DI LARANG BOM LIKE KARENA BISA MENJATUHKAN RATING KARYA
Dibaca dengan teliti dan komentar dengan baik
Apa jadinya seorang pangeran yang sangat tampan harus terjebak didalam hutan terlarang karena menghindari kejaran para prajurit istana. Namun saat ia dan salah satu pengawalnya dihadang oleh para prajurit dan saat itu mau tidak mau sang pangeran dan juga sang pengawal pun menghadapi para prajurit itu.
Namun siapa sangka saat lengah sang pangeran terluka parah.
Dalam keadaan terluka sang pangeran pun berusaha kabur dan terjatuh didalam sebuah hutan terlarang
Apa yang akan terjadi selanjutnya
Penasaran pantengin terus ya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arkanirfan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
05
Seseorang yang tidak lain adalah pangeran Yu Lan itu pun terus menatap dengan pandangan terluka. Ia merasa seperti anak yang tidak dianggap oleh sang ayah.
"Ck, kau bilang jika ayahanda tidak membedakan rasa kasih sayang, namun apa ini heh! bohong! Dasar pilih kasih!" ucap nya kesal
Namun saat Yu Lan hendak menuju kamar ia berpapasan dengan seorang pemuda yang kira kira seumuran atau bisa jadi lebih tua dari nya 1 tahun
Pemuda itu terkejut dan langsung menunduk dan memberi hormat pada nya
"Selamat pagi yang mulia pangeran" ucapnya sopan
Setelah menyapa Yu Lan pemuda itu pun berlalu pergi namun sebuah suara
"Berhenti" dan otomatis pemuda itu pun menghentikan langkahnya
Sang pangeran lah yang menghentikan pemuda itu
Yu Lan pun berjalan menghampiri pemuda itu
Tap
tap
tap
"Anda memanggil hamba yang mulia?" tanyanya sambil menunduk tidak berani menatap Yu Lan
"Hn Aku memanggil mu" Yu Lan meneliti penampilan pemuda itu daei ujung kaki sampai ujung kepala
"Seperti nya aku belum pernah melihat mu di sini. Apa kau masih baru?"
Pemuda itu menggeleng lalu berkata
"Saya prajurit lama yang mulia"
Mendengar itu Yu Lan mengangguk dan kembali bertanya "Siapa nama mu?"
"Nama hamba Harda" ucapnya
Mendengar itu Yu Lan pun terdiam namun ia masih meneliti pemuda yang bernama Harda itu
Seperti nya pemuda ini cocok jika ku jadikan pengawal pribadi ku dan mungkin dia bisa membantu ku dalam segala hal
Itulah yang saat ini ia pikirkan tentang pemuda yang saat ini ada dihadapannya
Setelah lama Yu Lan terdiam ia pun kembali bertanya "Apa pekerjaan mu di istana ini?"
"Saya hanya prajurit cadangan yang mulia"
Mendengar itu Yu Lan pun terkejut
"Apa katamu, prajurit cadangan, pantas saja aku tidak pernah melihat mu"
Harda mengangguk "Apa yang anda katakan benar yang mulia saya dan junior lain hanya digunakan jika prajurit senior sedang mengawal raja atau putra mahkota bepergian maka kami yang prajurit junior akan mengamankan istana. Atau bisa juga setengah dari kami memang diajak untuk mengawal yang mulia putra mahkota hanya untuk membuat tenda atau menyiapkan sesuatu untuk sang raja atau putra mahkota " jelas harda
Mendengar itu Yu Lan pun miris ternyata bukan hanya dirinya saja yang dibedakan bahkan prajurit nya saja masih menganut sistem senioritas
"Maaf jika perkataan hamba menyinggung yang mulia pangeran, saya tidak bermaksud...." ucapannya terputus saat
"Tidak apa apa. Aku mengerti apa yang kau rasakan"
Mendengar penuturan itu Harda pun terkejut namun ia berusaha untuk bersikap seperti biasa
Sang pangeran pun kembali bertanya
"Apa kau bisa bela diri?"
