ini sebenarnya cs, tapi karena terlalu banyak bikin karakter jadi nya dibikin dalam bentuk novel.
kisah cinta antara wanita jutek dengan playboy seantero kampus.
anissa meylani dan thoriq adigantara
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Author S., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6.
tristan memarkirkan motor nya. begitu sudah terparkir rapih thoriq pun turun dan mengajak adik nya masuk.
" ayok masuk, kalau pengen bilang aja sama bibi."
selepas berkata begitu, thoriq masuk dan menemui melda, sang pengurus ruko tempat usaha nya.
Tristan menatap sekeliling hingga ia menemukan spanduk bertuliskan Ruko Bakso Ganteng. seketika tawa nya pecah. membuat orang orang di sekitar nya menoleh pada dirinya.
ia pun menghentikan tawa nya, dan mencari abang nya untuk mempertanyakan spanduk yang terpampang di depan.
" bang lu serius ngasih nama usaha begitu." Ucap nya setelah sampai di depan thoriq. thoriq melihat arah pandang adik nya seketika terkekeh.
" keren kan namanya. " ia memainkan alis nya sendiri
" dih ganteng juga gue kali." jawab nya percaya diri.
membuat mereka tertawa bersamaan, namun melda menghampiri thoriq dan tristan.
" den thoriq.. eh ada mas tristan juga, kapan datang mas." Sapa nya melirik tristan. membuat thoriq sebal sendiri. kenapa adik nya tak di panggil den juga.
" belum lama kok bibi cantik, bibi apakabar? gimana kerja disini nyaman atau abang saya sering ngerepotin." Ucap nya setengah menyindir, membuat melda menahan tawa karena jika adek kakak sudah bertemu pasti saling usil.
" Alhamdulillah bibi juga baik, kalo masalah den thoriq udah biasa, lagian kan bibi kerja sama abang kamu." Ucap nya dengan nada ramah.
" tuh dengerin, jangan provokasi bibi deh."
tristan hanya mencibir dalam hati. " belagu banget."
" gimana penjualan hari ini?" thoriq mengalihkan pembicaraan.
" aman aman aja den, walau ada sedikit yang meledek tadi." Terang melda membuat thoriq penasaran. " ngeledek gimana?!"
" katanya Bakso nya jangan pake wajah" Ucap nya jujur. memang begitu kan yang di katakan pelanggan nya tadi.
tentu saja thoriq melotot mendengar nya, dan tristan pria itu mengulum senyum menahan tawa nya.
" siapa yang berani ngeledek orang ganteng kayak gue." seketika narsis nya kumat. membuat adik nya pura pura mual, " orang nya cewek den" sambung melda. membuat thoriq ingin menenggelam kan wanita yang telah mengejek dirinya itu.
" Ya udah lanjutin aja tugas bibi." titah thoriq yang malas memperpanjang cerita.
" eh bi, buatin aku Bakso dong " pinta nya sebelum melda benar benar pergi.
" Seperti biasa kan porsi nya?"
tristan mengangguk, lalu mencari tempat duduk yang nyaman. ia melihat tempat usaha kakak nya ini lumayan ramai, terbukti dari banyak nya kaum hawa yang membeli. pasti karena penjual nya ganteng.
melda mengantarkan pesanan adik dari bos nya, karena tristan memang sibuk sekolah jadi mereka tak terlalu akrab.
Rio yang ingin mengunjungi sahabat nya mendatangi tempat usaha thoriq, cuma rio yang tahu thoriq jualan bakso. karena di kampus thoriq memperkenalkan diri sebagai anak pengusaha.
setelah memarkirkan motor ducati nya rio pun melenggang masuk dengan gaya tebar pesona nya, membuat cewek cewek yang sedang makan bakso itu makin betah karena banyak orang orang ganteng.
" THORIQQQ DIMANA LU!!."
Rio memanggil sahabatnya dengan suara melengking.membuat perhatian orang orang tertuju pada nya saja.
" thorr..." Panggil nya sekali lagi, karena tak ada sahutan dari pemilik tempat usaha ruko abang ganteng ini.
karena tidak enak pada para pelanggan yang lain, melda memanggil bos nya yang sedang di ruang kerja.
tok...tok...tok...
melda mengetuk pintu dan setelah ada sahutan ia pin membuka pintu nya.
ceklek!.
tampak thoriq sedang sibuk menatap layar laptop, sedangkan tristan sedang mengunyah bakso nya.
