Laki-laki yang seharusnya menjadi calon mempelai untuk kakaknya, justru dialah yang menggantikan kakaknya untuk menikah.
Keduanya bukan sepasang kekasih yang saling mencintai tetapi terpaksa harus mengucapkan janji pernikahan demi mengabulkan permintaan orang yang mereka sayangi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ina Warsiati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Janji Haidar
Hari hari terus berlalu dengan semestinya.
Saat ini vika tengah melepas rindu bersama haidar calon suaminya.
"sayang...aku mencintaimu....sangat mencintaimu"kata vika yang kini telah menyenderkan kepalanya didada bidang calon suaminya itu.
"aku juga sangat... mencintaimu.... sangat.... sangat.... mencintaimu... melebihi cintamu padaku"jawab haidar sambil mencium pucuk kepala calon istrinya itu.
"benarkah?"tanya vika sambil mendongakkan kepalanya menatap mata haidar lekat lekat.
"iya sayang,apa kau meragukanku"tanya haidar yang masih menatap sorot mata calon istrinya itu secara intens.
Vika hanya menggelengkan kepalanya tanda dia mempercayai perkataan haidar.
Vika sangat bahagia karna memiliki haidar yang begitu mencintainya.Tapi disamping kebahagaiannya itu dia menyimpan rasa sedih yang teramat dalam. Sebuah rasa yang tidak pernah ia tunjukan kepada orang lain termasuk kepada haidar. Ada rasa takut yang teramat dalam di dalam dirinya namun dia berusaha tegar menghadapinya demi orang orang yang dia cintai.
Vika tidak pernah menunjukan sisi lemahnya kepada siapapun.
"sayang..."panggil vika dengan pelan.
"hemm....ada apa?"tanya haidar yang masih memeluk tubuh vika.
"jika suatu saat tiba tiba aku harus pergi meninggalkanmu"kata vika yang membuat haidar tiba tiba tersadar dan mendorong tubuh vika secara pelan untuk menatap wajahnya.
"sayang....kenapa kamu bicara seperti itu...apakah kamu sudah tidak mencintaiku lagi"tanya haidar yang begitu terkejut mendengar perkataan vika yang tiba tiba itu.
"tidak...aku selalu mencintaimu....selamanya hanya kamu yang akan aku cintai"jawab vika meyakinkan.
"tapii..."lanjut vika.
"tapii apa sayang....apa ada maslah?"tanya haidar berusaha mencari tahu semuanya.
"tidak sayang....aku hanya bertanya saja...jikalau seandainya sesuatu terjadi padaku kelak...maukah kau berjanji padaku satu hal?"tanya vika sambil menangkup pipi hidar menggunakan kedua tangannya.
"percayalah padaku....tidak akan ada sesuatu yang akan memisahkan kita"kata haidar yakin
"seandainya saja memang begitu...betapa beruntungnya aku memilikimu sayang..."gumam vika dalam hatinya yang merasakan sesak didadanya.
"iya aku percaya padamu...tapi bolehkah aku meminta satu hal padamu....hanya untuk berjaga jaga saja..."
"baiklah apapun yang kamu minta...pasti akan aku turuti" kata haidar meskipun dalam hatinya dia tidak setuju dengan perkataan vika yang tiba tiba seolah olah akan pergi meninggalkannya.
"aku ingin kamu menikahi celin"kata vika pelan.
"apa?"jawab haidar terkejut.
"yang bener saja menikahi itu anak.....permintaan macam apa ini...ini terlalu konyol"gumam haidar dalam hati yang nampak terlihat kesal.
"apa kamu bercanda sayang....lelucon macam apa ini....nggak aku nggak mau...aku hanya akan menikah denganmu" kata haidar lagi.
"kan cuma seandainya sesuatu terjadi padaku sayang....kenapa kamu jadi seserius itu sih"kata vika menggenggam tangan haidar.
"lagian kamu ngomongnya ngaco sih"kata haidar lagi.
"jadi...gimana jawaban kamu sayang"tanya vika lagi.
"jawaban apa maksud kamu?"tanya haidar yang masih heran dengan pertanyaan vika.
"mau kan kamu menikah dengan celin?"kata vika lagi dengan menatap kedua mata haidar
"astaga...pertanyaan macam apa ini....lagian yang bener aja menikahi celin...entah sudah berapa banyak laki laki yang menyentuhnya....melihatnya saja gue sedikit jijik"gumam haidar dalam hati.
"baiklah...sesuai peemintaanmu...aku setuju"jawab haidar karna sudah malas menanggapi pertanyaan konyol yang dilontarkan vika.
"benarkah...kamu janji kan sayang"kata vika lagi berusaha meyakinkan haidar.
"ya aku janji"jawab haidar yang mulai heran dan bertanya tanya akan maksut dari pertanyaan vika yang sangat tidak masuk akal menurutnya.
"makasih sayang...aku mencintaimu"kata celin langsung melayangkan ciuman di bibir hidar dan mlumatnya dengan lembut.
Haidar begitu terkejut akan perlakuan vika yang tiba tiba itu,namun tidak dipungkiri bahwa haidar juga sangat menyukai dan menikmatinya.