Harda pun menjawab dengan jujur
"Hamba sedikit mempelajari ilmu bela diri yang mulia"
"Apakah kau bisa menggunakan senjata entah itu pedang atau pun samurai?"
Harda pun kembali menjawab "Untuk menggunakan pedang kami sebagai prajurit rendahan harus secara sembunyi sembunyi yang mulia. Karena hanya prajurit senior saja yang diperbolehkan menggunakan itu"
Mendengar penjelasan pemuda tambun itu Yu Lan pasti tahu siapa yang melakukan sistem kasta itu, siapa lagi kalau bukan ayahnya yang mulia Furkada
Sang raja bagi Yu Lan sendiri sebagai lelaki yang bermuka dua. Baik untuk rakyat, dipuja oleh rakyat namun jika di depan istri dan anak bungsu nya sangat keras. Pria itu haus akan kesempurnaan. itulah sikap sebenarnya seorang Furkada
Tiba tiba terdengar sebuah suara "Harda" panggil sang pangeran
"Hamba yang mulia" jawabnya sambil menunduk
"Apa kau mau belajar bela diri dan segala macam ilmu pedang bersama ku?"
Harda terkejut mendengar permintaan murah hati dari sang pangeran yang terkenal berhati dingin ini
Ia pun langsung memberanikan diri menatap ke arah Yu Lan dengan pandangan tidak percaya
"Yang mulia, apakah hamba tidak salah dengar,anda ingin berlatih bersama hamba yang rendahan ini?"
Yu Lan pun mengangguk sambil berkata "Ya! aku ingin mengajak mu berlatih pedang dan juga mengasah bela diri mu itu Harda. Apa kau mau?"
Dengan wajah yang penuh binar Harda pun langsung berlutut dihadapan Yu Lan
"Ya yang mulia saya bersedia." ucapnya penuh semangat
Tiba tiba terdengar suara Bruuk!!
Harda pun langsung berlutut
Terima kasih yang mulia, terima kasih" ucap nya senang
Yu Lan pun membungkuk sambil memegang bahu pemuda itu "Aku juga akan meminta salah satu sahabat ku untuk melatih mu menggunakan pedang . Bawalah beberapa teman mu tapi ingat yang dapat dipercaya jangan sampai apa yang kita lakukan ini sampai ketahuan. Jika aku memperbolehkan mu berlatih pedang. Ingat itu." ucapnya memperingati
"Baik yang mulia, saya akan ingat pesan anda dengan baik. Dan saya akan membawa seluruh teman teman hamba untuk menghadap yang mulia. Agar yang mulia sendiri yang memilih yang mana menurut anda dapat dipercaya" jelas Harda
"Baik lah jika itu mau mu " setelah itu Yu Lan pun langsung meninggalkan pemuda itu tanpa mengatakan apapun lagi.
Yu Lan pun berada diruang baca padahal hari ini adalah hari dimana ia harus melaporkan apa yang terjadi di desa yang ia kunjungi dua hari lalu.
Sebenarnya ia masih kesal dengan kejadian waktu makan malam, karena kenapa
Flashback
Saat ini sang Ibunda aka permaisuri Ming Xi mengadakan acara makan malam bersama
para pelayan pun menyiapkan banyak makanan dan juga makanan kesukaan sang pangeran
Yaitu sup daging cincang dan saat itu sang raja pun muncul bersama dengan putra mahkota Incaru
"Apa sudah siap semuanya" tanyanya sang raja pada permaisuri
"Sudah, yang mulia"
Saat itu seorang pengawal pun mendekat
"Tolong panggil pangeran Yu Lan"
Pengawal itu pun meminta salah satu dayang untuk memanggil sang pangeran
"Baik tuan"
Saat itu Yu Lan sedang duduk santai sambil menatap langit yang gelap yang dihias oleh bintang. Tidak lama terdengar sebuah ketukan
Tok tok
Dengan tatapan datar Yu Lan pun menjawab
"Hn ada apa?"
