mencoabanya sekarang."
"Baiklah, baiklah, aku tidak akan bertanya lagi." Jawab Rani, dengan raut wajah yang terlihat kesal.
Kini mereka sudah berada diruang khusus untuk mencoba gaun, dan jasnya yang akan dipakai dihari pernikahan nanti. Zain terlihat begitu tampan, dan sempurna. Lain dengan Zain, lain pula dengan Ariana, gadis itu tampak biasa saja, sekalipun sudah memakai gaun yang begitu indah, karena penampilannya yang begitu sederhana.
Saat berada diruang ganti, rani terus menatap Ariana dengan tatapan intens. "Gadia ini sebenarnya sangat cantik, coba saja dia berdandan, dan tidak berkacamata, pasti dia akan terlihat sangat cantik, dan akan sangat cocok bersanding dengan seorang Zain pratama." Bathinya dengan terus menatap Ariana, hingga membuat gadis itu, merasa tidak nyaman.