Wulan, seorang bayi perempuan yang diasingkan ke sebuah hutan karena demi menyelamatkan hidupnya, harus tumbuh dibawah asuhan seekor Macan Kumbang yang menemukannya dibawa sebatang pohon beringin.
Ayahnya seorang Adipati yang memimpin wilayah Utara dengan sebuah kebijakan yang sangat adil dan menjadikan wilayah Kadipaten yang dipimpinnya makmur.
Akan tetapi, sebuah pemberontakan terjadi, dimana sang Adipati harus meregang nyawa bersama istrinya dalam masa pengejaran dihutan.
Apakah Wulan, bayi mungil itu dapat selamat dan membalaskan semua dendamnya? lalu bagaimana ia menjalani hidup yang penuh misteri, dan siapa yang menjadi dalang pembunuhan kedua orangtuanya?
Ikuti kisah selanjutnya...,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akuji
"Jika sebagai Romo kau saja membullyku, lalu bagaimana dengan yang lainnya? Sangat keterlaluan!" sungutnya dengan kesal.
"Tenanglah. Kau terima batu mustika ini, maka ia akan menjadi sumber kekuatanmu, dan jangan pernah ada orang yang dapat mengambilnya," ucap sang Iblis, lalu menyerahkan satu liontin berwarna hitam yang terbuat dari batu akik kecubung yang dimana telah dibingkai dengan sebuah besi putih berukir taring iblis sebagai pengikatnya.
Lionton itu tergantung pada seutas kain hitam yang dijadikan untuk tali kalung dilehernya.
Akuji meraihnya, lalu menatapnya dengan seksama. Ia memakainya, dan sebuah keanehan terjadi. Ia merasakan tubuhnya sangat sakit. "Aaaaaaaaaaarrrrgg...," erangannya menggema diseluruh hutan.
Wajahnya semakin memerah, dan semakin memperburuk wajahnya.
Sosok itu semakin merasakan sakit yang luar biasa karena adanya ribuan sosok tak kasat mata yang dari berbagai jenis ikut masuk ke dalam tubuhnya, laksana kumpulan asap hitam yang membumbung membalut tubuhnya.
Akuji mengejangkan tubuhnya saat ribuan iblis berhasil menyatu dengan dirinya.
"Aaaaaaarrrrg....." erangnya lagi dengan suara yang memekakkan telinga.
Seketika suasana seolah sangat menakutkan. Beberapa hewan berlarian menjauh dan burung-burung berterbangan meninggalkan sarangnya, mereka seolah tidak menyukai teriakan itu.
"Bagus! Sekarang kau dapat menjadi orang yang sangat hebat, maka turunlah ke desa dan jadilah orang yang dapat menyesatkan siapa saja yang ingin bersekutu denganmu," ucap sang Iblis pada sosok puterinya itu.
"Baiklah, aku akan menjadi penguasa kegelapan, hahahaha....," ucap Akuji dengan pongahnya.
"Liontin ini juga dapat merubah wajahmu menjadi cantik, tetapi setiap malam bulan purnama, kau akan kembali berubah wujud menjadi sangat mengerikan, sama seperti semula." ucapnya dengan menegaskan.
Akuji tampak kecewa, ia berharap jika kecantikannya akan permanen, tetapi hanya sementara saja. Namun, ia dapat memanfaatkannya untuk mendapatkan pria yang tampan, sebelum nantinya bertemu dengan Adipati Bisrah.
"Apa pantangannya?" tanya Akuji lagi.
"Jangan sampai kau memakan sesuatu yang dicampur dengan perasan jeruk purut, jika kau sampai melanggarnya, maka kau akan kembali buruk rupa selamanya, dan tak hanya itu, kekuatanmu juga akan hilang," pesan sosok bernama Jolon.
Akuji mengangguk mengerti. "Baiklah, aku akan mengingatnya." lalu ia menengadahkan wajahnya dan membusungkan dadanya seolah ingin menantang semesta.
"Akulah Akuji, sang penguasa kegelapan!!" Ia begitu pongah dan congkak dengan segala kesombongannya.
"Hahaha...hahahaha...hahahaha," suara tawanya kembali menggema, dan terdengar hingga menggetarkan dinding goa, tempat dimana bocah berusia tujuh tahun itu sedang berlatih ilmu pedang.
Sementara itu, Sang Iblis bernama Jolon, menghilang dari pandangannya dalam sekejab saja. Ia sudah merasa sangat bangga jika akhirnya sang keturunannya menjadi yang dapat diandalkan.
Sosok Akuji mengitari pandangannya, ia mencari jalan cepat untuk tiba didesa yang berada dikaki bukit.
Sosok wanita itu tak lupa terlebib dahulu bercermin diair telaga, dan merapalkan mantra, meminta agar wajahnya menjadi cantik jelita.

Akuji setelah jadi cantik, bersama bapaknya...
Ia berjalan dengan cekatan, dan melesat bagaikan angin yang bergerak menerjang sesuatu yang berada dihadapannya.
