NovelToon NovelToon
Cinta Dua Dunia

Cinta Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Duniahiburan / Romansa Fantasi / Hamil di luar nikah / Cinta Beda Dunia
Popularitas:644
Nilai: 5
Nama Author: Bono Ramadhani

Zihan, adalah seorang gadis yang dibawa ke dunia asing oleh penguni asli dunia itu. sebuah dunia pararel yang di huni oleh siluman dan praktisi saja. dengan sistem kerajaan. gadis itu dibawa untuk dijadikan wanita persembahan oleh salah satu siluman yang menyamar menjadi manusia di dunia asal Zihan.

siapa sangka, ia justru mendapatkan keuntungan dan hal tak terduga saat itu.
akankah Zihan kembali ke dunia asal nya? atau justru memilih tetap tinggal di dunia asing itu?

ayoo, cari tau.. 😚

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bono Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang penguasa

semua sudah disiapkan oleh Vero dan Renal. Mereka mulai mendekati para penjaga, dan setelah mereka lengah, mereka melumpuhkan nya. Disisi lain, Zihan sudah berada di sebuah panggung besar nan megah. Dikelilingi api obor yang menyala nyala. Suara sorak sorai para siluman pun memenuhi aula persembahan.

" tolong.... Lepaskan aku.. Jangan lakukan ini padaku.. Tuan Zang, apa sebenarnya tujuan mu melakukan ini? Apa salahku padamu, hingga anda memperlakukan ku seperti ini?! " tanya Zihan begitu kecewa dan putus asa.

" hahahaha, salah kan dirimu yang memiliki darah 'yang' murni. Karena didunia kami, darah murni seperti mu itu, sangat cocok menjadi persembahan untuk penguasa kami." jelas pak Zang yang tidak lain adalah siluman rubah. Ia tepat berdiri disamping Zihan sambil menunggu sang penguasa datang.

" tapi, kenapa harus aku?! " tanya Zihan menuntut.

" darah 'yang' murni milikmu cocok dengan darah 'ying' murni penguasa kami. Seharusnya kau bangga menjadi persembahan untuk penguasa. Kau akan menjadi permaisuri nya jika kau beruntung. " jelas pak Zang dengan serius.

" aku tidak menginginkan hal itu. Aku hanya ingin kembali ke dunia ku.. Tolong.. kembalikan aku ke dunia ku pak Zang. Aku mohon, lepaskan lah aku.." pinta Zihan dengan begitu menyedihkan. airmata nya pun mengalir diatas kulit pipinya yang mulus.

Melihat kesedihan itu, hati pak Zang pun luluh.. Ia menjadi merasa iba dengan kondisi Zihan. Membuatnya tak tega dan ingin membantunya untuk kembali.

" sudahlah.. Sebentar lagi penguasa akan datang. Aku tidak bisa mengembalikanmu ke dunia asli mu. Lebih baik, kau terima saja nasib mu Zihan. " gumam pak Zang, yang tiba tiba berubah pikiran.

" hiks hiks hiks.... " tangis Zihan pun pecah.. pupus sudah harapannya untuk bisa kembali ke dunia asalnya.

Sedangkan Vero dan Renal.. Mereka sudah berada dikerumunan para siluman dan praktisi manusia yang mengelilingi altar persembahan itu.

Meski disana juga ada praktisi manusia, namun mereka tidak bisa berbuat apapun ketika sesama manusia dijadikan persembahan oleh bangsa siluman. Menurut mereka, itu juga adalah sebuah kehormatan. Karena status praktisi manusia di dunia pararel itu lebih rendah dari para siluman. Dan menjadi persembahan adalah kehormatan bagi bangsa manusia di dunia pararel.

" Vero, apa rencana kita setelah ini?! Kita tidak mungkin langsung merebutnya didepan umum kan?! " tanya Renal menerka jalan pikiran Vero

" hhmmm, itu bisa dicoba.. " ujar Vero.

" tunggu Vero?! Apa kau gilaa?!! Kita tidak mungkin melawan semua siluman disini! Itu sama saja menyerahkan nyawa dengan cuma cuma. " ujar Renal tak terima.

" jadi, solusi apa yang kau punya.." tanya Vero balik.

" hhmmm, kemarilah... " ujar Renal seraya membisikkan sesuatu ke telinga Vero.

" bagaimana dengan ide ku? " tanya Renal setelah membisikkan Vero.

" baiklah, kali ini kau bisa diandalkan. Pimpin jalan. " ucap Vero memuji Renal.

