Terjebak Pernikahan Dengan Pria Dingin

Satu jam sebelum pengumuman pemenang.

Kantin.

Sebelum Fla memutuskan Barron sebagai pemenang, ada empat kandidat lain selain Barron.

"Cap cip cup belalang kuncup, kuda lari kejepit pintu, pak tani ketiban papan, matinya jam delapan, di kubur tahun depan, yang kena jadi pacar." begitulah mantra yang keluar dari mulut Fla untuk memilih satu dari lima kandidat yang sudah melalui beberapa tahap penyaringan.

Jari telunjuk Fla pun menunjuk foto laki-laki bernama Edgar. Fla memperbesar foto Edgar dan mengamati-nya dengan seksama.

"Dari muka-nya nih cowok mesum." ucap Fla pelan. Merasa tidak cocok dengan Edgar, Fla pun kembali mengucapkan mantra-nya sambil menunjuk-nunjuk empat foto lagi.

Rachel yang duduk di depan Fla tidak menghiraukan yang sedang sahabatnya itu lakukan, ia tetap asyik dengan game online-nya.

"... Yang kena jadi pacar." Jari telunjuk Fla pun berakhir di foto laki-laki bernama Rendy. Lagi dan lagi Fla mengeluh karena ia merasa tidak cocok dengan laki-laki yang bernama Rendy.

Mendengar Fla mengeluh untuk yang kedua kali-nya, Rachel yang awal-nya bodo amat, lama-lama risih juga dengan keluhan sahabat-nya itu.

"Loe ngapain sih, Fla?" tanya Rachel.

"Ya mau seleksi lima cowok ini lah." jawab Fla.

"Ya ngapain juga loe pake mantra cap cip cup! Tinggal tunjuk aja yang mana loe suka kan beres! Hidup loe ribet banget sih! Gue yang dengernya emosi tau gak!" omel Rachel.

Rachel pun mengambil paksa ponsel yang ada di tangan Fla lalu meletakkannya di meja.

"Loe suka gak sama yang ini?" Rachel menunjuk foto laki-laki yang bernama Brahma.

Fla menggeleng.

"Yang ini?" Rachel sambil menunjuk laki-laki yang bernama Angga.

Fla kembali menggeleng.

"Berarti loe mau yang ini?" tanya Rachel sambil menunjuk foto laki-laki yang bernama Barron.

Barulah Fla menganggukkan kepala-nya sambil senyum-senyum.

"Oneng emang loe yah! Tinggal pilih yang ini aja pake segala keluarin mantra!" omel Rachel sambil menoyor kepala Fla.

Rachel pun mengangkat ponsel Fla lalu memperbesar foto Barron.

"Tapi emang sih, diantara yang empat, dia yang paling ganteng." ucap Rachel menilai Barron.

"Tapi kan persyaratannya gak harus ganteng, kenapa loe malah milih yang paling ganteng?" tanya Rachel yang teringat akan persyaratan yang dibuat Fla.

"Kemaren kan gue bikinnya asal-asalan, karena gue gak tau bakalan jadi kayak gini. Ya kali, gue nyari yang gak ganteng." jawab Fla.

"Lagian dia itu mahasiswa kedokteran tau gak, keren kan? Kapan lagi gue pacaran sama anak kedokteran. Jadi nanti kalau udah putus, gue bisa banggain kalau gue pernah pacaran sama anak kedokteran." kata Fla lagi.

"Jadi loe milih dia karena dia anak kedokteran?" tanya Rachel sekali lagi.

"Hemh..." jawab Fla sambil menganggukkan kepala-nya.

Padahal ada satu hal yang membuat Fla memilih Barron yang tak bisa Fla katakan pada Rachel.

"Terserah loe deh." balas Rachel sembari mengembalikan ponsel Fla.

"Udah sana, umumin deh tuh juara-nya, terus loe tentuin deh tuh kapan loe sama cowok itu mau kopi darat." kata Rachel lagi.

"Menurut loe bagusan ketemuan dimana?" tanya Fla.

"Hotel." jawab Rachel dengan santai-nya.

"Sialan loe! Masa di hotel, emang gue cewek apaan!" balas Fla.

"Ya dimana kek! Pake nanya segala! Di kafe kah, coffee shop kah, di mall kah, di pasar Jambul kah, terserah loe lah dimana, pokoknya di tempat yang rame! Jadi kalau muka-nya dia gak seperti yang di foto ini, jadi loe gampang buat kabur-nya. Paham gak loe!" jawab Rachel.

"Dan satu lagi, jangan nerima pemberian minuman atau makanan dari dia. Harus loe yang beli makanan dan minumannya!" kata Rachel lagi memberi nasehat.

Fla yang di beri nasehat hanya mengangguk-anggukkan kepala-nya sambil mengetik di ponsel-nya untuk memberi pengumuman siapa yang keluar menjadi pacar sebulan-nya.

💋💋💋

Bersambung...

Mereka bakal ketemuan dimana yah?

Jangan lupa tinggalin jejak yah. 💋💋💋