Hutan liar dengan tumbuhan pohon yang besar dan tinggi menjulang membuat susana terlihat sangat menyeramkan.
Ia bergegas menuruni bukit untuk menemui para warga yang mana nantinya akan ia jadikan budak dalam kesesatan.
Suasana saat ini sangat gelap, ternyata telah berganti malam. Sosok Akuji sudah tiba dikaki bukit dan tepatnya diujung desa yang mana berbatasan dengan sebuah sungai berarus deras dan juga dalam.
Ia menatap cahaya-cahaya lampu pelita berbahan minyak tanah yang berasal dari rumah-rumah warga,dan itu sangat menyilaukan matanya.
Akuji melirik rumpun bambu yang tumbuh subur dipinggiran sungai. Ia menjulurkan tangannya dan menggerakkan jemarinya dengan gerakan sedang menari, lalu dengan satu hentakan, membuat batang-batang bambu itu berpatahan menjadi potongan-potongan yang sama panjangnya.
"Aku akan menjadi penguasa kegelapan didesa ini. Orang-orang akan datang padaku dari segala penjuru arah!" Serunya.
Sosok itu mengibaskan kembali jemarinya dengan perlahan, lantas ajaibnya, potongan-potongan bambu berdiri menyatu. Tak lama, sebuah gubuk panggung besar tersusun indah di hadapannya. "Lihatlah! Bukankah ini mudah bagiku, hahahaha...!" ucapnya dengan pongah.
Akuji sudah membangun gubuknya di tepi sungai, tempat yang seakan menjadi cerminan hidupnya yang misterius dan penuh teka-teki.
Wajahnya mungkin tampak menyeramkan bagi sebagian orang, tetapi bagi yang terkena mantranya, justru wajahnya itu terlihat sangat cantik dan mengagumkan.
Akuji yang kini tampil cantik, merasa sangat percaya diri. Ia akan mendapatkan pria yang diinginkannya, dan itu cukup membuatnya sangat percaya diri.
Wanita itu sedang duduk di atas sebuah batu besar, tepat di bantaran sungai, memandangi aliran air yang terbagi menjadi dua. Sungai ini memang aneh, membelah menjadi dua arus yang sangat berbeda; satu aliran tenang dan satunya begitu deras hingga bisa menenggelamkan siapa saja yang kurang waspada.
Akuji tampak sedang memikirkan cara untuk dapat bertemu dengan wanita cantik yang dikatakan oleh ayahnya.
Ia ingin tahu seberapa cantiknya wanita itu, dan seperti apa kemampuannya.
"Tidak ada siapapun yang dapat bergelar cantik selain diriku," ucapnya dengan nada tak senang. Ia merasa tersaingi, dan pastinya akan melenyapkan sosok yang menjadi penghalangnya.
Matahari sudah tinggi, menandakan siang telah tiba. Tapi pikirannya tetap mengembara jauh.
Akuji masih saja terus memikirkan tentang sosok tentang seorang gadis cantik, seseorang yang katanya dapat menghancurkan hidupnya.
Meskipun ia sudah menguasai beberapa ilmu kanuragan, bayangan tentang kehebatan sang gadis mulai mengusik pikirannya. Ia tak suka mendapatkan saingan.
"Tidak akan kubiarkan dia hidup! Aku akan siap menunggumu, dan pertempuran itu akan menjadi penentu, siapa yang terkuat diantara kita," gumamnya dengan tatapan yang tajam, menembus langit yang tampak mulai meredup.
Akuji menatap sungai di depannya, berharap jawaban akan datang, sama seperti aliran air yang tak pernah berhenti bergerak.
Sementara itu, seorang pemuda sedang berlari tanpa arah tujuan. Pakaiannya terlihat seperti seorang pemuda bangsawan.
Ia mengalami kebangkrutan atas usaha peternakan yang dikelolanya. Pemuda itu melarikan diri dari kejaran para pemungut pajak yang memaksanya untuk memberikan upeti kepada Tumenggung, agar dapat dihantarkan ke Kadipaten.
Jika nilaian upeti yang akan dibayarkan kurang, maka seluruh wilayah yang dibawah naungan Tumenggung akan mendapatkan sanksi yang cukup menyengsarakan.
Sang pemuda merupakan pewaris kekayaan dari seorang bangsawan.
Kematian sang ibu membuatnya berfoya-foya akan harta yang ditinggalkannya.
Ia kembali ke kota demi menemui kekasihnya, tetapi naasnya, sang kekasih justru memanfaatkan kekayaan yang dimilikinya, hingga akhirnya dia menyerahkan semua hartanya, dan pada akhirny sang kekasih meninggalkannya dengan memilih pria lain, dan membuat sang pemuda yang tak lain adalah Bagas, harus terlilit hutang yang banyak.
-Patih sejajar dengan menteri
-Senopati adalah panglima tinggi militer/pertahanan.
tp ini rajendra mah kok ya suka kali ngelitik si macan sih 🤔🤔
kk siti masih ada typo ya di atas hehehe
meski aq ratu typo sih 🤭🤭