Kisah CEO dingin dan galak, memiliki sekretaris yang sedikit barbar, berani dan ceplas-ceplos. Mereka sering terlibat perdebatan. Tapi sama-sama pernah dikecewakan oleh pasangan masing-masing di masa lalu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Favreaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6
Mira, Adam, Nadia dan Rian tengah duduk di ruang tengah. Di atas meja ada tumpukkan uang yang tidak seberapa. Dari mulai pecahan sepulu ribuan sampai limapuluh ribuan. Tak ada pecahan uang berwarna merah.
Mereka baru saja unboxing amplop-amplop dari para undangan. Semua wajah terlihat sedih dan marah.
"Semua ini gara-gara si Elena pah!" kata Nadia langsung dengan tuduhannya. Mira dan Rian langsung menatapnya.
"Jangan suudzon, Elena tidak mungkin melakukan itu!" sergah Rian, membuat emosi Nadia kian memuncak.
"Kamu kenapa sih selalu ngebelain dia? Dia itu jahat! Bukankah sama kamu, dia bilang akan memviralkan pernikahan kita?" kata Nadia dengan nada suara tinggi.
"Nadia, turunkan suaramu!" sentak Mira.
"Kamu tidak boleh berlaku tidak sopan pada suamimu. Seharusnya bicarakan hal ini baik-baik, dengan kepala dingin dan mencari jalan keluar agar kita bisa melunasi sisa pembayaran yang belum lunas."
"Memangnya sisanya berapa lagi?" tanya Adam.
"Ya papa hitung saja! Uang amplop tak ada sampai 10 juta tapi sisa pembayaran yang harus dilunasi hampir 50 persen dari biaya semuanya. Kepala mama rasanya mau pecah. Dan anakmu ini, selalu saja menyalahkan orang lain atas kesalahannya sendiri. Bukannya mencari solusi."
Wanita paruh baya itu langsung berdiri dari duduknya, hendak pergi ke kamarnya.
Tapi ucapan Nadia membuatnya menghentikan langkah.
"Mama selalu belain si Elena. Sebenarnya siapa sih yang anak mama?"
"Jadi selama ini kamu anggap mama tidak pernah sayang sama kamu? Lalu selama ini yang mama lakukan untuk kamu apa? Padahal mama sadar, demi membela kamu mama sudah berbuat tidak adil pada Elena."
Mira menatap tajam putrinya dengan napas yang naik turun menahan emosi. Bukannya mikir, Nadia malah beranjak lebih dulu dan masuk ke kamarnya. Melihat itu, Mira dan Adam merasa tidak enak sama Rian, yang hanya bisa melihat kelakuan istrinya dengan tatapan mata yang sulit diartikan.
"Mama ke kamar dulu, sakit kepala."
Tinggalah Rian dan Adam yang masih saling berdiam diri. Sama-sama berpikir, bagaimana cara melunasi semua itu. Apalagi banyak makanan yang mubazir tak termakan semua. Meski sudah dibagi-bagikan secara cuma-cuma tetap saja sisanya masih ada dan menjadi basi. Mungkin ini adalah pernikahan terburuk sepanjang masa.
"Seandainya Elena tahu, dia akan tertawa terbahak-bahak." Batin Rian merana.
***
Memang benar banyak yang menertawakan pernikahan Nadia dan Rian. Banyak juga para komentar nyinyir yang mengiringi, meski terkesan jahat! Tapi itu kan akibat dari perbuatan mereka sendiri dan langsung dibayar lunas oleh sang Maha Kuasa.
Sementara Elena? Dia malah terkesan tidak perduli. Sekarang dia sedang sibuk memperbaiki penampilan sesuai permintaan Kiara. Sahabatnya itu serius ingin membuat Elena menjadi pengganti dirinya sebagai sekretaris bossnya.
Saat Elena tiba di kantor, teman-temannya sudah menunggu. Mereka cukup surprise dengan penampilan Elena yang sangat berbeda dari biasanya. Dia terkesan lebih anggun dan wajahnya terlihat jauh lebih cantik.
"Cuitciwiwiwiwww"
Semua yang melihat perubahan Elena menyuitinya, terutama para cowok-cowok.
"Ini beneran kamu, El? Cantik banget! Bukannya terlihat mengenaskan setelah ditinggal kawin, kamu malah semakin Shining, Shimmering, Splendid! Si Rian matanya katarak, membuang boneka barbie demi boneka chaky, hahaha" seruan kekaguman dan tawa riuh memenuhi ruangan.