" hahaha, itu memang diriku. Hah, kau saja yang baru menyadarinya! " ujar Renal menyombongkan diri.

sedangkan kakek yang bersama dengan mereka berdua, hanya diam memperhatikan Zihan dari kejauhan. Mata nya bahkan tak berkedip sedetik pun.

" hei pak tua, ayo ikut dan bantu kami... " ajak Renal pada kakek itu.

kakek itu pun segera mengalihkan pandangan nya dan mengikuti Renal juga Vero berjalan dibelakangnya.

" baiklah, kita sudah sampai di sisi belakang altar ini. Dan disana adalah pintu keluar dari altar ke arah luar aula. Dan kakek tau kan maksud ku.. " ucap Renal seraya memainkan mata pada si kakek.

Seperti mengerti dan paham apa yang dimaksud oleh Renal, kakek itu pun berjalan mendekati penjaga pintu keluar altar. Tak lama, ia kembali membawa pakaian dari penjaga altar itu. Sedangkan kedua pria muda itu, menunggu dibalik tembok.

" apa ini yang kau maksud? " tanya si kakek tua pada Renal. Ia pun menyodorkan pakaian yang ada di tangannya.

Renal dengan segera menghampiri si kakek, ia sungguh terkejut..hanya dengan memainkan mata, bahkan kakek itu pun paham maksudnya.

" sebenarnya siapa kakek ini, bahkan ia mengerti apa yang ku maksud, meski aku tidak menjelaskan nya. " gumam Renal dalam hati.

" lebih baik segera gunakan pakaian ini, daripada melamun dengan pertanyaan yang tidak mendasar. " ujar sang kakek.

Lagi lagi, Renal dibuat terkejut. Namun dia mencoba mengalihkan pikirannya. Dan fokus dengan rencana nya.

Vero dan Renal segera menggunakan pakaian penjaga itu, tanpa melepas baju asli mereka.

Setelah siap, mereka mengambil alih posisi penjaga pintu altar. Sedangkan si kakek, ia pergi begitu saja entah kemana.

Suasana disekeliling altar menjadi makin riuh.. Gemuruh genderang dan seruling pun menambah keramaian diatas altar. Angin berhembus sedikit kencang. Membuat rambut panjang Zihan terurai dengan bebas. Seakan menari mengikuti alunan genderang dan seruling.

Tak lama, muncul lah dari atas tengah tengah aula, seorang pria gagah nan tampan. Tubuhnya yang begitu sempurna, membuat siapapun wanita yang melihatnya akan bertekuk lutut dihadapannya, sekedar hanya untuk menyentuh nya.

" aaaahhh. pangeranku... Bawalah aku!! " teriak beberapa gadis siluman disekitar altar.

" pangeran tampan ku, aku mencintaimu... " pekik yang lainnya.

" bawa aku pangeran tampan.. Aku rela menjadi persembahan untuk mu.. " teriak yang lainnya lagi.

Dan itu semua adalah teriakan para wanita siluman juga praktisi wanita yang ada di aula.

mendengar suara para wanita yang histeris, Zihan yang menundukkan kepalanya pun akhirnya mengangkat kepala.

Ia melihat keatas, matanya sedikit menyipit karena silaunya tubuh pria itu. Sampai pria itu berdiri tepat lurus dihadapan Zihan, pria itu segera berjalan mendekati Zihan, dan memperhatikan Zihan dari ujung kepala sampai kaki.

Zihan hanya bisa terdiam, bahkan ia tidak dapat menolak sentuhan tangan pria itu yang membelai wajahnya. Bukan karena terpukau seperti para wanita yang histeris disekeliling aula. Tapi karena seluruh tubuhnya di ikat di sebuah batang kayu besar, yang berada ditengah altar.

" sungguh gadis yang menggoda... " ujar pria tampan itu setelah membelai lembut wajah Zihan.

" apa kau sang penguasa yang dimaksudkan itu??? " tanya Zihan dengan lantang tanpa rasa takut.

Seketika, aula pun menjadi sunyi sepi. Mereka semua terdiam mendengar ucapan Zihan yang bagi mereka adalah sebuah penghinaan untuk sang penguasa.

Namun anehnya, itu justru membuat sang penguasa tersenyum. Dan bahkan tertawa.

" hmm, hahaha.. menarik " gumam sang penguasa.

" dasar aneh! ditanya malah ketawa." ujar Zihan lagi tanpa rasa takut sedikit pun.