"Maaf, yang mulia, saya telah mengganggu ketenangan anda" ucapnya sambil menunduk
"Sudah lah tidak usah basa basi, kau pasti diminta oleh raja mu kan?" tanyanya langsung
"Benar yang mulia, beliau ingin makan malam bersama dan anda diminta untuk hadir" jelas sang dayang
Tanpa menjawab pangeran Yu Lan pun segera pergi dan menuju dimana sang raja dan ibundanya menunggu
"Selamat malam ayahanda dan ibunda, maaf aku terlambat" ucapnya basa basi
Raja Furkada pun tersenyum "Tak apa putra ku"
"Ayo duduk lah adikku" ucap Incaru. Ia berusaha mendekati sang adiknya yang dingin itu
"Ibunda menyiapkan banyak makanan karena kau telah kembali dengan selamat putra ku, kau tahu ibu mu selama dua hari selalu uring uringan" ucap Furkada sambil melirik ke arah istri tercinta nya
Furkada pun melanjutkan ucapannya
"Bahkan kakak mu saja, tidak bisa membujuknya untuk tidak terlalu khawatir padamu" sambil menatap ke arah Yu Lan
"Ayahanda percaya, kalau kau bisa menjaga diri mu sendiri. Kau itu kan adalah pangeran pendamping, jadi tugas mu adalah kelak mendampingi kakak mu dalam menjalankan tahta nya. Ayah mohon jadilah penasehat yang baik"
Mendengar itu incaru merasa hawa yang tidak nyaman
"Ayahanda, bukankah ini adalah acara makan. malam kita tidak usah membicarakan soal tahta"
Sedangkan Yu Lan yang ternyata tidak suka dengan pembicara itu pun
Braak!!
"Jadi kau menganggap anakmu ini pembantu dia? Begitu?" sambil menunjuk kearah sang kakak
"Maaf saja, cari saja orang lain. Lagi pula aku bukan orang yang haus akan sebuah jabatan!"
Mendengar itu membuat sang raja terkejut bukan main
"Dan kau Ibunda, kau tidak perlu berpura-pura mengkhawatirkan aku! Khawatir kan saja putra mahkota itu anggap saja aku sudah mati!"
"YU LAN! teriak sang ayah
"YAA! YANG MULIA! Kau tidak perlu berteriak aku tidak tuli". ucapnya yang sudah tidak ada lagi rasa sopan pada sang ayah
"Nak, Ibunda hiks~ minta maaf hiks ~ kalau sudah menyakiti mu hiks~Ibunda hiks sangat mengkhawatirkan mu sayang Ibunda tahu tidak bisa membesarkan mu secara sempurna maafkan Ibunda nak" ucapnya sesenggukan
Mendengar itu sang pangeran malah tertawa
*Hahaha hahaha Ibunda kau tidak perlu membuang air mata mu itu. Kenapa baru sekarang kau menyadari nya haah! Kenapa! kenapa saat itu kau diam saja saat aku di asuh oleh orang lain haah!"
Sang raja terdiam sambil menahan emosinya
"CUKUP! YU LAN!" Bentak sang ayah
"Kenapa kau menekan. Ibunda mu haah! Kau tahu ayahanda punya alasan saat itu mengirimu ke seorang pengasuh" jelas Furkada
Yu Lan pun mendengus dan langsung berkata
"Tidak perlu adanya alasan! Kau memang sejak awal tidak menyayangiku"
Setelah mengatakan itu Yu Lan pun pergi tanpa memberi hormat pada ke-tiga orang itu
Flashback off
Kenapa perilaku pangeran Yu Lan sampai seperti itu pada sang ayah dan juga ibunda nya penasaran??
samawa yh❣️
Aku mampir ya kaka, semangat selalu
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰
Novel nya bagus alur ceritanya menarik dan penulisanya juga epik keren Thor 👍👍👍 Sukses buat semua maha karya nya 🥰🥰🥰