"Eh, eh, gimana-gimana, tanggapan kamu tentang pernikahan para pengkhianat itu?"
Mereka pun langsung kepo, ingin mengetahui tanggapan Elena tentang kejadian semalam di pernikahan Rian dan Nadia, yang sekarang sedang viral di kantor dan sebentar lagi mungkin bakalan FYP di medsos. Karena yakin, pasti ada orang-orang iseng yang merekam video di sana dan meng-upload nya ke medsos.
"Apaan sih kalian? Kalau gue udh di titik BODO AMAT! Mau pernikahan mereka meriah, mau ancur ancuran, gue sih bodo amat! Dah ya, catet itu!" Elena cengengesan sambil berlalu ke dalam liff yang akan membawanya ke lantai atas dimana ruangan boss dan mejanya berada.
Dan saat jam istrirah tiba, semua karyawan kantor itu heboh. Benar saja, ada rekaman video saat Rian mengucap ijab kabul yang salah menyebutkan nama pengantinnya. Juga suasana resepsi mereka yang sepi kebangetan. Video-video itu dibubuhi tulisan yang menggelikan, mengundang tawa penonton.
Ada juga rekaman saat Rian menjerit kesakitan karena pahanya dicubit Nadia.
Pokoknya semua tulisan itu mengundang tawa, tapi memojokkan si pengantin, baik Nadia maupun Rian.
Untung saja pasutri baru itu belum masuk kantor, jadi telinga mereka terhindar dari omongan-omongan nyinyir.
"El, gue seneng lo baik-baik aja." Kata Siska saat mereka sedang makan siang bareng dengan teman-teman yang lainnya.
"Terus gue harus gimana? Salto, kayang atau tantrum?"
"Dih nih anak malah ngelawak!"
Hahaha... karyawan lain yang mendengar candaan Elena malah tertawa ngakak. Mereka tahu kalau Elena orangnya ceria dan suka bercanda, jadi sangat sulit orang-orang menebak suasana hatinya. Hanya orang terdekat saja yang bisa memahami, seperti Siska dan Kiara.
"Tapi ngomong-ngomong, lo merubah penampilan, buat gaet si Rian lagi?" Siska menatap kagum sahabatnya dari atas sampai bawah.
"Menyedihkan banget gue, emangnya gak ada cowok yang lebih layak gitu buat gue ?"
Siska tertawa geli. Memang gak bisa serius kalau ngobrol sama Elena. Di suasana apapun dia selalu terlihat ceria dan senang bercanda. Apalagi kata-katanya yang ceplas-ceplos.
"Gue ramalin, lo bentar lagi dapet cowok perutnya buncit, tapi banyak duitnya."
"Ogah, itu buat lo aja! percuma duitnya banyak tapi banyak juga ceweknya."
"Bener juga kata lo, tapi si Rian, perutnya gak buncit tetep aja main cewek."
"Kalau diamah tipe kucing garong. Nggak perduli ikan asin bulukan juga, tetep aja dia mah digares."
Kembali suara tawa bergemuruh sampai ada yang tersedak makanannya sendiri dan sakit perut karena banyak tertawa.
***
Kiara mengetuk ruangan boss nya. "Maaf pak, ada yang ingin saya sampaikan."
Lelaki dingin berwajah tampan dan maskulin itu, mengangkat wajah dan menatap sekretarisnya.
"Ada apa Kiara?" suaranya sangat berat dan tegas.
"Saya sudah mendapatkan kandidat, untuk menjadi calon pengganti saya sebagai sekretaris anda."
Lelaki yang akhir-akhir ini irit tersenyum itu, terdiam sesaat. Lalu menatap serius sekretarisnya.
"Memangnya kamu sudah fix akan resign?"
Kiara mengangguk yakin. Atasannya pun menarik napas dan kembali menghembuskan nya.
"Kamu yakin dia orang yang cocok buat jadi pengganti kamu? Bukan hanya cakap dalam bekerja tapi attitude nya juga harus baik! Saya tidak mau pekerjaan saya hancur berantakan karena attitude dia begini!" Laki-laki itu mengacungkan jempol, lalu posisinya dibalikkan.
