NovelToon NovelToon
Menikahi Bintang Film Dewasa

Menikahi Bintang Film Dewasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta setelah menikah / Dark Romance / Aliansi Pernikahan / Nikah Kontrak / CEO Amnesia
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Vanilla Ice Creamm

Laura Rivas 22 tahun, seorang bintang film dewasa Spanyol dengan nama panggung Karen Monroe di L.A., diasingkan ke Portugal oleh calon kakak iparnya, Diego Torres, setelah skandalnya menjadi "gadis penghibur" Kartel Meksiko menghancurkan reputasi sosial kakaknya, Julia Rivas, dan membatalkan pernikahan Julia.

Asisten utama Diego, Pablo Reyes (32), ditugaskan mengurus Laura di pengasingan, namun Laura yang selalu bermasalah terus melanggar protokol keamanan. Untuk mengatasi kekacauan ini, Diego menyetujui keputusan drastis Pablo untuk menikahi Laura Rivas.

Pernikahan ini, yang mencakup perjanjian pra-nikah dengan klausul properti dan kewajiban kegiatan ranjang, bertujuan memberikan Laura status, perlindungan, dan memindahkan seluruh tanggung jawab pengawasannya ke tangan Pablo.

Awalnya hubungan intim sebagai tugas untuk pengamanan Laura agar tak liar, namun Pablo kecanduan pada kemahiran Laura di ranjang, mengubah "tugas" menjadi candu bak kokain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanilla Ice Creamm, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

29. Curiga

Tiga bulan berlalu setelah kehamilan Laura berjalan lancar, Mereka pindah ke sebuah hunian yang lebih besar di bagian selatan, Aranjuez. Pablo lebih banyak bekerja di rumah, Diego memberikan waktu khusus agar Pablo dan Laura meningkatkan bonding sebagai pasutri di mana taging sebuah karya fiksi "cinta setelah menikah."

​Laura masuk ke ruangan kerja Pablo siang itu membawa teh hangat dan Empanada Gallega (pastry lembut dengan isian daging dan sayuran mediterania). Suara Pablo seperti dalam mode rahasia dan bernada dingin.

​"Jangan pernah hubungi nomor ini lagi. Aku akan mengurus pembayaran bulanan Trust Fund itu. Tidak ada pertanyaan. Kau mengerti?"

​Laura tercekat, nampan berisi sajian itu nampak makin berat di tangannya. "Astaga, apa itu? Dengan siapa Pablo berbicara?." Bisiknya dalam hati.

​Dia pura-pura tak mendengar apa pun, masuk dan meletakan nampan itu di meja dekat laptop terbuka dengan rincian angka-angka yang mencuri perhatiannya. Namun Pablo cepat menariknya dari tatapan Laura, sehingga membuat Laura semakin berpikir yang tidak-tidak.

​"Letakkan saja di situ, kamu istirahatlah. Masih banyak hal yang harus kukerjakan." Wajah Pablo tampak tegang.

​"Oh begitu.. baiklah." Laura memaksakan senyum getirnya.

Di kamarnya, Laura mengurai ikatan rambut pirangnya yang semakin panjang dengan pikiran berkecamuk. Ia mengingat satu baris di spreadsheet yang sempat ia lihat sekilas, "Transfer Pendidikan/Perwalian A.R." dan tanggal lahir yang tertera adalah tiga tahun lalu.

​Laura merebahkan tubuhnya yang kian berat ketika memasuki trimester kedua. Sambil mengelus kehamilannya yang berusia 13 minggu, "Apa yang disembunyikannya papqmu dari kita, Nak?"

Malam harinya, keheningan yang menyesakkan saat makan malam.

​"Ada yang sedang kau pikirkan, mi vida? Kamu terlihat lebih pendiam dari biasanya." Pablo memecah keheningan.

​Laura tersentak sejenak. "Aku... baik-baik saja."

​"Serius?"

​"Ya, tentu saja." Laura mengangguk.

​Tiba-tiba, telepon berdering lagi. Pablo menoleh ke meja kabinet dengan napas tertahan.

​"Sebentar," katanya sambil beranjak. Laura mengangguk dan tersenyum tipis.

​Samar-samar, suara Pablo terdengar dari kejauhan dengan intonasi jengkel dan suara tertahan.