" maaf den thoriq, itu di luar ada temen nya. mana teriak teriak segala, kan kasihan para pelanggan jadi ke ganggu." Ucap nya melirik dua bos anak majikan nya.
thoriq berdecak sebal," pasti rio yang dateng, cuma dia yang suka teriak teriak kayak tarzan " dengus nya.membuat tristan yang sedang makan jadi muncrat karena perkataan abang nya.
" suruh kesini aja bi!" titah nya.
melda mengangguk lalu mundur dengan sopan meninggalkan dua orang yang sibuk masing masing.
ruko milik thoriq memang luas, jadi ruangan kerja nya ada di paling ujung, sedangkan toko nya ada di depan.. mungkin agar mereka merasa nyaman.
tak berselang lama datanglah pria tinggi, dengan menenteng nampan yang sudah ia tahu pasti isi nya.
" thor, kok gue panggil ngak keluar keluar"
" lagi mager, lagian ngapain lu teriak teriak, lu pikir ini hutan." Ucap nya jengkel.
rio hanya cengengesan manja.
" sorry brothers, gue itu sengaja biar cewe cewe terpesona sama muka ganteng gue." jawab nya dengan percaya diri. membuat debang itu tertawa mengejek.
" eh... ada tristan. sejak kapan dateng?!"
tristan menjawab pendek." tadi."
rio pun duduk di sofa, membuat tristan bergeser.
" kenapa geser" tanya rio.
" soalnya abang kalo makan lebay. so kuat tapi ngeyel pedes nya level 10." ledek nya. yang di benarkan thoriq.
" biarin aja, kali ini abang pasti kuat karena cabe nya level paling..."
thoriq yang tadinya menatap layar, jadi beralih menatap sahabat nya itu.
" cuma satu level." sambung rio datar.
" Hahaha...kirain naik, tahu nya turun drastis." ejek tristan..thoriq juga terkekeh mendengar nya.
lalu ia kembali sibuk dengan layar, tristan dan rio abai saja, rio justru makan paling semangat karena tidak akan bolak balik ke wc.
***
anissa sedang membaca buku sambil mendengarkan musik, karena ia memang sudah ada di rumah setelah jajan dengan sahabat nya.
ia begitu fokus menyelami novel, membuat ia tidak sadar jika abang nya tengah berdiri di depan pintu kamar nya. gimana mau peka jika telinga nya di sumpal sama hedset.
aldo menarik hedset nya dan membuat anissa menoleh. " kok di lepas sih bang, sini in." Ucap nya setengah cemberut.
" kamu ini aneh, liat novel kok sambil dengerin musik.
emang bisa fokus." bukan menjawab aldo malah menanyakan hal sepele.
" Ya fokuslah bang, baca nya juga pake hati." Jawab nya santai. aldo ikut duduk di sebelah kiri anissa.
" baca apa sih?" aldo melihat novel yang sedang di baca adik nya.
" baca novel tentang jodoh."
" widih!! keren amat, tapi jangan sampai halu pengen cowo fiksi ya." ledek aldo. pasalnya anissa selalu mengidolakan karakter fiksi, bahkan ia ingin kisah cinta nya seperti di novel novel.
" biarin aja wlee"
sontak saja aldo mencubit pipi adik nya itu. membuat anissa protes karena cubitan abang nya itu suka berbekas.
" ada apa nyamperin aku." Kali ini anissa menanyakan inti dari maksud kedatangan abang nya.
aldo berdehem. " ekhem"
" mau ngajak kamu weekend besok" Ucap nya lembut.
" wahh!!! kemana?" jawab nya antusias.
" Ya, jalan jalan. sekalian kita me time kan, udah lama ngak jalan jalan berdua." tawar aldo dengan tatapan sayang nya.
" Oke!"
" Ya udah lanjutin ngehalu nya, tapi jangan pake hedset. masa ada abang sampe di cuekin." cibir nya.
membuat anissa menunjukkan senyum pepsodent nya.