"I- iya pak, saya yakin dia orang yang tepat. Saya jamin. Orangnya cantik, anggun dan bersahaja. Pak Alvaro tak akan kecewa pokoknya." Jawab Kiara meyakinkan atasannya yang tak lain adalah Alvaro. Meski hatinya masih ragu, tapi dia akan berjuang untuk merubah teman bar barnya itu menjadi seperti apa yang dia ucapkan pada atasannya itu.
"Oke, saya pegang kata-katamu!"
Kiara mengangguk lalu berpamitan.
Kiara tidak tahu, sebenarnya Alvaro dan Elena sudah pernah bertemu dalam suasana yang tidak mengenakkan. Mereka terlibat perang mulut dan berakhir saling membenci.
Duh apa jadinya nanti kalau Elena benar-benar jadi sekretarisnya Alvaro ya?
Baru saja Kiara membuka pintu, seorang wanita cantik. Hampir saja menabraknya saat dia akan masuk ke ruangan Alvaro.
"Eh bu Sandra, maaf!" ujar Kiara sambil mengangguk hormat. Cassandra menggeleng sambil tersenyum. "Tidak apa-apa. Alvaro ada kan?" tanyanya.
Kiara masih terpaku. Dia tidak percaya dengan penglihatannya. Benarkah ini Cassandra pacar bosnya yang terkenal judes dan sinis?
"Apa dia salah makan obat?" Kiara bergumam dalam hati.
"Hallo" Cassandra menggerak-gerakkan telapak tangannya.
"Eh, oh i- iya ada bu, silahkan." Jawab Kiara gugup saking takjubnya dengan wanita ini.
"Ya udah, minggir dong saya mau masuk !"
Tapi Kiara tak jadi minggir ketika terdengar suara boss nya yang menggelegar.
"KIARA, SIAPAPUN YANG BICARA DENGANMU, SURUH DIA PERGI DAN JANGAN PERNAH IJINKAN DIA MASUK!!"
Tentu saja Kiara kaget dan wajahnya langsung pucat. Baru kali ini mendengar suara kemarahan dari mulut boss nya.
Kalaupun dia marah, tak sampai menggelegar seperti itu.
"I- iya baik bos." Kiara berbalik lagi menghadap Cassandra.
"Maaf bu”
"Sudah kamu minggir saja, mau dipecat?!" Bentaknya sambil melotot. Keramahannya yang tadi sudah menguap entah kemana.
"Tidak bisa bu, ibu tidak bisa memecat saya, pak boss menyuruh saya mengusir siapapun yang datang dan saya harus menuruti beliau." Kiara sengaja merentangkan tangannya, menghalangi Cassandra masuk.
"MINGGIR SAYA BILANG!" Kali ini Cassandra yang membentak.
Mendengar suara Cassandra yang keras, Alvaro pun keluar menghampiri mereka dengan aura dingin yang mampu membekukan aliran darah.
"Kamu keluar saja dan panggil security, suruh usir wanita ini dan jangan pernah diijinkan masuk lagi ke kantor saya!"
Kiara mengangguk dan langsung keluar.
Sementara Cassandra ingin mendesak masuk tapi Alvaro sudah keburu menutup pintu dengan keras, lalu menguncinya. Hingga tanpa ampun kening Cassandra langsung kejedot pintu dan memerah.
"ALVARO, KAMU JAHAT, APA SALAHKU? LIHAT KENING AKU SAMPAI BENJOL KARENA KAMU!!" Cassandra berteriak sambil menangis dan menggedor-gedor pintu.
"Alvaro please, jangan seperti ini! Kamu hanya salah paham. Kalau aku salah, aku minta maaf! Tapi tolong jangan seperti ini!" tangisan Cassandra semakin keras. Tapi Alvaro tidak peduli. Cassandra tidak tahu bagaimana perasaan Alvaro saat melihat kekasih yang dicintainya, yang ingin dia lamar untuk menjadi pendamping hidupnya, yang sangat dipercayainya, ternyata tak lebih dari perempuan murahan yang sangat menjijikkan.
Hingga terdengar sura teriakan Cassandra yang memanggil dirinya dan memarahi para security nya, Alvaro tetap menutup hati dan telinganya.
diselingkuhi sama tunangannya gak bikin FL nya nangis sampe mewek² tapi malah tetep tegar/Kiss/
calvin selingkuh sama pacar bos nya hanya karena nafsu, si rian juga sama selingkuh dan hamilin sepupunya elena.