​"Ck, ada apa lagi? Apa kau bilang? Tentu, berikan yang terbaik. Akan kuurus... ..." Laura tidak bisa mendengar kelanjutan kalimatnya. Pablo menghabiskan sekitar tiga menit menjawab panggilan itu.

​Saat ia kembali, wajahnya tampak cemas dan tegang.

​"Hanya masalah eksternal, tapi sudah selesai." Pablo memberi keterangan tanpa diminta, seolah buru-buru menutupi sesuatu.

​"Masalah apa? Katakanlah, mungkin bisa meringankan bebanmu jika kau mau bercerita padaku." Laura memancing, menatap mata suaminya.

​"Tidak ada, mi vida. Aku sudah membereskannya."

​"Tapi kamu tampak khawatir. Apa masalah pekerjaan? Soal negosiasi dengan investor dari Belgia?" Laura terus mendesak.

​Pablo menjawab dengan cepat, hampir terlalu cepat. "Betul, ada kesalahpahaman, tapi sudah selesai. Ayo kita makan dulu, anak dan istriku harus sehat."

"Oh ya, Sayang, besok kita makan malam di luar, ya?" ajak Pablo.

"Besok malam? Wah, tentu! Aku mau sekali." Mata Laura berbinar. Memang, sejak hubungan mereka semakin intim tidak hanya di ranjang, tetapi juga ikatan hati, Pablo lebih sering mengajak Laura menghabiskan waktu di luar.

Pablo sudah tidak lagi menyembunyikan Laura sebagai istrinya. Meskipun beberapa orang tahu jika Laura adalah mantan bintang film dewasa, berita itu seolah lenyap dari pandangan publik Spanyol.

Diego dan Pablo, membantunya untuk menghapus jejak digital satu per satu dengan uangnya, perlahan namun pasti. Mereka melakukannya dengan senyap . Meskipun beberapa video Laura masih ada di platform dewasa, setidaknya jumlahnya tidak sebanyak dulu.

.

.

Kehangatan yang memabukkan menyelimuti kamar. Pablo menyentuh Laura dengan intensitas membara, sentuhan yang selalu berhasil melarutkan segala kecemasan. Saat klimaks yang dinantikan tiba, napas kedua insan itu berburu, menyatu dalam kelegaan. Keringat membasahi kulit mereka yang beradu, meninggalkan jejak gairah. Namun, di tengah sisa kehangatan itu, ada kebekuan yang dirasakan Pablo.

Setelah moment panas itu berakhir, Pablo merasakan sikap Laura yang lain dari biasanya.

​"Kamu kenapa, Laura? Ada yang membuatmu khawatir?"

​Pablo merasakan Laura seolah tak fokus menikmati hubungan suami-istri mereka.

​"Aku... sedikit lelah dan tidak mood. Maaf, Pablo." Laura menepis lembut tangan suaminya yang hendak membelai wajahnya. Ia beranjak hati-hati, meraih kimono sutra berwarna hitam.

​Pablo menatap punggung telanjang Laura. Wanita itu segera masuk ke kamar mandi. Ini tidak seperti biasanya; setelah bercinta, mereka selalu berpelukan (cuddling) dan berbagi obrolan ringan.

Laura membasuh wajahnya, hatinya gundah gulana. Ingin sekali rasanya ia menanyakan hal itu pada Pablo, tetapi di sisi lain, ia ingin melihat sejauh mana Pablo akan bertindak jika hal terburuk itu terjadi.

​Pablo masuk ke kamar mandi. Pria itu berdiri tepat di belakangnya saat Laura sedang membungkuk untuk membasuh wajahnya. Ia bisa merasakan kehadiran suaminya di belakangnya. Laura berdiri tegak dan mematikan keran wastafel.

​"Kamu sakit?" tanya Pablo.

​Laura menggeleng, dia menatap bayangan Pablo di cermin.

​"Lalu kenapa?"

​Laura membalikkan badannya. Ia menatap tubuh Pablo yang menjulang tinggi dan atletis, dadanya yang bidang menjadi tempat ternyamannya untuk bersandar selama tiga bulan terakhir, sejak Pablo menunjukkan perasaannya secara nyata sebagai seorang suami. Sebelumnya, hubungan mereka sebatas tugas dan kewajiban semata sebagai pasangan kontrak.

