Sebuah kisah tentang seorang yang telah dikutuk menjadi Tua sejak lahir. Dimana segala yang melekat dalam dirinya mengandung misteri di balik apa yang membuatnya berbeda.....
Novel Doris Hart 2 ini merupakan kelanjutan kisah dari Doris Hart yang pertama.
Kutukan, Sihir dan Cinta selalu berkecimpung di dalam kehidupannya.....
Dapatkah Doris hidup dengan Uzda Masson seorang yang telah membuatnya berubah menjadi sosok manusia yang sesuai dengan usianya seperti sekarang ini?
Uzda yang di cintai nya belum pernah dapat bersama dengan Doris karena banyak hal yang menghalangi keduanya. Apakah itu? dan bagaimana kah Doris menghadapi nya?
Baca kisahnya sampai tamat! tinggalkan jejak kalian yang membaca kisah ini dengan cara dukung author melalui vote, nilai, like, subscribe, follow dan komentar.
Disarankan untuk membaca Doris Hart yang pertama dulu ya 😊
happy reading 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Febby Sadin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suara Menggelegar
Angkutan umum yang datang dari arah kanan tangan mereka seketika berhenti tepat di depan mereka, setelah mereka melambaikan tangan. Dan tanpa menoleh ke belakang, Doris dan Alfred pun menaiki mobil. Seketika itu mobil melaju dengan kencangnya.
Semakin lama menempuh perjalanan, dan saat semakin dekatnya mereka sampai ditempat tujuan, langit tiba-tiba berubah menjadi semakin hitam pekat. Hitam yang tak seperti biasanya, dan perlahan bersamaan dengan turunnya Doris dan Alfred dari angkutan umum, tiba-tiba salju turun menghujani tanah sampai menyentuh kulit mereka, mereka merasakan betapa dinginnya salju itu, berbeda dari yang biasanya.
"Mengapa salju kembali menghujani bumi?!" tanya Doris, sedikit curiga dengan keadaan.
"Lebih baik kita masuk ke hutan Montrose dengan secepat mungkin!!!" ucap Alfred, mereka pun berlari dengan begitu cepatnya sambil menahan dingin yang semakin terasa menusuk kulit.
Dan di tengah berlarinya, mereka merasakan keanehan yang teramat sangat, "Ada apa ini sebenarnya?" tanya Doris, yang telah tak tenang dengan keadaan.
Bersama dengan setelah bertanya-tanya Doris pada Alfred yang seolah bertanya pada diri sendiri itu, tiba-tiba terdengar oleh mereka teriakan yang begitu kerasnya berasal dari dalam hutan Montrose, dan Alfred tahu itu semua suara para penduduk hutan Montrose.
"Hutan Montrose?!!" pekik Alfred. Lari mereka pun semakin cepat.
Setelah mereka memasuki hutan, kedua mata mereka langsung membelalak. Karena kini yang mereka lihat adalah kekosongan, hutan Montrose tak berpenduduk, seluruh rumah hancur. Pohon-pohon banyak yang tumbang dan seluruh hutan bertumpukan salju. Gundukan salju dimana-mana, suasana begitu dingin membekukan, seketika membuat Doris tercengang.
"Kemana seluruh rakyat?! Siapa yang telah melakukan semua ini?!!" ucap Alfred, geram.
"Kita cari segera!!!" seru Doris.
Kembali mereka berlari, kini tujuan mereka hanya satu, tempat persinggahan Raja Doris.
"Hahaha!!! Kalian mencariku?!!" tiba-tiba suara yang telah tak lagi asing terdengar menggelegar dari arah belakang mereka. Seketika mereka pun menghentikan langkah terkejut, dan setelah mereka membalikkan badan, semakin lengkaplah keterkejutan mereka. Dan mereka pun bersamaan memetik.
"Circle?!!!"
"Circle?!!"
Sedangkan seorang yang membuat suara menggelegar itu, setelah Alfred dan Doris melihatnya, dia semakin tergelak.
Dan Doris melihat Circle terus menggelakkan tawa, dia semakin geram. Tangannya pun mulai menyelip ke belakang punggung, dan dengan cepat bagai kilat, tiba-tiba dari tangannya itu membuat Circle terkejut, dan menatap tajam pada Doris.
Karena kini yang Circle lihat, Doris menghunuskan pedang tepat di lehernya, dan pedang itu terus berkilat seolah tiada henti mengeluarkan sinar.
"Apa tujuanmu melakukan ini semua, hai mata kuning?!!!" bentak Doris, dengan nada keras. Hingga membuat seluruh hutan Montrose seketika itu bergerak, dan membuat salah satu pohon yang diselimuti es pecah.
Mendengar bentakan Doris, kedua mata Circle langsung semakin membelalak tajam, dari matanya pula saat itu juga memperlihatkan sinar merah yang siap di muntahkan.
Melihat hal itu, Doris sendiri pun menjadi terkejut. Dia sedikit kebingungan, dengan apa dia melawan Circle. Apa dengan pedangnya? Bila dia lari, itu hal yang sangat lucu. Bahkan membuat Circle tertawa. Dan bila dia bertahan, dengan kekuatan khusus seperti apa?
...****************...
Angin berhembus kencang, debu-debu dibuat beterbangan, pesawat pun meluncur menuju Bandara Stuv. Dan tujuan pertamanya adalah kota Oak Park, Illionis.
"Semoga perjalanan ini lancar.... Aamiin." pekik Houdynn. Sambil memeluk tas yang dibawanya.
Tak perlu waktu begitu lama, satu jam kemudian pesawat telah mendarat di Bandara Stuv. Houdynn pun turunin tangga pesawat. Namun langkahnya semakin pelan. Karena kini alisnya mengerut. Dia sedikit heran dengan apa yang dilihatnya. Kedua tangannya pun memeluk kedinginan.
"Aneh sekali! Bukankah di jadwal musim dunia telah tertulis di kota Oak Park, Illionis. Munich, Resnoqwes, Komberg, dan juga... Montrose!" pekik Houdynn.
Tapi seketika itu dia langsung terdiam. Dalam hati dia berkata, "Sepertinya aku mencium sesuatu yang aneh...saat aku mengucapkan tentang kota Montrose, tenggorokan ku terasa tercekat...."
Lalu kedua mata menelisik disekitarnya, seolah mencari sesuatu yang tak diketahui dibalik gundukan-gundukan salju dan rintik salju.
"Ada apa dengan Montrose?!" seolah menjadi tanda tanya besar di hati Houdynn, yang langsung merasakan sesuatu aneh, sejak pertama menginjakkan kaki di Oak Park, Illionis.
...****************...