Pak Zang, yang tidak lain adalah siluman rubah.. Justru sudah berkeringat dingin karena ketakutan. Ia takut jika Zihan sengaja membuat sang penguasa marah dan melampiaskan kepada nya.

" diam kamu! Dia adalah penguasa kami. Kau tidak pantas berkata seperti itu. " pekik siluman rubah itu.

Begitu pula dengan semua siluman lainnya yang berada di sekitar altar. mereka semua pun tidak merasa senang ketika Zihan dengan santainya berkata kepada Sang Penguasa mereka tanpa ada rasa hormat sedikitpun.

" Hai kau manusia tidak beradab! Mengapa kau bersikap seperti itu pada Sang Penguasa? Apa kau bosan hidup Hah? harusnya kau bersyukur menjadi persembahan untuk penguasa!! " teriak yang lain nya saling bersahut sahutan.

Zihan mulai merasa terancam. Ia tidak lagi berani berucap setelah itu.

" Diam semuanya! Jangan kalian membuat permaisuri ku ketakutan. " ucap sang penguasa dengan lantang. Membuat suasana kembali sunyi.

Vero dan Renal pun juga mendengar suara lantang itu dari tempat mereka berdiri.

" siapa sebenarnya yang di maksud penguasa itu? Kenapa aku merasa tidak asing dengan suara nya.. " ucap Renal menerka.

" apa kau yakin kau mengenal suara pria itu?! Atau kau hanya berlagak sok tau saja?! " ejek Vero.

" hah, jika aku bisa melihat wajahnya.. Mungkin aku bisa tau siapa pria itu. " jawab Renal lagi.

" aku pun juga ingin melihat wajahnya. Siapa sebenarnya pria yang menguasai dunia pararel ini. " gumam Vero serius.

" Ngomong ngomong, kemana kakek tua itu.. Kenapa aku tidak melihatnya dari tadi. Apa dia meninggalkan kita disini? " tanya Renal bingung.

" biarkan saja. kita sudah menyulitkannya tadi, mungkin dia sudah muak. " jawab Vero asal.

Tiba tiba, terdengar teriakan dari zihan.

" aahhh, lepaskan aku.. Turunkan aku.. dasar bajingan.. jangan sentuh bagian itu.. Sialan!!! " pekik Zihan tak henti hentinya mengoceh dan mengumpati sang penguasa yang sedang menopang tubuh nya di pundak pria itu.

" diamlah, jangan membuat martabatku sebagai penguasa runtuh karena mu! " ucap sang penguasa.

" baiklah, jadi biarkan aku turun. Aku bisa jalan sendiri dan jangan asal sentuh!!! " pekik Zihan lagi yang tetap tidak mau mempedulikan reputasi sang penguasa.

" jika kau berani, lakukan saja. Maka jangan salahkan aku jika aku semakin mempererat genggamanku dibagian itu. " tantang sang penguasa.

Seketika, Zihan pun terdiam seribu bahasa.

" argh, bagaimana ini?! Apa aku harus pasrah begitu saja dengan kenyataan ini.. Mama... Aku merindukan mu.. Hiks hiks." gumam Zihan dalam hati. Ia begitu menyesal jika ini adalah saat terakhirnya bertemu dengan sang ibu.

Pria penguasa itu pun tersenyum puas melihat reaksi Zihan yang diam seketika. Ia pun terus berjalan membawa tubuh Zihan menuju kediaman nya.

Sedangkan Vero dan Renal.. Mereka mengikuti nya dari belakang. Alih alih sebagai penjaga sang penguasa, mereka berdua sudah membuat rencana untuk menyelamatkan Zihan. Meski saat ini, sungguh tontonan yang membuat hati Renal juga Vero menjerit tak terima. Melihat Zihan dibawa oleh pria lain di pundaknya.

" tunggu waktunya, maka akan ku patahkan tanganmu yang berani menyentuh bagian itu!! " gumam Vero dalam hati.

" sialan, menang banyak pria ini. Lihat saja, aku akan membuatmu menyesal melakukan itu pada Zihan. " gumam Renal juga dalam hati.

1
Professor Ochanomizu
Ngebayangin jadi karakternya!
Bono Ramadhani: boleh kak.. aku ikutan.. /Smile/
total 1 replies
Kuro Kagami
Aku tahu pasti thor punya banyak ide kreatif lagi!
Bono Ramadhani: terimakasih kaka buat dukungannya.. semoga selalu suka yaa
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!