​"Aku hanya sedikit lelah, aku mau keluar dulu." Laura hendak melangkah pergi, tetapi...

​"Tunggu, aku belum selesai bicara." Pablo menatapnya lekat dan mencekal pergelangan tangan Laura.

"Aku hanya sedang tidak mood untuk bercinta. Mungkin karena pergerakanku makin terbatas, membuatku mudah lelah," jelas Laura.

​"Kamu bisa menolakku jika kamu tak bersedia," balas Pablo.

​"Aku hanya tak ingin mengecewakanmu."

​"Dan aku juga tak ingin istriku melayani dengan keadaan yang lelah sehingga membuatmu memaksakan diri. Aku bukan monster hyper, Laura."

"Sekarang tidurlah..." perintah Pablo dengan nada dominan. Laura mengangguk, bukan karena patuh, tetapi karena lega Pablo tidak mendesaknya.

Di ranjang, Laura mencoba tidur. Sementara itu, Pablo membuka pintu balkon, membawa gelas wine-nya, dan menatap kegelapan malam yang membentang jauh. Pikirannya melanglang buana.

​Laura mengubah posisi tidurnya menjadi terlentang, menatap Pablo dari belakang. Pria itu telah mengenakan robe tidurnya. Beberapa kali Pablo meneguk wine di gelasnya, sesekali ia memijat keningnya.

Saat Pablo membalikkan tubuhnya untuk masuk, Laura langsung menutup matanya. Terdengar pintu balkon dikunci, diikuti suara tirai merah marun yang ditutup hingga terdengar bunyi "sreek."

​Pablo kembali ke ranjang dan berbaring dekat Laura. Pria itu menengok sebentar ke arah istrinya. Bahkan saat Laura memejamkan mata, ia bisa merasakan tatapan tajam suaminya, membuat jantungnya berdetak kencang.

​Kemudian, pria itu memberikan jarak aman dan nyaman bagi Laura yang sedang hamil. Tak lama, lampu tidur di nakas dimatikan.

​"Fiuuuh..." monolog Laura dalam hati, merasa lega.

1
VIC
wah ada lagi laura & pablo
VIC
wah iya ada ilustrasi visualnya... good job👋
Park Nana
bagus laura, tapi harusnya arah mukanya kalau itu mantan si pablo 😌
Vanilla Ice Creamm
Hai semua... bantu klik icon jempolnya ya kalau kalian suka,
terima masih sudah hadir sebagai silent readers 😍🙏
VIC: selalu jempol buatmu 👋
total 2 replies
Vanilla Ice Creamm
Hai semua... aku up setiap hari ya, minta tolong klik Like dan ulasannya ya... boleh banget lho kritik, saran dan komentarnya, agar author makin semangat menulisnya.
Vanilla Ice Creamm
Hai semua... minta dukunganan like & koment utk saran ya readers.
dan... akhirnya /hr 5 bab selama 4 hari done!
Yolanda
langsung baca
Park Nana
suka sama karakter cewe2 rebel ini....
Park Nana
dari judulnya, ibarat makanan itu.. "menggugah selera" lebih ke kategori romance yg dikemas dg cerita yang ada tujuannya, bkn soal hubungan fisik semata.
dari karakter Laura, Laura ini blak-blakan dan grusa grusu ya... cocok sm karakter Pablo yg disiplin spy lbh terarah.
Vanilla Ice Creamm: hai terima kasih sdh mampir
total 1 replies
Bengkoang Studio
Anjay, dah pada mateng usianya 😌
Sweet Moon |ig:@sweet.moon2025
salfok Julia uda hamil gede disini 🤗
Vanilla Ice Creamm: eh iya dong, di GN kan ada perjanjian sm diego utk hamil.. sdikit mengambil rulenya Christiano Ronaldo & Georgina Rodriguez
total 1 replies
Enjel
Selamat atas karya pertama author kesayanganku yang pindah kemari.. jangan ragu utk baca karya kak vanilla
Vanilla Ice Creamm: terima kasih ud mampir ya, kak
total 1 replies
Enjel
wah laura... laura... emang perlu banget sih ya laki-laki itu diminta ketegasannya dari awal... jgn ksh kendor💪
VIC
penasaran deh
VIC
good job, mi vida
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!